Fail Or Succes, a naruto fanfic
Disclaimer = Masashi Kishimoto-sama
Genre = Friendship/Humor
Rated = T (ah entahlah -,-)
Pair = -Belum tau-
Words = 1.649
Warning = OOC (akut), Gaje, Typo merajalela, Alur kecepatan dan Yuki gak bisa buat ending yg bagus! *First Fic*
By = Hiro-Yukicchi *heleh*
(Ini real dari imajinasi Yuki sendiri, ga niru fic author lain)
Selamat membaca minna-san-^^
No, Flame. Constructive Criticism, Yes and Good Idea, Yes
Di pagi yang buta(?) kira-kira jam delapanan tampak seorang anak laki-laki yang sedang berlarian sekencang-kencangnya sehingga mengalahkan pesawat adam air. Tanpa melengah sedikitpun ia berhasil membuat ricuh pasar Konoha sampai-sampai kakek-kakek dan gigi palsunya terbang berkilo-kilo meter dari tanah.
"Minggir semuaaaaa!" Teriak anak itu yang tidak lain, tidak asing, tidak bukan dan tidak fauna(?) adalah Namikaze Naruto, anak ternakal, terusil dan terjahil di desa itu.
"Aduuuh pinggangku.."
"Sayur-sayur ku!"
"Sepatu ku!" Gerutu orang-orang yang terkena alias terlantak oleh Naruto di pasar itu.
"Gomeeeeen… semua!" Ucap nya sembari meninggalkan wajah-wajah tak berdosa itu.
Dengan nafas terengah-engah ia memasuki lebih tepatnya melompati pintu gerbang Akademi Konohagakure itu, tanpa sadar jahitan bajunya nyangkut di besi-besi runcing itu.
"Haii semuaaa^^" Sapa Naruto cengar-cengir
"…" Tak ada jawaban, tentu saja lagi-lagi ruangan kelas 4 kekosongan guru, semua sibuk dengan pekerjaan nya masing-masing ada yang molor sampe tak tau tu iler udah dua tong(?), ada yang nari-nari gaje , baca buku de el el..
"Haaah…" Lega Naruto setelah duduk di kursi nya yg super duper… reot lah.
"Hai Hinata-chan^^" Sapa nya pada Hinata yg sedang duduk sambil membaca buku.
"Oh, Naruto-kun" Jawab Hinata agak terkejut diselingi warna merah tipis menghiasi pipinya.
"He he" Ucap Naruto sambil menggaruk-garuk kepala nya yang tidak gatal.
"Kenapa tu?" Tanya Sasuke melihat kelakuan Naruto garuk-garuk kepala macam orang utan(?)
"Itu kutu belum jadi dibasmi-basmi ya?" Lanjut Sasuke stoic face
"Ah… Sas lu ada-ada saja, gue kan tidak punya kutu" Ucap Naruto cemberut gaje *padahal tu kutu sebaskom -,- *Ditimpuk Naruto*
"Tentu saja, mana ada kutu yang mau nginap di kepala lu, keramas aja sekali sebulan" Ejek Sasuke sambil melipat tangannya didepan dada.
"Cerewet amat lu Sas kaya ibu-ibu tetangga gue, walaupun sekali sebulan kan tu shampoo habis 3 botol sekali…" Ucap Naruto menggembungkan pipinya.
Tiba-tiba saja ada yang menepuk bahu kanan Naruto.
"Mana?" Tanya anak bertaring yg selalu membawa anjing peliharaan yg dia beri nama 'Akamaru'. Sedangkan Sasuke hanya bergelik memperhatikan.
"Apaan?!" Tanya Naruto dengan muka datar *Lha? Tu hidung kemana?*
"Utang lu!" Ucap nya.
"Yang waktu itu lu ngutang ma gue tuk bayar ramen 23 mangkuk" Ucap anak rentenir itu *Disiram* sampai tu ludah nyemprot ke muka Naruto.
"Ah.. Kiba masih saja ingat…" Ucap Naruto sambil mengilap mukanya akibat semprotan liur Kiba *Iyyaaks*
"Yaelah Naar.. lu gak tau ya? gue kan rada-rada klan Nara" Ucap anak itu bangga sambil melihat Shika, yg dilihat malah pasang muka teller *eh?
"He he besok aja ye…" Ucap Naruto nyengir-nyengir bak sampah *Author dicekek*
"Emang tuk apa sih?" Ucap Naruto malah berbalik bertanya ke anak bertaring tsb.
"Aa… gue mau beli cash ntar main di lost saga di warnet.. Udah cepet!" *Ha? Emg udah ada?*
"Yaelah banyak alasan lu, gue udah tau kalo rumah lu dibuka warnet, eh" Ucap Naruto poker face.
"Eh? Udah tau? He he" Ucap Kiba malu-malu kambing(?)
"Cih, hm…. Tapi aku hanya punya uang segini…" Ucap Naruto sambil mengeluarkan celengan kodok berwarna hijau yg ia beri nama 'Gama-chan'.
"Receh semua?" Tanya anak itu sambil mengocok-ngocok celengan itu.
"Yeah…"
"Yaelah padahal kaya gitu, boros lu.."
"Oh ya, brapa sih utang gue?" Tanya Naruto dengan gaya mau bayar kes(?)
"Utang lu tu ya $11,3 sen" *Bukannya itu mata uang As?*
"Yasudah besok.."
"Baiklah… pokoknya besok tu uang harus ada! Kalo nggak ntar gue suruh lu ngesot-ngesot di pasar minta uang" Ucap Kiba lalu pergi meninggalkan Naruto.
"Arigatou Kibaa..!" Triak Naruto kaya ditinggal sejauh 5 KM lantas buat Kiba menutup kupingnya.
"Aish…. Benang apa sih ni?" Gerutu salah satu murid berkepang dua ala bakpao yg tidak lain *Jangan mulai lagi* adalah Ten ten.
Ino mengambil dan menarik benang itu sekuat tenaga, tentu saja membuat Naruto bergeser dari tempat asalnya *maksudnya tempat duduknya. *Ditabok readers*
"Ha? Aa-aa-a-apaan sih ni?" Ucap Naruto menggeliat-ngeliat(?) berusaha melihat ke belakang punggungnya.
"Ha? Aaaaa!" Hinata berteriak dan langsung pingsan. Mendengar teriakan itu semua mata melotot kearah Naruto.
"…" Semua bengong
-Skip Time-
-Di kamar mandi alias WC-
"Haeh… kenapa bisa begini sih?" Gerutu Naruto dari balik pintu.
"Udah cepetan pakai saja Dobee.." Teriak Sasuke sembari menemani best friend nya itu.
"Tapi, ini sangat memalukan! Teme!"
"Hah.. kalau kau tidak pakai baju itu, terus mau pakai apa?" Ucap Sasuke menghela nafas.
Ngiiiiit…
Suara pintu yg kekurangan oli itu membuat Sasuke terhenyak melihat detik-detik kematian *eh salah* kemunculan Naruto dari balik pintu.
"Kyaaaaa!..." Teriak Sasuke.
"HaHaHaHa …Haha.. Haha ha.." Timpal nya yg membuat Naruto kebingungan *belum pernah Sasuke tertawa seperti itu, apa jadinya ya?*
"Haah.. sudah kuduga jadinya akan seperti ini…"
Spoiler : Kalian mau tau apa yang terjadi? Hah beneran? He he Naruto itu pake baju dedaunan yang dibikin oleh Sasuke.. bayangin aja deh..
"Apa kau yakin? Kita akan pulang dengan keadaan seperti ini?" Tanya Naruto pada Sasuke yang masih saja tertawa.
"Ha ha ha ha ha.."
"Aduuuh perutku"
"A? apa kata mu?" Tanya Sasuke longor *di lempar*
"…" Dengan tatapan sinis Naruto berlalu meninggalkan Sasuke yang melongo.
"Hey! Tunggu aku!" Teriak Sasuke dan segera menyusul Naruto.
-Di pasar Konoha-
Semua orang mulai dari anak-anak, ibu-ibu, bapak-bapak, kakek-kakek, nenek-nenek, sampai orgil(?) pun memperhatikan Naruto yang tengah jalan di pasar.
"Kenapa mereka semua melihatku begitu?" Tanya Naruto pada Sasuke.
"…" Tak ada jawaban.
Naruto melihat kekanan-kekiri, depan-belakang, atas-bawah tak kunjung kelihatan si chiken-butt ntah kemana, tapi terlintas dibenak Naruto…
"SASUKE!" Teriak nya. Background melatarkan burung-burung berterbangan dari pohonnya.
Padahal sedari tadi Sasuke telah lama meninggalkan Naruto sendirian yang sekarang terdengar olehnya suara Naruto yang tadi teriak memanggil namanya..
"Pffft" Desisnya menahan tawa.
Sentak membuat orang-orang di pasar kaget, karena dianggap membuat keributan..
Debuk… Buk .. Chahs..(?)
Orang-orang di pasar ngebukin Naruto. *orang-orang dipasar ngebukin Naruto? yg padahal anak Hokage, karena toh mereka tak tau siapa sosok dibalik dedaunan itu xD* wah .. wah.. apa jadinya ya kemarahan Naruto pada Sasuke, sepertinya udah tingkat akut deh..
-Di rumah Naruto-
"Haah… kaa-san.." Ucap Naruto sesampainya dirumah.
"Hah?!" Kushina sweatdrop
Tapi tak seperti yang dibayangin, Naruto malah dijewer oleh Kushina.
"Aa-aa-a-a sakiiiit" Derita Naruto sambil memegang tangan Kushina
"Makanya jangan nyuri lagi di pasar, huh!" *lha, kan?*
"Ha? Ya ampun… hari ini nasibku benar-benar sial, haah.." Pasrah Naruto
Belum lagi apa yang akan diterimanya nanti oleh Minato… haah.. kasian Naru-kun *Author dirasengan*
Keesokan Harinya..
Naruto ingin melampiaskan kemarahannya pada Sasuke karena sudah nambah penderitaanya dengan embel-embel baju dedaunan.
Dengan hati yang kuat dan muka merah hati alias merah padam ia mendubrak pintu kelas 4.
BRAAK..!
Semua kaget, tapi karena Naruto terlalu ceroboh tanpa memikirkan ada atau tidak nya guru di kelas itu dia pun ikut kaget malah lebih kaget dari semuanya karena Nyonya Tsunade lah yg sedang ngajar saat itu. Tanpa basa-basi Nyonya Tsunade menarik telinga Naruto yang sedang terbelongo.
"A-aa-a ampuun-ampun Sensei" Jeritan Naruto karena lagi-lagi telinganya dijewer.
"Kau ini benar-benar ya! Itu namanya pintu, bukan bola, jadi kau tidak boleh menendangnya seperti itu lagi! Ngerti?!"
"I-Iya Sensei.. tolong le-lepasin dong sakit.." Ringis Naruto yg kesakitan.
"Udah cepat duduk sana.." Pinta Nyonya Tsunade.
-Skip Time-
-Jam Istirahat-
Naruto dengan loyo pergi ke danau yang berada di belakang Akademi Konohagakure itu, disana dia nyemplung *eh maksudnya meratapi nasibnya yang setiap hari sial melulu.
Dari kejauhan Hinata, Ino,Ten ten, Sakura, Temari sedang jalan-jalan di belakang Akademi Konohagakure itu, tampaklah meraka Naruto yang sedang sendirian plus merengek gaje.
"Itu bukannya Naruto?" Tanya Sakura sambil menunjuk.
"Ha? Masa?" Ucap Ino sambil meletakkan tangan kanan nya di dahi seperti hormat.
"Hey, Hinata" Ucap Ten ten sambil memainkan bola matanya seakan menunjuk Naruto.
"A-apa maksudmu Ten ten.." Ucap Hinata malu-malu kambing. Ntah kenapa dia selalu saja gugup ketika ada Naruto.
"Kyaaaa!"
Tiba-tiba saja Kakashi-sensei lewat, langsung saja Ino, Temari dan Ten-ten berlarian pergi ke tempat Kakashi-sensei yang sangat terkenal dikalangan anak muda itu. Kecuali Hinata dan Sakura, Sakura yg selalu setia dengan Sasu-teme sedangkan Hinata cuman bisa cengo.
"Kyaa Kakashi-sensei!" Ucap FG kakek bercadar itu.
"…" Sementara Hinata dan Sakura hanya saling bertatap muka.
"A! maaf, aku ada kencan dengan Saske-kun he he.. jaa~" Ucap Sakura sambil melihat jam wekernya yg ia bawa dari rumah(?) dan pergi meninggalkan Hinata sendirian.
"…" Hinata diam dan bingung mau ngapain, pergi-atau-tidak-ya.
"O'? Hinata-chan?" Kata Naruto yang bingung, sedari kapan Hinata berada disitu.
"Ha? Na-na-naruto-kun" Hinata kumat lagi gugupnya dan alhasil ia pingsan ke tanah.
"Hinata-chaaaan" Triak Naruto berlari lebay sembil menitikkan air mata di tambah iringan musik *Author : Ah lebay lu Nar*
Naruto mengubrak-abrik(?) tubuh Hinata seakan ia amnesia sesaat tentang pingsannya Hinata. Entah pikiran dari mana dia malah ngucek-ngucek kantong celana Hinata dan didapati ponsel Samsung galaxy S5!, berencana telepon Neji eeh si Naruto malah selfie selfie-an. Setelah cukup lama dan sadar ia baru teringat bahwa Hinata pingsan dan apa?! Ia malah buka inbox-nya Hinata dengan si Teme *lempar sandal ke Naruto*
"Uapaaah? Pesan apaan ini?! Dasar chiken-butt playboy Hinata juga lu embat… dan ini lagi? Apaan nih?!"
'Aku mau kok jadi FG-nya sasuke-kun^^' hoeek Naruto muntah darah.
"Njiiir.. apa mereka sedekat itu? Haah Hinata… Kenapa? Kenapa?" Triak Naruto dramatis *ditimpuk Naruto*
To Be Continue
RnR ya minna-san~~
Kritik dan saran kalian adalah jalan pintu surga buat fic gaje ini xD
Author Note =
Yosh! Akhirnya fic (dengan perubahan) ini bisa Yuki upload^^
Terima kasih banyak author Akira Ryuuhi telah membuatkan akun fanfic ini kepadaku dan juga telah membantu mem-publish-kan fic gaje ini yeeeee^^
Arigatou Arigatou Ryuu! *peluk*
Ryuu = *Lari pontang-panting*
Oh, ya untuk pairing sendiri Yuki masih belum yakin karna ini friendship dan besar kemungkinan di chapter 1 ini dan seterusnya akan menggunakan pair dari cerita aslinya hehe^^
Maaf kalau tidak sesuai dengan keingginan kalian, ya minna
