Story By: Razen Bekantan Hijau.
Disclaimer: Kouji Ouji
Rate: T
Genre: Romance/Drama.
Pair: Sousuke x Nanase.
Warning: Maybe-OOC, some mistakes EYD, AU, Sho-Ai , typo.
A/N: Request Valentine Gift.
xXx
Choco Banana
xXx
.
.
.
Sebuah pisang dibelah dua, masing-masing ditusuk stik es krim tipis dan panjang. Kemudian dilumuri lelehan cokelat manis. Sebelum ditaruh di atas piring datar, diguling pada potongan-potongan kacang halus.
Pisang cokelat siap dibekukan.
Tangan lihai dengan cekatan mengupas dan membelah pisang, lalu ditaruh di atas piring sebelum ditusuk. Setelah dirasanya cukup, barulah ditusuk satu persatu. Bila dihitung, jumlahnya kira-kira tiga puluh potong.
Pas dengan jumlah stik yang disediakan. Sisa pisang bisa dibuat masakan lain atau dimakan langsung.
Nanase menikmati kibasan angin riuh dari kipas angin sembari melumuri pisang dengan cokelat. Cokelat hitam batangan yang baru dilelehkan itu tidak lagi panas, telah mendingin—hangat kuku, sedikit krim susu ditambahkan sebagai pemanis.
Begitu rampung, Nanase menyusunnya di atas piring datar. Sengaja diberi jarak agar tidak saling menempel.
Done.
Tinggal dibekukan dalam kulkas, da—
"Apa yang kau lakukan?"
Interupsi di belakang membuyarkan perhatian dari gagang pintu kulkas. Nanase memutar kepala. Sousuke berjarak lima senti di belakang, penasaran dengan mangkuk berisi sisa cokelat leleh.
"Mengolah cokelat."
Alis Sousuke terangkat. Ujung telunjuk mencolek kokoa cair. Coba mencicip. Lidah menjilat jemari.
"Bagaimana?"
Indera perasa mencecap nikmat. Retina mengerling penuh makna, tangan bekas cokelat terangkat lagi. Menyempatkan mengelus pipi lembut, sebelum kemudian dialihkan ke kepala belakang, menyematkan jemari di sela-sela benang hitam. Kepala Nanase ditarik mendekat, secara perlahan menghapus jarak yang tersisa di antara mereka.
Isi kepala Nanase lenyap, menjelma bak balon udara. Pemuda itu hanya mengikuti insting yang memerintah diri menurunkan kelopak mata, begitu pula Sousuke. Dalam kegelapan, masing-masing merasakan lembutnya kecupan pada belah bibir.
Gelap.
"Hmp ...!" Nanase mengerang pelan. Bibir bawah ditikam dengan lidah, sesekali melumatnya dengan lembut. Tangan bergerak, mengoyak helaian rambut sewarna mocha.
Celah-celah bibir terbuka saat otot basah mencoba menerobos masuk ke dalam. Satu desahan halus ikut menyelip keluar saat benda asing berasa cokelat memaksa masuk ke dalam panggung.
"Mnh ...!" Kedua tangan bergerak melingkari leher. Desiran aneh terasa di bawah. Lidah Sousuke bergerak leluasa, membelit lidah lawan merespon ragu-ragu.
Lidah dihisap intens. Likuid bening bercampur cokelat memeleh keluar dari sudut bibir, mengalir melewati dagu.
Kontak terputus saat kebutuhan udara menjadi ancaman. Nanase yang memutus. Tak tahan akan paru-paru yang meminta diisi oksigen.
Pemuda itu terengah-engah. Dadanya terasa berat. Oksigen dihirup tamak. Wajahnya merah merona. Bekas saliva masih membasahi sekitar mulut hingga dagu. Kedua tangan bertumpu di bahu Sousuke, mencoba bertopang meski sudah ada dua lengan kekar yang memeluk pinggangnya.
Kepala Sousuke menunduk, jatuh di hamparan dada.
"Sousuke ...?"
"Hm?"
"Ada apa?"
"Tidak ..."
"Lalu?"
"... Cokelatmu enak."
xXx
The End
xXx
