"Aku taruh hatiku dalam genggamanmu,
disana terdapat jiwaku yang dapat kau simpan.
Aku membiarkanmu masuk
dengan segala yang aku bisa.
Kau tidak sulit diraih.
Dan kau memberikanku hal yang terindah yang tak pernah aku tahu.
Kau memberiku tujuan.."
_
Shingeki no Kyojin Belongs to Hajime Isayama
RivaMika pairing
Rate? u know me lah..
Warnings: Typo(s), Berteleh-teleh, Gaje, Abal-abal, baper gagal
P U R P O S E
Chapter 1 : Lost Light
.
.
.
.
.
Pandangannya lurus kedepan, air matanya mengalir sangat deras. Gasnya habis. Ia tidak bisa kemana-mana..
Tidak ada pilihan lagi selain menatap kepergian orang yang sangat ia cintai.
Mikasa diam disitu. Menatap Armin dan Eren yang terkapar lemah tak bernyawa didepannya.
Beberapa raksasa-raksasa itu mendekati Mikasa. Mikasa tak bergeming. Ia tetap diam menikmati kepedihan yang ada dalam hatinya. Ketakutan yang ia takutkan terjadi.
Saat satu titan mendekat kearah Mikasa, Mikasa tetap diam. Membiarkan saja dirinya terlahap dan ikut ke surga bersama Eren dan Armin.
Satu titan berukuran 7 meter mendekatinya.
8 meter jaraknya dengan titan itu..
6 meter..
4 meter..
"Hanji!urusi mereka, biar aku yang mengurus bocah-bocah ini!!!"
"Siap heichou!!!"
Seorang laki-laki bermarga Ackerman menggendong mikasa sekenanya dan terbang dengan 3D Manuver Gearnya menaiki dinding.
"Jelas-jelas titan berada sangat dekat denganmu, bisa-bisanya kau diam saja. Kau ingin mati, eh?!!" Ujar pria itu. Tapi Mikasa tetap diam, mengeluarkan lagi sisa-sisa air mata yang ingin ia keluarkan. Ia masih duduk berlutut dihadapan Korporal berperawakan pendek itu. Masih mematung mengingat kejadian yang ia alami.
"Aku tahu, aku tahu kau sedih karena kematian dua sahabatmu itu. Aku tahu, aku tahu rasanya. Aku sudah merasakan hal yang sama berulang kali. Dan aku tidak merasa aku tidak mampu untuk maju. Kau harusnya berpikir lurus dan profesional, Ackerman!" Ujar Levi semakin keras—membentak.
"Gasku habis. Semua pisaunya patah. Aku kehabisan tenaga. Aku kehilangan keluargaku. Kau puas?kau puas memarahiku karena aku tidak memikirkan tentang keselamatanku, oh bukan..maksudku, kau puas memarahiku karena aku tidak profesional?puas?!"
"Siapa yang memarahimu, sialan?"
"Kau barusan membentakku!" Mikasa berkata dengan keras. Namun tidak sekeras biasanya. Kali ini agak—sangat—melemah.
"Levi..sebaiknya kau jangan membentak orang yang sedang berduka, harusnya kau bangkitkan lagi semangatnya dengan memahami perasaannya. Kau kan pernah merasakan hal yang sama. Kau ini bagaimana sih?sudahlah, kau jaga dia saja disini. Aku akan lanjut menghabisi 2 yang ada disana. Sehabis itu kita selesai. Karena tidak ada siapa-siapa lagi disini" Hange datang dan membisikkan hal tersebut kepada Levi.
"Jadi..maumu sekarang apa Ackerman?" Ucap Levi dingin.
"Terserah kau"
"Berdiri!"
Mikasa pun berdiri tapi ia terjatuh lagi. Levi dengan sigap—refleks—langsung menangkap gadis itu agar tidak terjatuh.
"Kau kenapa lagi?" Tanya Levi cuek.
"A-aku tidak tah—"
"Biar aku periksa, duduklah" Mikasa pun setelah itu duduk dan meluruskan kakinya.
"Kakimu patah.."
Mikasa hanya menghela nafas, ia malas berbicara. Kecuali jika Eren dan Armin dihidupkan kembali.
"Yang merepotkan adalah, bagaimana cara agar kau bisa kembali ke markas" Ucap Levi sambil berpikir.
"Levi, kami sudah selesai!kita kembali ke markas kan?tenang saja..korban jiwa dibawa ke markas" Ucap Hanji
"Kalau begitu, kembalilah.." Tukas Levi. Lalu seorang demi seorang pergi meninggalkan Levi dan Mikasa berdua saja.
"Bagaimana aku bisa kembali ke markas?" Tanya Mikasa.
"Tidak ada cara lain selain ini.."
o0o
To Be Continued
Kutunggu review nya yaaaa..!
btw purpose itu lagunya Justin Bieber.
Sumarrynya ityu translate dari reffnya
