WARNING: CONTAIN RAPE SCENE AND NOT FOR CHILDERN.
…
…
…
"Nghh! AH! NGHH! Se-Sehun hentikan−AK! AH! NGH!" Jongin meremat tanah beserta rumput di bawahnya, ia mengigit bibirnya untuk menahan sakit, air matanya yang mati-matian dia tahan menyeruak keluar bersamaan dengan lenguhannya.
"HNG! AHHNG!" Seluruh tubuh Jongin meremang seraya ia mendengar geraman rendah di telinganya. Tubuhnya yang menghadap tanah dan menungging tertindih oleh tubuh besar Sehun di belakangnya.
'Oh tidak!' Jongin meringis dalam hati. "HNGHH! Se-Sehun−kumohon, berhenti." Jongin menutup matanya erat-erat, merasakan sodokan demi sodokan yang diberikan oleh Sehun di lubangnya. Tubuh Jongin bergetar dengan hebat, dan terkadang terlonjak sedikit saat Sehun mengenai suatu titik di dalam lubangnya. Cairan precumnya sudah menetes dengan deras membasahi tanah.
Di antara kenikmatan yang diberikan oleh penis berkedut Sehun dan tubuhnya yang begitu panas dan terangsang. Jongin berusaha keras untuk menahan kekuatan serigala di dalam tubuhnya.
"Sehun! Se-sehun! Ah! " Jongin terisak, ia mencoba untuk menghentikan musuhnya itu. Namun Sehun sedang memasuki 'Rut'-nya. Sehun sudah seratus persen dikuasai oleh alpha di dalam dirinya.
BREEKKK—Jongin membelalakan matanya, merasakan udara dingin dari ruang terbuka menerpa punggungnya, ia sepenuhnya menyadari akan kelakuan ganas Sehun yang merobek bajunya, lalu mengendus serta menjilat tengkuknya di mana terdapat kelenjar mating di sana.
"SEHUUNN!"
Jongin memekik sambil menutup matanya erat-erat saat merasa tancapan taring milik Sehun yang menembus kulit tengkuknya. Semuanya terjadi dengan begitu cepat, Sehun yang mengikatnya dalam sebuah ikatan, dan persetubuhan panas mereka di padang rumput−tempat dimana seharusnya mereka saling adu tinju dan kekuatan.
Jongin meringis.
Mengapa jadi begini?
Arco Iria Present
SURPRISE! YOU ARE NOT AN ALPHA!
ENJOY!
Jongin berjalan dengan mantap dengan kedua telapak tangan yang masuk ke dalam saku celananya. Ia tersenyum puas saat melihat para wanita dan beberapa omega yang menatap dan meliriknya dengan pandangan memuja. Beberapa bahkan memberikan ekspresi yang sangat jelas dengan berteriak kegirangan saat dia lewat.
Kim Jongin, pemuda dengan kulit tan ini adalah seorang alpha yang terkenal di sekolahnya. Ia populer dan karismatik, dikenal siapa saja sebagai pribadi yang ceria. Dan Ia juga punya senyum maut yang meluluhlantakan pertahan omega manapun.
Jika kau menginginkan seorang alpha yang humoris, manis dan hebat dalam mengguncang ranjang. Jongin lah orangnya. Entah sudah berapa banyak omega dan beta yang dia tiduri, dan semuanya mengaku bahwa Jongin memang sangat memuaskan.
Ya. Semua orang menyukainya.
KECUALI SATU.
"Ya! Minggir kau bedebah busuk!" Jongin merengut kesal saat melihat sosok yang berdiri di hadapannya.
Oh Sehun! –si brengsek itu!ongin mendongakan kepalanya sedikit. Memandang pemuda di depannya dengan menantang.
Pemuda itu, Oh Sehun. Melihat Jongin dengan seringai mengejek di bibirnya. Puas bahwa orang yang dibencinya ini paling tidak harus mendongakan kepalanya terlebih dahulu untuk menatapnya. "Kau yang minggir. Bodoh." Sehun membalas dengan pandangan sinis.
Jongin menggeram, dan seluruh orang yang ada di sekitar mereka merinding saat merasakan aura dominan yang keluar dari keduanya.
"Kau pikir, hanya karena kau berburu dan bertarung lebih baik dan meniduri omega lebih banyak dariku kau berhak merendahkanku seperti itu." Jongin mendecih kepada alpha lain di depannya itu
Sehun memutar bola matanya. Lalu melipat tangan di depan dada sambil memberi tatapan dingin kepada Jongin. Male Alpha yang berasal dari keluarga Oh itu benar-benar membuat Jongin muak. Wajahnya dan tingkah lakunya yang songgong itu luar biasa menyebalkan untuk Jongin.
Sehun memang adalah alpha yang lahir dari keluarga yang besar dengan pack yang kuat. Ia berada di dalam Keluarga Oh yang mana adalah penguasa tertinggi pack Zuo Cho'un yang diikuti oleh beberapa belas keluarga berpengaruh yang lain. Diantaranya adalah keluarga Byun, keluarga Hyang, dan Keluarga Phi.
Jongin juga mendengar beberapa desas-desus yang mengatakan bahwa Oh Sehun mungkin akan menjadi S-Alpha yang akan mengetuai packnya kelak.
Jongin mendecih. Dasar sombong.
Berbeda dengan Sehun, Jongin lahir di keluarga Kim. Para serigala yang lain bilang, bahwa keluarga Kim adalah mereka yang telah membuang sisi serigala mereka dan memilih untuk menjadi manusia seutuhnya−perkumpulan orang pengecut. Tapi Jongin tahu mereka salah, sebab tanpa bisa dibantah, para serigala-serigala itu masih bersemayam di dalam tubuh keluara Kim.
Keluarga Kim tak pernah tergabung dengan pack manapun sejak 150 tahun yang lalu. Dahulu mereka pernah, bergabung dalam pack yang sama dengan keluarga Oh. Pack Zou Cho'un, tapi terjadi perseteruan di antara keluarga Oh dan keluarga Kim. Yang berdampak dengan terpisahnya keluarga Kim dari pack Zou- Cho'un. Dan hingga sekarang, keluarga Kim dan keluarga Oh tetap terlibat perang dingin.
Beruntung karena jasa kakeknya, Kim Jongdae.−yang memiliki banyak jaringan dengan pack dan keluarga-keluarga serigala yang lain. Keluarga Kim sampai sekarang tetap bisa mempertahankan eksistensinya di dunia tanpa takut oleh ancaman dari keluarga Oh.
Dan itulah mengapa, Jongin dendam setengah mata pada tuan muda busuk Oh Sehun di hadapannya ini. Selain karena silsilah keluarga mereka, Oh Sehun memang memiliki karakter yang pantas untuk dibenci.
Terlebih lagi dia harus dimasukan ke dalam kelas yang sama dengan Sehunn pada sekolah A/B/O yang dikhususkan pemerintah ini. (Sebagai informasi, para kaum warewolf telah semakin banyak yang masuk ke dalam peradaban, dan beberapanya lagi bahkan memiliki jabatan penting di pemerintahan. Sehingga sekolah-sekolah khusus bagi warewolf pun dibuka).
Jongin kembali memberikan perhatiannya ke Sehun. Sehun masih melihatnya dengan pandangan mengejek. "Orang tuamu seharusnya menyesal melahirkanmu. " pemuda Oh itu terkekeh, memiringkan kepalanya untuk lebih menatap wajah Jongin yang menurutnya menyedihkan, " kau seorang alpha tapi tidak memiliki kualitas sebagai seorang pemimpin. Masa berburu rusa saja kau tidak mampu, bisanya hanya menunggangi omega saja. Dasar menyedihkan."
Wajah Jongin memerah, ia menggeram. Serigala di dalam dirinya merasa terhina. Ia bukannya tidak bisa berburu rusa, namun entah bagaimana, Jongin tidak mampu berlari sekecang dan segesit para alpha yang lain.
Sehun mendekatkan kepalanya terhadap berbisik dengan suara tajam yang merongrong tenggorokan, " sudah kukatakan−sebaiknya kau itu tetap menjadi seorang Kim pengecut yang berbaur dengan manusia saja."
Jongin merasakan serigala di dalam hatinya melolong, perlahan-lahan kemarahan menguasai Jongin, dan tanpa ia sadari, tangannya sudah mencekram kerah baju Sehun,. Sedikit demi sedikit Jongin bisa merasakan dirinya berubah menjadi serigala, tangannya mengeluarkan cakar dan lengannya mulai dipenuhi dengan bulu.
Namun Sehun sama sekali tidak bergeming, ia hanya menantap Jongin dengan puas.
"YA! APA YANG KALIAN LAKUKAN−HEHH?!"
PLAK! PLAK!
"Aduduh! Duh!" Jongin merunduk dan merasakan kepalanya berdenyut saat merasakan hantaman keras di situ. Begitu juga pemuda tampan bernama Oh Sehun yang sudah berusaha menghindar namun tak dapat mengelak pukulan maut itu di kepalanya
Kedua pemuda alpha ini mendongakan kepala. Memandang keki pada sesosok mahkluk seram yang memandang mereka dengan tatapan membunuh. Kim Heechul Seongsaengnim, seorang elder yang menjabat sebagai wakil sekolah dan wali kelas mereka itu galaknya minta ampun.
"Berkelahi dan membuat keributan di lorong. Kau Kim Jongin! Telah menakuti siswa yang lain dan hampir berubah bentuk. AISH! Kalian benar-benar−kalian pikir ini hutan!? Bisakah kalian bersikap beradab!?"
Sehun memutar menundukan kepalanya namun masih dengan wajah yang kesal, sedangkan Jongin hanya menggarung-garuk tengkuknya ketakutan. Sumpah, jjika kau berani melawan atau menjawab atensi Kim Seongsaengnim sedikit saja, mungkin ia akan menguburmu hidup-hidup di tanah yang bisa dikendalikannya.
Kim Seongsaengnim mengusap dahinya, " aish−kalian benar-benar. Ini sudah waktunya masuk kelas!Cepat kembali ke kelas kalian! Chk! "
Dan dengan masih melemparkan tatapan tajam, Jongin dan Sehun melangkahkan kakinya menjauh dari Kim Seongsaengnim. "Dasar bajingan!" Jongin berbisik, lalu berjalan cepat melewati Sehun. Bodohnya, Sehun dan Jongin berada di dalam kelas yang sama.
Bayangkan betapa kacaunya kelas itu saat kedua alpha paling terkenal seantero sekolah bertengkar.
Terutama di saat mereka berdua memperebutkan seekor omega manis yang begitu menggiurkan.
…
…
…
Baekhyun memandang pintu kelas dengan mata cantiknya. Tangannya tersampir di dada untuk menenangkaan isi hatinya yan bergemuruh. Dengan perlahan, omega cantik itu menggeser pintu kelas. Melongokan kepalanya sambil melihat ke dalam.
"Aaa−Baekhyun-ah!" guru di dalam ruangan itu menyahut. Lalu menyuruh Baekhyun untuk masuk. "Akhirnya kau datang. Masuklah, pelajaran akan segera dimulai."
Baekhyun menganguk dengan takut-takut. Lalu melangkahkan kakinya di dalam ruangan itu. Ia berdiri di depan kelas. Tanpa sengaja, matanya bersirobok dengan pandangan dingin Sehun di depan kelas.
Tatapan Sehun yang menatapnya membuat Baekhyun gugup, sehingga omega manis itu menundukan kepalanya sambil memperkenalkan dirinya dengan terbata-bata. Dalam hati, Baekhyun bersyukur ia dapat berada di kelas yang sama dengan tuan Sehun.
Tunangannya.
"Byun-ssi. Anda bisa duduk di sebelah laki-laki berkulit hitam di ujung sana." Sang guru menunjuk Jonginyang sedang memasang muka malas. Dan Baekhyun hanya menurut saja sambil membawa tubuhnya ke kursi di sebelah Jongin.
Saat Baekhyun duduk, mahkluk di sebelahnya langsung memberikannya senyuman manis. Mahkluk itu memperkenalkan dirinya sebagai Jongin. Kulitnya kecoklatan tapi Baekhyun tidak membantah bahwa teman sebangkunya cukup tampan.
"kau cantik dan harum sekali Baekhun-ah!"
Baekhyun bersemu merah saat mendengar pujian menggoda dari teman sebangkunya itu. Jongin di sebelahnya menaruh kepalanya di meja, menatap Baekhyun dengan mata memuja. "Kau benar-benar omega tercantik yang pernah kulihat." Ujarnya dengan suara mendayu.
Bekhyun terkekeh geli. Sejujurnya sedikit risih dengan godaan teman baru bernama Jongin ini. Tapi yahh –teman seperti Jongin tidak buruk juga. "Terima kasih Jongin. Kau juga sangat manis." Baekhyun membalas perkataan Jongin dengan tulus.
Namun dibalas dengan Jongin yang menatapnya horror.
Jongin mengerucutkan bibirnya, "Ya! Aku ini alpha! Jahat sekali kau mengatakanku manis. Aku ini Tam-pan. Tam to the Pan."
Baekhyun berjengit, ia menatap Jongin lekat-lekat. "Kau seorang alpha?" Baekhyun memastikan. Dan dijawab dengan anggukan kuat dari Jongin. Namun Baekhyun mengerutkan keningnya ragu saat mendengan perkataan menyakinkan dari teman sebangkunya ini.
Jongin? Seorang alpha? Benarkah?
Tapi Baekhyun tak mencium sedikitpun bau alpha. Meskipun Jongin memang memiliki aura yang dominan.
Mungkin Jongin sebenarnya seorang Beta. Pikir Baekhyun kemudian. Tidak mau terlalu memikirkan perihal ini.
…
…
…
Baekhyun melirik dengan takut-takut ke dalam kantin. Di tangannya tersemat sebuah kotak bekal dengan makanan yang ia masak sendiri. Dengan seksama, Baekhyun mencari-cari sosok itu. Dan mata omega cantik itu berbinar saat menemukan yang ia cari. Duduk di antara bangku-bangku di kantin.
"Sehunnie," Baekhyun memanggil. Bediri di samping pemuda itu dengan sedikit gugup.
Sehun mendelikan matanya, lalu menatap Baekhyun tajam seolah tergangu. "Ada apa?"
Baekhyun menelan ludah, ia menyodorkan kotak bekal di tangannya ke atas meja. "I-ini. A-aku membuatkan bekal untukmu. Ketua bilang, Sehunnie tidak sebaiknya selalu memakan-makanan dari luar."
Sehun mengangkat alisnya, matanya masih menyiratkan pandangan dingin. "Bawa kembali. Aku tak perlu." Ujarnya ketus, lalu kembali memakan makanan yang ia beli dari kantin sekolah.
Baekhyun menahan napasnya terhenyak, " tapi-tapi−" suaranya bergetar seolah ingin menangis. "Sehun-aku−"
"WAH APA INI? MAKANAN ENAK?!"
Baekhyun terlonjak tiba-tiba dan Sehun mengernyit bingung saat seseorang yang tidak diharapkan muncul. Jongin.
Apa yang bajingan ini lakukan? Pikir Sehun.
Jongin tiba-tiba muncul, dan dengan lancangnya memeluk tubuh Baekhyun dari belakang. Lalu mengambil kotak bekal milik Baekhyun di atas meja makan. Pemuda berkulit tan itu membuka kotak bekal itu dan melemparkan sebuah daging ke dalam mulutnya.
"Mmmhh! Nyam! Ini enak sekali Baekkie Ya~" Jongin menyahut. Ia tersenyum manis dengan pipi yang menggembung.
Apa pula itu dengan panggilan Baekkie?
"Apa yang kau lakukan disini bedebah?" Sehun memicingkan matanya kesal.
Jongin tersenyum licik, lalu melepaskan pelukannya pada Baekhyun dan duduk pada kursi di depan Sehun. "Aku hanya kelaparan dan kulihat ada makanan layak yang nganggur di sini. " ujar Jongin, kembali melempar sebuah bola nasi ke mulutnya, "Baekkie ah! Kau benar-benar omega yang manis dan berbakat. Kurasa aku ingin menjadikanmu sebagai mateku. Hehe!" cengir Jongin.
Dan Baekhyun menunduk malu.
"Dia itu tunanganku idiot." Sehun menggerutu.
Jongin terpaku mendengar perkataan Sehun. Tunangan? Apa maksudnya? Dan perlahan hati Jongin mencelos tidak suka mendengar pengakuan itu. Namun dengan segera, pemuda tan itu mengendalikan air mukanya.
Ia tertawa palsu.
"Hahaha−dasar kau brengsek, bukan begitu kau memperlakukan tunanganmu, bodoh!" ujar Jongin sambil memukul-mukul meja. "Kau seharusnya mengajaknya ke kantin bersama, lalu menerima bekal buatannya dan membiarkannya menyuapimu seperti seorang pasangan di mabuk cinta. Bukan membuatnya hampir menangis seperti tadi."
Jongin mencondongkan tubuhnya hingga wajahnya begitu dekat dengan Sehun, " omegamu ini manis dan sangat cantik. Ada banyak alpha brengsek di luar yang mengincar dirinya. Termasuk aku. Jika kau tidak menjaganya dengan baik, omega cantik itu bisa saja berada di bawahku sambil mendesah-desahkan namaku."
Jongin menarik punggungnya kembali. Ia mengangkat kotak bekal buatan Baekhyun dan mengambil satu buah sosis dan daging dengan mie yang digulung. "Aku akan membawa semua ini. Kau mau sedikit Sehun?" tanya Jongin sambil mengulurkan lauk itu. Ia tersenyum puas dengan wajah Sehun yang terlihat kesal itu.
Sehun menyeringai.
GREP−dan pemuda tampan dengan kulit pucat itu mencekram pergelangan tangan Jongin yang berada di depan wajahnya. Ia membawa jemari Jongin ke bibirnya dan melahap lauk di tangannya. Bukan! Bukan hanya lauk di tangannya. Namun juga dengan jemari Jongin. Dengan pandangan menggoda Sehun menjilati jari-jari Jongin dan mengigitnya sedikit. Terkadang menghisapnya dengan wajah yang sensual.
Jongin terbelalak. Ia berusaha menarik tangannya namun tak berhasil. Cengkraman Sehun pada tangannya benar-benar kuat. Jongin memandang Sehun yang masih asik mengemut tangannya. Wajahnya memanas seketika dan ia malu saat seisi kantin memperhatikan mereka.
"LEPASKAN BRENGSEK!" Jongin menarik tangannya kuat-kuat. Kali ini berhasil melepaskan tangannya dari jemari Sehun. Jongin menatap horror pada lelehan saliva di tangannya. "KAU−" Jongin berteriak emosi, namun perkataannya terpotong saat Sehun mencekram kerah baju miliknya.
Sehun begitu dekat dengan Jongin. Sampai-sampai Jongin dapat merasakan napas hangat Sehun di telinganya.
"Aku bukan alpha bodoh yang bisa kau rebut miliknya semudah itu. Jika kau memang benar-benar ingin mendapatkannya, kita bisa melakukannya dengan 'cara lama'. Cara yang dilakukan binatang-binatang liar untuk mendapatkan betinanya. " Sehun berkata dengan suara dalam. Auranya sungguh mengerikan, dan Jongin mau tak mau mengakui bahwa ia sedikit merinding.
"Tapi kuperingatkan kau, jika kau berani untuk mencurinya , kau akan sungguh menyesal telah melakukan itu. Aku akan memberimu pelajaran di mana kau pasti akan bergetar sambil memohon ampun dariku. Kau akan terkencing-kencing, dan mungkin akan berharap untuk mati saja."
BRUK!
Jongin mendorong Sehun dengan sekuat tenaganya. Ia berdiri dengan cepat sambil memanang Sehun dengan mata yang tidak dapat terdeskripsikan. Wajahnya memerah, dan napasnya terengah-engah. Bibirnya merapalkan sebuah kalimat seperti 'brengsek kau' atau semacamnya. Namun tidak ada yang benar-benar mendengar umpatannya karena Jongin langsung berbalik pergi dengan cepat.
…
…
…
Jongin menghela napasnya malas di dalam ruangan. Ia menatap papan tulis dan guru yang sedang menjelaskan materi dengan tidak niat. Jongin pun menoleh kepada Baekhyun di sebelahnya, dan menyadari bahwa teman sebangku yang telah bersamanya bersama hampir dua minggu ini sedang tenggelam di dalam pikirannya.
Wajahnya nampak muram dan Jongin sedikit terpana akan kecantikan wajah omega di sebelahnya itu. Wajah yang sedih saja sangat cantik, apalagi jika ia tertawa.
Jongin mendengus, setidaknya ia tahu apa yang mungkin digalaukan oleh omega manis ini. Sehun. Tentu saja. Selama 2 minggu ini, Jongin telah terbiasa melihat upaya-upaya Baekhyun dalam mendapatkan hati Sehun. Yang paling sering adalah Baekhyun yang membawa bekal untuk Sehun setiap hari. Meskipun pada akhirnya bekal-bekal itu akan masuk ke dalam perut Jongin.
Baekhyun juga dengan rela menunggu lama hanya agar dapat memberikan Sehun handuk hangat setelah pelajaran berburu. Yang kemudian ditolak mentah-mentah oleh Sehun. Dasar bedebah busuk!
Intinya. Sehun benar-benar tidak pernah menanggapi apa yang dilakukan oleh Baekhyun.
"Kau itu omega yang sangat cantik dan manis. Untuk apa kau mengejar Sehun sampai segitunya? Sedangkan kau bisa memikat alpha mana pun hanya dengan mengerlingkan mata indahmu itu." Jongin berkata dengan suara pelan dan membuat Baekhyun terlompat sedikit.
Baekhyun melirik Jongin dengan wajah malu. Pipinya yang putih memerah.
"Tuh lihat. Kau benar-benar cantik. Lebih baik kau menjadi pasanganku saja. Daripada kau bersama si muka tembok itu. Percayalah Baek−dia itu brengsek. Aku sudah mengenalnya selama 3 tahun!" ujar Jongin sambil bersungut-sungut.
Baekhyun tersenyum kecut, "tapi aku telah mengenalnya selama 16 tahun." Ujarnya pelan. "Dan Sehun sungguh seseorang yang baik hati. Dia mati-matian menolakku karena pada dasarnya ia tidak setuju akan pernikahan kami."
Jongin menaruh dagunya di atas meja. Ia menggembungkan pipinya sambil memikirkan musuhnya yang menyebalkan itu. Jika dipikir-pikir− Sehun memang adalah orang yang baik. Jongin jadi mengingat pertemuan pertama mereka.
…
Saat itu, Jongin sedang merayakan akil baliknya dengan penuh kesenangan, ia makan-makan di kedai kaki lima di jalanan bersama kawan-kawannya. Pada umur 15 tahun, para manusia serigala akan mengalami pubertas dan akan mengetahui gender kedua mereka.
Dan saat Jongin mengetahui bahwa ia tidak mengalami Heat, bukan main senangnya ia. Menurut Jongin, menjadi seorang omega itu sangat merepotkan. Melahirkan dan mengurus pups juga banyaknya batasan-batasan yang diberikan kepada mereka.
Jadi saat itu, kawan-kawannya yang brengsek dan jahil memaksanya untuk meminum alkohol. (Demi tuhan mereka masih 15 tahun) yang diiyakan oleh Jongin karena dia memang pada dasarnya bukan anak yang suci. Yang akhirnya membuat Jongin harus pulang dalam keadaan mabuk.
Dan entah apa yang terjadi pada Jongin sehingga ia salah mengambil jalan dan malah terjatuh ke sungai dengan air yang memiliki arus yang deras.
Bodoh sekali.
Itu yang dipikirkan Jongin saat memberontak di dalam air berusaha menyelamatkan dirinya. Jongin pikir ia akan mati. Tepat di hari ulang tahunnya yang ke 15, di saat dia seharusnya memulai perjalannya sebagai alpha muda.
Jongin ketakutan. Tubuhnya mengigil dan paru-parunya sesak. Ia mungkin malah sudah melihat cahaya.
Tapi−hari itu Jongin tidak mati. Dan saat ia membuka mata ia menemukan sosok itu.
Sehun.
Sehun menatapnya dengan wajah yang khawatir. Tubuhnya basah kuyup dan bibirnya mengigil.
Jongin hanya bisa membatu saat melihat pemuda tampan di depannya itu. Dalam hatinya ia bertanya-tanya apakah orang asing di depannya itu adalah seorang malaikat.
Tapi pemikiran itu langsung hilang dalam sekejab seperti wajah khawatir lelaki bernama Sehun itu.
"YAA! DASAR BRENGSEK! APA YANG KAU LAKUKAN DI DALAM SUNGAI ITU BODOH!?" teriaknya ketus, ia mengguncang bahu Jongin kuat-kuat. Dan Jongin langsung terbatuk saat menyadari ia bukan di surga.
"BENAR-BENAR MANUSIA BODOH. MEREPOTKAN SAJA!" Jongin masih dapat mendengar gerutuan pria asing di depannya itu. Namun ia masih membatu karena situasi yang baru menimpanya.
"Te-terima kasih." Jongin mengeluarkan suaranya yang lemah, ia tidak terlalu mempedulikan bentakan dari orang di depannya. Toh orang ini adalah yang menyelamatkan nyawanya.
Jongin mendengar bahwa orang itu kembali berdecak. Lalu mulai melepaskan jas yang dipakainya. Ia melemparkan jas itu ke Jongin dengan agak sedikit kasar. "Pakai itu dan cepat pulang. Keringkan tubuhmu dan jangan lakukan hal bodoh dengan melompat ke sungai lagi! " Ia berujar sambil membalikan punggungnya. Namun Jongin mencegat pemuda yang terlihat cukup tampan itu.
"Siapa namamu?"
Pemuda itu menyeringai. Dan seringainya seksi.
Oh. Dia seorang alpha. Jelas sekali. Pikir Jongin dalam hati.
"Kita akan bertemu lagi nanti." Ujarnya misterius.
Dan Jongin hanya menggerutu melihat punggung pemuda yang makin lama semakin menjauh itu. "Ugh! Dia menyebalkan." Sungutnya.
Dan benar saja. Tidak sampai seminggu sejak kejadian itu, Jongin menemukan pemuda itu di antara para alpha yang berada di kelas sebelah. DAN. DIA. LUAR. BIASA. MENYEBALKAN.
Si bedebah Sehun itu selalu mengejeknya dan mengatakan bahwa ia tolol. Selalu meremehkan kemampuan berburu dan memimpin milik Jongin. Dan Sehun juga sangat popular di kalangan beta dan omega. Hal itu tentu saja membuat Jongin kesal setengah mati. Ia adalah alpha. Dan tidak ada yang boleh menginjak-injak harga dirinya.
Jadi, di umur 15 tahun. Jongin telah menabuhkan genderang permusuhan pada Sehun. Yang telah diberi title sebagai rival abadi. Jongin jadi bekerja keras dalam banyak hal. Ia melatih tubuhnya dan belajar sebaik mungkin. Dan tidak tanggung-tanggung. Jongin bahkan meniduri omega-omega yang melemparkan diri kepadanya.
Jadi, meskipun saat SMA ia harus bertemu lagi dengan si brengsek albino itu. Setidaknya Jongin tidak terlalu memalukan di depannya. Jongin sekarang sudah dianggap sebagai seorang alpha kelas tinggi oleh orang-orang.
…
…
…
Jongin memandang Baekhyun yang masih terdiam sendu di sebelahnya.
"Sebentar lagi heatku akan tiba." Jongin menolehkan kepalanya saat mendengar perkataan Baekhyun.
"Lalu−?" Jongin memancing pembicaraan sambil pura-pura sibuk menulis.
"Para elder telah mempertanyakan mengapa Sehun belum juga mengikatku. Aku telah mengalami heat sejak 2 tahun yang lalu dan sekalipun Sehun terlihat tak pernah menginginkanku, bahkan Sehun sama sekali tidak mengalami Rut saat ia dikunci bersama diriku yang sedang mengalami siklus." Baekhyun menghela napasnya. Wajahnya nampak sangat tertekan.
" Sehun akan segera menjadi S-Alpha di pack kami. Jika ia naik tanpa pasangan, ia akan mudah dijatuhkan oleh anggota pack yang lain. I-itulah mengapa, ayahku memberikanku untuk menjadi pasangan Sehun. Akupun sejujurnya senang sebab aku begitu mengagumi Sehun dari masa kecilku. Tapi−nyatanya ia sama sekali tidak menginginkanku."
Baekhyun menengelamkan kepalanya di kedua telapak tangannya. "aku lelah Jongin. Aku lelah melewati heatku dengan mengharapkan sentuhannya yang tidak pernah kudapatkan."
Jongin terdiam sambil menatap Baekhyun. Meskipun Sehun adalah musuh besarnya yang ia benci. Tapi−melihat seorang omega yang begitu frustasi mendapatkannya membuat Jongin kasihan juga.
"Kau tidak bisa mendapatkan hati seorang alpha sepertinya dengan cara yang biasa Baek. Kau seharusnya jual mahal sedikit, kau terlalu memberinya perhatian, sekali sekali cobalah menarik diri dan bersikap biasa. "
Baekhyun mengangkat wajahnya, " ma-maksudmu?"
Jongin tersenyum licik, lalu mendekatkan bibirnya ke telinga Baekhyun, matanya melirik sedikit Sehun yang nampak tidur di barisan paling belakang. "Jatuh cintalah kepadaku. Dan kita lihat bagaimana bedebah itu bereaksi. " Jongin terkekeh. "Jika ia marah dan kesal karena itu. Maka kau mungkin punya sedikit harapan."
Baekhyun terdiam. Matanya berkedip lucu ke arah Jongin. "Ku-kurasa itu ide bagus."
…
…
…
Sehun mengunyah roti dengan isi daging sapinya dalam diam. Namun ketenangannya itu tiba-tiba terengut saat merasakan tepukan samar di pundaknya. Sehun menoleh dengan taapan ingin membunuh, lalu mendapati Wu YiFan−seorang alpha yang menjadi temannya saat kelas berburu itu memberikannya senyuman mengejek.
"Kesepian, eoh?"
Sehun mendengus, kembali mengunyah rotinya, " tidak sama sekali."
Kris tertawa, lalu duduk di depan Sehun dengan lancangnya, "Haha! Bohong! Aku tahu wajah kesepian itu!" ujarnya, lalu dengan dagunya Kris mengkode suatu arah pada Sehun.
Sehun menolehkan wajahnya kea rah yang ditunjukan Kris. Dan menemukan Baekhyun−tunangannya bersama Jongin si Brengsek yang menjadi musuh besarnya sedang memesan makanan bersama-sama dengan tangan pemuda tan itu di pinggang tunangannya. Mata Sehun membesar dua millimeter, dan pemuda alpha bermarga Oh itu sebisa mungkin memasang wajah poker facenya.
"Hohoho! Lihat wajah yang cemburu itu. Aku bahkan bisa merebus telur di wajahmu, Hun!" goda Kris.
Sehun mencibir Kris, lalu mengalihkan pandangan saat itu juga. Bersikap tidak peduli. "Konyol. Siapa yang akan cemburu dengan pemandangan itu?"
Kris tersenyum lebar, lalu menumpukan dagunya di telapa tangan. Wajahnya sungguh menyebalkan, dan jika saja Sehun tidak diajarkan etika sebagai seorang manusia, mungkin Sehun akan menerkam laki-laki di depann ini sekarang juga.
"Siapa sih yang tidak cemburu jika tunangannya bermain dengan laki-laki lain? –oh! Upss! Aku lupa, kau kan jatuh cintanya bukan dengan tunanganmu. Tapi dengan yang 'satunya'?"
BRAK!
Sehun menggebrak meja tempatnya makan. Kris tersenyum dalam-dalam melihat Sehun yang berdiri dengan aura hitam penuh kemarahan. Sehun mengangkat mukanya, menatap Kris dengan tatapan membunuh paling niat, lalu pergi begitu saja. Meninggalkan temannya yang menyebalkan itu.
Dari jauh, Jongin dapat melihat kelakuan Sehun yang menggebrak mejanya. Ia tersenyum senang. Mengira bahwa rencananya bersama Baekhyun akan berhasil.
Nyatanya sih tidak.
…
…
…
"Jo-J-Jongin! A-apa kau yakin" soal ini?!" Baekhyun bergetar dalam kegugupan saat merasakan lengan Jongin perlahan-lahan melingkari tubuhnya, tubuh Jongin menghimpitnya di depan loker siswa dan itu membuat Baekhyun dapat merasakan kehangatan dari dada laki-laki berkulit tan itu.
Jongin tersenyum, dan mendekatkan wajahnya kepada Baekhyun. Baekhyun sontak menutup mata saat napas Jongin menerpa pipinya. "Ta-tapi haruskah dengan cara kita berciuman?!"
"Kalau kau ingin cepat-cepat Sehun melirikmu kau harus mencobanya Baekhyun. Sssstt! Sehun dapat! Bersikaplah sebiasa mungkin!" Jongin berbisik di telinga Baekhyun saat melihat Sehun berjalan dengan muka agak garang ke arah mereka.
"Jong−Ah!" Baekhyun berusaha memperingatkan Jongin namun gagal saat merasakan jilatan di telinganya. Bibir Jongin pun terseret dari pipinya ke bibirnya. Dan Baekhyun dapat merasakan belahan bibir lembut Jongin yang menyentuhnya.
Baekhyun mau tak mau terbawa suasana hingga melingkarkan tangannya pada bahu Jongin. Oke, Baekhyun akui, Jongin adalah pencium yang baik.
"Ah- Jongin! Mmhh! Jangan~" Baekhyun memulai dialog yang sudah dipersiapkan oleh mereka berdua, meskipun dalam hati sedikit terkesima dengan kecupan dan jilatan Jongin.
Jongn terkekeh, masih menikmati bibir Baekhyun dengan kecupannya, pemuda tan itu membuka mulutnya berniat untuk menjawab Baekhyun. Namun tiba-tiba ia merasakan tarikan di kerah bajunya, diikuti dengan tubuhnya yang terdorong hingga menghantam dinding di sisi yang lain.
BUAKKK!
Jongin bahkan tak sempat mengaduh, saat merasakan hantaman pada dinding di sebelahnya. Telinganya berdengung seraya matanya menatap ke depan, dan Sehun memerangkap tubuhnya dengan kuat di dinding. "KAU!" Sehun meraung, " Apa yang kau lakukan padanya!?"
Jongin merasa dunianya bagai berhenti tatkala ia merasakan aura Sehun yang begitu pekat seolah menghantamnya. Sehun sangat marah, dan Jongin tahu itu. Jongin tidak dapat menyangkal bahwa ada suatu di dalam dirinya yang menciut ketakutan. Tapi pemuda tan itu berusaha menelan perasaan itu.
Jongin terkekeh dengan senyum yang dipaksakan, ia mencekram tangan Sehun yang berada di kerah bajunya, "itulah mengapa aku memperingatkanmu untuk menjaga pasanganmu sendiri." Jongin menatap lurus mata Sehun yang tajam, dan ada perasaan aneh yang membuat perutnya melilit. "Sebab orang-orang brengsek sepertiku ada di mana-mana!"
Sehun menggeram, ia mencekram kerah Jongin lebih kuat hingga pemuda tan itu tampak sedikit tercekik. Sehun dapat merasakan alpha dalam tubuhnya meraung-raung penuh murka. Tapi− Sehun bukannya marah karena Jongin mencium Baekhyun. Melainkan karena Baekhyun mencium Jongin.
Sehun mengigit bibirnya, ia menatap Jongin yang berada pasrah di dalam kungkungannya. Matanya bergulir pada bibir merah Jongin yang basah akan saliva seteah sesi berciumannya dengan Baekhyun. Sehun sangat ingin mengecup bibir itu. Sekali saja. Lalu membawa tubuh musuh besarnya ini pada kungkungannya.
Sehun ingin Jongin.
Dan Sehun benar-benar gila karena itu.
Tapi Jongin adalah seorang Kim. Dan dia pun adalah alpha.
Mereka tidak ditakdirkan untuk bersama.
Menyadari akan kenyataan pahit itu Sehun pun kembali pada akal sehatnya. Ia perlahan melepas cengkramannya dan mundur dari tubuh Jongin. Dengan perasaan sedih, Sehun memandang Baekhyun yang tau-taunya menangis berusaha menghentikannya−mungkin omega itu berpikir bahwa Sehun akan menghajar Jongin.
Pemuda dari klan Oh itu melirik sekali lagi pada sosok pujaannya−Jongin. Pemuda dengan kulit bagai caramel itu tampak menundukan kepalanya, tak memiliki atensi sama sekali untuk memandang wajah Sehun. Sehun menelan ludah, lalu kemudian memutuskan untuk mengengam tangan Baekhyun dan membawa tunangannya itu pergi.
Jongin mengangkat wajahnya dan menatap punggung Sehun yang menghilang dari balik lorong. Ia tersenyum kecut. " Selamat Baekhyun, kau 'mendapatkannya'." Ujar Jongin lalu kemudian berjalan pergi.
Alpha yang lahir dengan marga Kim itu melangah cukup jauh. Namun, seolah-olah tak mampu berjalan, Jongin kemudian terjatuh ke lantai. Pemuda tan itu mengangkat tangannya hingga ke dada. Sebab ia merasa sesak, dan perutnya melilit. Jantungnya juga berdetak begitu kencang.
"fu*k!"
Jongin mengumpat. Saat menyadari wajah mendominasi Sehun yang memerangkapnya tadi terus berputar di kepalanya. Terlebih lagi rasa nyeri yang menyerang saat Sehun membawa Baekyun pergi.
…
…
…
Jongin terduduk diam di kursinya, matanya memandang sayu pada buku pelajaran yang dipegangnya. Pikirannya berkecamuk saat kejadian kemarin terus saja berputar-putar di kepalanya. Sehun dan sikapnya yang penuh kecemburuan. Juga Jongin yang tidak dapat menghentikan debarannya akan aura dominan Sehun.
Jongin adalah alpha. Ia tahu itu. Tapi− mengapa Sehun yang juga adalah seorang alpha dapat membuat hati Jongin luluh lantak.
Dan dada Jongin sakit luar biasa saat nyatanya Sehun memberikan kepeduliannya kepada Baekhyun. Dan dengan sekuat tenaga Jongin mengatakan bahwa pada dirinya sendiri bahwa ia baik-baik saja. Sehun dan Baekhyun adalah pasangan alpha-omega yang serasi. Dan tidak ada tempat sedikit pun untuk Jongin.
Jadi Jongin harus siap.
Ia harus siap menyambut Baekhyun pagi ini dengan senyuman paling lebar. Mengatakan selamat kepada Baekhyun sebab mungkin hubungannya dengan Sehun telah menunjukan titik terang. Ya, Jongin sudah menyiapkan dirinya baik-baik serta membuang perasaan aneh pengangu ini.
Kriettt−
Jongin menoleh dan mendapati sosok mungil Baekhyun yang berjalan memasuki pintu. Jongin tersenyum lebar dan mengangkat tangannya memanggil Baekhyun. Pemuda tan itu pun membuka mulutnya untuk mengatakan kalimat yang telah ia rencanakan dari malam tadi. "Ya~ Baekkie ya! Selamat atas−"
Dan kalimat Jongin terhenti seketika saat ia melihat Baekhyun. Byun Baekhyun, omega yang mempunyai paras cantik itu datang ke sekolah dengan mata sembab dan merah juga sebuah lingkaran di bawah matanya. Mukanya lesu bagai kehilangan nyawa. Bahu Baekhyun merosot lemah. Dan aura kesedihan yang pekat dapat Jongin rasakan dari omega itu.
Jongin tergagap, ia benar-benar kaget akan pemandangan yang dilihatnya ini. "Ada ap−Baek?" Jongin menutup mulutnya saat omega itu duduk namun tak berani menyambungkan tatapan matanya pada Jongin. Omega itu berpura-pura sibuk mengeluarkan buku dari tasnya. Tak memberikan perhatian sama sekali pada Jongin yang menatapnya penuh kekhawatiran.
Jongin awalnya berniat untuk memanggil Baekhyun lagi. Namun tiba-tiba Kim Seongsaengnim masuk ke kelas dengan wajah penuh kejahatan, lalu memberi mereka kuis mendadak. Hal itu membuat Jongin melupakan sejenak akan Baekhyun.
…
…
Jongin berjalan cepat mengikuti Baekhyun yang berlari di depannya. Beberapa saat yang lalu, Jongin menemukan Baekhyun menangis di taman belakang sekolah, saat Jongin berusaha mendatangi omega cantik itu, ia malah berlari seolah Jongin adalah seorang penjahat.
"Baekhyun! Baek! Hey! Ada apa?" tanya Jongin dengan terburu setelah berhasil menangkap tangan Baekyun. Lari seorang omega bukan apa-apa untuk Jongin yang sudah ikut kelas berburu sedari kecil. Jongin memandang Baekhyun penuh kesedihan, melihat wajah omega itu yang memerah dan basah karena air mata.
"Baekhyun, ada apa? Mengapa kau menangis?! Ceritakan kepadaku!" Jongin bertanya dengan agak memaksa, ia memegang bahu mungil Baekhyun dengan kedua tangannya.
Baekhyun mengigit bibirnya, air mata terus saja mengaliri pipinya tanpa henti. Ia menggeleng lemah. "Aku−tidak punya kesempatan apapun. Hiks!"
"A-apa maksudmu?!" tanya Jongin. Hatinya berdentum tak karuan.
"Sehun−dia tidak memiliki perasaan apapun untukku. Dia membentakku kemarin, dan dia juga me-mengatakan bahwa aku hanya akan jadi penghasil anak untuknya."
Jongin melotot mendengar perkataan dari omega di depannya itu. Jongin mengepalkan telapak tangannya, dan merasa bahwa darahnya mendidih. "Tingalkan dia! Tindalkan si brengsek itu!"
Baekhyun menggeleng kuat, " aku tidak bisa. Pernikahan kami sudah bulat. Tidak ada yang bisa dibutuhkan anggota pack hanyalah kenaikan Sehun menjadi S-alpha dan lahirnya pewaris."
Jongin menggeram, napasnya sudah memburu penuh kemarah. " Aku akan menanyakan ini sekali Baek. Apa kau ingin bebas?"
Baekhyun terdiam sambil memandang Jongin dengan matanya yang indah. Bibirnya tergagap dan ia kembali menangis penuh derita, " y-ya Jongin. Aku ingin bebas dan membiarkan Sehun memilih yang seseorang yang ia cintai."
Dan Jongin berbalik pergi dari situ. Ia berlari masuk ke dalam gedung sekolah secepat yang ia bisa. Berniat akan satu hal. Memberi pelajaran pada si Bajingan Oh Sehun itu.
…
…
…
Sehun membuka lembaran selanjutnya dari buku yang ia baca. Ia mengernyit saat mendengar suara orang berlari yang sangat keras. Tak berapa lama, pintu kelas terbuka keras dan sosok pemuda tan muncul di ambang pintu. Wajahnya merah padam dan ia terlihat sangat marah.
Sehun memandang datar Jongin yang berjalan ke arahnya.
BRAKKK!
Jongin mengambil sebuah kursi dan melemparkannya ke arah Sehun. Jongin dapat mendengar bahwa teman-teman sekelasnya yang lain berteriak dan menghambur keluar kelas. Jongin mendenguskan napas kasar, lalu mencekram kerah Sehun hingga alpha itu agak tertarik ke atas.
"Dasar Bajingan! Apa yang kau lakukan pada Baekhyun heh!?"
Sehun terdiam dengan wajah datar, tak sedikit pun dari perasaannya yang bergeming karena Jongin. "Kupikir itu bukan urusanmu heh."
"Kau−sungguh jahat! Benar-benar brengsek!" Jongin bergetar, dadanya sakit saat melihat Baekhyun yang seorang omega diperlakukan seperti itu.
Sehun menahan napasnya saat melihat wajah Jongin. Ada sesuatu−yang membuatnya merasa tertekan saat melihat selihat wajah sedih itu. Sehun tidak menyukainya. Dengan wajah ketus, Sehun menghempaskan tangan Jongin yang mencekram di kerahnya.
"Kupikir tidak ada yang bisa kita bicarakan di sini." Ujar Sehun dengan nada datar. Ia berdiri dengan cepat berniat untuk meninggalkan Jongin. Namun sebuah tarikan kasar ia dapatkan di kain bajunya.
"Berikan dia kepadaku." Jongin berkata dengan suara penuh intimidasi. "Kau tak pantas mendapatkannya!"
Sehun melotot sedikit mendengar apa yang dikatakan Jongin. Oh~dia tidak suka ide ini. "Apa maksudmu?! Kau tak punya hak akan itu!"
"Kau tahu, aku akan melakukannya. Cara yang dilakukan oleh hewan-hewan liar untuk mendapatkan sang betina seperti yang kau bilang. Temui aku di lapangan kosong di samping sungai sore ini, dan kita lihat siapa yang akan mendapatkan omega itu!"
Jongin mengatakan kalimatnya dengan tegas lalu berbalik pergi dengan cepat. Mengambil tasnya lalu berjalan pergi meninggalkan kelas itu. Dia muak berada dalam satu ruangan bersama Oh Sehun
...
...
"Ughh! Kau terlalu terbawa emosi! Bodoh kau Jongin!" Jongin memijat kepalanya yang sakit dengan perlahan. Dia sekarang sedang dalam perjalan ke apotek untuk membeli obat-obatan−dia akan bertarung dengan Sehun, salah satu alpha paling beringas di sekolahnya, tentu saja Jongin harus mempersiapkan dirinya kepada kemungkinan terburuk.
Sebenarnya, Jongin tidak memiliki perasaan apapun kepada Baekhyun. Tpai, melihat wajah sendu dan tangisan pilu Baekhyun, Jongin merasa bahwa inilah yang harus dia lakukan. Membebaskan omega itu agar dapat mencari tunangan yang lebih baik.
"Ughh!" Jongin berhenti berjalan. Tubuhnya menegang saat merasakan jantungnya berdetak terlalu keras. Jongin menarik napas dalam-dalam dengan penuh kebingungan. Jongin terdiam di jalan beberapa saat sebelum kemudian detakan jantung yang menggila itu berhenti.
Jongin pikir, itu hanya efek gugup.
…
…
Jongin menghirup aroma rumput di bawahnya. Baunya sangat harum dan menyegarkan. Hari sudah cukup sore, mungkin sebentar lagi matahari akan tenggelam. Ia sengaja memilih waktu itu agar tidak menjadi pusat perhatian orang-orang.
Perlahan, mata Jongin bergulir pada sosok Sehun yang berdiri gagah sambil melepas jaketnya. Dengan perlahan laki-laki itu melepaskan jam tangan dan cincin di jarinya. Mengapa? Bukankah cincin dapat melukai lawan dengan mudah saat memukul? Itu akan lebih meningkatkan kemenangan Sehun.
Sehun mengangkat kepalanya, wajahnya bersinar oleh cahaya mentari senja. Hingga Jongin sedikit terpana melihatnya. Sehun memang tampan, Jongin akui itu. "Bagaimana kita menentukan kemenangan?" tanya Sehun, ia memutar-mutar pergelangan tangannya.
"Sampai seseorang pingsan, atau menyerah." Jongin menjawab.
Dan keduanya terdiam. Sehun pun menganguk pelan.
BUAAKKK!
Sehun terjatuh ke tanah. Jongin lah yang menerjang dan memberikan satu pukulan di mulutnya. "KAU BAJINGAN! BERANINYA KAU MENGATAKAN KEPADA BAEKHYUN BAHWA IA HANYA SEORANG PENGHASIL ANAK!" Jongin berteriak seraya menghantam tubuh besar Sehun ke tanah. Ia kepayahan, karena Sehun memiliki kuda-kuda yang kuat.
Jongin mengangkat tinjunya lagi berniat untuk menghantam Sehun. Namun Sehun mengengam kepalan tangannya, " Hanya seperti itu pukulanmu?" tanya Sehun sambil terkekeh.
DUAKKK! Dan Sehun pun menghantam kepalanya ke dahi Jongin. Jongin terjatuh ke tanah. Dan Sehun mencekram baju Jongin, " Kau tahu idiot! Aku tidak berusaha untuk mempermanis hubunganku dengan Baekhyun! Pada kenyataannya, dia memang dibesarkan sebagai penghasil anak!"
BUAKK! Sebuah pukulan kembali Jongin hantam dengan sekuat tenaga, "kau pikir kau berhak untuk berkata seperti itu!"
DAKK! Sehun membalas dengan sebuah sikutan keras pada perut Jongin. Jongin terbatuk. "Dan kau tidak berhak untuk menghakimiku!"
Perkelahian berlanjut dengan beberapa pukulan dan hentakan ke tanah. Jongin memandang nanar pada Sehun yang di atasnya, mereka berdua sudah cukup babak belur satu sama lain, pemuda tan itu bahkan sudah dapat mengecap anyir darah pada mulutnya sendiri. "Bedebah. Kau tidak boleh memperlakukannya bagai sampah!"
"aku tidak mencintainya!" Sehun berkata cepat. Ia menahan tubuh Jongin agar tak bergerak di bawahnya. "Aku mencintai orang lain sejak lama! Baekhyun telah lama menyukaiku, dan setiap melihatnya aku jadi begitu membencinya. Kupikir, mengapa ia dapat bertunangan dengan orang yang dia cintai tapi aku tidak! Kau tidak berhak menghakimiku. Aku ditekan oleh segala posisi dan harapan kepadaku!"
Jongin mengigit bibirnya, kemarahannya kembali muncul lalu ia berusaha sekuat tenaga untuk membalikan tubuhnya. Namun hasilnya sia-sia, Sehun cukup kuat dalam menahannya. "Tapi−kau tetap tidak berhak untuk memperlakukannya seperti itu. Dia tulus mencintaimu! Dan orang sepertimu yang menginjak-injak perasaannya pantas mati!Lagipula, Persetan dengan tanggung jawab dan posisimu! Kau seorang alpha kan?! Alpha selalu berdiri untuk dirinya sendiri! Mengapa kau bersikap seperti seorang pengecut dan menyalahkan orang lain!?"
Sehun menggeram marah, cengkramannya pada kedua pergelangan Jongin semakin kuat ia tekankan di tanah, " kau tidak tahu apa-apa! Bahkan meskipun aku memberanikan diriku, semuanya akan sia-sia."
Jongin terkekeh penuh ejek, " hanya pengecut yang menyerah sebelum mencoba!"
Bagai sebuah api yang disiram bensin, Sehun merasakan gejolak kemarahannya begitu menghancurkan, "kau ingin aku memberanikan diriku!? Oh, Baiklah!" Geram Sehun, ia kemudian mencekram pipi Jongin dan menempelkan kasar bibir mereka berdua.
"Ap-HMpphh! He-henti−Mmhh!" Jongin berusaha memberontak di bawah cengkraman Sehun. Ia panik luar biasa, Jongin mencium dan melumat bibirnya dengan liar. Jongin menutup matanya dan merasakan keanehan yang tadi dirasakannya datang kembali. "Se-Sehuunn! Mmphh!"
Jantungnya berdetak kencang. Tapi tidak hanya itu saja−
Kepalanya pening.
Suhu tubuhnya meningkat.
"Hen-tik-hnnhh!" Jongin bergetar hebas saat lidah Sehun menyeruak masuk dan mengobrak-abrik seisi mulutnya. Saliva mereka berdua bercampur dan Jongin merasa sangat jijik. Namun, ada yang berbeda. Sesuatu berbeda.
"enggguunhhhh!"
Ia terangsang.
Sehun menarik tubuhnya dari Jongin saat mendengar lenguhan dari pemuda tan di bawahnya. Apa dia salah dengar? Sehun pun memandang Jongin yang ada di bawahnya.
Dan betapa kagetnya alpha dari keluarga Oh itu, saat melihat musuh besarnya yang seharusnya seorang alpha, menggeliat resah di bawahnya dengan desisan desisan yang menandakan bahwa ia terangsang. Sehun awalnya tak mampu berpikir apapun, namun sekelebat bau yang sangat kuat tercium oleh inderanya.
Dan Sehun bagai disiram oleh air es.
Bau yang sangat harum
Dan manis.
Bau khas omega yang sedang heat.
"Nnnhhh! Se-Sehun. Pe-pergi! Jangan disini!" Jongin berteriak panik, tubuhnya panas dan ia sangat terangsang. Jongin tak dapat berpikir dengan jernih, tangan Sehun yang berada di dadanya memberikannya sedikit sengatan. Apa yang terjadi!? Jongin tidak mengerti sama sekali!
Sehun menutup matanya, menghirup feromon yang sungguh kuat itu masuk ke dalam sel-sel tubuhnya. Sehun mendesis penuh nikmat saat merasakan tubuhnya mulai bereaksi. Serigala di dalam tubuhnya meraung-raung liar. Sehun menurunkan tubuhnya, mengintari wajah Jongin untuk mencium baunya.
Jongin berusaha memberontak meskipun tubuhnya kembali ditahan oleh Sehun. "Ja-jangan! Hnggghh, brengsek! Sehunnn! Ini salah paham! Ahh!" Jongin merinding saat merasakan belaian di pahanya.
Namun Sehun tidak mendengar apapun. Ia telah masuk ke dalam 'rut'nya. Dan Jongin tidak mempunyai kesempatan sedikit untuk kabur!
"Omegaku. "Sehun berkata dengan penuh gairah tangannya bergerilya akan tubuh Jongin di bawahnya, dan Jongin mau tak mau ikut mengerang penuh frustasi. "Omegaku. Mengapa kau baru memekarkan dirimu saat ini?"
Jongin mendesah dalam-dalam. Dan Sehun memberinya satu kecupan.
"Aku pikir aku tak akan bersatu denganmu omegaku." Sehun kembali memberikan kecupan pada Jongin, kali ini di lehernya. Dan setiap kali bibir Sehun menyentuh kulit pemuda tan itu, Jongin me rasa bahwa ia terbakar. Terbakar oleh napsu.
Jongin benar-benar pusing. Seharusnya tidak terjadi seperti ini. Ia seorang alpha. Namun−dari dalam tubuhnya Jongin tahu serigalanya melolong penuh nikmat. "O-oh~ Ah! A-Alphaa−" Jongin mengeluarkan suaranya dengan tersendat sendat saat Sehun menyusup ke dalam bajunya dan memelintar kedua putingnya.
Jongin berusaha mengais sisa-sisa kesadarannya, mengingatkan dirinya bahwa mereka seharusnya bertarung satu sama lain, bukannya melakukan kegiatan seperti 'ini'. Namun hasilnya nihil. Jongin malah mendesah lebih keras. Terutama saat tangan Sehun yang hangat masuk ke dalam celananya.
"Seh-Ahhnn! Ngah! –hun! Sehun. Brengsek kau!"
…
…
…
"Ahh! Ngahh! Mmnnhh! Se-Sehun!" Jongin mengerang, ia mengengam tanah di bawahnya dengan frustasi. Yang matanya lihat hanya langit malam, dan kepala Sehun yang bergerak-gerak di selangkangannya.
Sehun memberikan satu jilatan lagi pada lubang Jongin, menatap puas lubang merah berkedut yang mengeluarkan cairan itu. Cairan manis dengan aroma yang luar biasa memabukan. "Ya Jongin~ berikan aku segalanya." Sehun terkekeh, ia mengecup setiap kulit Jongin yang menyentuh bibirnya.
"Anngghhh! SEHUN!"Jongin memekik saat merasakan lengan kekar Sehun yang membalik badannya. Ia menungging dengan pantat yang terkacung di udara, napas Jongin terhembus tidak karuan saat merasakan sesuatu yang keras dan besar masuk perlahan-lahan ke dalam tubuhnya.
"Se-SEH-nhnnhh!AH!" Jongin mau tak mau mendesah dalam-dalam saat benda panjang itu berkedut-kedut di dalamnya, lalu maju perlahan-lahan membelah tubuhnya. Jongin menggeleng, ia tak sanggup.
"Jongin~, aku telah masuk ke dalam tubuhmu~" Sehun menjilat telinga Jongin hingga Jongin menggelinjang penuh kenikmatan. "Omegaku, terimalah diriku!"
Thrust! Thrust!
Sehun pun menghentakan penisnya ke dalam tubuh Jongin dengan sedikit tenaga, gerakannya pelan karena ini baru permulaan. Sehun mengigit bibir menahan hasrat untuk menggempur badan Jongin dengan sekuat tenaga−melawan perintah yang diberikan alpha di dalam dirinya.
Di depannya adalah tubuh yang Sehun impikan sejak dulu. Dan ia tidak boleh merusak semuanya.
" AH! AGHH! NYAAHH! SE-SEHUN!" Mata Jongin berkunang, garukan demi garukan Jongin rasakan di seluruh dinding lubangnya. Jongin sangat sensitive, ia dapat merasakan penis Sehun berkedut cepat di dalamnya, urat-uratnya menekan dinding Jongin sehingga terdapat sensasi lain yang berbeda. Plus, ukuran dari penis itu se ndiri benar-benar membuat Jongin kehilangan napas.
"Ya Jongin! Terus desahkan namaku!" Sehun mempercepat gerakannya sedikit.
"Sehun! Seh−Seh!AHHHNHH!" Jongin memekik kencang saat sengatan listrik menjalar ke seluruh tubuhnya. Sehun telah menemukan prostatnya, dan Jongin mengaduh dalam hati. Matilah dia. "Sehuuunnn! Hen-ah! Hentikan!"
Sehun menyeringai.
Thrust! Thrust! Thrust!
"Sehun! Sehun! Sehunhh! Ah~nghh! Ngah! Ah!" Jongin mendesah tak karuan saat gerakan Sehun tak karuan di dalam tubuhnya. Precumnya mengalir deras, dan Jongin merasakan dirinya benar-benar tidak terkendali.
He is so high.
"Sehun! Aku! akuu−" Jongin akan segera datang. Dan tubhnya telah mengejang-ngejang frustasi. Cengkraman lubangnya pun sempit bukan main.
Sehun pun mendesah dalam, lalu merobek baju Jongin. Satu-satunya kain yang tersisa di tubuh telanjang itu. Helai-helain bulunya yang berwarna hitam keluar dari sisi sisi kulitnya, dan taringnya memanjang seukuran serigala. Pemuda alpha dari keluarga Oh itu pun mengendus tengkuk Jongin, mencari-cari kelenjar yang akan mengikat mereka berdua untuk selamanya.
Sehun sudah siap untuk melakukan bonding.
"SEHUNN!" Jongin berteriak saat merasakan sesuatu yang tajam menembus kulit tengkuknya, ia keluar bersamaan di saat itu juga. Tubuhnya menegang dan pandangannya mengabur. Aroma pekat yang keluar dari kelenjar bonding-nya yang pecah menghilangkan seluruh akal sehatnya.
BRUKK! Dan Jongin pun terjatuh ke tanah. Pingsan. Ia benar-benar kelelahan, klimaks dan melakukan ikatan secara bersamaan telah menjadi kejutan besar untuk tubuh Jongin, yang kemudian membuatnya kehilangan kesadaran diri.
Sehun mengeluarkan penisnya dari tubuh Jongin dan mengecup tengkuk berlubang yang mengeluarkan darah. Ia menjilat luka itu untuk beberapa saat hingga darahnya berhenti. Perlu beberapa hari hingga luka itu menutup dan meninggalkan tanda.
Tanda bahwa Jongin telah dimiliki oleh Sehun.
Sehun tersenyum memandang wajah Jongin. Ia lalu mengangkat tubuh telanjang itu dan mencium keningnya.
"Jongin, terima kasih. Aku mencintaimu."
…
…
"HAAAHHH!" Jongin terlonjak dari tidurnya seolah-olah sesuatu menghantam kepalanya. Ia mengatur napasnya yang tak beraturan itu untuk sementara, sebelum kemudian ia sadar bahwa ia terbangun di tempat yang tidak pernah ia lihat.
Sebuah kamar yang bukan kamarnya.
Kamar yang sangat luas dengan furniture yang mewah.
Jongin tak mampu berpikir, yang diketahui pemuda itu bahwa ia terbangun di tempat yang asing dengan memakai piyama yang nyaman juga perban yang menutupi lukanya setelah perkelahian dengan Sehun.
Jongin menegang.
Dimana Sehun?!
Klek−
Jongin menoleh cepat ke asal suara dan menemukan seseorang membuka pintu kamar. Sehun muncul di sana dengan segelas susu dan sereal. Wajahnya tampan dan terlihat segar. Sehun tersenyum cerah sambil meletakan makanan itu di samping meja di sebelah Jongin. "Ah~ omegaku tercinta sudah bangun, apa kau tidur nyenyak? Tidak merasa kesakitan."
Jongin membatu, perlahan, kejadian-kejadian 'ekhem' yang dilakukannya kemarin terputar di kepalanya bagai sebuah film. Dan hal itu membangkitkan kemarahan Jongin.
"KAU BAJINGAN KURANG AJAR!"
BUAAAAKKKK!
Sehun tersungkur di lantai sambil meringkuk menahan sakit di perutnya. Demi Tuhan, dari mana seorang omega mendapatkan kekuatan super seperti ini? Tunggu dulu, jika diingat-ingat, Jongin memang bukan omega biasa.
"Aku bukan omega! Aku ini alpha! Dan kau sungguh brengsek karena telah melecehkanku!"
Sehun menggeleng pelan, ia berusaha berdiri dengan susah payah. "Jongin. Kau itu seorang omega!"
BUAAAKKK!
Lagi-lagi sebuah hantaman Sehun terima. Kali ini dari bantal yang Jongin lempar ke kepalanya. "Tidak! Aku ini alpha!"
Sehun berdecak kesal, lalu ia pun mendorong Jongin hingga pemuda berkulit tan itu terhimpit ke dinding. "kau tidak bisa menyangkalnya Jongin! Jika kau seorang alpha, kau tidak mungkin mengalami heat dan terangsang seperti tadi malam! Kita hanya akan bertarung untuk mendapatkan Baekhyun hingga salah satu dari kita babak belur!"
Jongin berusaha memberontak, namun Sehun menahannya dan mempertemukan tubuh mereka berdua. "Tapi lihat sekarang Jongin! Lihat dengan mata kepalamu sendiri! Kita bercinta tadi malam,bahkan aku telah melakukan bonding kepadamu! Kita sepasang mate Jongin! Kau tidak bisa menyangkalnya!
Jongin menggeleng. Lalu rasa sakit di tengkuknya kembali mengingatkannya pada tadi malam! "BRENGSEK KAU OH SEHUN!" Jongin mengamuk, dan berhasil melepaskan badannya dari Sehun. Ia berjalan marah menuju pintu dan membukanya! "Aku pergi! Dan anggap saja seluruh kejadiannya ini tidak pernah terjadi!" Jongin memutuskan.
dan−
BRAAAKKK!
Jongin membanting pintu. Ia pergi dari rumah Sehun saat itu juga dengan hanya menggunakan piyama. Persetan. Ia tidak pedulu.
Sehun sendiri memandang pintu yang tertutup dengan pandangan datar. "Terserah Jongin. Tapi kita telah terikat, dan apapun yang terjadi kau akan membutuhkanku." Sehun bergumam. "Dan kau pun akan menjadi seorang Oh, dan menjadi ibu dari anak-anakku."
Sehun menyeringai. "Lihat saja Jongin."
…
…
…
END
A/N: YASSSS! Ff hunkai kedua gua! #guling_guling_guling, yah gua memang nista karena berani-beraninya posting ff baru sedangkan ff yang lama masih bertumpuk. Gemes banget anjir ngeliat momen-momen hunkai di jaman kokobop. Rasanya hati anget anget geli gimana gitu. HAHAHAHAHA! Yah, yang pasti aku berharap kalian suka dengan fic ini.
Jangan lupa review ya. #tebarkisseu
Love you guys. See you next time.
#btw _ini_no_edit_jadi_kalau_ada_typo_rasain_lu!
