Title : "My Sweet Namja"

Author :

Main Cast : Park Jimin

Min Yoongi

Other Cast : BTS members

Genre : romance (maybe)

Legth : chaptered

Summary :"hey Jimin.. bagaiman kalau kita taruhan! Jika kau berhasil membuat namja galak penjaga perpustakaan itu tertarik padamu aku akan menuruti semua keinginanmu". "namja sialan!" . "aku mulai menyukainya" . "kau sudah gila park jimin!"

Note : ff ini murni pemikiran saya, jika ada alur atau watak dari tokoh yang mirip dengan ff lain itu bukanlah unsur kesengajaan. Don't be plagiat~

Happy Reading

My Sweet Namja

.

.

.

.

.

Chapter 1

"Hey kau darimana saja Jimin hyung?" sapa seorang namja dengan rambut dark red yang terlihat sedang duduk santai di teras depan rumahnya.

"aku baru saja mencari beberapa referensi buku untuk makalahku di perpustakaan kota" ujar namja bersuarai hitam yang baru saja di panggil Jimin itu. segera saja Jimin menghempaskan pantatnya di kursi. Sejenak ia menghela nafas sambil mengumamkan sesuatu yang tidak jelas, membuat Jungkook yang duduk di sampingnya melihat Jimin dengan wajah heran.

"kau kenapa sih hyung?"

"arghh! Aku bisa gila kookie! Kau tau? Aku baru saja menerima sebuah taruhan gila dari Namjoon hyung! tsk.. sialan anak itu"

"heh?! Kau sudah gila hyung? kenapa menerima taruhan dari Namjoon hyung segala sih? Aishh pabo!" geram Jungkook kesal dengan perbuatan Jimin yang di anggap beresiko. Pasalnya Jungkook hanya takut jika Jimin kalah nanti Namjoon akan melakukan hal yang tidak-tidak pada namja yang sudah di anggap hyung-nya sendiri ini.

"eh tapi ngomong-ngomong kau taruhan mengenai hal apa hyung?" tanya jungkook penasaran. Jimin masih menunjukkan ekspresi wajah yang terlihat sangat frustasi.

"jadi begini—"

Flashback on

Terlihat beberapa namja yang sedang asyik berbincang-bincang di sebuah perpustakaan yang tidak terlalu besar itu. salah satu dari mereka memiliki wajah sangar, dengan dandanan yang awut-awutan, celana jeans yang sobek di beberapa bagian juga beberapa tindikan yang terpasang di telinganya. Seperti tidak menghiraukan di mana mereka sekarang, tertawa dan saling mengumpat satu sama lain tanpa perasaan bersalah karena sudah mengganggu ketenangan orang di sekitarnya.

"arghh! Hoseok hyung! Namjoon hyung! bisakah kalian berdua diam! Ini perpustakaan umum, berhentilah mengumpat dan selesaikan tugas kalian!"teriak namja dengan surai hitamnya itu yang kini tengah berteriak pada kedua orang di sampingnya yang ia panggil hyung barusan. Teriakan Jimin sepertinya tidak mempan, itu malah membuat dua orang tadi tertawa mendengar teriakan frustasi Jimin.

"HEY KALIAN!" Rupanya teriakan Jimin tadi membuat penjaga perpustakaan yang sedang berjaga naik pitam. Teriakan itu sontak membuat Jimin dan kedua hyung-nya menoleh.

"BISAKAH KALIAN MENUTUP MULUT HAH?! INI PERPUSTAKAAN, KALAU KALIAN TIDAK BISA DIAM AKU AKAN MENGUSIR KALIAN SEKARANG JUGA! TERUTAMA KAU BOCAH HITAM!" maki sang penjaga perpustakaan sambil menuding-nuding wajah Jimin, sememntara Jimin mengerjap-ngerjapkan matanya mencoba mencerna omongan penjaga perpustakaan. Barusan tadi dia bilang apa? Dia mengataiku HITAM! Hell! Itu penghinaan namanya! Jimin yang tidak terima di hina seperti itu langsung saja membalas umpatan sang penjaga perpustakaan yang memiliki dandanan sedikit aneh menurut Jimin. Ia memakai kemeja warna putih dan celana jeans hitam polos, terkesan sangat rapi dan err.. culun. Bayangkan saja kacamata super tebalnya yang bertengger di matanya itu. dan jangan lupakan tampangnya yang terlihat sangat galak sekaligus culun hahaha.

"aku ini tidak hitam! Kulitku hanya sedikit berbeda dari kebanyakan orang korea pada umumnya! Justru kau yang terlihat aneh, kulitmu sangat putih untuk ukuran namja hhuh" geram Jimin berusaha menahan amarahnya karena baru saja di katai hitam oleh penjaga perpustakaan yang baru kali ini ia lihat menjaga perpustakaan di sini. Sepertinya orang baru, atau mungkin Jimin saja yang tidak tau. Namjoon dan Hoseok seperti tersihir melihat pertengkaran di depan mereka sekarang, mungkin jika di visualkan akan terjadi semacam aliran listrik yang muncul dari kedua mata mereka. Namja penjaga perpus itu masih menatap Jimin dengan pandangan ingin membunuhnya yang sejak tadi ia tujukan pada Jimin. Jimin balik melotot membalas tatapan si namja galak di depannya. Mungkin kejadian itu akan tetap berlangsung jika sebuah suara berat milik seorang namja yang tengah duduk di sudut perpustakaan tidak segera memerintahkan si penjaga perpustakaan untuk kembali ke meja kerjanya.

"hentikan Yoongi-ya kembalilah bekerja" Dan ajaibnya si penjaga perpus galak itu langsung menunduk begitu mendegar suara berat milik namja yang dengan se-enaknya berdiri di antara mereka berdua.

Jimin sedikit mendongak agar bisa melihat namja yang cukup tinggi di depannya ini. Wajah yang tampan, rambut yang sedikit acak-acakan khas orang baru bangun tidur, dan jangan lupakan bibir penuh miliknya itu. untuk beberapa detik Jimin hanya mematung di tempatnya dengan tampang tolol, seperti tidak pernah melihat orang tampan saja. sementara namja tampan itu masih memandangi si namja galak tadi dengan pandangan yang sulit di artikan. Si namja galak tadi masih setia menundukkan kepalanya, sesekali terlihat ia meremas ujung kemeja yang sedang ia kenakan. Hah kenapa sangat berbeda dengan tampang galaknya beberapa waktu lalu? Batin Jimin yang shock melihat perubahan drastis ekpresi wajah si namja galak yang barusan tadi sedang deradu death glare dengannya.

"kkk mian membuatmu takut ya? sudahlah sana cepat kembali bekerja yoongi-ya.. hyung akan menunggumu sampai kau selesai dengan pekerjaanmu, dan satu lagi.. jangan galak-galak ne" tawa renyah yang terdengar ramah itu keluar dari mulut si namja tampan tadi. Sementara namja perpus yang baru di ketahui Jimin bernama Yoongi itu mengangguk patuh mendengar namja yang menyebut dirinya hyung tadi. Lagi-lagi Jimin di buat melongo dengan perubahan sikap dua namja di depannya kini.

"ne Seokjin hyung.. mianhae" jawab Yoongi dengan kepala masih menunduk, ia langsung bergegas kembali ke meja kerjanya dan terlihat kembali asyik dengan setumpuk buku-buku perpustakaan yang sudah siap menunggu untuk segera di entry. Jimin masih setia dengan ekspresi tololnya jika saja Namjoon tidak segera menyenggolnya.

"sekali lagi maafkan kelakuan Yoongi tadi ya?" pinta namja yang di ketahui bernama Seokjin tadi, Jimin hanya mengangguk beberapa kali.

"ehehe tidak masalah, sepertinya itu memang kesalahan kami karena terlalu berisik di perpustakaan" jawab Hoseok mewakili kedua temannya yang lebih memilih untuk diam. Seokjin tersenyum maklum sebelum akhirnya ia pamit dan kembali duduk di sudut perpustakaan sambil mendengarkan musik dari handphone miliknya.

"ah ini salah kalian berdua hyung!" desah Jimin kesal sesaat setelah namja bernama Seokjin itu kembali ke tempatnya, Namjoon dan Hoseok hanya terkikik geli melihat wajah Jimin yang kusut semenjak kejadian barusan. Pasalnya baru kali ini ada yang mengejeknya dengan mengungkit-ungkit masalah kulitnya yang memang sedikit berbeda dari kebanyakan orang korea pada umumnya. Kulit Jimin memang tidak hitam, hanya saja memiliki warna tan yang kata kebanyakan yeoja-yeoja disekitarnya itu membuatnya terlihat sexy.

"hahaha maafkan kami Jimin-ah.. ah harusnya tadi aku mengabadikan ekspresimu itu saat kau tengah beradu mulut dengan si namja galak tadi hahaha" goda Hoseok yang terlihat begitu senang mengerjai Jimin, Jimin sendiri hanya menekuk wajahnya malas mendengar ocehan Hoseok barusan.

"hey Jimin.. bagaiman kalau kita taruhan! Jika kau berhasil membuat namja galak penjaga perpustakaan itu tertarik padamu aku akan menuruti semua keinginanmu" ucap Namjoon dengan senyum liciknya. Sejenak Jimin terpengarah dengan tawaran Namjoon barusan.

"t-taruhan?"

"wah kedengarannya seru" sela Hoseok antusias. Jimin kembali terdiam, mencoba memikirkan taruhan yang baru saja di lontarkan Namjoon.

"apa kau takut Park Jimin? kau kan terkenal jago menakhlukan hati namja maupun yeoja dengan wajah tampan dan kata-kata manismu itu, masa dengan namja galak macam penjaga perpustakaan itu kau tidak mampu? hahaha" ujar Namjoon berusaha memanas-manasi Jimin supaya mau menerima tawarannya. Jimin sontak menatap Namjoon tajam, merasa di remehkan.

"ya! tentu saja aku mampu hyung! baiklah aku terima taruhanmu." Jawab Jimin mantap, Hoseok dan Namjoon langsung menyoraki jawaban Jimin, mereka bergantian menepuk-nepuk pundak Jimin semangat. "kkhekeke.. bagus Jimin. Itu baru namanya laki-laki" ucap Namjoon di selingi tawa.

Flashback off

"aish kau sudah gila hyung!" lagi-lagi sebuah jitakan mendarat di kepala Jimin, sedang Jimin hanya menggerutu kecil karena ulah Jungkook dengan seenaknya menjitak kepalanya.

"hentikan itu Kookie! Ishh diamlah dan bantu aku memenangkan taruhan ini.." jawab Jimin frustasi, pasalnya ia bingung bagaimana caranya mendekati namja galak penjaga perpustakaan itu kalau pertemuan pertama mereka saja malah terkesan buruk.

"tunggu hyung.. tadi kau bilang nama namja penjaga perpustakaan itu siapa? Yoong—"

"Yoongi.. aku tidak tau nama lengkapnya hanya yang ku tau dia memiliki kulit yang putih pucat, dengan mata sipit yang tajam, berkaca mata tebal, dan jangan lupakan galaknya yang minta ampun hhuh sama sekali bukan tipeku" jawab Jimin malas.

"eh.. berdasarkan ciri-ciri yang hyung sebutkan sepertinya dia adalah namja yang sering keluar bersama Tae hyungie"

"Taehyung? Taehyung pacarmu itu eoh?"

"ne.. aku pernah melihat Tae hyungie mengantarkan namja dengan ciri-ciri yang sama tadi ke perpustakaan tempat hyung sering meminjam dan membaca buku itu, sepertinya Tae hyungie mengenal namja yang hyung maksud" ujar Jungkook menjelaskan dengan wajah serius.

"Kookie.. bantu aku mencari informasi tentang dia" perlahan Jimin menunjukkan seringaian miliknya.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

TBC