Title :Complicated [GS-Genderswitch]
Author : Hyomi
Genre : Genderswich, Hurt/Confort, Romance
Cast : Kim Jongin (Kai), Do Kyungsoo (D.o), and other
Lenght : 1-
Rated : T(+)? ngaco
Disclaimer : Kaisoo is not mine, but this Fanfic is officially mine... Officially.. Mine...
.
.
Summary :
.
Kebenaran memang menyakitkan untuk di lewati, keputus asaan, dan patah hati. Kerasnya diriku tetap menginginkannya membuatku menyakiti setiap orang yang kusayangi didunia ini. Hingga diriku yang bodoh ini sadar akan adanya seorang malaikat disisiku yang akan selalu menenangkan hatiku. Memulai menata kembali kehidupan baruku seperti kain putih yang tak punya noda. -K.S.
.
.
WARNING!
.
.
INI GenderSwitch / GS, TypoSS, Aneh, and OCC/OOC,COO juga boleh..
.
Jika readers uda gak suka mending gak usah di baca
.
Tapi kalo readers penasaran, ato sekedar pengen tau
.
Silahkan dibaca dan yah... Ini cerita kayanya uda pasaran
.
Tapi gimana lagi... Sesuai hati author...
.
Akhirnya jadilah ep-ep gaje yang gak karuan ini..
.
.
.
.
HAPPY READING!
.
.
.
.
Disini karakternya ada yang sama-sama tokoh aslinya, tapi ada juga yang beda banget. Ok, karena ini adalah fan fiction. _Gaje Buing-Buing dari Tao.
Tunggu chapter berikutnya yah, kalo mau pada nerusin ff gaje satu ini..^^ muach2
Atas saran salah satu readers, aku ubah dikit ff ini.. jadi kalo ada yang baca terus bilang 'koq beda ya?' itu emang aku udah ubah.. hehe.. maklum lah author baru.. umur aja masih kecil... gak pinter nulis pula.. baasanya ancur deh
.
.
.
.
!
Sekali lagi ini GS / GENDERSWITCH
Don't Like! Don't Read! Okey!
!
.
.
.
.
"Oppa...! Yaaa! Oppa! Ireonaa! Hiks... Ireona.. Palli~Hiks.. Oppa...! Hiks...Hiks...!"
.
"Oppa.. Hiks...Kau tak boleh mati... Pabo... Hiks.. Kai pabo! Hiks... Aku belum mengatakan hiks... Saranghae... Hiks... Oppa! Ireona... Saranghae... Ireona...Hiks..."
.
"Eung... Kyungie..."
.
"Hiks Oppa..! Gwaenchana? Kenapa ka...ummpphh..mmppaaa..."
.
"Apa benar? Kau cinta padaku?"
.
"Ne.. Tapi, apa yang kau lakukan Kanghhh..mmpphhh.."
.
.
#
.
.
Gangnam-gu, Seoul, 02.42 KST
.
"...Ne, unnie, aku akan meminum obatnya..."
"..."
"Aku tak perlu ke rumah sakit. Ah, kau tak perlu khawatir, Baekkie unnie."
"..."
"Ok, Bye..."
Smartphone putih diletakkan di atas sebuah grand piano putih yang menghiasi ruangan semi klasik tersebut. Yeoja yang selesai dengan acara teleponnya itu kini berjalan menuju dapur yang terletak di sebelah kiri ruang tengah dimana ia berada. Ia berjalan sambil meremas pelan perutnya dan sesekali menggerutu tak jelas.
Ia berjalan ke sebuah laci, dimana kakaknya selalu menyimpan kotak obat dan mengambil sebuah kotak berwarna kelabu. Antasida dan Antibiotik, itulah sebutir obat yang diambilnya untuk segera diminum.*Antasida: obat mag, Antibiotik: ngilangin pusinng buat kasus ini.
Kaki putih yang dibalut dengan jins pendek berwarna biru itu berhenti dan duduk di kursi meja makan paling ujung. Ia menuang air putih ke dalam gelas bening dimeja, lalu meneguk obatnya dengan cepat.
Ia berjalan menuju grand piano, mengambil serakan kertas yang adalah tugasnnya, kotak pensil, seerta ponselnnya lalu kembali duduk di sofa. Meletakkan barang-barangnya di atas meja kaca didepan sofa. Kertas-kertas itu adalah rangakaian not balok yang baru saja di buatnya, sebagai ganti karena kemarin ia tak ikut ujian akhir semester.
"Ah, kenapa ini datang disaat yang tak tepat? Ssshhh..." rintihnya pelan kemudian berbaring berharap rasa sakit diperutnya kini segera reda. Ia kembali berkonsentrasi pada tugasnya, berharap dapat mengusir rasa sakitnya.
Tiba-tiba rasa pusingnya bertambah. Pensil ditangannya terjatuh begitu saja saat kepalannya seperti ditusuk oleh ribuan jarum. Belum lagi perutnya yang seperti diremas-remas dari dalam.
Demi apapun, lebih baik ia mati ditelan bumi dari pada ia mati perlahan dengan cara seperti ini.
Tak ada pilihan baginya, selain menyamankan dirinya berbaring di sofa. Gerakan sedikit apapun pasti akan menambah sakit perut dan kepalannya. Ia memejamkan mata, tak lagi peduli pada tugasnya. Toh besok pagi ia masih punya waktu, walau hanya 3-4 jam. Sudah beberapa menit matannya terpejam, tapi sakit yang dirasanya mengalahkan rasa kantuk, sehingga ia terjaga dengan keadaan yang baru kali ini dirasakannya.
Ya Zhang Kyungsoo...ini pasti karena kari dan soju yang kau makan tadi siang, juga kau tak memakan apapun sejak malam kemarin...!-Gerutu yeoja bermata bulat ini dalam hati-Seharusnnya kau ikuti saja saran dr. ByunBaek itu... Ok, besok pulang kuliah aku akan segera menemuinnya, aku bahkan tak bisa beraktifitas dengan baik jika begini terus...
"Kuharap, Lay Unnie dan Suho Oppa segera pulang... Akh... Baekkie unnie, kenapa ini tambah sakit?Akh.." rintih Yeoja bernama Zhang Kyungsoo. Tubuhnya melemas lalau sepasang mata itu tertutup.
.
Zhang Kyungsoo... Itu lah namanya. Ia adalah seorang mahasiswa tingkat 5 di Seoul International University, jurusan music. Ia adalah adik perempuan dari Zhang Yixing atau Lay, salah seorang model dan aktris di dunia entertain korea selatan. Kakaknya juga lah yang menginspirasi Kyungsoo untuk menekuni dunia entertain di bidang musik sebagai penyanyi, pianis, dan komposer. Mereka biasa dijuluki sebagai Jung Sister ke-2, tapi dengan nama Zhang Sister tentunya. Ia adalah seorang yang tak mau ambil pusing tentang masalah orang, dengan kata lain ia adalah orang yang cuek. Tapi dibalik sikap cueknya itu, ia hanya seorang gadis yang polos, manja, sedikit ceroboh, dan mencintai kakaknya lebih dari apapun hingga ia merelakan seorang yang ia sukai.
.
.
#
.
.
Tut..tut..ceklek…*Udah, ibaratin aja itu mesin kunci otomatis yang ada di apartemen.
"Sepertinya Kyungsoo sudah tidur, Kalau begitu kau juga harus istirahat, Chagiya... Besok kita akan bicara padanya... Ok," Suara namja terdengar setelah suara pintu dibuka.
"Kau memang seorang Suho. Ne, kurasa juga begitu, Joonmyunie... Kau tak mau mengopi dulu?" Tawar Yixing seiring dengan suara lantai yang terbentur suara high heels dan sepasang sepatu karet.
"Kau mau kopi apa, Myunnie?" Sambung Yixing, yeoja itu kini sudah ada di dapur. Ia mengikat rambut panjangnya keatas dengan asal dan mengganjalnnya dengan sebuah pensil.
"Apa saja, aku selalu menyukai kopi buatanmu...Chagi-ya!" Sahut Joonmyun/Suho berniat menggoda Yixing.
"Jangan seperti itu, bagaimana kalau Kyungsoo mendengarnya? Aku tak tahu bagaimana menjelaskan semuannya! Aku bukan seorang unnie yang baik, aku terlalu egois padanya..."
Yixing melirik kamar Kyungsoo dengan perasaan tak tentu. Ia khawatir jika sebutan Suho terhadapnya didengar oleh adiknya. Karena Lay takut hati adiknya terluka, karena kenyataan itu tak bisa dipungkiri jika Kyungsoo menyukai Suho. Namja yang menjadi menejer mereka sejak 2 tahun lalu, namja yang juga sangat ia cintai. Dan lebih parahnnya Suho yang juga mencintai Lay, kini bukan lagi berstatus sebagai seorang menejer tapi juga kekasih yeoja berdimple ini.
"Hey, hey...Percayalah, ia sudah tenang di alam mimpi indahnya, Nona Zhang! Dan jangan pernah berkata bahwa kau unnie yang tak baik, Yixing!"
Suho melirik pada kekasihnya di dapur. Ia tahu perasaan Yixing, tapi disini bahkan tak ada yang bersalah. Jika harus ada yang disalahkan, orang itu adalah dia. Ya, itulah pendapatnya.
Yixing tahu, sebagai kakak yang baik seharusnnya ia tak boleh menyukai orang yang adiknya sukai. Tapi keegoisannya dan rasa cinta yang tak bisa di pendamnya, mengalahkan semuanya. Hampir setengah tahun sudah ia dan Suho menyembunyikan hubungan mereka. Dan Yixing tak tahu harus menjelaskan pada kyungsoo dengan cara apa.?
Tampaknya mereka belum menyadari keberadaan Kyungsoo yang masih meringkuk tak terlihat di balik sofa. Iya, Kyungsoo memang sudah tertidur tadi, tapi tidak dalam mimpi indah. Melainkan tidur semu karena rasa sakitnya tak pernah mereda. Dan tentang kekhawatiran Lay, unnie-nya memang benar. Ia mendengar semua percakapan mereka, yang sebenarnya sudah ia ketahui sejak lama. Dalam hati ia menangis dan menjerit, menambah keinginannya untuk segera mati.
Dalam diam, Kyungsoo menrutuki dirinya. Kenapa ia harus menyukai namja yang juga disukai Unnie-nya? Kenapa ia harus menyukai ani, mencintai namja yang mencintai unnie-nya? Lay Unnie...
.
Zhang Yixing. Biasa dipanggil Lay karena itu adalah stage namenya. Awalnya ia adalah seorang model catwalk yang biasa mondar-mandir(What?) di panggung show dibawah menejemen SMent. Karirnya mulai naik ketika ia direkrut menjadi model sebuah MV dari sebuah band terkenal. Ia mulai ditawari banyak iklan dan film atau drama. Lay adalah seorang artis yang berbakat, profesional, sopan, dan murah senyum. Sangat menyayangi adiknya, Zhang Kyungsoo. Tapi sebuah kebingungan yang besar sedang menggeluti hatinya, pilihan antara kedua cinta yang beda, antara adiknya atau kekasihnya.
.
.
#
.
.
Suho, namja itu telah berdiri menatap ke luar kaca raksasa yang terpasang di dinding apartemen tersebut. Sesekali menengok ke dapur dimana Yixing/Lay sedang meracik kopi.
.
Suho, atau legkapnya Kim Joonmyun. Seorang menejer tampan yang menaungi(?he?) Zhang Sister, Lay dan hampir tiga tahun ini ia menggantikan menejer lama Zhang sister yang sudah pensiun itu. Ia termasuk ke dalam menejer artis yang populer, karena ketampanannya yang diatas rata-rata itu, sikap ramahnya terhadap fans artisnya, dan senyum angelic yang sering ia tebar siap memusnahkan dunia(?)#Abaikan, author lagi kumat. Bahkan tak sedikit teman Lay atau Kyungsoo senang menggodanya. Ia adalah pekerja keras. Suho sangat sayang dan peduli terhadap kedua artisnya, tapi rasa itu bertambah untuk salah satunya, Lay.
Suho tertarik untuk bermain-main dengan benda putih disampingnnya, sebuah grand piano yang ada di pojokan. Ia mulai mendekatinya dan duduk siap untuk melarikan jari lentiknnya di tuts-tuts yang menganggur didepannya. Tapi sesuatu menghentikan aktifitasnnya, sesuatu yang bisa membuatmu merinding seketika. Bercak merah yang mengering tertempel disalah satu tuts, dan beberapa di lantai dekat kakinnya.
Apa ini? Suho mengucek kedua matannya, ia masih melihat apa yang dilihatnnya tadi. Darah? Tapi darah siapa?
Ia melihat sebuah sheet piano yang tak jauh berbeda dengan nasib temannya, ia juga mempunyai noda yang sama.
Ya! Hanya satu jawabannya...!
"Kyungsoo-ah?" Seru Suho dan Lay bebarengan.
.
.
#
.
.
Yixing, yeoja itu menemukan adik perempuanya tertidur di sofa depan tv. Di meja depannya, banyak kertas tersebar tidak rapi. Ia meletakkan kopi Suho di sudut meja, kemudian mendekati Kyungsoo, berniat membangunkannya.
Dasar! Kyungie..! Untung saja ia tertidur, berarti ia tak harus mendengar hal tadi. Syukurlah.. Batin Lay sambil mengusap dahi kyungsoo yang tertutup poni.
"Ommo.. Kyungie ah.. Kenapa kau tidur disini?"
Lay mengelus pelan rambut panjang kecoklatan milik dongsaengnya lali turun ke dahi dan menyibak poni pendek tersebut.
"Sooie...Kenapa kau berkeringat dingin, Ya, Tuhan tubuhmu panas sekali?" Sahut Lay, dengan nada memekik.
"Kyungsoo-ah!.. Irreona.." Lay mengguncang tubuh adiknnya pelan lalu pendudukannya. Lay menyeka(?) dahi Kyungsoo lagi, membuat mata bulat adiknya terbuka sayu.
"Kyungsoo-ah!" Seru Lay lagi dan Suho menghampiri kedua yeoja itu.
"Unnie... Oppa... Appoo...akh..."Rintih Kyungsoo pelan lalu pingsan dan terhempas kembali ke sofa.
"Kyungsoo-ah.. Kyungie.. Irreona... Irreona!"
.
.
#
.
.
Seoul Hospital, 04.17 KST
.
.
"... Berapa lama?" tanya namja berkulit putih susu tersebut pada yeoja didepannya.
"Sekitar 3-4 hari lagi... Tadi Kyungsoo hanya mengeluh tentang sakit perut dan pusing, ia tidak berkata bahwa ia sampai mimisan... Aku tak tahu bahwa keadaannya lebih parah dari yang kuketahui.. Tapi tenang, ini paling hanya mag-nya yang kambuh, juga kelelahan dan stres... Aku baru bisa menyimpulkan setelah hasil lab keluar.. Mungkin paling banter ia terkena radang lambung.." jelas yeoja yang bersetatus sebagai salah satu dokter di SH(seoul Hospital).
"kemarin Kyungsoo memang ada rekaman hingga pagi, setelah selesai langsung ke kampus. Aku bahkan tak tahu kapan ia pulang. Tapi, baiklah kalau begitu, perlukah aku mengosongkan jadwalnya selama seminggu ini?" tanya Suho yang juga berperan sebagai manager kedua kakak beradik Zhang.
"Iya, itu lebih membantu proses pemulihannya..." Perkataan yeoja berambut tembaga itu terpotong.
Keduanya kembali terdiam, lalu tiba-tiba ponsel Baekhyun berbunyi. Yeoja itu permisi sebentar dan menjauh dari Suho.
"Ne, Yeolli-ah..."
"..."
"Jam berapa? Ruang?"
"..."
"Oh..Ok aku akan kesana stengah jam lagi... Oh baiklah lima belas menit lagi.."
"..."
"Oh.. Jinjayo? Ok suruh Jongin saja, diakan dokternya. Suruh jongin segera kemari, aku ingin tau penyakitnya-"
Tiba-tiba...
"Unnie? Ini dimana?"
Suara lemah Kyungsoo membuat ketiga orang yang ada diruangan itu terdiam. Mata bulatnya mengerjap-ngerjap, menyesuaikan cahaya terang di kamarnya.
"Kyungsoo-ah... ! Syukurlah... Kau dirumah sakit, Kyungsoo-ah. Gwaenchana?" Lay yang sedari tadi duduk di samping ranjang Kyungsoo kini sudah memeluknya.
"-Ok, Yeolli-ah, sepertinya dia sudah sadar... Cepat suruh Jongin kemari.. Ok Yeollie.. Paipai..!"
Baekhyun dan Suho yang tak jauh dari sana pun segera menghampiri keduannya. Baekhyun melakukan pemeriksaan dasar pada Kyungsoo. Lay kini telah menggenggam tangan Suho erat. Senang karena adik kesayangannya sudah sadar, juga takut akan keadaannya.
Manik mata Kyungsoo tertuju pada tangan kakaknya. Ia tersenyum miris, atau lebih tepatnya terlihat seperti meringis tipis. Ia tahu, seharusnya dari dulu ia sudah melupakannya. Ia membuang nafas beratnya. Ia mencoba memasang wajah lelahnya, setelah memaksa tubuhnya untuk duduk bersandar pada ranjang yang ditinggikan.
"Ya!" Panggil Baekhyun mengagetkan Kyungsoo.
"Apakah, perutmu masih sakit?-Kyungsoo mengangguk pelan-Atau kepalamu masih pusing?-Ia menggeleng-Haahhh..."
Dr. Byun menghela nafas panjang, menampakan sedikit kelegaan. Tapi, kemudian ia berubah dengan wajah siap menerkam.
"Yeoja pabo! Apa yang kau makan eoh? Sampai-sampai kau drop seperti ini?" omel Baekhyun persis ibu-ibu dipasar, ketika sudah mendapat perhatian Kyungsoo.
"Ah.. Unnie, aku hanya makan kari dan..em.. Sebotol soju sebenarnya..." Jawab Kyungsoo lemah, malas mendengar omongan mantan kakak kelasnya itu. Tapi ia lebih suka mendengarkan Baekhyun yang mengomel dari pada melihat tangan kedua orang disampinnya bertautan.
"Apa? Soju? Kau minum soju setelah makan kari? Aigoo... Ini hasilnnya jika kau tak mendengarkanku..! Pabo! " rutuk Baekhyun menoel jidat Kyungsoo. Kyungsoo meng-Auch walau tak ada rasa sakit sekalipun yang dirasakannya.
"Unnie... Appoo.."
Kyungsoo mempoutkan bibirnya kesal saat Baekhyun mulai aksinya me-noel-noel jidatnya. Ia mulai melupakan sejenak beban yang ada dipikirannya selama ini. Lay dan Suho hanya tertawa kecil melihat kedua sahabat itu sudah mulai bercanda. Ia tak berubah walau keaadaanya sedang sakit.
"Baekhyun-ah... Apakah penyakit Kyungsoo kambuh lagi?" Tanya Lay khawatir, lalu pindah ke sebelah Kyungsoo diikuti Suho yang sedari tadi diam.
"Mungkin, hasil tesnya baru keluar, Dr. Kim akan segera kemari. ,menurutku gejalannya hampir sama tapi, sepertinya tadi lebih terasa sakit, Unnie,-Baekhyun beralih dari Lay pada Kyungsoo-karena ia tak mengikuti saranku untuk makan tepat waktu walau hanya ngemil sepotong biskuit!"
Baekhyun menekan kata-katanya pada Kyungsoo, menyalurkan rasa kesalnya. Kyungsoo hanya berani menelan ludah pelan, kemudian tersenyum manis. Dengan tangan membentuk V sign tentu saja.
"Oh... Berarti itu memang kesalahanmu Kyunggie, ok, mulai dari sekarang, tak ada soju, tak ada makanan pedas, hingga kau benar-benar sembuh. Titik." Lay mulai mengomel diangguki Baekhyun dan Suho.
"Aahh... Unnie... Kau harus membiarkan ku minum untuk sesekali... -Ia beralih menatap Suho- Oppa... Aku kan sudaah 22 tahun.. Aku bukan anak kecil lagi... Ah kalian menyebalkan... "
Kyungsoo melipat tangannya di dadanya melupakan adanya selang infus yang menempel di tangan kanannya. Jarum plastik yang tertanam di tangannya sedikit menggeser, perih karena baru di pasang sekitar satu stengah jam lalu.
"Appoo... Kenapa juga benda ini harus di tanganku? Menyeebalkan..shhh" Ia meringis lalu memegang tangan kananya sendiri.
"Itu karena kau tak bisa menjaga badanmu... Atau perlu ku tambah satu lagi ditangan kirimu.."
Baekhyun terkikik mendengar ancaman Lay. Kyungsoo yang takut ancaman bodoh kakaknya, menarik Suho untuk menutupinya dari Lay yang kini terlihat menakutkan. Tangannya yang mencengkeram kanan kiri kemeja Suho sedikit melonggar, merasakan hatinya yang berdegup tak karuan. Apa lagi setelah namja itu menggenggam tangan kecil Kyungsoo.
"Sudah lah, Lay, jangan kau takuti adikmu. Disini yang salah adalah aku, terlalu sibuk mengatur schedule kalian hingga tak memperhatikan kesehatan kalian. Bukan kan begitu Kyungsoo-ah?"
Kyungsoo tersentak dengan pernyataan dan pertanyaan Suho. Ia melirik Baekhyun yang menatapnya bingung.
"nne.. Eh.. Aniya... Ini memang salahku, oppa... Aku..." Jawab Kyungsoo gugup lalu terpotong dengan adanya ketukan pintu. Otomatis tangannya terlepas karena Suho berbalik ke arah suara.
Tok tok tok
"Permisi! Dr. Byun, kau dibutuhkan di OK2! Sekarang. Oh, dan perkenalkan, aku Dr. Kim. Dokter yang akan menangani emm Zhang Kyungsoo..."
Seorang namja berseragam seperti Baekhyun masuk membawa map hitam di tangan kanannya. Rambut coklatnya agak berantakan, tapi tidak untuk wajah tampannya yang tak ada noda sekecil apapun, tinggi, kulitnya agak gelap, dan berkacamata.
"Oh.. Iya.. Mian aku lupa... Jonginie... Kau jelaskan saja pada mereka... Aku akan bertanya pada Chanyeol saja.. Paipai, dan Kyungsoo.. Aku akan kembali lagi nanti..Anyeong~"
Baekhyun langsung menepuk jidatnya pelan, ia berdiri dan segera merapikan dirinya lalu keluar ruangan setelah membungkuk pada Lay dan Suho. Sedang Kyungsoo, ia masih terpaku pada mata seorang dokter yang masih berdiri di dekat pintu. Dokter itu juga menatap Kyungsoo dengan pandangan kaget sebelum keluar mengikuti Baekhyun.
Kyungsoo mengangkat alis kanannya setelah tahu siapa namja didepannya tadi. Ia mencengkram selimut yang hanya menutupi kakinya. Wajah terkejutnya bercampur dengan pandangan tak bisa diartikan. Segera ia sembunyikan dengan ekspresi datarnya. Namja itu, wajahnya mirip sekali dengan seseorang dimasa lalunya. Namja yang bersamanya di malam kelulusan yang ... Namja itu...
.
.
TBC
.
.
Author terusin apa dihapus aja? beneran deh jawab...
Ehehe... Ya maklum lah ini kan ff gak jelas banget...
Mian...mian.. *digapukin readers sekampung..
Ini ff pertama yang author post disini..gara-gara udah di duluin sama si Ok Dina
Ok Dina : Woy! salah siapa ngetik belum kelar, post yang lama napa?*gaknyate
Gue : Eh suka-suka dong..! ff punya siapa?*sewot tingkat 5
Mian, main pairnya Kaisoo tapi Kai nya baru nongol di akhir... Hehhe.. Dikit lagi..
Sengaja loh, aku taruh terakhir... Soalnya..*All: Gak TANYAAA!
.
Ceritanya gak nyambung! Ok
Ceritanya pasaran! Emang
Ceritannya Gak jelas tambah 5 jari Kris yang panjang-panjang(?)Eung?
Tapi... Aku Cuma mau readers mau review yah..yah.. Kan pada cantik-cantikand ganteng ganteng*MEDUSA eh MODUS(?)
Q: Ada yang mau ada eheum eheumnya?
A: Wah author pikir-pikir dulu, and mau berguru sama Mbah Sehun dulu... Yah.. Liat Ch depan aja deh...
Aduh.. mian yah.. cerita yang kemarin itu, aku postnya ngebut and gak di edit lagi... tarik-tarikan kabel internet sama adek author..ㅠㅠ
author minta maaf banget... untung ada yang kasih tau... hehe thanks ya.. yang uda review...
Sebelum kalian mau bakar author...
.
Hana - Dul - Set ... KABUR...*Ngacir ke jamban ikut Sooman Halabeoji
.
Pai..paiii...*Pasang muka Luhan
.
.
