Chanyeol sengaja datang lebih cepat siang itu. Langkah kakinya dia tapak besar-besar tak ingin Baekhyun terkejut dengan kedatangannya yang tiba-tiba.
Namun si mungil kesayangannya itu tidak berada di rumah. Chanyeol menebak Baekhyun mungkin berada di butik jadi pria dengan postur jangkung itu berpikir untuk menemuinya disana.
Baekhyun benar berada disana. 2 tuksedo dengan warna berbeda dia pegang masing-masing satu di tangan. Tubuh mungil berdiri di depan cermin dengan wajah bingung memilih salah satu.
"Mana yang lebih baik?"
"Putih." Chanyeol menjawab cepat. "Baekhyunie akan sangat cantik jika memakai warna putih." Chanyeol tersenyum malu-malu mengatakannya.
"Hm... setelah kupikir aku juga masih belum punya yang berwarna putih." Baekhyun berkata. Dibelakangnya Chanyeol mengangguk membenarkan.
"Aku pilih putih saja." Baekhyun berkata pada Sehun di dekatnya sembari memberikan setelan formal itu kepadanya.
"Pilihan yang bagus." Sehun mengomentari. Pria itu mengangguk setuju dengan pilihan Baekhyun lantas menyerahkannya pada karyawan butik.
Baekhyun pulang setelah itu dengan Chanyeol yang mengikutinya. Hari sudah malam dan Baekhyun sudah mandi. Dia berada di dapur dengan menu makan malam buatannya, Chanyeol menemani dan mulai bercerita tentang apa yang di alaminya hari ini.
Baekhyun mendengarkan dalam diam namun Chanyeol sudah sangat bersenang hati Baekhyun tak memerahinya karena terlalu ribut. Baekhyun bahkan juga tak marah ketika Chanyeol ikut naik ke tempat tidur dan memeluk pinggangnya seperti itu.
"Nanti saat hari pernikahan nanti jangan lupa kenakan mahkota bunga, aku akan membuat satu yang paling cantik untuk Baekhyunie..." Chanyeol berkata. Wajahnya mengembangkan senyum mulai membayangkan betapa menawannya Baekhyun di atas altar nanti.
"Apa Baekhyunie punya permintaan, ya anggap saja sebagai hadiah pernikahan dariku nanti."
"Aku punya 1 permintaan," Baekhyun menjawab. Lelaki bertubuh mungil itu berbalik akhirnya menghadap Chanyeol dan menautkan hazel mereka disana.
Chanyeol tersenyum penuh suka cita menunggu apa yang Baekhyun pinta.
"Setelah aku menikah nanti, aku ingin kau menghilang."
Senyum Chanyeol seketika meluntur di gantikan raut sedih pada parasnya kini. "Tapi aku suka disini, aku ingin selalu disini untuk menjaga Baekhyunieㅡ"
"Sekarang aku memiliki Sehun yang akan menjagaku." Baekhyun memotong. "Dia calon suamiku Chanyeol, aku mencintainya."
"Tapi aku mencintai Baekhyunie juga, bukankah Baekhyunie juga mencintaiku?" Chanyeol bertanya bingung.
Baekhyun mendengus lantas bangkit dari tempat tidur. Kepalanya dia remas sekali dengan kalut dan tak mampu mencegah ketika air mata mulai menganak sungai pada pelupuknya.
"Aku tidak bisa Chanyeol, sudah tidak lagiㅡ"
"Kenapa?" Chanyeol menuntut tak terima.
"Karena kau hanyalah imajinasiku. Kau tidak nyata, kau tidak pernah ada. Jadi kumohon enyahlah sebelum aku kembali di anggap gila!"
Repost an dari ig lagi.
Maciaawww udah baca (lagi) :D
