"HOOOAAAAAMMM"

Entah sudah berapa kali Gadis bersurai soft pink itu menguap. Hembusan angin yang masuk dari celah jendela yang berada disamping tempat duduknya membuat rambut dengan warna serupa permen kapas itu berterbangan.

Berulang kali manik emeraldnya mengerjab menahan kantuk yang melandanya saat ini. Namun ia harus tetap bertahan menahan kantuknya.

Kau tau? Orochimaru sensei itu menyeramkan, jika melihat muridnya tak memperhatikannya ketika ia menerangkan pelajaran di depan kelas, maka tak segan-segan ia memberi setumpuk tugas untuk sang murid.

'Huu~aku benar-benar mengantuk' batinnya.

Pandangannya mulai memburam, pulpen yang ia pegang terlepas dari tangan kanannya. Perlahan kepalanya ia sandarkan di atas meja. Lalu menutup matanya, namun baru beberapa detik ia memejamkan mata.

Pletaakk

Sebuah spidol melayang mengenai kepalanya cukup kencang.

"Aucchhh, siapa yang melemparku dengan spidol, ha?" geramnya kesal. Ia mengusap kepalanya yang sedikit benjol karena spidol itu.

"AKU, Sa-ku-ra! Ada masalah?" Sebuah suara bariton yang terdengar penuh emosi, membuatnya terkesiap. Ia tau betul siapa itu. Gadis bernama Sakura itu menoleh, benar saja kini Orochimaru sensei berdiri tepat di sampingnya.

Sakura memamerkan cengirannya, entah kenapa rasa kantuknya hilang berganti rasa takut sekarang. Melihat tatapan senseinya yang seperti ular itu membuat nafasnya tetcekat di tenggorokan. Sakura diam seribu bahasa keringat dingin mengalir di pelipisnya.

Orochimaru mendekatkan wajahnya mendekat di cuping Sakura, menarik nafas, "lakukan penelitian secara detail tentang metamorfosis kupu-kupu 1000 halaman dalam satu makalah tak kurang dan tak lebih, MENGERTI SA-KU-RA" bisiknya penuh penekanan di akhir kalimat.

"Apa!? Se-seribu halaman sen-sei?" jawabnya terbata-bata.

"Ya"

"Tapi sen..."

"Tidak ada penolakan! kau harus melakukan semua tugas yang kuberikan Sakura! Karena kau tertidur dikelasku, ini hukuman untukmu" Orochimaru berkacak pinggang dan mengulurkan jari telunjuknya di depan wajah sang gadis.

Ting...Tong

Bunyi suara bel istirahat, jam pelajaran Orochimaru -sensei selesai, ia segera pergi meninggalkan kelas. Sakura mendesah panjang, merutuki nasibnya yang malang, namun manik emeraldnya terpaku pada seorang teman sekelasnya, yang duduk tepat disamping kanannya.

Ctak

Perempatan siku muncul di jidat lebarnya, ia kesal, marah. Tentu saja, bagaimana tidak, sepertinya sang sensei yang satu ini sangat pilih kasih. Lihat! pemuda dengan helaian raven di sampingnya sedang tertidur manis disana, dengan kedua tangannya yang dilipat diatas meja yang menjadi tumpuan kepalanya.

Tangan kanannya mengepal sempurna,"SENSEI KAU CURAAANGGG...KENAPA PEMUDA PANTAT AYAM INI TIDAK DIBERI TUGAS YANG SAMA DENGANKU, PADAHAL DIA JUGA TERTIDUR DI KELAS, INI TIDAK ADIL, PILIH KASIH...ARRGGHHHH MENYEBALKAN!" teriaknya kencang membuat seluruh perhatian teman sekelasnya tertuju padanya. Semua terkekeh geli melihat kemalangan yang menimpa Sakura. Karena semua tau, pemuda yang kini tertidur pulas adalah anak murid kesayangan Orochimaru -sensei.

Uchiha Sasuke pemuda dengan paras wajahnya yang tampan, sifatnya yang cool, otaknya yang cerdas, kharismatik dan banyak kelebihan lainnya tanpa kekurangan apapun. Membuat seluruh isi sekolah mengaguminya, sampai para guru pun ikut andil mengagumi pemuda yang satu ini.

"Hahaha, sudahlah forehead... kau dan Sasuke itu berbeda bodoh. Bagaikan langit dan bumi, meski tidurpun ia dapat mendapat nilai sempurna di setiap mata pelajaran, sedangkan kau, naik ke kelas 3 ini saja sudah sangat bersyukur." ujar sahabatnya Ino, gadis bersurai kuning blonde dengan manik Shappire yang indah.

"Dengar pig, aku akan membongkar rahasia yang akan mempermalukan dirinya suatu saat nanti lihat saja"

"Hei, Sasuke tak punya rahasia yang akan mempermalukan dirinya, bodoh "

"Tch" Sakura mendecih, "semua orang pasti mempunyai rahasia pig, tak terkecuali dia" ujarnya penuh percaya diri.

"Ha~ terserah kau saja lah" desahnya pasrah.

Sakura menyeringai, ia memutuskan akan mencari tau rahasia yang akan mempermalukan Sasuke, apapun yang terjadi ia harus menghancurkan prestasi Uchiha Sasuke di Sekolah Konoha Hight School.

.

.

.

Disclaimer : Naruto milik Masashi Kishimoto

Author : Hani Yuya

Judul : Host Klub

Rate : M ( for lime no lemon )

Pairing : SasuSaku, Slight ItaSaku.

Gendere : Au,Ooc,Romance,Comedy,Lime.

Nb : Aku buat fanfic ini SKS hany beberapa jam saja. Lagi ga pngen bkin lemon. Jadi lime aja yak. Ehehehe... ok DLDR.: *

.

.

#Sakura pov On#

Aku meneguk ludahku berulang kali. Ku lihat tampilan diriku di kaca toko. Baju jangkis warna putih tanpa lengan diatas pusar dengan rok rampel mini motif batik warna biru sebatas paha. Dan tak lupa bandana yang tersemat cantik diselah rambut soft pink ku.

Aku sendiri sweapdrop melihat tampilan diriku, ditambah lagi make up tebal bak orang dewasa di wajahku. Ck,ini semua berkat Ino yang mendandaniku, berkat make up ini aku terlihat lebih dewasa dibandingkan usiaku saat ini.

Hei, kalian pasti bingung kan apa yang sebenarnya terjadi? Ini adalah misiku untuk menangkap kelemahan Sasuke, berawal dari dua hari yang lalu.

#Flashback On#

.

.

"Aku akan memberikan kalian tugas kelompok yang berisikan dua orang. Dan aku yang menentukan pasangan kalian"

Hari ini pelajaran Anko -sensei, dia guru di bidang bahasa inggris. Kami disuruh membuat tugas percakapan bahasa inggris untuk tes minggu depan secara kelompok. Ha~semoga aku satu kelompok dengan Ino.

"Uchiha Sasuke dan Haruno Sakura"

Eh? Apa aku tak salah dengar? Aku satu kelompok dengan pemuda pantat ayam itu? Kualihkan pandanganku kesamping, lagi-lagi dia tertidur. Ck, dasar tukang tidur, sepertinya dikelas ini mempunyai dua orang tukang tidur. Nara Shikamaru, klo dia tidak perlu ditanya lagi, karena ia memang selalu tertidur dimana saja. Tapi yang membuatku penasaran akhir-akhir ini Sasuke pun mengikuti jejak Shikamaru.

Hmmm...apakah ia mengerjakan sesuatau di malam hari sehingga ia mengantuk saat sekolah. Ini aneh, aku akan mencari tau.

Ting -Tong...

Bel pulang sekolah kelas sontak menjadi sepi karena semua teman sekelasku segera meninggalkan ruangan. Kini hanya menyisakan kami berdua.

'Bagus ini kesempatanku' gumamku dalam hati.

Aku segera merapihkan alat tulisku dan segera menghampirinya. Ah~ dia masih tertidur.

"Sasuke... hei, bel sekolah sudah bebunyi, kau tidak ingin pulang Sasuke" Aku menggoyang -goyangkan tubuhnya untuk membangunkannya.

"Ngg" dia hanya mengerang dan menepis tanganku dengan Onyxnya yang masih tertutup.

Ctak, ini membuatku emosi. Seperempat siku tercetak di dahiku. Mau sampai kapan dia tertidur disini, ha!

Aku kini berdiri disampingnya. Kutarik seragam putihnya sekuat tenaga,"Bangun Sasuke! Kau mau menginap disekolah, ha!"

Berbagai cara aku lakukan namun nihil. Cukup sudah, kesabaranku habis.

BRAKKK

Kupukul mejanya kencang dengan kedua tanganku, "CEPAT BANGUN PANTAT AYAM" teriakku. Nafasku naik turun menahan emosi.

Deg

Ia kini membuka matanya, Onyx nya yang hitam pekat terlihat jelas. Jantungku berdebar melebihi batas normal ketika pandanganku bertubrukan dengannya. Ia menatapku tajam. Dia memang pemuda yang tampan, pantas saja seluruh siswi di sekolah ini tergila-gila dengannya.

"Hn" ia hanya menggumamkan kata yang absurd. Lalu melihat jam di tangannya, tanpa basa-basi ia melengos pergi meninggalkan di dalam kelas tanpa berucap apapun.

"Aku ditinggal?" gumamku pelan seraya menunjuk diri sendiri,"ck, hei tunggu aku Sasuke..kau benar-benar orang yang tak tau terimakasih hah!" aku segera berlari menyusulnya.

Aku berjalan di sampingnya, kulirik wajahnya dari sudut mataku, kuperhatikan wajahnya dengan seksama. Tampan...tapi datar. Ia terlalu dingin, lalu mendesah panjang.

"Apa maumu?" tanyanya tiba-tiba membuatku tersentak kaget.

"Eh?" Sontak aku langsung menoleh kearahnya. Ia menghentikan langkanya, melipat kedua tangannya di dada menunggu jawabanku,"Anko sensei menyuruh kita untuk membuat tugas bersama" ucapku.

"Hn, besok kita bicarakan lagi. Aku harus segera pergi"

Ia tampak tergesa-gesa, setelah berucap ia pergi meninggalkanku sendiri. Membuatku mengernyit heran, diam-diam kuikuti dia dari belakang. Ini kesempatanku untuk mengetahui rahasianya.

Kuikuti dia dari belakang tanpa sepengetahuannya. Lalu aku melihatnya masuk ke dalam sebuah tempat. Kudekati tempat itu, mataku terbelalak tak percaya ketika membaca spanduk di samping pintu.

"Host klub?" mulutku menganga menatap tak percaya spanduk itu.

Aku menelan ludahku berkali-kali mengucak-ucak mataku, lalu menyubit pipiku kencang. Dan itu terasa sakit.

"Ini nyata?"

Kuulurkan tanganku memegang gagang pintu... namun sebelum kubuka, pintu itu terbuka. Aku tersentak kaget dan langsung mengumpat dibalik tembok.

Kulihat dua orang siswi sma diseret paksa keluar dari dalam Host klub karena menggunakan seragam sekolah.

"Anak sekolah dilarang masuk kesini, mengerti nona manis" ucap pria berambut orange dengan banyak tindikan diwajahnya.

"Kembalilah jika kau sudah dewasa nanti" seringai sexi seorang pemuda dengan helaian kuning blonde sebatas punggung itu.

Blam

'Dilarang untuk anak sekolah ya? Kalau begitu lebih baik kupikirkan cara untuk masuk kesana nanti.' gumamku dlm hati. Lalu beranjak pergi.

.

.

.

Keesokan harinya, aku dan Sasuke mulai mengerjakan tugas dari Anko-sensei di perpustakaan saat jam istirahat.

Kami duduk saling berhadapan, sejak tadi emeraldku tak berkedip memandangi wajahnya yang sedang serius menulis. Entah mengapa wajah dan sikap stay coolnya memang dapat melelehkan hati setiap wanita yang memandangnya.

Ia menyipitkan matanya ketika sinar matahari memantul masuk kedalam Onyxnya, reflex tubuhku bergerak dengan sendirinya, berdiri disamping menghalangi pantulan cahaya matahari yang memantul kearahnya.

Membuatnya melirik kearahku dengan pandangan heran, "sedang apa kau berdiri disana?"

Bluuussss

Wajahku memerah dan terkesiap ketika menyadari perbuatan bodohku,"Aku..."

"Hn, jangan buang waktuku. Cepat kita selesaikan ini sebelum bel masuk berbunyi" ucapnya datar dan sedikit dingin.

Aku mendengus kesal, kududukkan pantatku kasar lalu menggembungkan pipiku.

"Dasar pantat ayam menyebalkan" gumamku pelan. Namun sepertinya terdengar olehnya.

"Kau mengatakan sesuatu Sakura?"

"TIDAK!" bentakku kesal. Kurampas buku miliknya dan menyalinnya ke buku catatankundalam diam.

Lihat saja kali ini aku akan memergokimu Sasuke.

.

.

.

"Pig, benarkah tidak terlalu sexi?" aku menarik- narik baju jangkis di atas pusar yang kukenakan.

"Tidak forehead" jawab Ino cuek, ia sedang mencari beberapa alat make up untuk mendandani wajahku.

Aku memutar-mutar badanku di depan cermin berukuran besar. Lalu mencoba membungkuk, bluuushh. Aku menepuk jidat lebarku pelan ketika melihat celana dalam yang kukenakan terlihat jelas ketika aku membungkuk. Bagaimana tidak, rok yang kupakai adalah rok rampel mini motif batik warna biru sebatas paha. Segera aku berdiri tegak kembali.

"Pig, apakah tidak ada rok yang lebih panjang dari ini?" tanyaku seraya mengacak-acak lemari pakaiannya.

"Sampai botak pun kau tak akan menemukannya di lemariku" desisnya berkacak pinggang,"ayo sekarang tinggal memoles wajahmu dengan sedikit sentuhan make up dariku,kujamin tidak akan ada yang menyadari jika kau masih anak sekolah, forehead...hoho" kekehnya pelan, lalu mengedipkan sebelah matanya padaku.

Satu jam sudah berlalu, kubuka manik emeraldku. Kuperhatikan paras wajahku yang sudah terbalut make up di depan kaca. Bibirku tertarik keatas menyunggingkan sebuah seringaian.

"It's show time Sasuke"

.

.

.

#Flash back Off #

Aku mulai berjalan membelah keramaian, semua mata memandangku penuh kekaguman. Samar-samar kudengar semua orang memujiku cantik, sexi, manis. Oh, Kami-sama aku bagaikan seorang artis saat ini. Diperhatikan banyak orang membuatku tersipu malu.

Kuhentikan langkahku ketika tepat di depan pintu Host Klub. Kutarik nafasku dalam-dalam. Kubuka gagang pintu lalu masuk kedalam.

"Selamat datang di rumah Tuan Putri"

Mulutku menganga, mataku melotot tak percaya, ketika aku disambut seorang pemuda yang selama ini kukenal baik sebagai pangeran es disekolah.

Namun kini dia menjadi pribadi yang berbeda 180 derajat. Setelan jas berwarna hitam, dengan dasi kupu-kupu. Dan model rambut rapih yang disisir kebelakang. Ah, satu lagi... dia mengedipkan matanya centil kearahku. Kami-sama apakah dia terbentur sesuatu sehingga otaknya bergeser.

Sepertinya dia tak mengenaliku, kini dia mendekat. Sebelah tangannya melingkar di pinggangku dan dan sebelahnya lagi menggenggam tanganku.

Cup

Dikecupnya punggung tanganku, lalu mendekatkan wajahnya ketelingaku "ayo kita bersenang-senang Tuan Putri" bisiknya dengan suara sexi.

Bluussshh

Wajahku memerah seperti buah tomat kesukaannya. 'Kami-sama, apa benar dia orang yang sama dengan Sasuke yang kukenal' batinku masih tak percaya.

"Sasuke?" kupanggil namanya pelan dengan ragu-ragu.

Onyxnya membulat, ia sangat terkejut "bagaimana bisa... kau!" ia menatap manik emeraldku intens, lalu menghela nafas panjang, "ck, gara-gara dandananmu aku tak menyadari ternyata itu kau, he Sa-ku-ra" ucapnya, dengan sikap stay cool seperti biasanya.

Aku tersenyum kaku, dia kembali bersikap dingin ketika tau siapa aku sebenarnya. Itu menyebalkan. Sepertinya cukup, aku mengetahui rahasia besarnya. Lebih baik aku pulang.

Kulepaskan pelukannya dan berbalik, belum sempat kupegang gagang pintu itu. Sasuke menarik tanganku dan menyudutkanku menghantam tembok dibelakang punggungku.

Cuuupp...

Dia menciumku, bukan hanya ciuman biasa. Dia melumat bibirku dengan rakus. Aku diam membeku ditempat. Menggigit bibir bawahku pelan dan memasukkan lidahnya ke dalam mulutku. Mengabsen seluruh barisan gigi putihku, lalu mengajak lidahku ikut berdansa dengan lidahnya.

Kami -sama ini ciuman pertamaku dan langsung disuguhi french kiss darinya! Ini semua membuatku meleleh, sensasi apa ini? tubuhku lemas tak bertenaga.

Sasuke melepaskan lumatannya sehingga menyisakan benang saliva yang masih bertautan di bibir kami. Nafasku terengah-engah, kuhirup oksigen dengan rakus. Kulirik dia melalui sudut mataku. Menyeringai! Dia menghapus sisa cairan saliva di bibirnya dengan lidahnya.

Deg...

Jantungku berdetak lebih kencang daripada ... satu kata yang terucap dari bibirku. Aku hampir gila melihat pesonanya yang bak pangeran penggoda. Pekerjaan ini memang cocok untuknya.

Sasuke memegang daguku dan membawanya keatas menatap manik Onyx pekat miliknya, "kau sudah berada disini, sebaiknya kita manfaatkan waktu untuk lebih saling mengenal, Sakura" ujarnya sensual,"aku akan melayanimu sampai kau puas" selesai berucap ia mengecup bibirku sekilas. Tanpa sepertujuanku ia menggendong tubuhku ala bridal style dan membawaku masuk ke dalam sebuah kamar.

"EEEHHHHH! CEPAT TURUNKAN AKU PANTAT AYAM MESUM!" teriakku meronta-ronta.

Ceklek

Aku menelan ludahku berkali-kali ketika Sasuke mengunci pintunya dari dalam.

'Kami-sama, tolong aku' doaku dalam hati.

Namun tak bisa dipungkuri aku merasa senang melihat sisi berbeda dari pangeran es yang...hmm.. ya sedikit mesum menurutku. Hehe... mungkin aku mulai menyukainya. Mulutku berkata 'Tidak' namun hatiku berkata 'Ya'.

.

.

.

TBC

Chap 2 tentang Sasuke PoV