01
Wonwoo menatap dua orang dihadapannya secara bergantian. Matanya menatap lekat sesosok wanita yang tengah duduk dihadapannya, bermaksud meminta penjelasan lebih lanjut dari wanita tersebut.
"Terus dia bakalan jadi ayah aku gitu?" tanya Wonwoo sambil menunjuk pria disamping Ibunya.
Ibunya menggeleng melihat tingkah anaknya dan menegurnya. "Ga boleh nunjuk kaya gitu ke orang yang lebih tua, Wonwoo sayang"
Sedangkan Wonwoo sendiri hanya bisa mengerucutkan bibirnya mendengar teguran yang dilontarkan sang Ibu kepadanya.
"Mamah ih! Bukannya jawab pertanyaan aku juga" balas Wonwoo yang kemudian menatap Ibunya kesal.
Sang Ibu balas menatap kesal anaknya. "Masa mamah harus jawab pertanyaan unfaedah kamu?"
"Iya seengganya jawab aja gitu" balas Wonwoo merajuk.
Ibunya kembali menghela nafas melihat kelakuan anak tunggalnya. "Ya jelas lah dia bakal jadi ayah kamu. Emang mau dijadiin apa sama kamu?"
"Ngga dijadiin apa apa lah! Mamah gimana sih" balas Woonwoo yang membuat Ibunya memijat pelipisnya pelan.
Disebalah Ibunya, calon Ayahnya hanya bisa terkekeh melihat kelakuan Wonwoo. Tapi setelahnya, pria itu langsung mengeluarkan ponsel miliknya dari saku celananya ketika dirasa ponselnya berbunyi. Kemudian calon Ayahnya itu mengangkat panggilan yang masuk.
"Halo? Dimana?" tanya pria yang duduk disamping Ibunya itu kepada lawan bicaranya di sebrang sana.
"…"
"Udah didepan?"
"Suruh masuk aja" ujar sang Ibu kepada pria disampingnya yang dibalas anggukan.
"Langsung masuk aja"
"…"
"Iya. Ayah tutup"
Dan setelahnya, calon Ayah dari Wonwoo itu menutup panggilan teleponnya. Lalu sang Ibu menanyakan perihal sang penelpon kepada calon pasangannya yang membuat mereka berdua larut kedalam perbincangan mereka.
Wonwoo yang melihatnya menarik bibirnya segaris, tapi pandangannya datar. Ia menghela nafas panjang dan menggaruk pipinya yang tiba-tiba saja gatal. Kemudian penglihatannya menangkap sebuah gelas berisikan jus jeruk tak jauh di meja sana dan tanpa babibu lagi Wonwoo segera mengambilnya dan meneguk isinya.
Baru juga Wonwoo meminum jus jeruknya sebanyak empat teguk, sebuah suara yang terasa familiar menghentikan kegiatan minumnya.
"Yah" sebuah suara yang Wonwoo yakini jika pemiliknya tengah berada dibelakangnya memanggil seseorang yang Wonwoo yakini lagi adalan calon Ayahnya.
"Eh Mingyu, udah dateng ternyata. Ayo duduk, mamah mau kenalin kamu sama anak mamah" ujar sang Ibu begitu semangat kala beliau menyadari kehadiran lelaki bernama Mingyu itu.
Mingyu?! Mingyu yang nama panjangnya Kim Mingyu?! Lah jangan Mingyu yang itu lah. Eh tapi marga om Kim kan Kim. Berarti anaknya juga marganya Kim. Berarti bener Kim Mingyu dong? Ah bisa aja beda orang. Yang namanya Lee Minho juga ada banyak, bukan cuma Lee Minho pewaris tahta aja kan. Positif thinking aja dulu ─ww
"Wonwoo?! Kok malah ngelamun sih!" seruan sang Ibu berhasil membuat Wonwoo tersadar dari pergelutan batinnya.
"Eh iya? Kenapa mah?" tanya Wonwoo kikuk.
"Kamu satu sekolah kan sama Mingyu?" tanya sang Ibu kepadanya.
Wonwoo sebenarnya belum tau bagimana wajah seseorang bernama Kim Mingyu itu, jadi ia segera menengok ke tempat si Mingyu Mingyu itu berada. Dan seketika itu pula Wonwoo bisa mendengar suara hatinya yang retak.
Belahan hatiQ ─ww
"Iya mah, dia kakak kelas aku" balas Wonwoo dengan pelan.
"Nah! Bagus kan? Mamah doain deh, semoga kalian cepet akrabnya" ucap Ibunya sambil tersenyum manis.
Wonwoo sendiri hanya bisa memandang Ibunya dengan pandangan yang memelas. Sedikit memohon agar pernikahannya dibatalkan saja.
Bukan. Wonwoo bukannya tidak setuju. Awalnya sih Wonwoo setuju setuju saja jika Ibunya menikah dengan siapapun itu juga, yang penting Ibunya bahagia dan tidak kesepian lagi.
Tapi ini lain lagi ceritanya. Calon ayahnya ini sudah punya anak. Sebenarnya itu juga bukan masalah utamanya sih. Wonwoo bahkan tidak peduli jika calon Ayahnya sudah punya cucu. Yang penting Ibunya nyaman bersama calonnya. Oke, kembali ke tujuan paragraf ini dibuat. Yang jadi masalah terbesarnya adalah anak dari calon Ayahnya sendiri. Si Kim Mingyu yang Wonwoo harap adalah Kim Mingyu yang lain itu.
Dia kakak kelas Wonwoo, sudah tau kan?
Karena itu, Wonwoo tidak setuju akan pernikahan ini.
Masa iya kakak kelas yang selama ini ia inginkan menjadi kekasihnya, malah akan menjadi kakaknya?
Jadi pada intinya, Wonwoo itu suka ke Mingyu.
Wonu gwaenchana kok :) ─ww
Sebenernya aku agak gimana gitu kalo nulis pake bahasa non baku disini huhu.
Ga sih. Aku biasanya percakapannya doang yang non baku. Kalau narasinya, aku biasanya baku.
Campur aduk ya? Wkwkwk
Tapi ga apa apa lah, ayo melestarikan bahasa baku non baku di /g
Jangan lupa reviewnya sayanq.
─260617
