FF KYUMIN || MY LOVE, MY KISS, MY HEART || YAOI

My Love, My Kiss, My Heart

.

.

Dhienhie Kyumin Fujoshi

.

.

Genre: Romance, Hurt, Drama.

.

.

Rate: T

.

Lenght: Chaptered

.

.

Disclaimer: KyuMin milik Tuhan. Kyuhyun milik Sungmin dan Sungmin milik Kyuhyun, mereka saling memilki walau sebenarnya saya ingin memonopoli Sungmin untuk diri sendiri *bletak* Tapi yang pasti FF abal ini milik saya seutuhnya. :D

.

.

Warning: YAOI, Typo(s), DON'T LIKE DON'T READ! NO BASH! NO PLAGIAT!

.

.

enJOY~

.

~(*o*)~

.

"Ukh! Kyunnie lama cekali cih, Ming kan mau pulang~" gerutuan yang terdengar lucu itu berasal dari sosok kecil yang tengah berdiri di sebelah sebuah ayunan yang ada di tempatnya bersekolah.

"Minnie pulang cama Hyuk caja yuk!" ajak temannya.

Lee Sungmin nama bocah kecil yang di panggil Minnie itu.

"Ani Hyuk, Minnie mau tunggu Kyunnie caja," ucap Sungmin semakin kekeuh dengan kemauannya.

"Yacudah Hyuk pulang duluan caja ne? Appa cudah menunggu dicana," ucap teman Sungmin yang bernama Eunhyuk itu sambil menunjuk ke arah mobil yang terparkir di depan gerbang SM KINDERGARTEN.

"Ne, campe ketemu becok Hyuk," ucap Sungmin sambil melambaikan tangannya dan tersenyum 5 jari ke arah Eunhyuk.

"Dadah~" Eunhyuk memblas lambaian tangan Sungmin sambil berlari kecil ke arah gerbang sekolahnya.

"NYUUUUKKK! Tunggu Hae, Nyuuukkk!" teriak seorang namja kecil yang baru keluar dari kelasnya. Namun bukannya berhenti, Eunhyuk justru menambah kecepatan berlarinya saat mendengar suara Donghae kemudian bergegas masuk ke dalam mobil Appanya.

"Hyuk itu kenapa tidak cuka sama Hae ya?" tanya Sungmin sendiri sambil menatap teman sebayanya yang selalu ribut karna Donghae yang selalu ngotot dan berusaha mendekati Eunhyuk, sedangkan Eunhyuk selalu menghindar ketika di dekati Donghae.

"Kacian Hae.." Sungmin kembali berucap saat melihat mobil yang membawa Eunhyuk itu pergi meninggalkan Donghae yang masih berdiri di depan pintu gerbang sambil menatap sendu ke arah Sedan hitam yang semakin menjauh saja dari pandangannya.

Perlahan kaki kecil Sungmin melangkah mendekati Donghae yang nasibnya sungguh malang, memeluk tiang yang ada di dekat gerbang sambil menangis memanggil Eunhyuk.

"Uljima, Hae cengeng banget cih!" ucap Sungmin to the point.

Donghae menoleh dan mendapati sesosok bocah yang kelewat manis tengah tersenyum ke arahnya.

"Min, Nyuk nakal lagi," adu Donghae.

"Ne, bial becok Ming yang malahin Hyuk. Hae jangan nangic lagi ne?"

Donghae mengangguk lalu melepas pelukannya pada tiang tak bersalah itu.

"Gomawo, Minnie memang teman yang baik," ujar Donghae yang sudah sembuh dari acara mari menangis gara-gara Eunhyuk.

Dua bocah berusia belum genap 6 tahun yang entah bagaimana ceritanya belum lepas dari nada cadelnya itu kini duduk berdua sedikit bercerita atau mengobrol tentang Eunhyuk sambil menunggu jemputan masing-masing.

"Min, Nyuk napa cuka nakal yah cama Hae?"

Sungmin menggelengkan kepalanya.

"Molla Hae.."

"Ish! Nyuk itu napa cih?"

Sungmin kembali menggeleng dengan imutnya.

"Ming gak tau Hae.."

Donghae mengangguk, dua bocah dengan wajah tampan dan imut itu terus bercerita tak menyadari tatapan tajam sosok yang tengah memperhatikan mereka dari dalam Lamborgini Black Metal yang terparkir tak jauh dari tempat dua bocah itu mengobrol.

"Kyunnie!" Sungmin berseru senang saat sosok yang ditunggunya sejak tadi sudah muncul.

"Hae, Ming pulang dulu ne? Bye~" pamit Sungmin yang hanya dibalas anggukan oleh Donghae.

Sugmin berlarikecil menghampiri Kyunnienya yang tengah tersenyum untuk menyambut Sungmin.

BUK !

Sungmin menghamur ke tubuh pucat yang sudah menunggunya itu.

"Kenapa lama cekali cih!" protes Sungmin sambil mengerucutkan bibir mungilnya.

"Mianhae Ming, tadi masih ada keperluan dengan Seonsaengnim," ucap sosok yang kini berdiri dari posisi berlututnya itu seolah memberi alasan untuk protes yang yang dilakukan Sungmin.

Sungmin terlihat mengangguk lalu menatap Kyunnienya.

"Ja, kita pulang," ajak sosok itu lalu menuntun Sungmin untuk memasuki mobilnya.

Sepanjang perjalanan menuju rumahnya, Sungmin tak bicara sedikitpun karna sosok yang duduk di sebelahnya juga diam saja sejak tadi.

"Kyunnie~ waeyo?" tanya Sungmin akhirnya.

Kyuhyun, orang yang di panggil Kyunnie itu hanya melirik Sungmin sekilas lalu menepikan mobilnya di dekat sebuah taman.

Sungmin menatap penuh tanya ke arah Kyuhyun., sedangkan Kyuhyun yang mendapatkan tatapan polos yang tengah kebingungan itu hanya bisa menghela napas berat.

"Aku marah padamu chagi," ucap Kyuhyun sambil menunjukkan wjah kesalnya.

"Kenapa?" tanya Sungmin sambil mmiringkan kepalanya, dia benar-benar bingung dengan tingkah Kyunnienya.

Kyuhyun mendesah berat lalu bergerak melepas seatbeltnya berikut seatbelt Sungmin setelahya. Sungmin yang benar-benar tak mengerti hanya bisa mengerjab imut sesekali.

Kyuhyun mendudukkan Sungmin ke pangkuannya, namja tinggi berusia 18 tahun itu langsung memeluk erat Sungmin.

"Kenapa kau masih bertanya kenapa aku marah? Tentu saja karnamu chagi," ucap Kyuhyun lalu memandang Sungmin dengan ekspresi wajah yang di buat sesebal mungkin.

"Memang Ming ngapain Kyunnie?" tanya Sungmin dengan polosnya.

"Aish chagiya! Aku tak suka kau dekat dengan namja lain, sebagai namjachingumu aku tak suka kekasihku dekat dengan namja lain. Arraseo?" ucap Kyuhyun sambil menarik gemas hidung Sungmin.

Sungmin terkikik kecil kemudian mengangguk.

"Ne Kyunnie, Minnie janji tidak dekat-dekat dengan ciapapun."

Kyuhyun semakin memeluk gemas Sungmin setelah mendengar jawaban patuh dari kekasihnya itu.

"Saranghae my little sweetheart," bisik Kyuhyun lalu mencium pipi gembul Sungmin.

"Kyunnie bicala apa? Ming gak ngelti."

Ganti Kyuhyun yang terkikik.

"Aku mencintaimu kekasih kecilku.."

Sungmin yang tak mengerti hanya mengangguk senang, walaupun terkadang tak mengerti maksud Kyuhyun, Sungmin selalu senang asal bersama Kyuhyun. Kyuhyun selalu memperlakukannya dengan lembut, selalu membuatya senang dan hal itulah yang membuat Sungmin selalu ingin dekat dengan Kyuhyun.

Sedangkan Kyuhyun, namja tampan berusia 18 tahun yang saat ini duduk di bangku Senior High School tingkat akhir itu memang memiliki perasaan khusus terhadap Sungmin. Entah sejak kapan Kyuhyun begitu menggilai pesona bocah polos yang sangat aegyo itu.

Kyuhyun tak mengerti harus di sebut apakah dirinya itu, dia yang berusia 18 tahun justru memcintai bocah berusia 6 tahun. Dan poin lainnya bocah yang di cintainya adalah seorang namja.

Dua poin negatif yang yang otomatis Kyuhyun peroleh, di gay dan juga pedofilia.

GREAT!

Cinta memang buta dan itu yang tengah dialami Kyuhyun.

.

~(*o*)~

.

"Kyunnie, kenapa Minnie gak boleh panggil Kyunnie, hyung?" tanya Sungmin. Sebenarnya Sungmin sudah lama ingin menanyakan itu mengingat Donghae dan Eunhyuk selalu saja bertanya kenapa Sungmin tak memanggil Eunhyuk dengan sebutan "hyung".

"Chagi, kau kan kekasihku jadi tak perlu memanggilku hyung," Sungmin mengangguk sebentar lalu kembali menatap Kyuhyun dengan foxy eyesnya.

"Kalo Hyuk cama Hae tanya, Ming jawab apa?"

"Bilang saja aku tak membolehkanmu," jawab Kyuhyun santai.

Sungmin mengangguk lagi.

"Kita mau kemana?" tanya Kyuhyun berusaha mengalihkan perhatian Sungmin

Sungmin melihat sekitar taman lalu-

"Ice cleam!" –seru Sungmin girang sambil menunjuk sebuah box yang terparkir tak jauh dari mobil Kyuhyun.

"Ja, kita beli ice cream~" ucap Kyuhyun lalu menundudukkan Sungmin kembali ke jok mobilnya. Namja jangkung itu keluar dari kursi kemudi lalu beralih ke pintu seberang.

CKLEK!

"Mau gendong atau jalan sendiri?" tanya Kyuhyun.

Sungmin langsung megerucutkabn bibirnya.

"Tentu caja gendong, Ming kan capek nunggu Kyunnie dali tadi."

Sungmin kecil yang menggerutu seperti itu makin membuat Kyuhyun gemas saja.

"Arraseo. Sudah jangan meggerutu seperti itu nanti ku cium."

"Ish! Kyunnie cuka cekali cih poppo Ming," protes Sungmin sambil mengulurkan kedua tangannya ke arah Kyuhyun

"Biar saja, kau kan kekasihku," kata Kyuhyun sambil mengangkat tubuh kecil itu ke gendongannya kemudian berjalan ke arah box ice cream yang di tunjuk Sungmin tadi.

Hampir semua yeoja yang tengah berada di taman menatap penuh harap ke arah Kyuhyun. Hei! Kyuhyun itu tampan, jadi wajar saja yeoja-yeoja itu berharap Kyuhyun mau sedikit melirik ke arah mereka. Namun nihil, namja berhidung mancung itu seolah tak memiliki dunia selain bocah yang sejak tadi berceloteh di gendongannya.

Oke! Mungkin orang-orang itu berpikir Kyuhyun begitu menyayangi adik yang tengah di gendongnya itu, sampai tak menggubris sedikitpun tatapan terpesona dari yeoja-yeoja itu. Kyuhyun begitu sempurna untuk menjadi kakak namja imut di gendongnnya itu.

Huh, siapa yang menyangka kalau dua namja yang terpaut usia yang cukup jauh itu ternyata adalah pasangan kekasih.

"Mau yang rasa apa, hm?" tanya Kyuhyun.

"Tobeli"

Kyuhyun mengangguk paham lalu mulai menyebutkan rasa yang di inginkan Ming-nya pada si penjual ice cream.

Sungmin yang tengah bergelayut di leher Kyuhyun hanya biasa menatap bingung ke arah noona-noona yang tengah menatap ke arahnya dan Kyuhyun yang tengah menunggu ice cream pesanannya.

"Kyunnie~"

"Hm? Mau rasa yang lain?"

"Aniya."

"Keundae?"

Sungmin menyembunyikan wajahnya ke ceruk leher Kyuhyun.

"Wae Ming?" tanya Kyuhyun bingung

"Noona-noona itu liat kecini teluc, Ming kan takut."

Kyuhyun menoleh kesekitarnya lalu memicingkan matanya saat mendapati beberapa yeoja melambai genit kearahnya bahkan tersenyum-senyum genit dengan melambai-lambaikan tangannya kearah Kyuhyun.

"Cih kenapa dengan mereka?" Kyuhyun berdecih pelan lalu membuang muka dengan sombongnya membuat yeoja-yeoja genit yang menggodanya tadi langsung mendelik kaget.

"Sudah biar saja, mereka iri karna kau yang imut medapatkan namjachingu yang setampan aku," ucap Kyuhyun membuat si penjual ice cream itu menghentikan aktivitasnya untuk melirik Kyuhyun yang tengah membujuk Sungmin agar tak menyembunyikan wajahnya.

Kyuhyun yang merasa di perhatikan langsung menatap si penjual dengan evil eyesnya seolah berkata 'Apa yang kau lihat!', hal itu sontak membuat si penjual gelagapan dan kembali pada kegiatannya walaupun jujur pikirannya masih di penuhi tanda tanya.

Hei! Dia mendengar jelas apa yang Kyuhyun ucapkan tadi.

"Silahkan Tuan.."

Kyuhyun mengeluarkan beberapa lembar uang lalu menyerahaknnya pada si penjual.

"Chagi, ne isseoyo," ucap Kyuhyun menyodorkan ice cream milik Sungmin namun Sungmi yang sejak tadi bergelayut manja dan menyembunyikan wajahnya di ceruk leher Kyuhyun enggan menerimanya.

"Ming,"

"Chileo Kyunnie~"

"Chagi, aku tak bisa membawa dua ice cream sambil menggendongmu."

"Yacudah, Ming gak mau makan ice cleam nya."

"Yah~ wae?"

Sungin makin mengeratkan pelukannya sambil makin dalam menyembunyika wajahnya.

"Noona-noona itu melotot cama Ming~" bisik Sungmin setengah mengadu.

Kyuhyun menghela napas berat, kenapa yeoja-yeoja itu sekarang mengganggu Sungmin.

Dengan memasang wajah garangnya, Kyuhyun menatap berang yeoja-yeoja itu.

"Apa sih yang kalian lihat? Mau ku congkel mata kalian hah?" serempak yeoja-yeoja remaja yang mengganggu Sungmin itu mengalihkan pandangannya setelah mendengar umpatan bernada mengancam yang Kyuhyun lontarkan.

"Dasar!" gerutu Kyuhyun lalu meninggalkan box ice cream itu sambil berusaha membawa dua ice cream dengan menggendong Sungmin.

.

~(*o*)~

.

Sementara itu,

Di sebuah sekolah elite yang dikenal berisi murid-murid dari kalangan kaya dan pintar, sebut saja BLUE SHAPPIRE HIGH SCHOOL terlihat seorang yeoja kurus berambut panjang nan bergelombang tengah berjalan santai menuju kantin khusus siswa namja.

Yeoja bernama Yoona itu terlihat melongok kesana kemari mencari sosok yang selalu di incarnya selama , sosok yang di carinya tak terlihat menampakkan batang hidungnya.

"Selalu anak itu, mau apa sih dia selalu kesini?"

"Iya, dia itu bodoh atau apa ya? Masak tidak mengerti kalau area ini khusus siswa namja."

Yeoja yang menjadi perbincangan bukannya tak mendengar itu, dia mendengar hanya saja berusaha mengabaikan bisik-bisik ala namja tak suka yeoja agresif. Toh, yang di carinya buka namja-namja itu. Dia mencari pangerannya.

Saat sepasang matanya menangkap siluet sosok yang -mungkin- dicarinya, yeoja itu mempercepat langkahnya sambil tersenyum manis.

"Oppa~"

Dua sosok yang merasa kenal dengan sura itu langsung menoleh lalu melotot kaget sambil buru-buru menelan makanan di mulut mereka.

"Duh! Dia lagi," gerutu salah seorang dari dua namja yang bernama Ryeowook.

Lagi-lagi Yoona mendengar itu, tapi memang dasar keras kepala, yeoja itu tetap menebar senyumnya sambil mendudukkan diri di kursi kosong di depan dua namja itu.

"Hai oppa~"

Namja bermata sipit yang duduk bersama Ryeowook hanya bisa menatap datar yeoja yang bisa di bilang mengganggu ketenangan hidupnya itu.

"Ada apa?" tanyanya berusaha biasa saja. Walau sebenarnya dia tengah mengumpat-ngumpat kesal dalam hatinya.

"Eum~"

Yesung dan Ryeowook memicingkan matanya melihat tingkah sok imut Yoona yang tengah memilin-milin jari tangannya sambil memasang wajah malu-malu.

'Ada apa dengan yeoja ini?' batin Ryeowook setangah sangsi lalu meyeruput orange juice nya.

"Apa~ Kyuhyun oppa ada?"

Ryeowook dan Yesung mencebikkan bibirnya di waktu bersamaan sambil mengucap kata "Always" dalam hatinya.

YEAH!

Yeoja satu itu memang mencari pangeran berkuda putihnya a.k.a Cho Kyuhyun yang merupakan sahabat Yesung dan Ryeowook. Terkadang Yesung maupun Ryeowook mengutuk tindakan Kyuhyun yang selalu mengilang sesuka hati membuat dia dan Ryeowook lah yang menjadi korban introgasi Yoona.

"Nan molla," jawab Yesung singkat padat dan jelas.

Yoona mengerucutkan bibirnya mendengar jawaban cuek Yesung.

"Kenapa bisa tidak tau? Oppa kan teman sekelasnya," protes Yoona yang tak puas dengan jawaban Yesung.

"Sudah ku bilang, aku tak tau," masih dengan nada dan ekspresi datar Yesung membalas Yoona. Dia cukup mengerti watak keras kepala dan pantang menyerah ala yeoja yang selalu mengejar Kyuhyun ini.

"Tadi Seonsaengnim mengadakan pretest Matematika dadakan di kelas, kau tentu tau bagaimana jeniusnya Kyuhyun-mu itu, dia selesi dan di perbolehkan keluar kelas sebelum waktunya. Setelah itu aku tak tau dia kemana, dia tak kembali ke kelas sampai jam istirahat."

Yoona memasang wajah terkejutnya setelah mendengar penuturan Ryeowook.

"Jadi, sampai sekarang Kyuhyun oppa belum kembali dan oppadeul tak tau dia kemana?"

Ryeowook hanya mengangguk mengiyakan.

"Dan jangan bertanya bagaimana bisa kami tak tahu kemana Kyuhyun pergi, kami bukan pengawalnya."

Yoona lagi-lagi mengerucutkan bibirnya mendengar ucapan Yesung. Walaupun Yesung mengucapkannya dengan tenang, namun nada sengit terdengar cukup jelas dari ucapan Yesung tadi.

"Baiklah, aku tak akan bertanya itu. Tapi bisakah oppadeul memberitahuku jika Kyuhyun oppa datang. Aku kembali lagi nanti pulang sekolah."

"Ya, akan kuberitahu nanti."

Ryeowook yang awalnya ingin memprotes persetujuan Yesung atas permintaan Yoona hanya bisa mengangguk pasrah setelah mendengar isyarat dari Yesung.

Yoona tersenyum senang lalu berdiri dari duduknya, sedikit serapikan rok nya yang kusut lalu kembali menatap Ryeowook dan Yesung.

"Baiklah, aku pergi dulu oppa. Sampai ketemu nanti," kata Yoona saat hendak beranjak meninggalkan Ryeowook dan Yesung.

"Eh, satu lagi!"

'OH GOD!' sebut Yesung dalam hatinya saat Yoona kembali menatap dia dan Ryeowook dengan tatapan menyebalkan.

"Ya?" tanggap Ryeowook yang kali ini terlihat tak sabar dengan keberadaan Yoona.

"Jangan lupa sampaikan salamku pada Kyuhyun oppa, katakan kalau aku mencarinya."

"Akan-Ku-Sampaikan!" kata Ryeowook berusaha tersenyum sambil menekankan setiap kata yang di ucapkannya.

Yoona kembali tersenyum puas -mungkin-, lalu benar-benar pergi dari hadapan Ryeowook dan Yesung yang terlihat menatap sinis punggung yeoja itu.

"Ish! Kenapa tadi hyung setuju memberitahu Yoona saat Kyuhyun datang, memangnya hyung yakin Kyuhyun mau datang? Kalau tidak, ujung-ujungnya pulang sekolah nanti dia menemui kita lagi."

Yesung terdiam mendengar protesan Ryeowook. Ya, sedikit banyak dia memang seolah memancing Yoona untuk kembali mengganggunya dan Ryeowook.

"Kita bisa keluar sebelum bel pulang berbunyi," usul Yesung yang langsung tak di setujui Ryeowook.

"Shireo. Aku sering sekali kehilangan materi pelajaran jam pelajaran terakhir hanya gara-gara menghindari Yoona," Yesung meringis pelan membenarkan penuturan Ryeowook.

"Geurae, nanti kita cari cara lain. Eotte?"

Ryeowook tak menjawab apapun, namja manis bertubuh kecil dan kurus itu masih saja merutuki tindakan Yesung tadi. Sedangkan Yesung hanya bisa melirik-lirik khawatir ke arah Ryeowook. Khawatir namja manis itu marah padanya.

"Pokoknya kalau nanti dia medatangi kita lagi, hyung saja yang mengurusnya. Aku bisa pulang naik bus."

Yesung hanya mengangguk sambil tersenyum canggung.

"Nanti aku akan minta tolong pada 2 orang itu," kata Yesung membuat Ryeowook sedikit melirik Yesung lalu mengangguk.

.

~(*o*)~

.

"Chagi, kita sudah di mobil. Ayolah berhenti bersembunyi," bujuk Kyuhyun.

Ini hampir setengh jam dari kejadian di taman tadi, namun Sungmin masih enggan lepas dari pangkuan Kyuhyun yang mulai duduk di bangku kemudi. Wajahnyapun masih setia dibenamkan di leher Kyuhyun membuat namja 18 tahun itu sedikit mengernyit geli saat bulu mata lentik Sungmin bergerak-gerak di sekitar lehernya.

"Hei, ice creammu mulai mencair nanti rasanya tidak enak, ayolah chagi~" dengan nada setengah merengek Kyuhyun kembali membujuk Sungmin, dan sepertinya kali ini cukup ampuh.

Perlahan Sungmin mengangkat kepalanya dan melihat sekitarnya kemudian mendongakkan kepalanya menatap Kyuhyun dengan tatapan polosnya.

"Noona-noona yang tadi pelototin Ming, Ming kan takut~" Kyuhyun tersenyum kecil mendengar pengaduan kekasihnya itu.

Sungmin memang kerap kali mendapat perlakuan kurang menyenangkan dari yeoja-yeoja yang tertarik pada Kyuhyun karna Kyuhyun selalu lebih menanggapi dan merasa dunianya ada pada bocah kecil itu dibanding yeoja-yeoja sexy yang menggodanya.

"Sudah, jangan bahas itu lagi. Sekarang makan ice creammu," ucap Kyuhyun lalu meraih salah satu cup ice cream yang di letakkanya di dashboard, namja tampan itu bermaksud menyuapkan ice cream di tangannya ke mulut Sungmin.

"Ish! Kyunnie tulunin Ming. Ming kan cudah becal, cini Ming makan cendili!" protes kekasih kecil Kyuhyun sambil mepoutkan bibir imutnya.

"Aigo.. Aigo.. Nae Ming sudah besar eoh? Geurae, nan arraseo," sambil mengangguk-angguk setengah mencibir Kyuhyun memindah Sungmin dari pangkuannya ke jok di sebelahnya.

Bocah kecil yang mengaku sudah besar itu kini tengah menikmati dunia ice creamnya. Kyuhyun tersenyum lembut menatap tingkah malaikat kecil yang selalu mewarnai harinya itu.

"Mau pulang sekarang, hm? "

Sungmin hanya mengangguk mengiyakan sambil terus memakan ice creamnya.

"Jangan belepotan," ucap Kyuhyun sambil mengelap sudut bibir Sungmin yang belepotan ice cream.

"Allaseo Kyunnie," jawab Sungmin sambil tersenyum manis menampakkan dua gigi kelincinya. Bocah imut ini memnag penurut.

"Ja, kita pulang," sambil memasang seatbelt untuknya dan seatbelt untuk Sungmin Kyuhyun menyetujui keinginan Sungmin untuk pulang.

Kyuhyun mulai menytater mobilnya, tak lama mobil mewah itu melaju pelan meninggalkan area taman menuju tuhjuan akhir –rumah Kyuhyun dan Sungmin-.

Cinta mereka memang cukup sulit tapi berterimakasihlah pada rumah mereka yang letaknya bersebelahan. YEAH! Mereka tetangga.

"Sudah sampai~" ucap Kyuhyun yang telah menghentikan mobilnya di depan sebuah rumah bernuansa padu klasik dan modern.

Sungmin melirik gerbang rumahnya, dan sedikit merengut tak suka. Ngobrol sepanjamg perjalanan tadi membuatnya masih ingin bersama Kyunnienya. Tapi apa boleh buat, bagaimanapun, ini jam pulangnya walaupun bisa di katkan Sungmin telat hampir satu jam dari jam pulang normalnya.

"Nanti malam Kyunnie ke kamal Ming lagi kan?"

"Tentu saja chagi,"

Kebiasaan Kyuhyun saat alam hari, lebih tepatnya sebelum Sungmin tidur adalah melompat dari balkon kamarnya ke balkon kamar Sungmin yang tepat berada di sebelah balkon kamarnya. Masih ingatkan kalau mereka bertetangga, sedikit mengherankan namun tidak aneh jika perumahan elite disana letaknya lumayan berdempetan.

"Yacudah, Ming tulun dulu. Dadah~" pamit Sungmin sambil melambikan tangannya dan mulai beranjak.

"Tunggu!" seru Kyuhyun langsung membuat Sungmin yang hendah membuka pintu mobil menoleh seketika.

"Wae?"

Kyuhyun tersenyum melihat raut bingung yang makin membuat Sungmin terlihat menggemaskan lalu mencium pipi chubby kekasih imutnya.

"Aku mencintaimu," ujar Kyuhyun tulus.

Sungmin tersenyum lalu mengangguk.

"Cama."

Kyuhyun tergelak, kekasihnya tentu belum mengerti maksud ucaan Kyuhyun, karna itu Sungmin hanya menjawab "sama" ketika Kyuhyun melontarkan kalimat cintanya.

"Yasudah, masuklah. Kalau eommamu bertanya kenapa kau pulang telat, katakan saja kalau aku masih mengajakmu ke taman. Arraseo, chagi?"

Sungmin mengangguk lalu keluar dari mobil Kyuhyun setelah kembali melambaikan tangan mungilnya.

Kyuhyun tersenyum kecil, dia tak pernah bermaksud menutupi hunungannya dengan Sungmin dari siapapun. Hanya saja, Kyuhyun khawatir orang tua Sungmin akan menjauhakan Sungmin dari Kyuhyun setelah tau bahwa Kyuhyunyang selama ini di anggap sebagai kaka yang baik untuk Sungmin justru menjalin hubungan terlarang dengan sosok yang justru cocok menjadi adiknya.

Terkadang Kyuhyun berpikir, kenapa Tuhan harus membiarkan rasa itu tetap berada di hatinya jika itu memang terlarang, apa Tuhan membiarkan semua terjadi saat ini untuk menghukum Kyuhyun di kemuduian hari? Entahlah, Kyuhyun terlalu lelah memikirkan semua itu. Baginya, asal Sungmin tetap berada di sisinya, semua akan baik-baik saja.

Kyuhyun masih menatap pintu gerbang rumah Sungmin yang telah menelan masuk tubuh kecil Sungmin. Helaan napas pelan terdengar seiring cengkramannya pada stir mobilnya.

"Aku mencintaimu, Sungmin-ah~"

TBC

Chapter 2 udah siap, tinggal tunggu responnya.

Keep or Delete chingudeul?

RCL Please~

Gomawo udah baca. \(*o*)/