Disclaimer : aku ? au deh….

Cast : Lee Donghae, Choi Siwon, Kim Kibum and Cho Kyuhyun

Other cast : Member SuJu

Notes : Fic ini sebenarnya terinspirasi dari sebuah lagu yang sangat amat galau banget, terus saya kepikiran untuk mengaplikasikan lirik lagunya ke sebuah cerita jadi….jreng….jreng….ini hanya bagian prolog aja kalo misalnya bagi reader fic ini gak cukup menarik untuk dilanjutkan jangan hiraukan, tapi kalau emang ceritanya layak untuk dilanjutkan saya mohon untuk tidak tanggung-tanggung dalam mereviuw, heheheheh

Lantas, untuk 'romansa tanpa dimensi' dan 'fishy' saya tidak bisa janji tapi saya usahakan untuk melanjutkannya kemudian hal-hal lain seperti typos, ooc, gaje, dll harap dimaklumi ^^

Cekidot-

Like A Man

Chapter 1

.

.

.

.

.

Bububu

Sore yang kurang menyenangkan dengan hujan yang tidak terlalu deras akan tetapi cukup untuk membuat badan basah kuyup. Para siswa yang baru keluar kelas dan beranjak pulang harus terpaksa menghentikan keinginanya karena takut terkena flu namun, berbeda dengan namja yang memiliki wajah manis itu. Tak peduli dengan teriakan temannya, dengan langkah cepat ia berlari menuju tempat parkir dimana sepedanya berada.

" Yak! Apa kamu tidak tahu kalau sedang hujan? " namja gendut yang adalah teman namja manis itu berteriak memperingatkannya untuk tidak nekat pulang sedangkan yang diperingatkan hanya memasang senyuman lalu mengayuh sepedanya dengan penuh semangat melewati hujan yang justru bertambah deras.

Ia mengerjapkan matanya berkali-kali guna menghindari air hujan yang mulai menyakitkan, apa yang sesungguhnya membuat dirinya begitu bersemangat hingga rasa sakit tak ia hiraukan? Namja manis itu berhenti di perempatan jalan, nafasnya terengah-engah namun senyumannya tak sedikitpun luntur. Tak jauh dari tempatnya berada terdapat sebuah halte bis, menyadari tak ada seorangpun di halte itu perlahan senyumannya berubah menjadi raut kesedihan dan hujan kini semakin deras akan tetapi namja itu tampaknya tak ingin beranjak dari sana hingga ia menemukan apa yang ia cari.

Ia mengayuh kembali sepedanya menuju halte itu, menjatuhkan sepedanya begitu saja lantas berdiri mematung menatap bangku halte yang kosong. Tubuhnya yang basah kuyup tak ia hiraukan, pikirannya mencoba mengingat kembali sosok yang pernah duduk di bangku kosong tepat dihadapannya, sosok yang tak pernah ia lupakan. Namja manis itu tersenyum miris, agaknya sedikit menyadari kekonyolannya. Ia sibakkan rambut basahnya yang menghalangi pandangan lantas berbalik menuju sepedanya.

Saat ia hendak beranjak, sebuah limousine hitam melaju kencang melewatinya membuat tubuhnya lebih basah lagi oleh genangan air di jalan. Bahkan ia tak memiliki kekuatan lagi untuk mengumpat pada pemilik mobil itu, perasaannya tak karuan. Ia menyadari betul bahwa sosok yang ia cari itu tak sebanding dengan dirinya yang begitu sederhana, seseorang yang tak terjangkau.

Aku tahu ini bodoh

Meski hari hujan belum berhenti

Tapi aku ingin merasakannya

Guyuran hujan yang jatuh tepat dikeningku

Akankah suatu hari

Matahari tak lagi oranye

Dan langit tak lagi biru

Masih terdengar juga dibalik earphoneku

Sebuah lagu musim panas

Aku merasakan berada diatas pasir

Suara ombak dan sentuhan angin

Aku menginginkannya

Aku tahu ini bodoh

Saat aku mendengar seseorang memanggilku

Melambaikan tangannya kearahku

Namun kusadari

Itu bukanlah dirimu

Lalu hujan….

Terasa semakin sakit

TBC

Pada bisa nebak kan, siapa yang diceritakan disana? hehehee

Selamat menjawab…

Balasan review untuk GITAR

Arumfishy : huhuhu, selalu ada alasan….

Rinchaaan : kenapa? Kenapa? Aku juga gak ngerti…huhuhuh

Dew'yellow : makasih oenni… :)

Laila. : sebenarnya aku juga gak tega, huhuhuh

: hahahaha….iya oenn diusahakan :D

Shadow Master 129 : maap…..

Shin Min Hyo : iya…..

Semuanya terimakasih atas ripiuwnya..

Lanjut atau berhenti disini?

Keputusan di tangan anda, heheheheh

Salam

bububu