Desclaimer :
Super Junior milik SMEnt, orang tua, keluarga, kerabat dan diri mereka sendiri.
Fic ini milik HwiKa.
Rate : T
Pair : YeKyuSung (YesungxKyuhyunxYesung) ^^
Genre : Crime, Drama
Warning : BL/Yaoi, OOC, Typo's, Aneh, dan kekurangan lainnya.
.
.
Don't Like Don't Read!
.
.
.
"Aku akan mengalahkanmu, Cho Kyuhyun," ujar seorang namja blonde menatap tajam lawannya.
Seseorang yang dipanggil hanya membalasnya dengan tatapan datar, tak ada ekspresi sama sekali yang dia tunjukkan pada namja yang tengah bersiap dengan motor besarnya itu.
Kyuhyun pun naik ke atas motornya. Dipakainya sarung tangan hitam dan helm dengan warna serupa. Dia menolehkan kepalanya ke sisi kiri saat mendengar suara deruman motor yang berupa ejekan dari namja yang sudah tertutup oleh helm silver disebelahnya.
Diluruskan kembali pandangannya dan ikut menderumkan motornya. Dilihatnya seorang yeoja yang berdiri di tengah jalan dengan mengangkat sebuah bendera, bersiap mengibarkan benderanya setelah hitungan ketiga.
1
2
3
.
Cho Kyuhyun.
Seorang namja tampan, bersurai coklat ikal dan memiliki onyx yang indah. Seorang namja tanpa ekspresi dengan tatapan yang datar hingga membuatnya terkesan angkuh, dingin dan cuek.
.
Kedua motor itu melaju dengan sangat cepat. Tak ayal, sering kali keduanya saling menyalip satu sama lain. Suara deruman kedua motor itu sedikit meredup ketika mereka mendapati sebuah tikungan yang memaksa mereka menurunkan kecepatan motor satu sama lain.
Motor berwarna hitam milik Kyuhyun berhasil mengambil alih posisi pimpinan setelah melakukan taktik pengereman yang sangat hebat hingga berhasil menyalip motor silver itu melalui sisi dalam tikungan ke kiri.
Sebuah pertandingan hebat dan menegangkan mereka tunjukan di jalan raya yang memang sangat lengang ini karena waktu sudah melewati tengah malam. Sebuah pertandingan adu kecepatan kuda besi ilegal yang bisa disebut balapan liar.
.
Cho Kyuhyun.
Seorang namja idola yang sangat disegani di kalangannya. Namja yang memiliki sejuta rahasia dibalik wajah tenangnya. Namja yang terperangkap dalam kehidupan dunia gelap.
.
CKIIIT.
Suara ban yang dipaksa berhenti berputar terdengar nyaring di telinga. Beberapa mata berbinar melihat pertandingan menakjubkan itu. Dan beberapa lainnya menganga tak percaya dengan hasil dari pertandingan tadi.
Kyuhyun membuka helmnya dan menggelengkan kepalanya, mengibaskan keringat yang mengucur di pelipisnya. Dia turun dari helmnya dan berjalan dengan tenang menuju bangku kosong yang memang disediakan untuknya. Diambilnya sebotol air mineral yang disuguhkan oleh seorang namja dan meneguknya.
Namja berambut blonde menghampiri Kyuhyun dan berhenti tepat di depannya. Ditatapnya tajam onyx milik Kyuhyun yang menatapnya dengan datar. Dia merogoh kantong dan mengeluarkan sebuah amplop coklat yang cukup tebal. Dilemparkannya amplop itu ke jalan di hadapan Kyuhyun.
Dan namja itu pun pergi tanpa mengucapkan sepatah katapun.
Kyuhyun melirik arloji dipergelangan tangannya yang menunjukkan angka 02:20 A.M.
Diambilnya amplop itu dan beranjak dari duduknya kembali menaiki motornya.
Deruman motor kembali terdengar hingga perlahan-lahan menghilang seiring dengan motor yang dikendarai oleh namja yang telah memenangkan pertandingan tadi.
.
.
.
Cahaya lampu yang baru dihidupkan langsung menyebar keseluruh ruangan. Kyuhyun berjalan dengan malas menaiki tangga menuju kamarnya.
"Dari mana kau?"
Sebuah suara yang terdengan sangar menghentikan langkahnya. Diapun membalikkan badan dan mendapati seorang namja paruh baya berdiri dibawah tangga dengan tangan terlipat di dada.
Kyuhyun tahu dengan jelas kalau appanya sekarang pasti akan memarahinya habis-habisan.
"Kau tahu ini jam berapa?" seru appa Kyuhyun yang mulai meninggikan suaranya.
Tak ada ekspresi takut sedikit pun yang ditampilkan Kyuhyun melihat ayahnya yang sedang murka ini. Dia tetap memandanya appa-nya sendiri itu dengan datar.
"Sudah berkali-kali appa bilang. Tinggalkan balapan liar itu!"
Kyuhyun mendengus dan memutar badannya bermaksud kembali ke kamarnya.
"DENGAR DULU KALAU ORANG TUAMU BICARA, CHO KYUHYUN!"
Emosi melanda kepala keluarga Cho saat ini melihat tingkah laku anaknya yang seperti tak menganggapnya sebagai seorang ayah itu.
Kyuhyun kembali memutar badannya, "Dan sudah kubilang berkali-kali, berhenti mencampuri urusanku," ujarnya santai.
"DIMANA SOPAN SANTUNMU!"
Kyuhyun kembali mendengus. Dia kesal karena waktunya untuk istirahat terbuang sia-sia hanya untuk mendengar ocehan yang tak akan pernah diindahkannya itu.
Kyuhyun butuh istirahat sebelum mengikuti jadwal kuliahnya walaupun hanya beberapa jam.
"Ck, aku lelah. Kau bisa menunda marahmu sampai besok pagi!"
"DASAR ANAK KURANG AJAR! KELUAR DARI RUMAHKU DAN JANGAN PERNAH KEMBALI LAGI KESINI!"
Kyuhyun menyeringai tipis. Kalimat ini sudah ditungganya sejak lama.
"Dengan senang hati," ujar Kyuhyun dan kembali menuju kamarnya.
.
Bisa dilihat kalau namja bernama Cho Kyuhyun ini adalah anak yang membangkang kepada orang tuanya. Dia tidak memiliki sopan santun sama sekali, bahkan untuk sekedar memanggil dengan sebutan 'appa'.
Dan namja ini tak pernah mau disalahkan mengenai sikap dan perilakunya yang seperti itu.
Semua yang dilakukannya karena rasa sakit di hatinya, membuat hatinya dingin hingga membeku dan tidak memiliki persaan.
.
Kyuhyun tinggal bersama kedua orang tuanya dan seorang kakak perempuan. Namun selama 21 tahun bernafas, dia tak pernah merasakan kehangatan keluarga. Orang tuanya sibuk dengan bisnis mereka yang membuatnya harus betah tinggal sendiri bersama para pelayan dirumah yang besar ini. Hubungan kedua orang tuanya pun tidak seharmonis yang dibayangkan. Entah sudah berapa kali eomma-nya melayangkan gugatan cerai kepada appa-nya.
Yang Kyuhyun benci adalah topeng yang selalu dipakai keduanya. Sebuah topeng manis terpasang diwajah mereka saat sedang bertemu dengan relasi. Dan topeng kebohongan itu akan mereka lepas ketika mereka telah menginjakkan kaki dirumah ini.
Tak ada kata-kata indah. Tak ada senyuman manis. Dan tak ada sikap hangat satu sama lain.
Yang ada hanya kata-kata kasar yang keluar dari mulut keduanya. Pertengkaran yang tak akan habis. Bahkan mereka tak pernah menganggap diri Kyuhyun sebagai seorang anak yang butuh perhatian karena terlalu sibuk dengan pertengkaran itu. Yang ada malah Kyuhyun yang selalu menjadi kambing hitam pertengkaran mereka. Kyuhyun yang selalu menjadi pihak yang disalahkan. Kyuhyun yang selalu disakiti oleh kedua orang tuanya sendiri. Sedangkan kakaknya sendiri memilih melarikan diri dengan kedok belajar di luar negeri sedari kecil.
Apa itu pantas disebut sebagai orang tua?
Dan apa itu yang disebut sebagai keluarga?
Tak ada kata HANGAT dan KELUARGA dalam kamus hidup Kyuhyun hingga membuatnya terperangkap dalam kegelapan dunia.
.
.
.
Kyuhyun merutuk dalam hati setelah membaca sebuah pesan singkat yang masuk ke ponselnya.
From : secret number; no detection
Datang ketempatku sekarang!
Aku punya tugas untukmu.
SEKARANG!
Kyuhyun mendengus kesal.
Dia tahu dengan jelas siapa yang mengirim pesan itu walaupun tidak tampak satupun nomor disana.
Bagaimana mungkin dia pergi ketempat orang menyebalkan ini sementara dirinya tengah terjebak dalam sebuah kelas sekarang?
Diliriknya seorang dosen yang terlihat tengah mengutak-atik laptopnya itu.
Kyuhyun kembali mendengus kesal.
Dia bukanlah seorang mahasiswa yang sering meninggalkan kelas mata kuliahnya. Dia seorang mahasiswa yang terbilang rajin.
Lee Donghae –seorang yang mengirimi pesan singkat pada Kyuhyun- tahu itu dengan sangat jelas. Maka dari itu dia menekankan kata 'sekarang' dalam pesannya.
"Kalian kerjakan tugas tadi. Dan hasilnya kirim ke email saya besok!"
Dosen berkacamata tebal itu keluar setelah mengatakan tugas yang mebuat rutukan bergema keluar dari mulut setiap siswa.
Kyuhyun tentu memanfaatkan kesempatan ini dengan baik. Dia mengambil tasnya dan langsung menuju tempat dimana mobilnya terparkir.
.
.
.
"Ada apa?" tanya Kyuhyun begitu memasuki ruangan pribadi yang didominasi dengan warna perak.
Lee Donghae yang tengah duduk membelakangi Kyuhyun itu memutar kursinya, "Kau lama."
Kyuhyun tak membalas perkataan dari seseorang yang merupakan salah satu atasannya itu.
"Ini targetmu selanjutnya. Bermainlah dengan rapi," ujar Donghae yang mengulurkan selembar foto pada Kyuhyun.
Kyuhyun melangkah maju dan mengambil foto tersebut. Dilihatnya baik-baik seorang namja yang ada di foto itu.
"Kim Youngwoon. Malam ini pukul 01.00 A.M kesempatan terbaik."
Kyuhyun memasukkan foto tersebut ke dalam saku jaketnya dan kemudian mengangguk pertanda mengerti.
"Kau harus berhati-hati. Sistem keamanan rumahnya tidak bisa diremehkan."
"Hn."
"Baiklah, kau boleh pergi."
Kyuhyun membungkukkan badannya sekilas dan pergi meninggalkan kediaman seorang Lee Donghae.
.
.
.
Kyuhyun melirik arloji ditangannya yang menunjukkan angka 00.45 lalu menatap rumah besar di depannya.
Bisakah dia masuk kerumah besar ini tanpa ketahuan dan menyelesaikan misinya dalam 15 menit?
Kyuhyun mulai melangkahkan kakinya menuju pintu utama rumah megah ini.
Klek. Klek. Kriet.
Pintu perlahan terbuka setelah di utak-atik oleh Kyuhyun.
Pemuda ikal ini pun memasuki ruangan yang besar ini. Maniknya terus melihat kesegala arah. Bersikap siaga apabila ada seseorang yang datang. Dihentikan langkahnya tiba-tiba sebelum melangkah memasuki ruangan lainnya.
Dia mengeluarkan sebuah botol yang berisi serbuk kapur. Ditumpahkannya serbuk itu ke udara.
Dan kini Kyuhyun bisa melihat adanya sebuah garis lampu berwarna merah yang membentang tepat 1 jengkal dengan kakinya. Garis lampu atau sebut saja alarm infrared, itu membentang dimana-mana.
Kyuhyun menghela napas dan melangkahi garis pertama dengan mudahnya. Selanjutnya dia sedikit memiringkan badannya ke sisi kiri. Kemudia dibungkukkan badannya dan mengambil sisi kanan sebagai celah.
Dan kini garis didepannya membentang horizontal setinggi pinggangnya. Kyuhyun bisa saja berjongkok untuk melewatinya, namun tepat 1cm didepan garis itu ada garis lain yang juga berbentuk horizontal setinggi 2 jengkal dari lantai.
Dia tidak mungkin melompati 2 sekaligus, sementara dibelakangnya terdapat garis lain yang hampir menempel dirinya.
Dilirik kembali arlojinya. Dia sudah menghabisakan 3 menit hanya untuk melewati alarm infrared ini. Sungguh merepotkan.
Kyuhyun pun memutuskan untuk berjongkok dan maju perlahan. Kaki kirinya diangkat dengan hati-hati untuk melewati garis lainnya. Setelah kaki kirinya berhasil menjajak lantai dengan aman giliran kaki kanannya yang dia usahakan untuk melewati garis itu. Kedua tangannya menopang ke belakang. Sedikit sulit untuk melewati garis dengan kakinya yang panjang itu. Beruntunglah ini adalah garis terakhir.
Kyuhyun menghela napas setelah berhasil menjajakan kedua kakinya di lantai. Sekarang posisi tubuhnya mirip dengan orang yang tengah berjalan layaknya kepiting. Dia melangkahkan kakinya dengan bantuan dorongan oleh kedua telapak tangannya. Sedikit lagi.
Sekarang dia kembali memutar otak untuk meloloskan kedua tangannya dengan sikap tubuh seperti itu.
Dengan sekejap dia memutar tubuh membentuk posisi push up yang kini membuatnya sangat leluasa untuk bergerak.
Dia pun berdiri dan menaiki sebuah tangga yang ada didepannya.
.
.
.
Lokasi target yang bernama Kim Youngwoon itu berada di lantai 5. Dimana terdapat hanya sebuah pintu berwarna coklat.
Tangan pucat Kyuhyun yang terlapis oleh sarung tangan hitam itu terulur untuk memutar kenop pintu. Namun, gerakannya terhenti saat matanya melihat sebuah tombol-tombol angka di pinggir pintu. Kyuhyun berdecak kesal karena artinya dia harus menggunakan sebuah password untuk masuk ke ruangan di depannya itu.
Kembali di buka tas miliknya dan mengeluarkan sebuah i-pod buatannya sendiri. Dia mengaktifkan sistem deteksi yang ada di i-podnya dan mendekatkannya pada alat sensor password itu.
Sebuah lampu berwarna hijau menyala terang, yang berarti dia berhasil mendapatkan passwordnya.
48509.
5 digit angka terlihat di layar i-podnya. Dia pun mengetikkan angka yang sama hingga bunyi terbukanya kunci mengalihkan pandangannya kembali pada pintu.
Didorongnya pintu besar itu dan mulai melangkah masuk dengan hati-hati.
Sebuah ruangan besar dengan penerangan yang sangat menyilaukan. Hanya terdapat beberapa barang seperti buffet, sofa dan televisi di ruangan sebesar ini.
Obsidian Kyuhyun bergerak liar mencari seseorang yang menjadi targetnya kali ini. Hingga kakinya mulai melangkah saat maniknya melihat sebuah pintu di sudut ruangan.
Kriet.
Sebuah suara pintu yang dibuka oleh Kyuhyun. Ruangan ini sangat berbeda dari ruangan besar dan silau sebelumnya. Hanya sebuah cahaya lilin yang berpendar ke seluruh ruangan yang sekelilingnya dipenuhi oleh rak yang dipenuhi oleh buku-buku.
Srak.
Mata Kyuhyun memicing saat mendengar sebuah bunyi yang berasal dari sebuah meja.
Srak. Srek. Srek. Tak!
DOR!
Kyuhyun membelalak saat sebuah peluru tiba-tiba melesat kearahnya. Dengan sigap dia meghindar ke sisi kiri dan bersembunyi di balik sebuah rak yang menjulang tinggi.
"Mau apa kau?"
Sebuah suara berat menggema dengan indahnya ke seluruuh penjuru ruangan. Sebuah suara yang dipenuhi rasa ketakutan.
Kyuhyun keluar dari persembunyiannya dan mulai berjalan mendekati arah dimana peluru tadi berasal.
Sebuah meja didepannya. Pastilah Kim Youngwoon bersembunyi disana.
"PERGI! JANGAN MENDEKAT!" teriaknya yang tak akan membuahkan hasil.
Kyuhyun telah sampai di depan meja berwarna putih kusam ini. Dia dapat melihat tubuh besar Kim Youngwoon yang terduduk di lantai dengan tubuh bersandar pada meja. Tubuhnya sedikit gemetar.
"KALAU KAU BERANI MENDEKAT, AKU AKAN MEMBUNUHMU!" teriaknya lagi yang tidak menyadari sosok Kyuhyun yang telah berada dibelakangnya.
Kyuhyun rogoh saku jaketnya dan mengambil sebuah jarum suntik yang berisi cairan bening.
"Aku yang akan membunuhmu lebih dulu."
Kim youngwoon dengan seketika memutar tubuhnya. Matanya terbelalak melihat sosok Kyuhyun yang tengah memegang sebuah jarum suntik. Tubuhnya membeku beberapa detik, namun detik berikutnya dia bersiap untuk menjauh.
Terlambat.
Detik pertama, tubuh besarnya tak bisa digerakkan sama sekali. Detik kedua, napasnya tercekat. Dia mencoba menghirup oksigen sekuta-kuatnya, namun percuma. Dan saat detik ketiga, mata itu tertutup perlahan dan menghembuskan napas terakhirnya.
Kyuhyun mendengus dan mencabut jarum suntik yang menancap di leher Kim Youngwoon. Dia pun segera keluar dari ruangan itu sebelum ada yang memergokinya.
.
.
.
Langkah Kyuhyun terhenti di lantai 4. Dia tidak mungkin kembali dengan tangga dan kembali tersulitkan dengan garis-garis alarm infrared itu. Diedarkan padangannya dan terhenti pada sebuah jendela.
Cklek.
Jendela itu terbuka. Dia pun langsung melompat ke balkon kecil disana. Diambilnya tali dari tasnya. Dia membuat sebuah simpul di pinggiran pagar pembatas dan melemparkan tali yang cukup panjang itu kebawah. Namun tidak cukup panjang untuk menjejak tanah.
Kyuhyun tak memusingkan hal itu. Dia segera turun perlahan menggunakan tali.
Hap.
Dia berhasil menjajakkan kakinya di tanah. Kepalanya langsung menoleh kebelakang saat mendengar sebuah suara orang yang berlarian.
"Lihat itu dia! CEPAT KEJAR!"
Kyuhyun langsung berlari saat beberapa orang berseragam hitam mengejarnya. Dia melompati semak-semak dan terus berlari menuju area belakang rumah mewah ini.
Setelah dirasa tak ada lagi yang mengejarnya, dia pun memperlambat larinya. Dan larinya langsung terhenti saat seseorang dengam berseragam sama berdiri tepat didepannya.
Namja itu menatap Kyuhyun dengan datar. Memperhatikan dirinya dari ujung kaki ke kepala. Beruntunglah wajahnya tertutupi dengan masker.
Namja yang terlihat sangar namun memiliki wajah yang manis itu berjalan perlahan ke arah Kyuhyun.
Kyuhyun melirik name tag yang ada di bajunya. Kim Jongwoon.
Dia berhenti tepat di samping Kyuhyun.
"Pergilah. Aku tak akan menangkapmu," ucapnya pelan.
Kyuhyun tehenyak dengan ucapan namja disampingnya ini yang membebaskannya.
"Kau tak punya banyak waktu," ujarnya lagi dengan nada memaksa.
Kyuhyun pun kembali berlari sambil terus bertanya-tanya pada dirinya sendiri mengenai seorang namja bernama Kim Jongwoon yang membebaskannya itu.
.
.
.
TBC / END ?
.
.
.
Hayooo mau TBC atau End, chingu?
Semua tergentung chingudeul loh.
Kalo banyak yang ngasih tanggapan positif, Fic ini akan dilanjut ^_^
So...
Review Chingu...!
