Renjun berada di dunia yang tidak diketahuinya. Entah kenapa ia merasa familiar. Ia pernah mengalaminya, tapi entah kapan. Renjun bisa menebak seolah-olah yang akan terjadi sudah termasuk dalam prediksinya. Tidak, lebih tepatnya ia pernah mengalaminya. Dan hal itu kembali terulang padanya.

--0--

Kebenaran dari Mimpimu

Disclaimer: Tokoh yang ditampilkan murni milik diri mereka sendiri. Saya hanya pinjam nama. Cerita ini ditulis berdasarkan imajinasi serta terinspirasi dari beberapa anime maupun buku.

Huang Renjun

Lee Jeno

NCT member

--0--

Prolog -- Gigitan

Renjun tak mengerti, sejauh apapun matanya memandang yang ada hanya kolam yang sangat besar. Di sekelilingnya terdapat tanaman yang sangat tinggi. Daunnya terlihat rimbun. Meski begitu udaranya panas dan suasananya sangat sepi bahkan riak air pun tak terlihat.

Renjun berjalan menyusuri jalan setapak yang membentang disana. Meneliti sekitar dan mengamati keadaan. Matanya tertuju pada 'sesuatu' yang berada di atas pohon. Renjun tak berhenti menelisik sesuatu tersebut. Sampai pada akhirnya mata itu terbuka. Hal yang pertama dilihatnya adalah Renjun, lelaki bertubuh kecil dengan rambut kemerahan.

Mata semakin itu menajam, seolah ia telah menenukan mangsanya. 'Sesuatu' itu bergerak, berdiri dan menghadapnya. Renjun merasa ia dalam bahaya. Ia berjalan mundur dan berlari menjauhi makhluk tersebut.

Secepat apapun ia berlari makhluk itu mengikutinya meski jaraknya cukup jauh. Badannya tinggi besar, dengan tubuh ditutupi bulu berwarna hitam. Ia berlari seperti seekor Gorila. Mungkinkah?

Belum sempat Renjun mengira jawaban dari hipotesanya, tiba-tiba ia merasa tubuhnya ditarik ke belakang. Merasa bahwa gaya newton yang seharusnya kebawah menjadi ke samping.

Tidak mungkin, dia menarikku?

Renjun terus berusaha berlari, namun tarikan itu lebih kuat. Ia juga merasa ada sesuatu yang mendorongnya kebelakang.

Renjun pasrah, tubuhnya terhempas. Ia merasa beberapa tulangnya patah. Makhluk -yang Renjun pikir- seperti gorilla itu mendekatinya. Tanpa aba-aba ia menggigit ibu jari Renjun.

Renjun mengerang rasanya pusing, ia merasa berda dalam sebuah putaran yang menariknya semakin kedalam.

"Aaahhhh"

--0--

TBC

Niat nya ini mau ada unsur fantasy. Yosh lah ini baru prolog nya jadi pendek dulu.

Makasih buat yang udah mampir.

Maaf kalo ada typo dan kata yg sulit dimengerti.

p.s : Aku juga post cerita ini di wattpad namun dengan tokoh yang berbeda. Jadi jika ada yang menemukannya jangan heran. Kedua cerita memiliki alur yang sama namun sedikit berbeda dibagian penokohan.

RnR ya..

Yuukilluakira