Summary : Perselingkuhan antara Namikaze Naruto (18) dengan Uchiha Sasuke (43) dimulai sejak Uchiha Itachi (18) anak dari Sasuke atau juga teman dari Naruto, membawa nya menginap di mansion Uchiha. Benih cinta antara mereka tumbuh sejak pertama kali mata mereka saling mengunci. Hubungan dosa mereka terjalin tanpa sepengetahuan istri Sasuke yaitu Uchiha Ino dan Itachi.
"Ayo Naru masuk lah,"
Dua lelaki yang masih berstatus siswa ini masuk ke dalam rumah yang sangat besar dan luas. Lelaki tampan dan penuh pesona yang memiliki rambut panjang hitam di kuncir rendah mempersilahkan teman manis nya yaitu pemuda manis yang memiliki kulit tan eksotis dengan wajah cantik yang membingkai dua bola mata bundar yang berwarna biru cerah dan jangan lupa surai pirang turunan dari ayah nya. Pemuda manis ini adalah Namikaze Naruto, anak dari pasangan raja bisnis yaitu Namikaze Minato dan Namikaze Sakura.
"Kamu dirumah sendiri Chi?" mereka berdua melenggang masuk dengan santai nya.
"Tidak, ada para maid dan satpam tadi kan hahaha," Naruto mencebikkan bibir imut nya. Hey, yang dia maksud itu ayah dan ibu nya.
"Ugh, yang aku maksud itu ayah dan ibu mu," Naruto ngambek, dia berjalan menuju sofa dengan kaki di hentak hentakkan, membuat Itachi terkikik geli melihat nya.
"Oh ayolah Naru chan, aku hanya bercanda, nah ayah tentu nya sedang di kantor sedang kan ibu ku sedang arisan, biasa ibu ibu," Itachi menjatuhkan diri nya disamping Naruto, sikap manja nya pada teman manis nya kambuh. Dengan seenak jidat nya di menjadikan paha empuk Naruto sebagai bantalan nya.
"Menyingkir kau keriput!" seru Naruto dengan kedua tangan nya mencekik main main leher Itachi.
"Oh ho! kau mengatai ku keriput!, ini tanda lahir tahu... akhhhh jangan terlalu keras mencekiknya!... ugh rasakan ini,"
"Hahahha ahahhaha geli ugh hahahha Tachi berhenti! ku mohon," Naruto tertawa terpingkal pingkal karena serangan maut Itachi yang menggelitik diri nya.
Maid yang membawa minuman dan cemilan untuk mereka hanya tersenyum senang, karena tuan muda yang biasa nya dingin dan pendiam kini harus out character. Dengan hati hati maid itu menaruh minuman dan cemilan di atas meja tanpa mengganggu tuan muda nya.
"Hey Chi hiks geli loh hahahhaha hiks sudah nanti aku ngompol bodoh!" tawa Naruto dibarengi air mata karena sudah tidak tahan dengan serangan Itachi.
"Awwww!" raung Itachi kesakitan, dia memegangi kepala nya karena habis di bogem kuat kuat oleh Naruto.
Itachi meringkuk di atas karpet, sungguh bogeman Naruto tidak main main. Naruto tergeletak di atas sofa dengan nafas yang memburu oh Jashin-sama diri nya sangat lemah bila di gelitik seperti barusan.
"Aku pulang saja aku tidak jadi menginap!" Naruto ngambek dia beranjak dari sofa dan tangan nya menggenggam ransel berisi pakaian nya. Itachi segera bangkit ketika melihat Naruto akan pergi.
"Naru chan jangan ngambek," rengek Itachi kedua tangan nya menggenggam tangan Naruto yang sedang membawa ransel nya.
"Aku ngambek, Tachi ngeselin!... lepas tangan Naru,"
"Tidak!"
"Lepas Chi," Naruto mengatakan lepas lepas namun kaki nya tidak melangkah pergi.
"Huhuhu Naru chan yang manis maafkan kakanda," Itachi mulai drama seperti di film film yang ibu nya tonton atau yang nenek nya a.k.a Mikoto tonton.
"Tidak roma, Naru sudah lelah," ketularan Naru ketularan. Begitulah bila kawan nya seperti Itachi.
"Aku akan mentraktir mu ramen selama dua bulan penuh!, ramen jumbo dengan ekstra Naruto yang melimpah limpah, ya jika kamu tidak jadi pergi," tawar Itachi dan melepaskan tangan Naruto.
Mata bulat Naruto berbinar terang ketika telinga rubah nya mendengar 'ramen'. Naruto berdehem, dia membalikkan tubuh nya menghadap Itachi namun wajah nya di buat masih sok ngambek.
"Ramen?, huh tidak maaf aku menolak. Lagi pula aku bisa beli ramen sendiri, aku banyak uang Chi," setelah mengatakan semua itu, Naruto berbalik dan berjalan dengan senyum mengembang nya.
Itachi gelagapan. "Oke!," langkah Naruto berhenti," lima bulan bagaimana?" gotcha kena kamu Chi.
Naruto berbalik dengan senyum manis nya. "Oke deh deal... nah dimana kamar mu," dengan santai nya Naruto berjalan melewati Itachi yang sedang menahan kesal.
"Dasar rubah," monolog Itachi yang masih bisa di dengar oleh Naruto. Tapi Naruto tak peduli bukti nya dia terus berjalan menaiki tangga.
"Sabar Chi orang sabar tambah tampan," Itachi mengekor di belakang Naruto.
Sedangkan di salah satu cafe konoha, Ino istri Uchiha Sasuke sedang bergosip ria dengan beberapa teman sosialita nya. Mereka baru saja melakukan arisan. Tak lama kemudian lonceng pintu cafe berbunyi menandakan ada pengunjung yang masuk. Ino dan kawan kawannya mengalihkan pandangannya pada pengunjung yang baru masuk. Berdecih tak suka ketika tahu siapa yang baru saja masuk.
"Oh ho lihatlah Hinata chan siapa yang kita temui ini," dengan nada meremehkan pengunjung yang tak lain adalah nyonya raja bisnis a.k.a Namikaze Sakura mendatangi Ino dan kawan kawan nya.
"Oh ternyata nyonya Uchiha," timpal Hinata.
Senyum menyebalkan mengembang di bibir ratu Namikaze dan Akasuna ketika melihat rival nya. Dengan seenak jidat dua orang ibu cantik ini duduk di kursi kosong meja yang Ino tempati.
"Pelayan!" panggil Sakura pada pelayan cafe dengan elegan nya.
Pelayan itu menghampiri meja Ino dan mencatat pesanan Sakura juga Hinata. Ino serta tema teman nya meminum minuman mereka dengan rasa sebal luar biasa, terutama Ino.
"Hey jidat lebar pindah sana, apa kau tak lihat masih banyak meja dan kursi yang kosong!" mendengar nada Ino yang sedikit meninggi dan sarat akan ketidak sukaan. Sakura tersenyum lebar.
"Wah nyonya Uchiha marah eh?" goda Sakura, dia sangat senang bila rival nya ini sudah marah.
"Oh ya ampun, lihat keriput mu sudah kelihatan. Wah pasti ini karena kau suka marah marah yah," cletuk Hinata.
Ino melotot horor, tangan nya langsung meraba wajah nya. Dia sangat sensitif bila ada yang menyindir masalah keriput. Ino adalah tipe wanita yang suka perawatan wajah dia sangat takut bila ada keriput yang muncul.
"Sssttt Hinata chan jangan berkata seperti itu, ah nanti kalo dia marah bagaiman, hihihi" Sakura tertawa pelan.
"Loh aku kan hanya memberitahu kan dia supaya lebih menjaga wajah nya, eh Ino chan awas lo Sasuke nyangkut ke yang lain,"
Sudah cukup untuk Ino bersabar. "Tutup mulut mu jelek," byur. Wajah Hinata dan Sakura disiram oleh dengan jus oleh Ino, reflek teman teman Ino berdiri dan menghindar.
Mulut Hinata dan Sakura menganga tak percaya, mereka melotot horor ke arah Ino yang sedang tersenyum iblis. Nafas Hinata dan Sakura memburu, mereka berdiri dan mengambil gelas berisi jus yang mereka pesan yang baru saja datang di bawakan oleh pelayan dan menyiramkan nya pada Ino.
"Aaaaa!" Ino berteriak tak percaya, wajah dan baju nya basah oleh jus.
"Hahaha ahahaha," Hinata dan Sakura tertawa laknat, mereka sampai menitikkan air mata mereka ketika melihat make up tebal Ino luntur.
"Ada badut hahaha," Sakura mencemooh.
"Sudah kita pergi saja!" salah satu teman Ino menghentikan Ino yang hendak membalas Hinata dan Sakura.
"Awas kalian berdua!" ancam Ino yang kini sedang diseret keluar cafe oleh sahabat nya.
"Dadah badut hahaha!" seru keduanya dan mereka berdua bertos ria.
Mansion Uchiha.
Naruto dan Itachi sudah berganti pakaian mereka, saat ini mereka sedang mengerjakan tugas matematika dari guru killer mereka a.k.a Shikamaru yang sekaligus kekasih sahabat mereka a.k.a Kiba.
"Gila benar benar gila sensei itu arghhhh!" Naruto menjambak rambut nya frustasi ketika tidak menemukan jawaban dari soal itu.
"Kau ini sejak tadi berteriak mulu!" Itachi memukul kepala Naruto.
"Isshhhh kau ini main pukul saja!... salahkan soal ini! jangan salahkan aku,"
"Mana ku lihat," Itachi menyambar buku soal Naruto.
"Lihat sulit kan," Naruto tersenyum mengejek ketika Itachi menggaruk garuk kepala nya bingung.
"Ah ini, yang ini pun aku juga bingung, lihatlah aku juga belum bisa menulis jawaban nya," Itachi menunjukan buku soal nya. Naruto mendengus jengah.
"Ah sudahlah kau kerjakan saja, aku mau ke dapur... kau itu lupa tidak menyuruh pelayan untuk menyediakan minuman!" omel Naruto.
"Aku lupa,"
Itachi kembali memeras otak nya mencari jawaban dari soal nya. Pintu di tutup, Naruto berjalan sambil bersenandung. Sesekali dia melihat foto keluarga yang di pasang di lorong kamar. Keluarga bahagia, pikir Naruto.
"Lalala la lalalla... awww!" aduh Naruto ketika diri nya sedang menuruni tangga wajah nya menabrak sesuatu yang bidang namun beraroma menyegarkan.
"Jalan lihat lihat, dobe" perempatan siku siku muncul di dahi Naruto ketika mendengar ejekan.
"Apa kata mu!... teme," di akhir kata kata itu suara Naruto memelan. Ketika dia mendongakan wajah nya untuk melihat siapa yang berani mengejek nya, dia membeku di tempat begitu pun orang yang mengejek nya.
Kedua pasang mata beda warna itu saling memandang, menyelami indah nya mata sang lawan. Wajah cantik mata mempesona dan ah jangan lupa bibir merah sedikit tebal itu membuat orang yang di tabrak Naruto jatuh dalam pesona sang Namikaze.
'Siapa dia', pikir sang ditabrak itu, jantung nya berdetak lebih cepat dari biasanya.
"Naru sedang apa eh ayah," lamunan kedua nya buyar ketika Itachi memanggil Naruto dan orang yang ternyata ayah nya dari belakang Naruto.
Naruto membalikkan tubuh nya menghadap Itachi. "Ayah?" beo Naruto tak percaya. Jadi orang yang ditabrak nya ini tuan rumah ini.
"Ayah?" lagi Naruto mengucapkan nya.
"Hn,"
'Jadi ini si tuan Uchiha Sasuke itu, ayah nya Itachi?... aku pikir ayah Itachi itu orang yang gendut dan sudah beruban... tapi oh lihatlah dia ini, tampan umur nya seperti masih 20 tahun... ya tuhan Itachi pasti bohong,' batin Naruto yang masih tak percaya.
Tbc or end????. Hehehe
