Wither Up


Baekhyun baru saja turun dari bus yang akan membawanya kembali ke kehidupan kuliah. Belajar, makan, tidur, belajar, belajar. Namun, rasanya dia ingin berhenti saja.

Langkahnya terhenti di persimpangan jalan siang itu. Hujan cukup deras dan ia ingin terkena deman entah karena apa.

Tas punggungnya ia sangga dengan banyak beban menggelayuti. Tangan kanan menenteng tas kecil berisi lauk dari Ibunya.

Di tengah terik hujan, Baekhyun menangis.

Butuh usaha yang banyak untuknya sampai di dorm tempat ia tinggal sementara. Perlahan, ia membuka tempat bekal yang berisikan kimchi, beberapa potong daging, dan sedikit kue kering yang dibawanya dari kampung.

Ibunya berkata akan memasakkan apapun yang dimintanya ketika dia pulang. Baekhyun senang bukan main. Jika kau pernah tinggal di dorm, kau akan tahu bagaimana rasanya makan dengan lauk terbatas karena uangmu pas-pasan. Jadi, berhubung dia di rumah dia akan meminta Ibunya untuk memasak makanan kesukaannya dan makan sepuasnya.

Tapi yang terjadi adalah Ibunya tak menepati janjinya sama sekali. Dia memang memasak, tapi hanya untuk selera kakeknya, dimana sangat bertentangan dengan apa yang di sukai Baekhyun. Jadi, dia hanya mendapatkan satu bungkus mie instan setiap harinya.

Baekhyun makan dengan hati kecewa.

Malam dimana hanya ia seorang diri di kamar benar-benar terasa seperti neraka. Tidurnya yang nyenyak harus terganggu dengan mimpi yang membuatnya bangun dan menangis. Baekhyun tergugu seorang diri, tidak ada yang menenangkannya, tidak ada yang memberitahunya bahwa semua akan baik-baik saja.

Malam itu, Baekhyun mencoba bertahan sendirian.

Pikirannya penuh, hatinya sesak bukan main. Dia mencoba menghubungi salah satu teman dekatnya, bermaksud mengajaknya keluar menjernihkan pikiran. Pulang dari bermain, dia merasa lebih segar. Senyumnya tersemat lebih tulus. Tapi, semua kembali hancur ketika temannya terus-terusan mengeluh kehabisan uang karena mau mau saja di ajak Baekhyun pergi.

Baekhyun merasa bersalah.

Temannya yang lain kembali protes, dia merasa tersinggung karena Baekhyun mengomentari salah satu foto unggahannya di internet. Padahal Baekhyun hanya mengomentari dirinya yang benar-benar terlihat jelek di foto itu. Untuk kesekian kali Baekhyun mengalah.

Baekhyun meminta maaf walaupun tak ingin.

Maafnya tak di dengarkan, dia kembali di gunjing. Katanya dia kekanakan, temperamen, seenaknya. Untuk keseratus kalinya, Baekhyun mengalah.

Baekhyun mengalah atas semua perasaan yang mengikis dinding pertahannya. Dia membiarkan mereka melakukan apa yang mereka mau. Dia tidak akan berusaha untuk bertahan, jika dia hancur, maka mungkin ceritanya memang hanya akan usai sampai di sini.

Baekhyun mengalah, diantara hatinya yang sudah tak merasa, dia berbisik,

"Ambilah apapun yang kalian mau"