Title: Midnight Blues

Author: nowiskyuhyun featuring C-On

Rating: M
Genre: Romance, BDSM (if you can't read, just don't)
Main Cast: Kyuhyun, Siwon
Other Cast: Eunhyuk, Jaejoong, Heechul, Hangeng, Yunho

Sumarry: Mengapa semua yang ada disini terlihat kabur? Oh, bahkan kepalaku terasa sangat pening. / "Argghhh!" Aku mengerang frustasi sambil mengacak-acak rambutku yang memang sudah mulai terlihat kusut. / "Eungh…," Namja manis itu tersadar saat Ia merasakan sensasi aneh pada tubuhnya. Kenapa aku seperti ini? Siapa yang melakukan ini padaku?' / "Aakhh geurae… Eungghh… Neehhhh… johayooo uhhh…," / "Good… Kalau begitu jadilah anak penurut, arasseo?"

Warning: typo(s) everywhere. boyslove.
Disclaimer: all the chara(s) aren't mine. They belong to God and themselves. And WonKyu belonged each other! Happy reading^^v

.

.

Kyuhyun POV

Mengapa semua yang ada disini terlihat kabur?

Oh, bahkan kepalaku terasa sangat pening.

Hahaha… Aku baru ingat, aku sedang berada di dalam sebuah bar di pinggir kota Seoul. Sudah berapa gelas yang telah aku teguk? Aku bahkan tidak mengingatnya.

Oh, perkenalkan. Namaku Cho Kyuhyun. Putra dari bangsawan pemilik Cho Corp, Cho Yunho. Mengapa aku bisa berada disini? Yah, apalagi kalau bukan untuk melepas rasa penat akan kehidupanku. Masalah? Benar. Entah setan apa yang merasuki appa saat itu, ia berencana untuk menjodohkanku dengan anak dari partner kerjanya, presdir Choi Hangeng.

Hey appa, wake up! Mengapa tradisi kuno itu masih saja dilaksanakan di abad yang sudah memasuki angka dua puluh satu ini? What the hell?

Aku bahkan tidak peduli siapa nama orang itu, bagaimana perawakannya, dan lain sebagainya. I don't even fucking care! Dan tunggu dulu, jangan berpikiran bahwa anak dari Choi Hangeng adalah seorang wanita, melainkan seorang pria!

Aku tidak mengerti bagaimana pola pikir appa. Apakah appa ingin membunuhku? Padahal untuk mendapatkan aku saja appa dan eomma harus menunggu hingga sepuluh tahun lamanya!

Puk!

Apakah ada seseorang yang menepuk pundakku dari belakang?

Dengan gerakan perlahan, aku memutar kepalaku sedikit ke belakang, ingin mengetahui siapa orang yang sudah menganggu ketenanganku.

"Hai! Kau sendirian?" Suara itu seakan berdengung di telingaku. Ugh, rasanya kepalaku makin pening saja. "Pergi," Mengganggu saja sih!

"Ey, galak sekali…," Lelaki itu tetap saja membuat telingaku kembali berdengung hingga ke kepala. "Omong-omong, siapa namamu?" Oh Tuhanku, bahkan dia menyempatkan diri untuk bertanya kepadaku yang dalam kondisi seperti ini?

"Bukan urusanmu!" bentakku dengan suara yang hampir tenggelam dengan suara bising bar ini. Kepalaku terasa makin berat. Tiba-tiba saja seluruh bar menjadi gelap.

.

.

Siwon POV

Aku termangu di atas kursi kerjaku. Terngiang perkataan appa semalam tentang rencana perjodohanku dengan seorang PRIA yang merupakan anak dari partner kerja appa, direktur Cho Yunho. Temu keluarganya akan dilakukan esok hari.

"Argghhh!" Aku mengerang frustasi sambil mengacak-acak rambutku yang memang sudah mulai terlihat kusut. Aku tidak habis pikir. Mengapa aku harus dijodohkan? Apalagi dengan seorang pria? Yang aku tak tahu-menahu tentang dia? Bahkan namanya saja aku tidak tahu dan tidak mau tahu! Oh, Tuhan. Kurasa appa ingin aku segera mati.

Tok tok tok

"Masuk," Aku sedang tidak ingin berbicara dengan siapapun sebenarnya. Huh, namun aku haru profesional, dimanapun aku berada terutama di tempat kerjaku sendiri,

"Siwon-ie, sudah waktunya pulang sekarang," Sebuah suara tiba-tiba terdengar dari balik pintu yang sedikit terbuka. Aku tahu, itu adalah suara Eunhyuk, sahabat sekaligus sekretaris pribadiku. Kulirik sebentar arloji yang masih tergulung rapi di lengan kananku. Benar, waktu sudah menunjukkan pukul lima sore.

"Hmm, baiklah, Aku akan segera bergegas, Eunhyuk-ah," Aku mulai bersuara, kemudian bangkit dari tahta kekuasaanku. Sayup-sayup terdengar langkah kaki mendekat kearahku dari belakang. "Apakah kau masih merasa tertekan, Siwon-ah?"

Aku terdiam. Lagi-lagi aku teringat dengan ucapan appa semalam. Ugh, pening sekali sih!

"Yah, sejujurnya iya. Tapi, aku tidak bisa membantah keinginan appa, Eunhyuk-ah," Aku menghela napas panjang, lalu berbalik menghadap Eunhyuk yang sudah berdiri tidak jauh dari tempatku berdiri.

"Hmm, aku punya ide. Bagaimana jika kau habiskan malam ini dengan bersenang-senang di bar milik temanku? Yah, untuk sekedar melepas penat, sih. Daripada kau frustasi memikirkan itu?" usul Eunhyuk, membuat bohlam menyala menyembul diatas kepala Siwon. "Ide bagus!" Siwon tersenyum girang sembari memeluk Eunhyuk.

"Kau memang sahabat terbaikku!"

.

.

Haah.

Bar ini cukup ramai juga ternyata. Banyak yang ingin melepas penatnya, sama sepertiku.

"Siwon! Berikan tas itu padaku. Aku akan menaruhnya di kamar nomor 247, aku sudah memesannya untukmu. Selamat bersenang-senang!" ujar Eunhyuk, merebut tas jinjing yang aku bawa. Oh okay, saatnya mencari mangsa.

Aku mulai berjalan kearah meja bartender yang di hadapannya terdapat seorang wanita tergeletak pasrah, mabuk berat. Aku menghampirinya sembari tersenyum—lebih tepatnya menyeringai.

"Hei!" Aku mulai menyapanya. Tapi aku malah mendapatkan hasil nihil, wanita itu tak bergerak sama sekali.

Hah

Aku mendesah kesal. Mengapa wanita itu malah sekarang terlihat menye—

Tiba-tiba saja mataku terhenti pada sesosok pria—namun terlihat manis—yang kepalanya tergeletak di atas meja bartender. Dengan tergesa, aku berjalan kearahnya. Sebelum kusapa, dia terlihat sedang tertawa sendiri. Oh, sepertinya dia juga sedang mabuk berat.

—balkan. Bahkan aku lupa melanjutkan pertempuran batinku hahaha.

"Hai! Kau sendirian?" Aku mencoba untuk menyapanya. Mungkin saja, ia mau menjadi partner-ku malam ini?

Omong-omong, sejak kapan aku menyukai pria? Choi Siwon, do you still sleep? Ah, masa bodoh! Aku menginginkan pria manis ini!

"Pergi," Eits, dia malah mengusirku? Jutek sekali… Tapi aku suka.

"Ey, galak sekali…," Aku berpura-pura sedikit kecewa dengan responnya. "Omong-omong, siapa namamu?" Dengan sengaja aku terus mengajaknya mengobrol. Biar saja, toh aku yakin pria manis ini mau bermain denganku malam ini.

"Bukan urusanmu!" Dia membentakku! Tak heran, aku memang sudah mengganggu ketenangannya. But I wanna do that with him, what should I do?

Tiba-tiba saja, sesuatu yang berat menubruk badanku. Jikalau aku tak siap, dipastikan aku dan dia bakal terjatuh ke ats lantai bar ini. Seolah Tuhan mendengar doaku, pria manis ini malah pingsan di pelukanku. Aku menyeringai senang sembari membopong tubuh mungil namun berisi ini kearah kamar yang tadi sudah dipesankan oleh Eunhyuk.

.

.

Author POV

Seorang namja berjalan di koridor sebuah gedung dengan membopong seorang namja lainnya yang Nampak tidak sadarkan diri.

CKLEK

Ia memasuki sebuah ruangan gelap dan mengunci ruangan tersebut. Ia membaringkan namja berparas manis tersebut di tengah ranjang king size yang berada di ruangan itu. Kemudian ia mulai melucuti satu persatu pakaian namja yang sedang ditindihnya itu. Ia terkagum-kagum melihat keindahan dari tubuh polos sang namja.

Ia mulai mengeluarkan isi tasnya. Botol, tali, suntikan, dan beberapa sex toys yang memenuhi isi tasnya. Ia mengambil tali kekang dan mulai mengikat kedua tangan dan kaki namja tersebut di ujung-ujung ranjang menjadi huruf X, aksinya dilanjutkan dengan memasangkan "beberapa" mainan. Dua buah benda kecil seperti penjepit dipasangkan di kedua nipple namja tersebut yang terlihat menegang karena bergesekan dengan udara dingin.

Dilanjutkan dengan sebuah cock ring 3 in 1 yang mengikat pangkal dan kepala penis serta twinsball namja tersebut sekaligus Ia mengeluarkan lube dan melumurinya pada sebuah vibrator berukuran XL dan juga pada mulut anus namja manis yang masih tak sadarkan diri itu.

"Eunghh…," Namja berbadan tegap itu menghentikan aksinya sejenak saat mendengar namja manis itu sedikit meleguh di tengah tidurnya. Ia menatap wajah namja manis yang kembali tertidur itu. Ia tergoda untuk mencicipi bibir ranum milik sang namja manis. Sementara di bawah sana, jari-jari panjangnya mendorong vibrator tersebut semakin masuk ke dalam. Ia melumat bibir itu dengan lembut, merasakan lembut dan manisnya dua lembar bibir sintal yang ranum itu.

Ia memegang rahang bawah namja tersebut dan mulai menginvasi rongga hangat yang menggairahkan itu. Menghisapnya lidahnya yang manis membuatnya benar-benar kecanduan akan adiktifnya rongga hangat milik sang namja manis. Selagi menikmati dan memperdalam invasinya, tangannya mengambil sebuah penutup mata dan memakaikannya pada sang namja yang masih belum menyadarkari apa yang terjadi pada tubuhnya itu. Selesai dengan aksinya, ia mengangkat tubuhnya dan memperhatikan hasil karyanya.

Mata yang tertutup, bibir merah ranum yang sedikit membengkak, tangan dan kakinya yang terikat, kedua nipple merah kecokelatannya yang dihiasi nipple climb, penisnya tertidurnya yang dipasangi cock ring dan anusnya yang membalut sebuah vibrator berukuran besar. Sungguh pemandangan yang menggiurkan. Ah, satu lagi, ia mengambil sebuah plug, untuk menyumpal mulut namja tersebut agar tidak berisik. Perfect!

Sebagai sentuhan terakhir, ia menyuntikan cairan aprosidiak pada tubuh namja manis tersebut, dan menyalakan getaran nipple climb dan cock ring itu dengan getaran low.

"Eungh…," Namja manis itu tersadar saat Ia merasakan sensasi aneh pada tubuhnya, getaran di nipple dan penisnya, mulutnya yang terasa akan sobek, tangan dan kakinya yang terikat.

'Kenapa aku seperti ini? Siapa yang melakukan ini padaku?' Pikiran tersebut melintas di benaknya.

Tap tap tap

Tubuh namja manis itu menegang mendengar suara langkah kaki seseorang terasa semakin mendekat kearahnya.

"Eummm eunggg…," Namja manis itu bergumam, berharap orang itu akan menyelamatkannya. Namun yang dirasakannya berikutnya adalah sentuhan lembut di ceruk lehernya yang diasumsikan sebagai bibir dari orang tersebut. Detak jantungnya tak terkontrol, merasakan sentuhan tersebut. Entah mengapa, walaupun otaknya menolak, namun tubuhnya bereaksi seolah menikmati dan meminta lebih.

"Just enjoy it, Baby," Namja tersebut berbisik tepat di telinga namja manis di depannya itu. Kemudian sedikit menggesekkan bibirnya pada daun telinga sang namja manis, menghasilkan friksi yang membuat hasratnya semakin menggila dan pikirannya semakin kacau.

Drrt drrrttt drrrrtttt

"Eunghh ahhh…," Tubuh sang namja manis langsung menggelinjang merasakan getaran hebat di pantatnya. Kepalanya menggeleng tak kuat menahan sensasi yang dirasakan tubuhnya. Tangannya menggenggam tali kekang dengan kencang saat namja di atasnya justru memainkan vibrator tersebut dengan mempenetrasikannya.

"Aaangghh… Mmhh...," Tubuhnya terus menggelinjang tak karuan saat merasakan getaran dan friksi yang didapat dari pergerakan vibrator tersebut dilubangnya. Namja diatasnya merunduk dan meraih penisnya. Dijilat dan dijulumnya penis tersebut dengan beringas membuat sang empunya semakin belingsatan. Namja tersebut mengubah posisinya hingga mereka membentuk posisi 69. Karena plug yang dipasang pada mulut sang namja manis berbentuk seperti gelang dengan tengah yang berongga, maka namja yang berada di atas sang namja manis dapat memasukkan penisnya di mulut sang namja manis tanpa melepas plug tersebut. Ia mengeluar-masukkan penis di mulut sang namja manis seolah sedang mempenetrasinya, sementara dibawah sana, ia masih mengulum penis sang namja manis.

"Eunggg engghhh…," Namja manis tersebut terlihat gelisah di tengah kulumannya pada penis pria yang menindihnya. Pria itu dapat merasakan penis sang namja manis berkedut-kedut di dalam mulutnya. Ia beralih mengemut twins-ball sang namja manis. Sementara, sang namja manis sendiri menggeleng-gelengkan kepalanya frustasi seraya menggenggam tali kekang semakin erat. Di dalam perutnya terasa ada ribuah kupu-kupu yang berterbangan. Penisnya serasa ingin meledak, namun namja yang tengah menindihnya seolah tidak peduli dan tetap melanjutkan aksinya mengulum junior sang namja manis dan mempenetrasikan penisnya di mulu sang namja manis.

PLASH

Sebuah denyutan besar pada penis sang namja manis dirasakan oleh namja berbadan tegap itu. Namja itu hanya tersenyum misterius mengetahui bahwa namja dibawahnya sedang mengalami orgasme kering pertamanya. Namun, ia tetap bergeming, entah apa yang membuatnya begitu kecanduan pada penis mungil kecokelatan itu.

Merasa bosan, ia mengangkat tubuhnya dan juga tubuh sang namja manis tersebut. Ia mengeluarkan vibrator dari liang surga sang namja manis yang Nampak sedikit kemerahan. Ia melepas ikatan pada kaki sang namja manis dan mengangkatnya hingga bahunya.

"ANGGHH!" Sang namja manis teriak tertahan saat namja yang memerkosanya itu memasukan penisnya ke dalam lubang hangatnya secara kasar hanya dengan sekali hentakan.

"Aaahhh…," Namja tersebut menggeram nikmat merasakan sempitnya lubang sang namja manis menghimpit dan menghisap juniornya penuh-penuh, semakin tertarik ke dalam.

"Ugghh relax, Baby…," Merasa tidak tega, Ia melepas plug yang dipasang di mulut namja manis itu.

"Hikss… akhh…," Sang namja manis meregangkan rahangnya, karena terus-terusan terbuka dalam waktu yang cukup lama. Merasa sang namja manis sudah cukup tenang, namja tersebut mulai menggerakan penisnya membobol anus sang namja manis.

"Siapahhh namamuhhh hmmm?" tanya namja itu sambil berusaha untuk terus menggenjot lebih kencang lubang anus sang namja manis, yang diketahui bernama Kyuhyun.

"Kyuhyunhhh… aaagghhh appo…. hiksss… keluarkaaanhh… hikss…," rintih Kyuhyun.

"Sshhh Kyuhhh…," Namja itu mengusap pipi Kyuhyun yang merah padam.

"Just enjoy it, Baby Kyuuhhh…,"

"Akkhh… ouhhh… Hiksss…" Tangis Kyuhyun makin menjadi. Napasnya pendek-pendek merasakan pergerakan penis namja di atasnya.

"AAGGHHH!" Kyuhyun tersentak dalam desahan nikmat saat penis namja itu menyenggol prostatnya. "Prostatmu huh?" Merasa belum puas, namja itu terus menyodok titik tersebut hingga membuat Kyuhyun belingsatan, tak kuasa mendapat kenikmatan asing yang bertubi-tubi.

"Akhh… akkhh… akkhhh… Eunghhh..." Tubuh Kyuhyun tersentak-sentak karena sodokan namja diatasnya yang begitu kuat, menghancurkan prostatnya.

"Aakhh… eunghh… Arghh… Let me cumhh.. urgghh… puh lease… arghhtt…" Kyuhyun merintih kesakitan karena dua kali orgasmenya yang tertahan.

"Not now, Kyu. It just a beginning," Namja tersebut terus menggenjot lubang Kyuhyun.

"Jebhaal… argghh apphoh… hhhh… ermmhh...," Kyuhyun terus memohon, kepalanya dimiringkan ke kanan dan ke kiri. Sementara tangan dan kakinya menegang tak kuasa menahan rasa antara nikmat dan sakit. Kenikmatan dari prostatnya yang terus menerus dihantam, namun juga sakit karena kenikmatannya yang terus tertahan.

"Ermhh… Kyuhhh… lubangmuhhh… nikhmathhh… sangat kethatthhh…," Namja tersebut terus menggeram nikmat, berbanding terbalik dengan Kyuhyun yang sangat tersiksa. Ia menundukkan badannya dan memagut bibir Kyuhyun. Lidahnya menerobos masuk ke dalam, menginvasi rongga namja itu.

Ia melilit lidah Kyuhyun dengan lidahnya, mengajaknya bertarung, yang tentu saja di menangkan oleh namja itu. Ia menghisap lidah tersebut membuat Kyuhyun meleguh nikmat. Ia beralih menghisap dan menyedot bibir Kyuhyun bergantian atas bawah dan bawah. Puas menikmati bibir tersebut, Ia menurunkan kepalanya menuju leher Kyuhyun, memberikan butterflykiss dan gigitan-gigitan kecil. Ia menjilat dan menyedot bekas gigitan tadi hingga meninggalkan bekas merah keunguan. Ia membuat kissmark tersebut di beberapa tempat, mulai dari leher, tulang iga, bahu dan turun ke dada Kyuhyun. Sementara sang empunya hanya bisa mendesah menerima semua perlakuan namja yang tengah memerkosanya itu. Berusaha menikmatisetiap sentuhan yang diberikan, karena tidak ada gunanya jika ia menolak.

"Aaakkhhh!" Kyuhyun tiba-tiba tersentak saat namja itu mencabut nipple climb secara kasar. Nipple-nya memerah dengan sedikit darah keluar.

"Arrgghhtt… appo… Hikss…," Kyuhyun menggelengkan kepalanya, menolak saat namja itu mulai menghisap dan menjilat nipple-nya bergantian. Sesekali menggigitnya hingga hingga kembali berdarah. Ia menghisap darah tersebut seperti seorang vampir. Walaupun ingin menolak, entah kenapa tubuh Kyuhyun justru membusungkan dadanya seolah meminta perlawanan lebih.

"Naughty Kyu… Akui saja jika kau menikmatinya," goda namja itu di telinga Kyuhyun. Sementara di bawah sana ia masih terus mengantam prostat Kyuhyun, mengeluar masukkan penisnya tanpa memberi Kyuhyun kesempatan untuk bernapas lega.

"Kau menyukainya Baby? Hhmm?" tanya namja itu lagi. Ia memelintir kedua nipple Kyuhyun dan mencubitnya, membuat dada Kyuhyun kembali membusung.

"Aniihhh… Anjohaa…" Kyuhyun menggelengkan kepalanya. "Masih tidak mau mengaku, huh?" Namja itu beralih mengocok penis Kyuhyun ditengah penetrasinya. Memelintir dan menariknya dari tempatnya, meremas-remas dan menggoda lubang cum Kyuhyun, membuat sang empunya semakin belingsatan dan mendesah kenikmatan.

"Aakhh geurae… Eungghh… Neehhhh… johayooo uhhh…," Kyuhyun akhirnya menyerah. Namja itu menyeringai.

"Good… Kalau begitu jadilah anak penurut, arasseo?"

"Neehhh…," Kyuhyun mendesah pasrah.

"Keluarkan desahanmu, Kyu… Panggil aku master…,"

"Mashhh… theerrr… aggghhh… puh leaseehhh…"

"What?"

"Geumanhaehhh… jebhaaaaal…"

"Shireoyo," Setelah mengakhiri kata-katanya, namja itu menghentikan sodokannya. Kyuhyun mendesah lega. Terlebih saat namja itu membuka ikatan di tangannya.

"Menungginglah, Kyu," titahnya, namun karena Kyuhyun yang tetap diam, akhirnya ia membalik tubuh pasrah itu dan menyangga pinggul Kyuhyun untuk kembali di penetrasi dengan posisi doggy style.

Ia kembali membobol lubang Kyuhyun dengan beringas, tangannya yang satu meremas butt Kyuhyun yang kenyal sementara tangan satunya memberi sentuhan lembut di punggung Kyuhyun, menjalar hingga nipple-nya. Ia kembali memainkan nipple tersebut, mencubit dan memelintir kedua nipple tersebut dengan gemas. Kyuhyun yang kehabisan tenaga akhirnya menjatuhkan kepalanya diatas bantal sementara tagan namja itu beralih menopang pinggil Kyuhyun agar pesratuan mereka tidak terlepas.

"Aahh… I'll cum… ooohhhh Kyuuhhh…. arrggghhh…,"

SPLURT!

Namja itu menggeram nikmat merasakan orgasme hebatnya sementara namja dibawahnya hanya bisa merasa kesakitan karena tak kunjung melepas nikmatnya.

'Is it over?' pikir Kyuhyun saat namja itu melepaskan juniornya dari lubangnya yang berkedut-kedut. Namun namja itu justru menyuruhnya bangun dan menaiki tubuh namja berbadan tegap tersebut. Atau bisa dibilang posisi uke on top.

"Aku akan mengijinkanmu orgasme bila kau bisa membuat ku datang dalam waktu lima menit," Kyuhyun memegang junior namja itu dan mengarahkannya pada lubang kenikmatannya.

"Urgghh… Master… nnhhh…,"

"Yeaahh… keluarkan dirty talk-mu Kyu," Kini Kyuhyun menarik turunkan badannya di atas junior namja itu, berusaha merapatkan lubangnya, menyedot junior sang namja dan bergerak secepat mungkkin keatas dan kebawah, memompa junior namja itu, membuat namja itu menggeram nikmat.

Namja itu terpana melihat pemandangan erotis di depannya. Wajah Kyuhyun yang berpeluh, bercampur dengan salivanya. Bibirnya yang membengkak, kedua nipple Kyuhyun yang tegang memerah, junior Kyuhyun yang dihiasi cock ring 3 in 1 nampak mulai membiru. Junior itu bergerak naik turun seirama dengan gerak sang pemilik. Berulang kali menampar abs milik namja itu, membuatnya nampak mengkilap.

Tak ingin menganggur, ia meraih junior Kyuhyun dan ikut memompanya, meremasnya dengan gerakan memutar dan menggoda lubang cumnya yang nampak membengkak.

"Mashh… tehrrr…. akhhh… let me cumhh… pleaseehhh ugghhh…," mohon Kyuhyun dengan lirih.

"Kau bahkan tidak membuatku terangsang, Kyu," ejek sang namja, walau pada kenyataannya ia sendiri bersusah payah menahan orgasmenya karena tak ingin kalah dari Kyuhyun.

"Your time is up, Kyu. Now, let me punish you," Sang namja mengangkat tubuh Kyuhyun. Kyuhyun menggeleng kuat.

"Noooo please master… I'll make you cum with my sluty hole. But please don't punish me…," pinta Kyuhyun. Sang namja mengabaikan permohonan Kyuhyun. Ia membaringkan Kyuhyun dalam posisi miring dan mengangkat sebelah kaki Kyuhyun di pundaknya.

"Aakhh…," rintih Kyhyun saat namja itu lagi-lagi memasukkan juniornya dalam sekali hentak. Namun Kyuhyun bersyukur namja itu tidak langsung menggerakkan penisnya sehingga memberinya waktu untuk bernapas. Namun dugaannya salah, karena yang dilakukan namja itu saat ini adalah melumuri vibrator dengan lube. Lalu…

JLEB!

"ARGHHTT! Hiksss… appoooo… hiksss… Jebal keluarkan… hiksss…," Kyuhyun tak dapat lagi dapat menahan tangisnya, sementara sang namja menjalankan vibrator itu dalam getaran maksimal. Lalu ia mulai menggerakkan pinggulnya, memompa hole Kyuhyun untuk yang kesekian kalinya.

"Urrgghh… Sungguh… Ini seks terhebatku… Arrgghh…," geram sang namja, merasakan sempitnya hole Kyuhyun dan getaran maksimal dari vibrator yang juga tertanam dalam hole Kyuhyun, bersama penisnya yang berkedut. Sebenarnya namja itu sudah ingin datang, namun bukan dirinya jika ia tak dapat menahan orgasmenya. Saat ini ia benar-benar ingin menunjukkan dominasinya terhadap namja manis yang tengah mendesah nikmat dibawahnya.

Kyuhyun mualai merasakan kenikmatan lebih saat ini. Prostatnya serasa akan hancur karena getaran dari vibrator dan hantaman keras yang intens bertubi-tubi dari penis namja itu. Kepalanya terasa pusing karena harus merasakan orgasme kering yang keempat kalinya.

"Masterhhh… let me cum… Aku sudah tidak tahan… Arrggghhh…," pinta Kyuhyun memelas.

"Geureom… I'll give you one more chance…" Namja itu menghentikan gerakannya, mengeluarkan penisnya dari lubang Kyuyun dan menurunkan kaki namja tersebut.

"Buat aku terangsang dengan segala aksimu maka kita akan keluar bersama," ujar sang namja dengan dingin, walau demi apapun dia bisa saja sudah orgasme beberapa kali sejak tadi.

"Master…" rengek Kyuhyun mendengar perintah namja itu.

"No no no, Kyuhyun. Jadilah anak penurut," sang namja membalik tubuh Kyuhyun yang menyamping menjadi telentang.

Kyuhyun memulai dengan menjilati jari-jari kedua tangannya, mengulumnya dan mengeluar masukkan beberapa kali. Kemudian mulai turun menuju nipple-nya mencubit dan memelintir nipple-nya sendiri. Ia membusungkan dadanya, merasakan pergerakan tangannya di tubunhnya sendiri.

"Kau tau master… Nhhh… Yang kubayangkan saat ini… sshhh… adalah… akkhh… tanganmu uhh… ouuhhh… yang menyentuhku… errmmmhh…," Entah mendapat kekuatan darimana, Kyuhyun mulai mengekuarkan dirtytalk-nya.

"Kau lihat… huh? Aghh… Tubuhku menginginkan… sshh… sentuhan tangan kekarmu… nnhhh… yang hangat dan kasar…," lanjut Kyuhyun. Tangannnya turun semakin kebawah menuju penisnya, mengocoknya perlahan.

"Aagghh master… Kau pasti tau bahwa penis kecilku yang membengkak ini… ouugghh… menunggu adikmu untuk orgasme bersama…" Ia menelusuri batang penisnya sendiri dari pangkal menuju cock ring, menuju kepala penisnya. Menggenggam kepala penis tersebut memutar dan menggida lubang kecil di ujungnya.

"Mastersshhh… Tidak kah kau kasihan pada adik kecilku ini? Ia menginginkan rongga hangatmuuurrgghhh…," Kyuhyun beralih pada twins-ball nya, memijat dan memainkan kedua bola lunak tersebut.

"Tidakkah kau ingin memasuki lubang hangatku yang berkedut minta diisi ini hmm? Dia sudah tak sabar… Eungghh… menunggu tamu istimewanya," Jemarinya semakin turun menuju lubang pink nya yang terlihat sempit dan berkedut itu, mengusap-usap permukaan luarnya dan mulai memasukkan dua jarinya.

"Lihat master, ia begitu kelaparan… Aagghh… Ia menginginkan penis besarmu yang keras dan berkedut itu… ouuhh…," Kyuhyun menggerak-gerakkan jarinya di dalam lubangnya. Sementara sang namja yang disuguhi penampilan erotis itu, akhirnya tak sabar. Ia menjambak rambut Kyuhyun dan membawa mulut namja manis itu kembali mengulum penis besarnya.

"Aaghh!" Kyuhyun menggeram merasakan mulutnya kembali penuh dengan penis namja itu. Sang namja menarik turunkan kepala Kyuhyun, membuat Kyuhyun tersedak.

"UrmmhhEurmhh…" racau Kyuhyun. Sang namja menggeram nikmat merasakan getaran dalam ronga mulut Kyuhyun. Merasa sudah cukup tegang, namja itu mengangkat Kyuhyun keatas pangkuannya dan memasukkan penisnya dalam satu hentakan.

"Arggh!" Kyuhyun merintih kesakitan, merasakan holenya kembali ditembus oleh benda tumpul panjang yang keras.

"Move, Kyu," titah sang namja. Kyuhyun mulai menggerakan tubuhnya naik turun diatas junior namja itu. Tangannya menumpu di pundak namja itu.

"Aahh… Touch me… please urghh…," Namja itu dengan senang hati melakukannya. Tangannya memelintir nipple Kyuhyun sementara kepalanya ditungukkan untuk meraih junior kyuhyun, menggesekkan junior kyuhyun dengan giginya, menghasilkan friksi yang membuat genjotan Kyuhyun semakin cepat. Kyuhyun menggelinjang hebat merasakan rangsangan yang menyerang semua titik tersensitifnya.

"Master… Puh lease… Let meeeh… cumhhhh… arrgghhh…," Kyuhyun lagi-lagi merengek. Namja itu melepas kulumannya.

"Kencangkan holemu dan percepat gerakanmu, Kyuhyun. I almost cum," titah namja itu, lagi.

"Neeehhhh…" Kuhyun semakin mengecangkan holenya dan memompa junior namja itu semakin cepat.

"Aahh… ahh… ahh… ahh…" Napas Kyuhyun kembali menjadi pendek-pendek.

"Sshhh… good job…" geram namja itu. Kulumannya pada junior Kyuhyun semakin cepat.

"Aakhh master…," Kyuhyun menggelengkan kepalanya. Ia mulai kehabisan tenaga. Merasa kecepatan Kyuhyun berkurang disaat puncaknya sudah dekat, namja itu akhirnya mendorong tubuh Kyuhyun menjadi di bawahnya dan mempenetrasi hole Kyuhyun dengan cepat, sementara tangannya mengocok junior Kyuhyun seirama dengan tusukannya, membuat Kyuhyun belingsatan. Jantung mereka berpacu cepat dan napas mereka semakin pendek-pendek.

"Akhh… Master… Master…," Kyuhyun menggelengkan kepalanya. Tangannya mencengkram seprai yang sudah berantakan dengan kuat. Seluruh tubuhnya tegang, menanti klimaksnya, sementara mulutnya setengah terbuka, merasakan penisnya berdenyut minta dibebaskan.

"Ermhhh!" Namja itu menggeram seperti hewan buas, merasakan kontraksi yang begitu kuat dari hole Kyuhyun, membuat juniornya seperti ingin meledak. Namja itu menarik cock ring tersebut dari junior Kyuhyun. Namun, ibu jarinya menggantikan cock ring tersebut. Ibu jarinya yang besar menutup lubang cum Kyuhyun, membuat badan Kyuhyun semakin tegang.

"Master…," rintih Kyuhyun.

"Wait a moment, Kyu...," Namja itu terus menyodok juniornya pada hole Kyuhyun, hingga disodokan terakhir, ia membuka penghalang terakhir jalan cum Kyuhyun.

"AKHH!"

SPULRT

Kyuhyun tersentak merasakan lahar panas milik namja itu mengalir di holenya. Namja itu langsung mencabut juniornya, dan mengarahkan cumnya ke wajah Kyuhyun. Kyuhyun membuka mulutnya saat sperma namja itu membanjiri wajahnya.

"Master... aahh… I can't stop…," rintih Kyuhyun saat juniornya masih terus mengeluarkan sperma seperti tiada habisnya. Namja itu meraup junior Kyuhyun, merasakan sperma Kyuhyun yang terasa manis. Ia melakukan blowjob, membuat Kyuhyun terus mendesah. Meremas testis Kyuhyun, gemas. Sementara Kyuhyun hanya bisa mendesah karena tubuhnya yang terlampau lemas, tenaganya benar-benar terkuras habis pasca orgasme hebatnya tadi.

"Master...," Tangan Kyuhyun menggapai wajah namja itu, menariknya perlahan, mengajaknya namja berbadan tegap itu berciuman. Kyuhyun bisa merasakan sisa-sisa sperma miliknya di mulut namja itu.

"Mmhh…," Mereka bersatu dalam ciuman yang dalam dan intens. Tangan Kyuhyun melesak masuk diantara rambut sang namja saat bibir namja itu beralih menjilati wajahnnya yang tadi terkena sperma sang namja.

Turun ke lehernya, membuat bitemark berwarna merah keunguan. Terus turun hingga di kedua nipple-nya. Menghisapnya seperti bayi yang kelaparan.

"Ughh master… Sudah aku lelah…" pinta Kyuhyun,

"Baiklah." Namja itu menghentikan aksinya. Sementara Kyuhyun menarik napas lega. Namja itu menyiapkan suntikan obat yang entah apa namanya.

"Aarghh!" rintih Kyuhyun saat namja itu menyuntikkan obat tersebut di tubuhnya.

"Master… Kau menyuntikkan obat apa?" tanya Kyuhyun saat merasakan sensai aneh pada tubuhnya. Ia mulai merasa sekujur tubuhnya kaku tidak bisa digerakkan, bahkan menjalar hingga ke bibirnya.

"Obat ini akan berlaku hingga dua jam kemudian. Setelah ini kau boleh pulang. Aku sudah siapkan pakaian dan mobil yang akan mengantarmu pulang." bisik namja itu di telinga Kyuhyun sebelum meninggalkan Kyuhyun sneidiran di ruangan tersebut.

'Master, sebenarnya kau siapa?'

.

.

Kyuhyun POV

"Ah, annyeonghaseyo, Direktur Choi?"

Ya, hari ini merupakan hari dimana aku, Cho Kyuhyun, merasa kesal karena akan ditunangkan dengan lelaki yang entah namanya siapa. Dengan memasang senyum palsu, aku membalas jabatan tangan dari calon mertuaku, Direktur Choi Hangeng.

"Annyeonghaseyo, Cho Kyuhyun imnida," aku membungkuk sebentar, kemudian tersenyum—terpaksa.

"Manis sekali putramu, Yunho-ssi. Sampai pangling aku dibuatnya," puji Kim Heechul, istri presdir Choi Hangeng. Aku sedikit tersipu mendengarnya, namun sedikit muak dengan pertemuan keluarga hari ini.

Oh, bahkan mereka menganggapku manis semanis gadis-gadis yang ada di luar sana? What the hell?

"Ah tidak juga, Mrs. Choi. Namun, terima kasih atas pujiannya," Aku berusaha tersenyum semanis mungkin.

"Dan ah! Kita melupakan seseorang. Ini putraku, Cho Yunho-ssi, Kim Jaejoong-ssi," ujar presdir Choi, memamerkan anak lelakinya. "Namanya Choi Siwon," Mrs. Choi pun ikut membantu untuk mengenalkan putranya, yang sekarang yang membungkuk, bermaksud untuk memberi salam dengan kedua orang tuaku.

Oh jadi dia yang akan menjadi calon tunanganku? Tunggu dulu, kurasa wajah ini sangat familiar…

"Biar mereka duduk bersebelahan. Agar lebih bersahabat, okay kan?" Mrs. Choi menyahut, berusaha untuk lebih mendekatkan anak lelakinya denganku. Lelaki bernama Siwon itu bangkit dari kursinya dan segera beranjak ke arah kuri yang ada disebelah kiriku. Dan Mrs. Choi yang juga duduk di sebelah kanan lelaki bernama Siwon itu.

Pertemuan keluarga dalam rangka perkenalanku dengan calon tunanganku ini berlangsung agak lama, selain karena direktur Choi Hangeng-ssi dan appa yang merupakan partner kerja, Mrs. Choi dan eomma juga ternyata adalah sahabat yang sudah lama tak berjumpa. Yah, bisa dibilang acara temu keluarga ini tepatnya adalah sebuah ajang reuni para orang tua.

Dan disinilah aku dan Siwon. Terduduk bersebelahan dengan sedikit gugup, terutama diriku. Yah, kuakui Siwon merupakan lelaki tampan. Namun, dengan segala kesempurnaan yang dimilikinya, seharusnya Siwon bisa bertunangan atau bahkan menikah dengan yeoja pilihannya, bukan dengan aku yang seorang namja seperti ini!

"Pertunangan akan dimajukan, bagaimana kalau minggu depan saja?" usul eomma tiba-tiba, membuatku yang tadinya sedang meneguk air putih tersedak. Aku melemparkan deathglare gratis kepada eomma yang dengan gamblangnya memajukan tanggal pertunangan.

Eomma hanya tersenyum menanggapi deathglare dariku. Apa yang sedang eomma pikirkan sekarang, huh?

"Aku setuju, Heechul-ssi!" Mrs. Choi ikut menyahut. Kulihat Siwon sedikit berjengit dari tempat duduknya, setelah mendengar suara nyaring eomma-nya.

"Jadi, Siwon dan Kyuhyun akan bertunangan tepat pada tanggal 13 Oktober nanti. Kalian setuju kan? Pasti setuju, dong," Mrs. Choi menyenggol putranya yang berada disebelah kirinya. Aku sedikit gelagapan.

Bagaimana jika lelaki ini mengiyakan usul eomma? Oh tidak!

"Baiklah. Aku setuju," Siwon tiba-tiba menyahut.

"Mwo?!" Oh my God! Benarkan apa dugaanku. Lelaki ini pasti mengiyakan saja perkataan eomma. Astagaaa…

Eits, tapi sepertinya suara ini juga tidak asing di telingaku. Hey, apakah aku pernah kenal sebelumnya dengan pria ini?

"Kenapa, Kyuhyun-ie? Apa kau tidak setuju?" tanya presdir Choi. Aku kembali gugup. Bagaimana ini?

"A-aniya… Aku setuju, Choi sajangnim,"

Argh. Mau tidak mau akupun mengiyakan. Jika tidak, abislah riwayatku nanti setelah selesainya acara ini. Aku masih sayang dengan nyawaku. Eh tunggu dulu, bahkan aku tak tahu apakah nyawaku akan masih berada dalam naunganku setelah aku bertunangan—bahkan menikah—dengan lelaki yang sekarang berada di sebelah kiriku.

"Baiklah! Sampai bertemu esok tanggal tiga belas oktober!" Eomma tersenyum, sangat bahagia. Begitupun juga appa, Mr. dan Mrs. Choi. Ah, aku bahkan tak sampai hati menodai kebahagiaan mereka. Biarlah ini yang menjadi tanggung jawabku.

Aku menghela napas panjang ketika sebuah tangan menjulur ke arahku. Seakan mengerti, aku menjabat tangan kanan berkulit agak tanned itu.

"Hai, Baby Kyu," Kutolehkan wajahku keatas, bermaksud untuk melihat wajah yang tadi memanggilku apa? BabyKyu?

Deg

Dia tersenyum dengan sangat memesona. Dimples pun nya ikut serta. Genggaman tangannya mengerat, mengingatkanku pada seseorang yang…

'Master?'

.

.

FIN