"Sakura-chan,"

Kepala dengan surai merah muda itu menoleh.

"Bilang, cheese!"

Sebuah kamera teracung tinggi, si pemuda enerjik berambut pirang itu kemudian menekan tombol 'capture' sambil menyengir lebar-tanda kalau dia sangat antusias di hadapan gadis ini.

"H-Hei!"

Suara "klik" terdengar, kamera yang pemuda itu pegang otomatis mencetak sebuah foto-sebuah kertas mengkilap dengan potret wajah sang gadis keluar dari kamera.
"Narutoooooo!" protes Sakura Haruno-nama gadis itu.

Naruto hanya menunjukkan cengiran iseng, kemudian mengkibas-kibas pelan kertas mengkilap bernama foto itu sehingga gambar di dalamnya terlihat menjadi lebih jelas.

"Sudah kubilang!" Sakura merebut foto itu, "jangan memotretku sembarangan..." Lalu manik emerald-nya mulai menatap hasil foto, dan... "Tuh kaaaannn! Aku terlihat sangat jelek di siniii! Argh! Naruto no bakaaa!"

Mendengar Sakura mengoceh tak karuan melihat fotonya sendiri, Naruto nyengir tambah lebar. Rasanya senang sekali bisa membuat Sakura-chan-nya panik seperti itu.

"Mana?"

Foto yang dipegang oleh Sakura berpindah tangan. Bak professor gagal, Naruto mencoba menganalisis hasil jepretannya. Sambil memegang dagu tanda berpikir keras, dia memiring-miringkan foto itu sambil menatapnya. Sakura cuma manyun melihat tingkah Naruto.

'Betapa menyebalkannya!' pikir gadis itu.

"Ya, memang jelek," komentarnya singkat. Sakura siap-siap menerkam pemuda di hadapannya ini, kalau saja ia tidak buru-buru berkata...

"Tapi seberapapun jeleknya kamu, aku bakal tetep suka sama kamu, Sakura-chan."

Dan tiba-tiba gadis bersurai merah muda ini bingung harus mengatakan apa.