Title : The Killer is My Love

Author : Minki Elfishy

Main Cast :

Siwon Choi

Lee Donghae

Kim Kibum

Minho Choi

Featuring Exo and another kpop icons

Main Pair : SiHae

Genre : yaoi, boy x boy, hurt, thriller, action, crime

Rated : M

Summary : Kadang kita tak tahu kapan rasa cinta itu akan datang. Sebuah pertemuan kini menjadi saksi lahirnya kisah cinta antara dua manusia dari dunia yang berbeda. Meski harus mengorbankan segala apapun yang dimiliki, demi untuk melindunginya.

SiHaeLuv story :::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::

Ini semua tak terlepas dari masa lalunya yang kelam, yang kini membuatnya harus melalukan sebuah pekerjaan keji dan amat tak terhormat. Ini semua berawal saat orang tuanya dengan tega meninggalkan ia seorang diri di jalanan tanpa kembali lagi untuk menjemputnya. Bayangkan, bagaimana ia harus bersusah payah keluarga dengan senang hati mengadopsinya saat ia bertemu mereka di jalanan. Terlepas dari semua itu, bukannya ia menjalani kehidupan yang bahagia layaknya anak-anak seusianya yang sudah duduk manis dan mengecap bangku sekolah ataupun mendapat kesempatan dan masa kecil yang bahagia; ia malah harus menghabiskan waktunya selama 20 tahunan untuk bekerja demi membayar utang orangtua asuhnya. Rasa sakit karena dipukul telah berulang kali ia rasakan saat ia pulang ke rumah tanpa membawa uang. Ia bahkan harus tidur diluar rumah berselimutkan cahaya redup lampu di gang sempit, berteman dinginnya angin malam yang terus saja mengikis kulit serta tulangnya. Semua penderitaan yang ia rasakan itu membuatnya menjadi jiwa yang tangguh dan kuat. Keinginannya untuk membalaskan dendam akan semua kesengsaraan hidup yang telah ia peroleh selama dua puluh tahun itu akhirnya terbayarkan dengan kematian orang tua asuhnya; Ya benar, ia yang telah melenyapkan mereka berdua untuk selamanya.

-SiHaeLuv-

Shanghai, China – 22.30 a.m.

"Apa kamu sudah siap?" tanya seseorang dibalik telpon.

"Tentu saja tuan." Jawab penerima telpon itu singkat.

"Baiklah. Tugasmu kali ini adalah menghabisi ketua White Tiger; Max Changmin." Sambung sang penelpon.

"Baiklah tuan. Akan kupastikan ia akan lenyap malam ini." Ucap penerima telpon itu datar.

"Aku percaya kamu bisa menjalankan tugas ini dengan baik. Segera kabari aku kalau kamu sudah berhasil melenyapkannya. Aku akan mengatur tempat pertemuan kita selanjutnya sekaligus memberimu komisi atas kerjamu kali ini." Kata penelpon itu sembari memutus panggilan.

Setelah menerima panggilan itu, pria itu kini bergegas menyiapkan segala perlengkapan yang ia perlukan untuk melakukan tugasnya kali ini. Setelah selesai menyiapkan segala sesuatu yang ia butuhkan, ia pun bersiap berangkat menuju tempat tugasnya kali ini.

"Lihat saja.. akan kuselesaikan semua ini dalam waktu singkat." Ia membatin.

Setelah menempuh perjalanan yang tak begitu jauh dari apartemennya, ia kini telah sampai di Howard Johnson All suites Hotel Shanghai. Ia pun bergegas menjalankan aksinya kali ini. Ia dengan begitu mudahnya menyelinap masuk kedalam hotel itu tanpa dicurigai oleh petugas keamanan yang ada disitu. Kini ia tengah berada dalam sebuah lift menuju lantai 8. Tak butuh berapa lama, ia kini sudah berada dilantai 8 dan berdiri tepat didepan kamar targetnya kali ini. Ia tersenyum kecil saat mendengar suara dari dalam kamar itu. Rupanya, orang yang berada dalam kamar itu tengah melakukan hubungan intim.

"Sayang,,, ayolah. Cepat isap penisku ini. Aku sudah tak tahan." Ucap seseorang dibalik kamar itu dengan nada menggoda.

Lihatlah, betapa nikmatnya pria itu menerima sentuhan hangat nan basah pada penisnya sekarang. Ia begitu menikmati setiap sentuhan dan kocokkan yang diberikan pasangannya itu.

"Ayo sayang... Lebih dalam lagi... ahhh... ahhhh..euungghh..."Desah pria itu tak tertahankan.

Kegiatan tak senonoh mereka terhenti kala pintu kamar mereka terbuka, menampilkan seorang pria berkacamata hitam dengan sebuah pistol digenggamannya.

"Hey! Siapa kamu? Berani sekali kau mengganggu acaraku malam ini!" ucap pria dalam kamar itu dengan nada membentak.

" Hahahahahaha..." pria berkacamata itu hanya tertawa tanpa memberi jawaban.

"Berani sekali kau tertawa dihadapanku! Apa kau tak tahu siapa aku?" pria itu berkata kasar.

"Sayang,,, aku takut..."sahut sang gadis disampingnya sembari memeluk lengan kekar pria itu.

Pria berkacamata itu berhenti tertawa dan berkata,

" Aku tahu siapa dirimu tuan. Tak usah lagi kau jelaskan hal itu. Kau adalah tuan Max Changmin; pemimpin White Tiger.

"Hey kau! Aku benar-benar muak akan hal ini! Aku akan memenggal kepalamu itu sekarang juga bila aku mau!" sahutnya sambil menatap tajam.

"O..o...o, tenanglah tuan. Semua yang katakan itu akan tinggal kenangan. Karena aku akan mencabut nyawamu sekarang juga." Ucap pria berkacamata itu datar sambil mengarahkan pistolnya kearah Changmin. Dan...;

"Doooooooooooooooooorrrr!" sebuah suara tembakan pistol menggaduhkan kamar ; serta siraman darah yang kini telah menodai ranjang dan tubuh wanita yang ada disamping pria itu.

Pria berkacamata itu berlalu bersamaan dengan teriakkan histeris wanita dalam kamar itu.

"Kalian semua hanyalah orang berdosa yang harus segera dilenyapkan dari muka bumi ini."

Seoul, Korea Selatan- 06.30 a.m.

"Hae sayang.. Cepatlah bangun nak. Kamu bisa terlambat ke sekolah." Omel Leteuk yang diketahui adalah ibu dari Donghae.

"Iya eomma,,, 5 menit lagi ya. Aku masih mengantuk." Jawab Donghae manja sambil menarik selimut lebih erat untuk menutupi tubuhnya.

"Aigoo... Ayolah sayang. Eomma tak mau kalau harus terus-terusan datang ke sekolah hanya untuk mendengar keluhan dari gurumu. Apa kamu sudah tidak menyayangi eommaamu ini?" sambung sang eomma dengan nada berpura-pura sedih. Donghae yang mendengar itu terpaksa bangun dan melihat wajah eommanya.

" Aissh! Eomma selalu saja begitu.." gerutu Donghae sembari berjalan ke arah kamar mandi. Sang eomma yang mendengar itu hanya terkekeh pelan sambil melihat anaknya yang kini telah menghilang dibalik pintu kamar mandi.

"Dia itu,,,,.. masih saja seperti anak kecil".

-Skip Time-

Kini mereka semua telah berada di ruang makan. Lihatlah Leeteuk yang kini telah menyiapkan sarapan pagi untuk keluarga kecilnya itu dengan wajah yang ceria. Kegiatannya terhenti saat sang suami; Kangin, menegurnya :

"Yeobo, mana Donghae dan Minho ? kenapa mereka belum keluar dari kamar mereka?" tanya sang suami sambil mencium pipi istrinya itu.

"Tenanglah sayang, sebentar lagi mereka akan keluar."sahut Leetuk sambil membenarkan dasi Kangin. Tak berselang lama, kini turunlah seorang pria tinggi dan tampan dari tangga sambil menggunakan earphone ditelinga. Rupanya dia tengah asyik mendengarkan musik.

"Pagi Appa.. Pagi Eomma.." ucap pria tadi senang.

"Eumm.. pagi juga anakku sayang." Ucap pasangan suami-istr itu berbarengan.

"Ehhmm.. Sepertinya, appa dan eomma makin mesra saja, ehehehehe." Ucap anak mereka itu sedikit menggoda. Leeteuk yang mendengar itu mulai merona dan Kangin pun hanya bisa tersenyum menanggapinya.

"Oh iya Minho. Mana kakakmu?" tanya Kangin kepada anak laki-laki bungsunya itu.

"Donghae hyung palingan masih tidur, appa." Ucap Minho santai. Dan tanpa ia sadari telinga kini mulai memanas. Lihatah, Donghae yang kini tengah menjewer telinga adiknya itu sambil berkata;

" Oh benar! Aku memang masih tidur ya... Minho-ah.

"A..a..aniya hyung..." ucap Minho terbata sambil menahan rasa sakit ditelinganya. Kedua orang tua mereka yang melihat itu hanya terkekeh pelan.

"Sudahlah Hae. Adikmu kan cuman bercanda." Ucap Leeteuk menengahkan.

"Tapi eomma... dia ini nakal sekali." Jawab Donghae kesal sambil melepaskan tangannya dari telinga Minho.

"Aduh... Hyung ini galak sekali.. Pantas saja tidak laku-laku. Ehehehehe..."sambung Minho sambil terkekeh.

"Kamu ini..."ucap Donghae sambil berdiri hendak memukul kepala Minho dengan sendok, kalau saja sang ayah tidak menegurnya.

"Ehh? Hae sayang.. tenanglah. Cepatlah makan kalian berdua. Nanti telat masuk sekolahnya." Minho yang merasa telah diselamatkan ayahnya, lalu menjulurkan lidahnya ke arah Donghae. Kedua orang tua mereka kini hanya menggeleng seraya melanjutkan sarapan. Hal itu berbeda dengan Donghae yang kini tengah menahan bisikkan iblis dalam dirinya, yang selalu ingin memotong lidah adiknya itu.

Di tempat lain,

"Aku bangga padamu Siwon. Kau dengan hebatnya bisa melenyapkannya tanpa perlu memakan banyak waktu." Ucap seorang pria yang kini tengah dikelilingi anak buahnya.

"Itu sudah menjadi tugasku tuan." Jawabnya singkat.

"Ini bayaran untukmu, seperti apa yang telah kujanjikan. Tapi, tugas yang berikutnya akan lebih berat." Sambung pria itu sembari menyodorkan amplop berisi uang kepada Siwon.

"Tentu saja tuan. Apapun akan kulakukan demi uang." Jawabnya serius.

"Aku mempercayaimu dan jangan sampai kau mengecewakan aku. Kalau tidak, kau tahu sendiri konsekuensinya." Pria itu berkata sambil tersenyum ke arah Siwon.

"Aku paham tuan." Siwon menjawabnya pelan. Pria itu lalu menyodorkan sebuah foto kepada Siwon. "Orang ini sekarang tinggal di Seoul. Bunuh dia dan keluarganya." Kata pria itu.

"Secepatnya akan kubereskan dia".. jawab Siwon sambil berlalu meninggalkan pria itu dan anak buahnya.

"Anak itu...

to be continued...

Euummmm... Bagaimana?

Apa FF ini kelihatannya aneh…? Mian klo ada salah dlm pngetikkan

Thx for reading alll... mohon dukungannya untuk kelanjutan ff ini sobat...

Mind to review?

Please

Gomawo *BOW*