* HIDDEN STORY ABOUT HE *

Genre : Romance,Horor,Mystery

Rate : T+

Leght : chapter

Cast :

Huang Zi Tao as Tao

Wu Yi Fan (Kris Wu) as Kris

Zhang Yixing (Lay) as Suho's Boyfriend

Kim Joonmyeon (Suho) as Lay's Boyfriend

Kim Jong Dae ( Chen) as Tao's Brother

Kim Jong In (Kai) as Tao's Friend

Kim Heechul as Tao's Mother

Tan Hankyung as Huang Hankyung/Tao's Father

Others

WARNING : YAOI,BOYS LOVE,BOY X BOY.

IF U HATE YAOI. PLEASE CLICK CLOSE!

Note :

Cerita ini berdasarkan sebuah pengalaman pribadi seorang gadis asal India. Author hanya menccari dan menggunakan pokok kejadian tersebut sebagai cerita ini. Tulisan ini murni hasil kerja tangan saya. Jika ada kesamaan tokoh,tempat,maupun cerita lain yang mirip dengan cerita ini,itu hanya kebetulan saja. Thanks.

Cinta itu sangat unik,mempertemukan kita dengan cara yang unik

Walau ragaku menginginkan aku kembali,tapi aku tak bisa. Jadi,bersediakah kau membuatku kembali pada ragaku lagi?

=== Happy Reading ===

*XOXO-adel*

.

Gemericik hujan dan aroma tanah menemaninya lagi malam hari ini. Sepoi angin seolah menjadi belaian lembut memanjakannya agar tak beranjak dari tempatnya duduk sekarang. Uap panas dari moccacino panas yang tengah digenggamnya memberikankan sedikit kehangatan pada tubuhnya yang dingin. Malam yang gelap tanpa bintang,tanpa sang rembulan dan tanpa siapun menemaninya,kecuali 'dia'.

'Wu Fan'

Kecuali dia –

Sosok tak terlihat yang memanggilnya setiap hari. Sosok tak terlihat oleh mata telanjang. Sosok bersuara lembut namun penuh dengan kesedihan yang tersirat disetiap nada bicaranya. Sosok yang seakan menariknya dari segala masalahnya dan menuju kedamaian saat mendengar suara itu.

'Tolong aku ..'

Penuh dengan kesedihan dan rasa bersalah serta penyesalan disetiap pelafalan kalimatnya. Suara lembut itu mampu mengalihkan sang pendengar dari dunia akal sehat menuju sebuah dunia yang tak terjangkau oleh akal sehat itu sendiri.

'Aku mohon..'

Tersirat jelas kesakitan didalam kalimat singkat itu. apakah pemilik suara itu memikul beban yang begitu berat?

"perlihatkan dirimu,siapapun kau. Aku.. tak bisa menolongmu jika kau tak menampakan dirimu.."

Entah sudah kali keberapa ia mengucapkan kalimat itu. tidak ada lagi rasa takut saat ia mendengar suara itu. tidak ada lagi rasa gugup dan cemas yang menghantuinya saat suara itu memperdengarkan isak tangis nan memilukan dan menyayat hati.

Hening menyelimutinya dan sang pemilik suara yang tak terlihat. Angin menyapanya lagi. Ia tahu. Sangat tahu. Setiap angin membelai wajah dan rambut pirangnya,ia akan kembali mendengar isakan dan jeritan kesakitan yang entah datangnya dari mana. Namun,yang dia tahu dan dia yakini adalah,siapun sang pemilik suara itu,ia adalah sosok yang penuh dengan kesakitan yang mendalam.

.

.

.

Terbangun dengan wajah berpeluh adalah yang terjadi padanya setiap malam selama sebulan belakangan ini. Wajahnya ia tangkup dengan kedua tangannya yang besar. Saat tangkupan itu terlepas,mata obsidian itu hanya terisi oleh kekosongan. Pikirannya berkecambuk. Rentetan peristiwa dalam mimpinya tadi membuatnya merasa mati rasa.

Darah

Mobil

Tangisan

Asap

Dan-

Jalanan berkabut

Semua kilasan itu tak pernah terlepas dari ingatannya. Ia sudah hafal benar kilasan yang menemani mimpinya selama sebulan belakangan ini. Namun satu hal yang membuatnya terpaku pada mimpinya barusan.

Rambut segelap langit malam

Tatapan tajam namun lembut

Mata obsidian gelap pekat yang begitu menawan

Bibir kucing menawan yang menghiasi wajah manis itu

Dan

Rintihan yang terdengar begitu familiar

Sebuah ruangan gelap tanpa cahaya sedikitpun

kaukah itu? sang pemilik suara penuh rasa sakit dan kesedihan mendalam. Sosok tak kasat olehyang menemaninya setiap saat. Apakah itu benar-benar kau?

.

Wu Fan atau Kris,sang pendengar suara kasat itu menuruni loteng rumahnya yang gelap. Mata elang tajam miliknya mengamati setiap sudut ruangan itu. semuanya mirip dan sama persis dengan mimpinya. Gelap dan dingin,sensasi yang sama seperti saat ia menjejaki mimpinya.

Disinikah asal suara itu? jika ia,apa yang akan ia lakukan selanjutnya?

Kris menelusuri ruangan itu perlahan. Mengeluarkan korek api dari saku jeans-nya,Wu Fan kemudian menghidupkan sebuah lampu tempel tua yang melekat didinding.

Terang menyergap tatkala lampu itu menyala dengan normal. Terlihat jelas seluruh benda di ruangan ini.

Sebuah piano tua di sudut kiri ruangan. Sebuah lukisan rumah tradisional China dengan seekor naga melingkar tergantung didinding dekat piano. Dua buah meja kaca dengan dua kursi kayu yang telah termakan rayap terletak di pojok kanan ruangan. Dan sebuah meja kuno yang berada tepat dibawah lampu tempel di sebelah kanan Kris berdiri sekarang.

Kris memandang meja itu dengan teliti. Walaupun tumpukan debu menutupinya,namun Wu Fan dapat melihat sepucuk kertas yang kusam tergeletak disana dan tertutup oleh tebalnya debu. Tangannya terulur mengambil lembar kertas itu. goresan huruf hanzi terpampang samar disana.

Huang ZiTao

2563

Kris menggenggam erat kertas kusam itu. Kata ditulis samar itu kini menginvasi pikirannya. Apa artinya ini? Huang Zi Tao. Itukah namamu? Nama yang menarik ..

.

Coretan demi coretan tergores di kertas itu akibat ulah tangan Kris.

Dalam perkiraannya Kris berpikir

Huang Zi Tao adalah nama dari sang pemilik suara

2563 adalah kode rahasia untuk bertemu dengannya

Namun,untuk apa ia begitu terobsesi mengetahui siapa dan dari mana asal suara itu? untuk ketenangannya kah? Tidak ada yang tahu. Bahkan –

Dia sendiri.

Kris menghela nafas berat. Langit masih berwarna biru terang,namun matanya benar-benar berat. Ia tak tahu kenapa. Sungguh. Mungkin ia lelah karena berjam-jam sudah ia duduk di sana sambil mencoba mengerti isi dari kertas itu.

Kris berjalan menuju ranjang putihnya dengan menyeret kedua kaki panjangnya. Setelah merebahkan diri,ia segera mencari posisi yang tepat dan tak lama kemudian dengkuran halus terdengar darinya.

'Terima kasih Wu Fan-ssi..'

.

.

.

Saat dia terbangun langit sudah gelap. Mungkin malam telah tiba. Namun,pandangannya menangkap sesosok tubuh yang berdiri membelakanginya,menghadap jendela yang tengah terbuka. Wu Fan menyernyit,seingatnya ia sudah mengunci pintu apartementnya. Ah,apakah itu Luhan,sepupunya?

'kau sudah bangun Wu Fan-ssi?'

Matanya terbelalak. Suara lembut ini.. suara yang telah didengarnya selama sebulan terakhir ini. Diakah sang pemilik suara ini sebenarnya?

"siapa kau?"

Hening

Tak ada suara lagi. Hanya ada suara angin malam diluar sana dan juga deru mesin pendingin di kamar tidur milik Kris. Mereka sibuk dengan pikiran masing-masing. Helaan nafas terdengar ditelinga Kris. Membuat pria berambut pirang itu menatap sosok yang masih membelakanginya.

'maaf,sudah terlalu banyak mengganggumu Wu Fan-ssi..'

Suara itu menyapa pendengarannya. Lembut namun penuh luka. Perlahan Kris bangkit dari ranjangnya,mendekati sosok itu.

"Awalnya aku memang kesal dan takut. Tapi,sekarang sudah terbiasa."

"jadi,kaukah si pemilik suara itu?"

Sosok itu mengangguk pelan,masih membelakangi Kris. Kris berdecak kesal.

"hei! Jika kau berbicara dengan orang lain,kau harus menghadap kepada orangnya. Apa kau tak diajari sopan santun?!"

'maaf'

Kris menghela nafas."berbaliklah Tao-ssi.."

Sosok yang Kris duga bernama Tao itu menoleh dan membalikkan badannya menghadap pemuda tinggi berambut pirang itu. Mata obsidian cokelat gelapnya memancarkan kesedihan dan luka yang dalam namun,tampak begitu tajam. Wajahnya yang putih susu sedikit pucat namun mulus tanpa cacat. Dan lagi,wajahnya manis dan cantik namun terlukis tegas dan anggun. Tubuhnya tinggi. Badannya tidak kurus namun tidak terlalu berisi. Pinggangnya ramping layaknya seorang gadis. Bahunya sempit namun tetap tegas. Sempurna. Sosok ini begitu sempurna di matanya.

Mata Kris masih memandang takjub pada sosok dihadapannya,membuat sosok dihadapannya sedikit tidak nyaman.

'bisakah kau tidak memandangiku seperti itu Wu Fan-ssi?'

Kris tersentak dan kembali ditarik ke alam sadarnya oleh suara lembut itu. ia mengusap tengkuknya gusar. Ah,dia sedang salah tingkah.

'namaku Tao. Kau tentu sudah tahu itu Wu Fan-ssi..'

Kris mengangguk,"Tadi siang.."

'maaf aku mengganggu ketenanganmu..' sosok itu menunduk penuh rasa bersalah.

"ti-tidak sama sekali. K-kau kan sudah menampakkan dirimu. Jadi,aku tak akan merasa terganggu ataupun takut bila kau memanggilku lagi"

'begitu rupanya'

"ya,tentu saja." Kris tersenyum sambil mengangguk meyakinkan pada sosok manis dihadapannya. Cukup lama terpaku lagi,hingga ia sadar satu hal..

"apakah kau hantu Tao-ssi?"

Sosok bernama Tao itu menggeleng diikuti kekehan kecil dari bibir kucingnya. Ah,bahkan kekehannya pun begitu menawan dan anggun.

'bukan. Aku bukan hantu. Aku hanya-roh.'

Kris mengangguk mengerti. "jadi kau hanya roh.."

1 detik

2 detik

3 det-

"Mwo?! Kau bilang apa tadi?! Hanya ROH?!"

Sosok manis bernama Tao itu berjengit kaget. Suara Kris benar-benar menyeramkan menurutnya.

'Wu Fan-ssi,ku rasa kau tak perlu sekaget itu. walau aku tahu ini tidak bisa diterima oleh akal sehat manapun. Bahkan,ini tak dijelaskan di buku apapun.'

Kris mengamati Tao dari atas kebawah dengan seksama. Kris mengernyit,ia menaikkan satu alisnya bingung. Bukankah Tao itu Han- Roh maksudku,kenapa ia menapak pada lantai?. Maksudku,kenapa ia tidak melayang?

"ba-bagaimana bisa?"

'tentu saja bisa. Aku meninggalkan tubuhku sendiri .' Tao tersenyum miris

"apa maksudmu Tao-ssi?"

'kau pernah mendengar kecelakaan besar di Gyeonggi-do setahun yang lalu?'

Kris mengangguk. Ia ingat betul kecelakaan itu. kecelakaan hebat di sebuah daerah yang cukup terkenal di Korea Selatan. Kawasan Gyeonggi-do memang menjadi daerah rawan kecelakaan. Mengingat kawasan itu adalah salah satu central wisata dan warisan sejarah peninggalan kerajaan Joseon. Selain itu,kawasan itu juga menjadi pilihan untuk dijadikan lokasi syuting untuk drama Saeguk. Jadi,bukan hal yang tidak mungkin disana rawan kecelakaan.

Setahun yang lalu,tepatnya pada akhir musim semi,Kris mendengar dari sepupunya bahwa sebuah kecelakaan hebat terjadi disana. Ia ingat,Luhan mengatakan bahwa puluhan korban terlibat didalam kecelakaan naas itu. ia juga mendengar,ada dua puluh satu korban tewas akibat kecelakaan besar itu. dan,sisa korbannya ia tak tahu lagi mengingat ia benar-benar tak tertarik dengan hal semacam itu.

"apa hubungannya dengan kecelakaan itu?"

'kecelakaan itu adalah awal dari ini semua. Hari itu aku pergi bersama sahabat baikku dan juga kakakku. Kami hanya ingin berwisata kesana. Namun,takdir tak mau berbaik hati ..'

Flashback

Hari ini adalah hari minggu. Sangat cerah hingga rugi untuk dilewatkan. Hari ini Chen,kakak Tao mengajaknya untuk berkunjung ke salah satu kawasan wisata terkenal di Korea Selatan,Gyeonggi-do. Mereka tidak hanya pergi berdua,namun mengajak seorang teman baik Tao,Kai. Mereka berangkat dengan senang dan tenang. Tak ada rasa khawatir atapun firasat buruk.

Tikungan demi tikungan. Jalan menanjak menuju kawasan itu mulai nampak. Chen yang mengendarai mobil mulai meningkatkan kewaspadaannya,bahkan ia menjaga jarak dari mini bus di depannya untuk menghindari kejadian yang tak diinginkan. Namun takdir berkata lain,tikungan tajam berjarak satu kilometer dari kawasan utama merenggut senyum dan tawa mereka.

Sebuah audi hitam menerjang truk barang yang tengah melaju berlawanan arah. Ketidakwaspadaan sang sopir menyebabkan kecelakaan tak terelakan. Truk berguling dan menabrak pengguna sepeda motor hingga keluar jalur. Mini bus yang berada sekitar lima belas meter di depan mobil yang di kendarai Chen oleng akibat kaget melihat pengendara motor yang terpental dan membanting stir kekanan hingga menabrak pembatas jalan.

Chen terkaget,tanjakan menyebabkannya tdak boleh mengurangi kecepatan ditambah lagi tikungan yang tajam membuat Chen membanting stir kekiri berharap terhindar dari kecelakaan itu. namun, audi hitam yang menjadi penyebab kecelakaan menabrak mobil mereka,menyebabkan mereka berguling menuruni tanjakan dan di sambar oleh sebuah mobil limousin putih yang tengah melaju kencang hingga terpental dan berakhir di dasar tanjakan. Semuanya terjadi begitu cepat dalam hitungan detik. Semua luluh lantah..

Asap mengepul ke angkasa begitu pula dengan api yang hidup akibat gesekan keras antar mesin. Darah berceceran di mana-mana. Seorang pemuda berambut dark choco mencoba keluar dari mobil sport merah yang dikemudikannya tadi dengan tertatih dan penuh luka. Ia merintih memanggil nama sang adik. Merangkak mendekati sesosok pemuda berambut hitam pekat yang tergeletak di jalanan beraspal dengan darah di sekitarnya.

"T-tao…"

Ia menangis. Darah mengalir dari pelipisnya namun di hiraukannya. Ia tetap merangkak mendekati sang adik kesayangannya dan memangku pemuda manis itu di pahanya.

"T-tao.. b-bu-ka ma-matamu s-saeng.."

Keributan adalah hal yang terakhir didengar Chen. Matanya mulai kabur dan – Gelap.

Flashback end

'saat aku membuka mataku,aku tak merasa sakit sedikit pun. Aku pikir aku sudah mati. Namun,saat aku berbalik aku melihat Kai dan Chen-ge tertidur di sebelah tubuhku. Dan aku benar-benar terkejut melihat monitor jantung. Jantungku masih berdetak.'

Berhenti sejenak,ia menarik nafas pelan dan kembali melanjutkan ceritanya.

'selama berbulan-bulan aku diam disana. Meringkuk di sudut ruangan sambil mengamati Chen-ge dan Kai yang menungguiku dengan sabar. Aku juga melihat teman-temanku datang melihatku. Aku rindu mereka. Rasanya ingin menangis,namun tak setetes pun yang jatuh. Aku terpuruk selama berbulan-bulan. Hingga suatu saat,aku melihat seorang pemuda bernama Lay dirumah sakit. Ia melihatku,bahkan berbicara padaku. Ia mengatakan bahwa akulah yang pergi dari tubuhku sendiri. Aku yang menolak kembali pada ragaku. Aku tak mengerti kenapa. Namun,Lay-ge bilang bahwa aku harus meminta bantuan orang lain untuk bisa kembali keragaku. Itu sulit,sangat sulit. Hanya orang tertentu yang bisa melakukannya. Dan kekasih Lay-ge,Suho-ge mengatakan bahwa seseorang bernama Wu Fan bisa membantuku.'

Kris tertegun mendengar penjelasan Tao. Tidak masuk akal memang. Namun,ia percaya pada sosok manis ini. Dan lagi,Kris memang mengenal manusia bernama Lay dan Suho. Mereka adalah teman seangkatan Kris di Senior High School saat di China. Ia juga ingat,Lay bukanlah orang sembarangan. Dan sekarang terbukti. Sedangkan Suho,ia memang bisa merasakan aura dari makhluk lain di sekitarnya,namun ia hanya akan diam,begitulah yang ia dengar dari Luhan.

"lalu apa yang harus aku lakukan untuk menolongmu?"

Mata Tao membulat,'kau mau menolongku?'

Kris mengangguk,"sebisaku."

'xie-xie'

Kris tersenyum tipis,"tapi sebelumnya kita harus bertemu dengan Lay dan Suho dulu.."

Tao mengangguk semangat. Wajahnya jauh lebih baik sekarang. Matanya nampak berbinar. Sepertinya,ia sangat senang akan hal ini.

"ehmm.. Tao.."

'ya?'

"kenap kau bersembunyi di loteng rumahku?"

'aku tak tahu. Aku tak pernah kesana. Hanya saja aku tiba-tiba ada di sana.'

"lalu apa tulisan ini kau yang menulis?" Kris menyambar kertas usang yang di letakkannya di nakas sebelah tempat tidurnya dan memperlihatkannya pada Tao.

'tidak. Lay-ge yang menulis.'

"terlihat usang.."

'memang. Karena kertas itu mengikuti tahunnya..'

"tahun?"

'iya. 2563 artinya 2012 dalam kalender masehi. Itu adalah tahun china. Maksud dari tahun itu adalah tahun saat aku mengalami kecelakaan.'

"lalu apa gunanya?"

'entahlah'

"kita tanyakan Lay besok"

Tao mengangguk setuju. 'baiklah..'

== to be countinue ==

Thanks for read this story.

Last,Mind to Review?

Delete/next?