Dia Itu Decepticon yang Nyamar Jadi Bonnie, Kakak!
Ambar Albatros' fanfiction
Five Nights at Freddy's is owned by Scott Cawthon
Transformers Generations is owned by Hasbro. Takara won't have TFGenerations copyright :v (*ditimpuk Takara)
Warning: sebuah fic (paling) ga jelas yang dimiliki oleh Author. Diharapkan tidak membaca fic ini kalau (enggak nanti) punya dendam pribadi dengan Transformers.
Harap ingat ini kisah sebelum insiden pembunuhan 5 anak bego(/hus) itu.
Summary: "Hajaaar!" Lah, lah, lah? Kok Bonnie dihajar anak-anak sih? Apa salah Bonnie? Nanti nangis bombay loh kelinci ungu beroptik merah rubi tersebut... Eh? Optik merah rubi?
.
.
.
.
1986
Pada suatu hari yang indah, para animatronic sedang asik menghibur anak anak yang sedang makan di Freddy Fazzbear Dinner. Tapi anehnya, anak-anak yang berada di dalam restoran tersebut tidak terlalu fokus dengan animatronic yang justru merupakan maskot tempat tersebut.
Loh, kenapa?
"Heeaaa!"
"Matilah kau!"
"Kaulah yang harusnya mati, Decepticon!"
Terdengar suara anak-anak gaduh di daerah Pirate Cove. Ditemani tembang milik Foxy, ternyata anak-anak tersebut bermain dengan mainan yang berada di tangan mereka.
Ada tujuh anak di sana yang memegang mainan berbentuk robot tersebut. Tiga cewe dan empat cowo.
"Demi kedamaian alam semesta, aku akan mengalahkanmu Megatron!", ujar laki-laki berambut cokelat muda yang menjadi pemimpin keenam anak lainnya. Dia memegang robot berwarna merah dan biru, alias Optimus Prime.
"Aku tak akan bisa dikalahkan begitu saja, Prime. Akan kutunjukkan kekuatanku!", seru seorang perempuan berambut pendek yang memegang mainan robot berwarna silver, alias Megatron.
Dan selanjutnya anak yang ada di kubu merah-biru pun berantem dengan kubu yang satu lagi. Seru sih, apalagi anak-anak yang lain justru ikutan menyoraki kubu kesukaannya.
Ya, semua anak-anak di tempat makan tersebut justru fokus kepada ketujuh anak yang bergumul tersebut. Para Animatronic yang sedang menghibur justru terbengong-bengong melihat penontonnya telah direbut penontonnya sendiri.
"Optimus! Kalahkan Megatron!"
"Megatron! Jangan mau kalah dari Optimus!"
Teriakan penggugah semangat dari anak-anak yang menonton kisah epik yang dimainkan tujuh sekawan itu membuat gendang telinga rubah milik Foxy sang bajak laut seakan mau pecah. Eh tunggu, emang robot punya gendang telinga?
Walaupun begitu, ada satu anak mendekati sang bajak laut nan ketjeh tersebut. Harapan Foxy pun merekah.
"Foxy, Foxy", panggil anak itu.
"Ya?", sahut Foxy spontan.
"Berhenti dong nyanyinya. Abis lagumu ga seru kalo mereka lagi perang."
Kretek, kretek
Ada suara kokoro retak, yang ternyata milik Foxy. Untung belom pecah, kalau pecah bisa-bisa nanti dibawa kabur sama OB-nya.
Foxy melihat pergumulan anak-anak stres itu. Bahkan sampai menyuruh Foxy berhenti, sebenarnya robot mainan itu apaan sih? Kok bisa bisanya mendatangi tempat yang punya maskot robot tersendiri?
Foxy merasa tersaingi nih.
Bukan, bukan. Foxy, mewakili seluruh animatronic, merasa tersaingi nih.
Kan ga bener bawa-bawa produk lain ke dalam restoran.
Lah, kalau gitu Author dong yang disalahin. Dia malah bawa produk orang lain, mana produk mainstream yang gagal pula, ke produk laen yang masih mencoba naik daun . (*Author nimpuk narator)
"Heaaa!"
Sang pemimpin kubu merah-biru langsung menerjang lawan utamanya hingga membuat mereka berdua terjatuh. Yang lebih ga elitnya lagi, posisi sang cewe dibawah si cowo. Kayak bersiap untuk melakukan hal itu.
"ANAK GUEEE!"
Melihat kekacauan yang semakin menjadi-jadi, kedua orang tua daripada kedua anak yang bersangkutan langsung berteriak histeris sebelum memisahkan mereka. Jangan sampai anak cowo itu melakukan hal tak senonoh kepada anak cewe tersebut, pikir keempat orang dewasa itu.
Gedubrak.
Semua pasang mata sekarang tertuju kepada asal suara. Ternyata, nggak disangka-sangka, sebuah animatronic bernama Chica mendorong jatuh animatronic yang menjadi maskot utama tempat tersebut, Freddy.
Chica sendiri sih cuma pengen ikutan mendorong, eh tahunya keikut semua deh posenya.
Kedua animatronic tersisa memandang pemandangan nan nista tersebut dengan pemikirannya masing-masing. Animatronic kelinci bernama Bonnie, yang dekat dengan kedua pelaku, ingin tertawa karenanya. Sedangkan Foxy yang berada di Pirate Cove memandang iri Freddy yang bisa-bisanya mendapat hadiah indah dari sang ayam semok.
Eh, ternyata Chica ayam betina yang agresif juga ya?
.
.
"Eh eh bror, tadi siang elu kenapa diterjang ama Chica sih?", bisik Bonnie kepada sohibnya, Freddy.
Untung hari ini penjaga malamnya tukang tidur, jadi para animatronic bebas berkeliaran. Toh mereka juga belum kerasukkan ini.
"Tauk tuh Bon, tiba-tiba aja dia terjang aing. Mana lagi kaget abis denger teriakan orang tua kedua pengunjung stres kita."
Fix, jadi ketujuh anak yang bawa mainan robot menyebalkan itu dipanggil anak-anak stres.
Bagus, lanjutkan Mpoks(?).
"Eh eh, elu ngerasa nggak?", tanya Bonnie lagi kepada Freddy.
"Naon sih?"
"Itu loh, kayaknya robot mainan yang tadi dibawa-bawa ama anak-anak stres itu lagi sedang naik daun deh", jelas Bonnie.
"Ah elu es krim Bonbon. Biarin aja mereka naik daun. Toh nggak ada hubungannya ama kita ini", kilah Freddy. Ia mencoba mengalihkan perhatiannya kepada tablet yang baru digacul dari kantor penjaga.
"Ah, ada lah mpret", kilah sang es krim Bonbon lagi.
"Opo emangnya?", tanya Mpreddy masa bodo. Toh si mpret satu ini baru selese ngehack masuk world wide web ini.
"Kalo elu diterjang mpok Chica lagi gimana? Terus Mpokseh makin jeles ma elu, terus elu dicongkel matanya pake hooknya dia. Loe mau?"
Seketika sekujur tubuh Freddy merinding. Sang beruang tedie pun memandang si kelinci ungu horor.
"Ya mana gue mau lah, Bon! Emangnya siapa yang berani main-main ama Foxy?"
Ketahuilah Fred, bahwa tahun depan kau akan menemukan 5 anak kurang berhati merusaki tubuh Foxy hingga maut mempertemukanmu dengan mereka.
"Ya udah, kalo gitu elu cariin info tentang mereka." Bonnie pun berdiri dari tempatnya duduk.
"Eh, elu mau kemana Bon?", tanya Freddy, kaget melihat si kelinci ndak imut itu berdiri.
"Mau nemuin akang Mpoks. Ente mau ikut?"
.
.
Sementara itu di Pirate Cove, Foxy dan Chica sedang berduaan. Foxy yang duduk bersila ditiduri pahanya oleh si ayam semok.
"Maaf akang, tadi siang eneng terjang ngkong(kakek)." Ucapan maaf mengalir begitu saja dari ayam bergigi ini.
"Eneng nggak sengaja kan?", tanya akang yang sedang mengelus kepala sang eneng.
"Ya nggak sengaja lah, kang!", si eneng membela diri. "Eneng kan cuma ingin ikutan berantem..."
"Kalau mau berantem, berantem ama akang aja. Jangan ama ngkong ato si waria, ya?"
"Lah, gimana kang? Kan akang jauh."
Duh, pembicaraan pasangan tersebut malah ngolor ngidul.
.
.
Bonnie dan Freddy mengendap-endap mendatangi Pirate Cove. Ya iyalah ngendap-ngendap! Siapa yang berani mengganggu pasangan crack temperamental macam Foxica? Bisa-bisa yang ada bonyok entar.
Yang disangka namun tak disangka juga (heh?), ternyata Foxy dan Chica sedang berduaan. Mana mesra banget lagi. Kedua animatronic yang melihat pasangan itu menggigit bibir bawah mereka.
Uh, inilah nasib para jomblo.
Sebuah saran nista dari Author. Bagi kalian yang tak ingin jeles, pergilah dan datangilah siapa saja yang ingin berpasangan dengan kalian. Walau dibilang pasangan homo dan nggak bener statusnya, masih lebih baik daripada kelewatan jeles.
Beneran kok. Coba aja liat si Bonbon ama beruang tedie lagi pelukan saking jelesnya. Ngkong kok mainannya ama waria sih?
Ingat harga diri, Bonnie sang es krim pun melepaskan pelukkannya dari si ngkong.
"Eh, bror! Gimana tentang robot nista eta?", bisik Bonnie.
"Eh iya." Freddy pun mengecek kembali tablet gaculan tersebut. Kalo hari ini bukan si tukang tidur yang jaga, pasti tabletnya bukan Freddy gacul lagi, tapi Freddy begal.
Semakin ke sini, semakin banyak tukang gacul dan tukang begal. Bahkan para Animatronic pun mengikuti langkah orang gila tersebut.
Layar yang disentuh Freddy pun menyala dan menampilkan sesosok robot berwarna merah biru, persis seperti si anak stres yang bawa tadi siang.
"Transformers~"
Ternyata opening kartun tersebut baru saja berakhir.
Bonnie dan Freddy langsung duduk di tempat mereka berdiri tadi, memandang layar tablet yang kecil sebegitunya.
Lah, tadi katanya mau nemuin akang Mpokseh. Ini waria satu labil emang.
.
.
"Huhuh... huhuh..."
Terdengar suara tangisan dari keempat animatronic tersebut. Mereka semua memandang sebuah layar kecil yang menjadi korban air mata palsu milik robot penghibur anak-anak tersebut.
"Huhuhu, Optumis mati...", isak Chica.
"Namanya Optimus, neng, Optimus", ralat Foxy yang juga ikut menangis.
"Lagian Optimus bego sih, ngapain coba ga langsung bunuh Megsy. Tuh kan akhirnya mati juga", kritik Bonnie yang terisaknya justru paling kenceng. Waria yang satu ini bahkan membuat nama panggilan untuk si robot silver.
"Ho oh. Tapi suara Stareskrim indah juga." Ini ngkong satu malah naksir robot lain.
"Eh semuanya."
Semua kepala beralih ke arah suara. Chica, yang mengusap matanya itu, memandang layar dengan serius.
"Besok kita biarkan saja anak-anak itu bermain. Toh bukan salah kita juga kalau kita ini kurang terkenal."
.
.
Keesokan hari yang cerah, Freddy Fazzbear Dinner memulai hari dengan tenang.
Kemudian datanglah segerombolan anak anak menuju show stage. Mereka memandang tajam Bonnie. Bonnie yang menyadari hal tersebut memandang balik anak-anak tersebut.
"Ternyata benar optiknya merah", ujar salah satu anak yang memandang tajam Bonnie.
"Terus kita apakan bro?", tanya anak perempuan yang berada di sebelahnya.
"Karena dia salah satu pengikut Megatron, maka..."
Semua anak yang memandang Bonnie kemudian tersenyum sadis. Kalo mau dikata, Bonnie sekarang sedang merinding disko melihat anak-anak tersebut.
Satu, dua, tiga ... tujuh?
Tunggu, bukankah mereka adalah anak-anak yang waktu itu berantem di Pirate Cove?
"Autobots, hajaaar!", komando sang anak laki-laki yang menjadi ketua mereka. Ketujuh anak-anak stres itupun mencoba menaiki show stage.
Tapi keberuntungan datang bagi Bonnie. Seorang pegawai baru di restoran tersebut langsung menarik ketujuh anak stres tersebut menjauhi lokasi TKP.
"Hei kalian, ngapain naik-naik ke atas panggung?", tanya si pegawai itu tajam.
Sang ketua, yang berambut cokelat muda itu memandang tajam si pegawai baru. "Tapi kan dia itu Decepticon yang nyamar jadi Bonnie, kakak! Kami sebagai Autobot harus—"
"Apa masalahmu dengan Bonnie-ku? Dia tidak ada hubungannya dengan alien kampungan itu, bego!"
"Ja-jadi?", tanya si wakil komandan.
"Bonnie-san bukan Decepticon, begitu kak?", tanya seorang anak stres yang berdarah asia.
"Tentu saja bukan!", kilah si pegawai baru. "Bonnie sudah dibuat jauh sebelum robot alay itu datang, kau tahu?"
Terdengar suara "ooh", dari anak-anak stress tersebut.
"Sekarang, kalian minta maaf sama Bonnie!", bentak si pegawai tersebut.
"Ba-baik, komandan!"
The end~
Author Corner
Oh, gaje sekali fic ini QAQ
Salahkanlah author author lain yg telah meramaikan fandom ini QAQ
Dan juga tahun insidennya yang setahun setelah movie kartun TF QAQ
(/salahin semua aja thor)
Pokoknya aku ga tahu mau nulis apa disini, pokoknya aku juga pengen ngeramaikan fandom ini. Salahkan anak SD yg lagi getol-getolnya main game ini, salahkan adekku yang donlot game ini, salahkan juga Android Lolipop yang bikin gamenya nga jalan (/ditimpuk karena kebanyakan curcol)
Sebenarnya saya ingin bikin fic angst MariMangle sebelum publish yg lain. Tapi apa daya, yg ini duluan yg selese-
Ah sudahlah
I'm out~
