HALOOO SAYA KEMBALI DENGAN MULTI-CHAP LAGI XD

Kali ini saya mau bahas ya. Langsung saja~ Saya mendapat inspirasi untuk membuat fic ini ketika hati saya sedang berbunga-bunga dan juga karena mendengar lagu Your Highness My Princess-nya Male Vocaloid. Fic ini, yang juga memiliki judul yang sama dengan lagunya, menceritakan kisah cinta empat orang cowok ganteng Vocaloid kesayangan kita ini QwQ #lebaynya kumat #dor

Okedeh! Happy Reading, Minna-san! X'D


WARNING!

OOC, Rada alay, Full of Romance and full of Lebayness~


Bagian 1,

Kaito x Miku

Enjoy~


Ajari aku… hanya untukku

[おしえて only for me...]

Laki-laki berambut biru itu menguap lebar sambil menatap beberapa kertas yang ada di hadapannya. Dia memejamkan matanya sebentar untuk menghilangkan rasa kantuk yang menyerangnya selama dua jam ke belakang. Yang artinya sejak jam dua siang yang lalu dia memeriksa dengan sabar satu persatu data siswa yang di berikan Kiyoteru tadi pagi. Sebagai Ketua OSIS, dia harus memasukkan semua data tadi ke dalam disk khusus data para siswa baru.

Yang artinya, Kaito Shion, harus mendata lebih dari tiga ratus siswa baru. Dan tentunya takkan dikerjakan dalam waktu yang singkat bukan?

"Sial," umpatnya sambil melihat tumpukan kertas yang masih banyak di sampingnya. Masih sekitar lima kelas yang belum dia data dan sekarang sudah jam empat sore. Jam dimana seharusnya dia berada di rumah dan main Play Station seperti biasanya. Namun tidak untuk hari ini.

Dipandangnya langit mendung yang berwarna kelabu dari sisi bahunya—di mana sebuah jendela besar ada di sana. Ditatapnya langit itu. Sepertinya hari akan segera hujan. Ini sudah bulan November dan salju belum turun-turun juga. Bukankah itu aneh? Biasanya sebelum tanggal 15, bulir kecil berwarna putih yang dingin itu sudah membasahi permukaan bumi negeri bunga Sakura ini.

"Yo, Kaito!" suara ceria milik seorang gadis membuat Kaito terlonjak dan mendongak ke arah pintu. Di dapatinya seorang gadis manis berambut hijau tosca dengan gaya twin tail tengah melambai ke arahnya. Di tangannya terdapat sebuah plastik putih berisi sesuatu. Kaito mengerjap sekali, dua kali…

"Miku kok belum pulang?" Kaito mengangkat kedua alisnya saat gadis itu menutup pintu di belakangnya dan nyengir sambil membentuk huruf 'V' diantara kedua jari telunjuk dan jari tengahnya.

"Aku memang sering di sekolah sampai jam segini kok! Kaito sendiri sedang sibuk OSIS, ya? Bagaimana rasanya?" tanya Miku. Kaito mendengus. Kalau pertanyaan itu dilontarkan untuk meledeknya, Kaito akan mendapatkan nilai seratus dari Author.

"Begitulah. Seperti yang kau lihat," tutur Kaito. Miku lalu menandangi tumpukan kertas yang ditulis dengan font kecil-kecil di atas meja Kaito. Gadis itu membeliak lalu menghela nafasnya. Dia maju selangkah untuk melihat-lihat apa saja isi kertas tersebut.

"Benar-benar, deh! Masa' mereka tega sih membuatmu mengerjakan ini semua sendirian? Kemana Kiyoteru?" tanya Miku tak senang. Kaito mau tak mau tersenyum mendengar nada perhatian dari seorang Hatsune Miku, sang diva sekolah yang dikejar-kejar banyak kaum lelaki.

"Dia sudah pulang. Dia bekerja sambilan sebagai guru privat, ingat?" kata Kaito. Miku mengernyitkan dahi tanda berpikir lalu meletakkan jari telunjuknya di bibirnya.

"Ah! Benar juga! Jangan-jangan karena itu Kaito selalu kerepotan?" tanya Miku dengan nada menebak-nebak. Sementara Kaito hanya mengangkat bahunya.

"Begitulah," kata Kaito sambil menghela nafas. Miku mengangkat kedua alisnya lalu mengangkat sesuatu dari tangannya.

"Lalu bagaimana dengan Gakupo? Atau Len?" tanya Miku mengingatkan Kaito pada si Bendahara OSIS—Len Kagamine, dan si Ketua Sekbid, Gakupo Kamui.

"Gakupo sedang ada seminar yang harus dia ikuti. Sementara Len? Ah, aku tidak tahu kemana dia," dengusku. Kedua temannya itu memang tidak berguna di saat-saat begini.

"Ooh begitu. Hahaha! Kasihan sekali sih Kaito!" kata Miku sambil tertawa ngakak. Kaito menghela nafas. Si Ketua Grup Menyanyi ini juga sama-sama sering meledeknya.

"Nih! Buat Kaito!" tiba-tiba Miku meletakkan sebuah teh kaleng dingin di samping Kaito. Anak laki-laki berambut biru itu mengerjap lalu menatap teh kalengan itu. Kemudian dia kembali menatap Miku dengan pandangan sangsi bahwa Miku akan memberikannya. Namun gadis itu menghela nafas gusar dan pelototannya membuat Kaito terkekeh.

"Terima kasih. Tak kusangka Miku bisa manis juga," kata Kaito. Dia mengambil teh kalengan itu lalu membuka tutupnya dan meneguknya.

"Apa maksudmu? Memangnya aku tidak terlihat seperti gadis manis?" cecar Miku sambil membuka minumannya sendiri dan meneguknya seperti Kaito.

Kaito terdiam menanggapi pertanyaan itu. Ia tahu Miku hanya bercanda. Tapi kenapa dadanya terasa hangat? Mengapa perasaannya terasa lebih ringan? Diperhatikannya wajah Miku yang manis. Gadis itu tengah bersiul-siul sambil mendengungkan sebuah lagu yang Kaito kenal. Miku Hatsune, teman sekelasnya yang telah berhasil merebut hatinya.

Merebut hatinya… sampai ke akarnya.

"Apa lihat-lihat?" tanya Miku galak sambil memelototi Kaito yang terlonjak lagi. Pemuda itu menggaruk belakang kepalanya dengan sikap salah tingkah—karena tertangkap basah telah memerhatikan Miku tadi—lalu terkekeh.

"Bukan apa-apa. Hanya saja… Miku manis sekali," katanya dengan nada bersungguh-sungguh. Namun Miku malah memalingkan wajahnya yang memerah. Gadis itu menggaruk pipinya dengan jari telunjuk lalu menelan ludahnya sendiri.

"Be-berisik! Kaito bodoh!" katanya. Kaito tersenyum lalu bangkit dari kursinya. Dia mendekati Miku lalu melingkarkan kedua lengan kokoh panjangnya di pinggang Miku dengan sikap sayang.

"Aku serius...," kata Kaito. Dia bisa merasakan detak jantungnya sendiri yang berdegup kencang saat dihirupnya wangi rambut Miku yang menenangkan. Membuatnya serasa memiliki dunia ini hanya berdua dengan Miku…

"Kaito…,"

BRAK!

"Uwaaa~ Maaf aku telat! Maaf! Maaf! Ma—" tiba-tiba sosok laki-laki berwajah imut berambut kuning memasuki ruangan dan cengo melihat pemandangan di depannya—membuat Kaito langsung melepaskan pelukannya.

"Len! Ketok dulu, dong!" pelotot Kaito kali ini. Len yang sempai melihat adegan tadi hanya bisa terkekeh sambil nyengir tidak bersalah.

"Maaf, deh. Lain kali Ketua jangan berbuat mesum di sini, dong," kata Len tak mau disalahkan. Lalu dia sontak berbalik lagi.

"Maaf kalau ganggu. Silakan lanjutkan!" Len nyengir jahil tanpa mempedulikan Miku yang sudah siap-siap melemparnya dengan sepatu kets putihnya.

Suara pintu ditutup terdengar. Dan keheningan menyelimuti Kaito dan Miku.

"Miku, maafkan aku… tadi aku—" dan sebuah kecupan mendarat di pipi Kaito. Membuat si pemilik pipi mengerjap kaget dan memegangi pipinya. Kecupan lembut dari seorang Hatsune Miku yang selama ini diimpikannya kini menjadi kenyataan. Gadis itu menatapnya dengan wajah memerah.

"Miku…?"

Tak ada jawaban. Gadis itu sibuk tersenyum lembut dengan wajah memerahnya yang manis. Membuat Kaito tak tahan untuk menjadikannya miliknya. Milik Kaito satu-satunya. Hatsune Miku, yang selama ini disukainya. Disayanginya dengan sepenuh hati…

Maka tanpa ragu, Kaito mendekapnya—mendekap gadis nomor satunya itu. Saat itu, ia tahu bahwa gadis itu miliknya. Dan takkan berubah… bahkan jika takdir meminta. Terlebih ketika kedua tangan Miku membalas pelukan itu dengan sama hangatnya.

"… Katakan," bisik Kaito di telinga Miku. Gadis itu mendongakan kepalanya sebagai jawaban. Kaito lalu menatap mata hijau itu. Biru bertemu hijau…

"Katakan… bahwa kau mencintaiku…," pinta Kaito dengan nada lembut. Gadis itu tertawa kecil lalu memukul lengan Kaito dengan sikap main-main.

"Kau ini bodoh atau apa sih? Sudah jelas kan!" kata Miku sambil menjulurkan lidahnya. Kaito tertawa kecil melihatnya lalu tawanya berhenti saat Miku menatapnya dalam-dalam,

"Aku suka Kaito."

Dan tiga kata yang menyatukan Kaito dan Miku mulai detik ini dan selamanya…

Di luar Ruang OSIS...

"Hahaha, akhirnya si Ketua jadian juga!" kekeh Gakupo. Rupanya dia sudah pulang seminar dan dirinya tertarik begitu Len menceritakan apa yang ditemukannya di ruang OSIS tadi. Mereka berdua tahu, teman mereka si Ketua OSIS itu sangat menyukai Miku. Seperti kebanyakan laki-laki di sekolah itu.

"Haa... syukurlah! Kukira tadi aku bakal benar-benar disambit sama Miku!" kata Len. Gakupo terkekeh.

"Kaito saja bisa dapat cewek... aku kapan ya?" tanya Gakupo lebih kepada dirinya sendiri.

"Orang mesum sepertimu nggak ada yang mau!" ledek Len.

Sementara mereka tidak menyadari, takdir Tuhan mengenai orang yang mereka sukai biasanya selalu ada di dekat mereka bukan?

Kaito x Miku

OWARI

BERES JUGAAA HAHAHAHAHA XD

Bagaimana? Lebay? Alay? Atau Kaito terlalu nyosor? #ditabok Kaito FC

Oke deh, saya bakal lanjut ke Bagian dua yaitu duo makhluk kuning yang imut dan lucu itu, Len x Rin! Sabar yaaa tunggu di chap depan untuk fans pairing mereka~

Minta reviewnya? :'3 #tunjuk kotak review di bawah