The Guardian

A Super Junior fanfiction

By Park Hae Rin

2012

Super Junior Yesung

Moon Geun Young

All Super Junior

Super Junior is not mine

Inspired by City Hunter SBS Drama and Code Breaker Manga

Warning:

OOC (Out of Character), AU (Alternative Universe), Science fiction

Don't like, Don't Read

Don't copy with credit

Chapter 1:

Yes, We are

Seoul 2012

"Kepala Dinas Perpajakan Kim Jung Ah ditemukan tewas bunuh diri di dalam kediamannya di daerah Gangnam dini hari oleh asisten pribadinya. Selain itu juga ditemukan surat pernyataan yang mengungkapkan tindak korupsi yang dilakukan selama ini. Polisi masih menyelidiki apakah kasus ini benar-benar bunuh diri atau tindakan pembunuhan. Sekian laporan dari Park Ahri KBS Morning news".

"Penjahat memang pantas mati kan" ujar seorang gadis berambut panjang sambil tetap memakan sarapan paginya.

"Aigo. Apa yang kau katakan Geun Young. Kau masih kecil tak boleh menilai hanya dari satu sisi saja" ujar wanita setengah baya pada gadis berponi tadi.

"Ne eomma. Aku hanya merasa penjahat yang memakan uang rakyat pantas untuk dapat itu semua" balas gadis yang ternyata benama Geun Young tadi.

"Sudahlah cepat berangkat sekolah. Nanti kau terlambat lagi lho" ujar eomma gadis tadi setelah melihat jam dinding.

"Ne Arraseo. Aku berangkat dulu eomma" ujar Geun young sambil berjalan keluar aparte miliknya mereka.

Inha High School

"Cogiyo" ujar seorang siswa berkaca mata pada siswa lain yang berjalan memasuki gerbang sekolah.

"Naega?" Tanya siswa tadi tak percaya.

"Ne, kau. Sebutkan namamu dan dari kelas berapa?" Tanya siswa berkacamata tadi menyelidik sambil memegang buku besar hitam miliknya. Terlihat jelas tertulis di atas buku tadi. Catatan Pelanggaran Tata Tertib.

"Lee Ki Joon kelas 2-4. Memang kenapa, kau mau mencatat namaku di buku itu. Aku kan gak terlambat datang. Seragamku juga sesuai peraturan kan. Wae gurae?" Tanya namja yang ternyata bernama Ki joon tadi.

"Gak melanggar peraturan?" Tanya siswa berkacamata tadi. "Atau perlu kuperjelas Ki Joon-ssi. Kau merokok kan. Itu melanggar peraturan pasal 13 sekolah ini, arraseo!" lanjut siswa tadi yang ternyata berban lengan 'Komite Kedisplinan'.

"Yak! Aku kan tidak bawa rokok. Coba kau periksa" ujar Ki Joon sambil menunjukan tas ranselya.

"Memang tidak ada, tapi kalau selesai merokok sebaiknya kau cuci mulutmu itu pabo. Tercium jelas. Masih mau berbohong. Atau aku tambahkan pasal lainnya 14 a tentang video porno yang ada di hapemu" balas si kacamata tadi dengan puas.

"Argghhhhhh" umpat Ki Joon sambil mengacak-acak rambutnya. Seluruh siswa yang ada di pintu masuk hanya menghela napas panjang. Gak akan ada orang yang bisa mudah lolos dari si kacamata "Ketua Komite Kedisplinan Inha". Siapa lagi kalau bukan Kim Jong Woon.

"Jong Woon makin lama makin menyebalkan ya?" Tanya seorang gadis berkepang dua pada temannya setelah lolos pemeriksaan dari komite kedisplinan.

"Ne. Kalau gak menyebalkan bukan Jong woon namanya Seowoo" balas temannya tadi.

"Hahahahha Moon Geun Young kau benar" ujar Seowoo tertawa riang.

"Sudahlah malas aku bahas dia. Kajja sebentar lagi pelajaran Kimia dimulai" ajak geun young pada Seowoo, mengingat jam pelajaran pertama akan dimulai.

Disisi lain tepat di depan gerbang pintu masuk terlihat namja berjalan dengan malas menuju sekolah. Tampak headphone berwarna light blue menghiasi kedua telinganya. Entah apa yang ia dengarkan.

"Aigo itu Kyuhyun-ssi makin lama dia makin tampan ya" ujar para siswi yang belum beranjak masuk ke kelas masing-masing.

"Oppa, neomu kyeopta" ujar siswi lainnya.

"Oppa saranghaeyo" lanjut lainnya.

"Kalian semua kenapa masih disini. Cepat masuk, pelajaran akan segera dimulai" teriak Guru BK yang menemani para anggota komite kedisplinan berjaga tadi.

"Ne" ujar para siswi yang langsung menghilang ke kelas mereka. Hanya tampak sedikit siswa yang tersisa termasuk cho Kyuhyun dan beberapa anggota komite kedisplinan. Langkah Kyuhyun melambat saat melewati Jong Woon. Namun para siswa tak terlalu memperhatikannya. Apalagi hubungan antara si ketua komite kedisplinan dengan murid pembuat onar bukannya selalu tak baik seperti di cerita-cerita drama atau komik kan.

"Hyung. Malam ini jam 8 di Insandong" ujar nya pelan

"Ne" balas Jong Woon singkat

10:00 AM At 3-5

"Sumpah aku gak mudeng apa yang diterangin tadi. Arrrghh aku bisa gila" ujar Seowoo sambil mengacak-acak rambutnya.

"Nado Seo-ah. Sebentar lagi ujian akhir tapi masih banyak yang belum aku tahu" balas Geun Young.

"Tanya Jong Woon saja gimana. Dia kan rangking 1 sekolah kita?" Tanya Seowoo dengan wajh penuh antusias.

"Jinjja? Kau bercanda ya. Orang se dingin dan seanti social kayak dia mana mau ajarin kita" balas Geun Young.

"Tapi kan kita belum coba young-ah siapa tahu dia mau, masa dia mau teman sekelasnya gak lulus ujian akhir" ujar Seowoo memelas.

"Terserah kau lah, kalau aku gak akan minta bantuan dia. Lagipula bukan Cuma dia yang pintar dalam Kimia kan. Anak kelas 3-2 itu siapa namanya, Park JungSoo. Ne Park Jungsoo yang mantan ketua osis itu juga juara olimpiade Kimia kan" balas Geun young bertubi-tubi.

"Ne. Kalau Jungsoo oppa aku juga mau haha. Tapi kenapa sih Geun Young kau benci banget sama Jong Woon, kalian punya dendam apa sih?" Tanya SeoWoo penasaran.

"Apa kau lupa SeoWoo kejadian saat kita kelas 1. Dia mempermalukanku dihadapan seluruh siswa Inha. Gara-gara dia aku dicap "kelinci bodoh". Mana mungkin aku gak benci dia" balas Geun Young.

"Haha kejadian itu ternyata, Young-ah jangan terlalu benci nanti kau suka dia lho" goda Seowoo.

"naega? Gak mungkin lah. Jong woon itu kaku, kuno, statis" balas Geun Young percaya diri. Tiba-tiba timbul aura dingin menyergap Geun Young. Yah tiap namja satu ini lewat ada aura gelap dan dingin yang datang, seperti kata Lee Hyukjae, ketua tim sepak bola Inha.

"Arraseo kaku, kuno, statis, dan juga jenius. Ada masalah dengan itu Geun Young-ssi" Tanya Jongwoon yang tiba-tiba memasuki kelas.

"Omona" ujar Seowoo, wajahnya memucat penuh takut.

"Yang penting aku tak sebodoh anda Moon Geun Youngssi. Ini ambil" ujar Jong woon sambil menyerahkan setumpuk kertas. Kertas hasil ulangan Fisika minggu lalu.

"35. Memang kelinci bodoh haha" ujar Jong woon sambil lalu.

"Geun young kena kau" balas Seowoo beralih melihat Geun Young.

"KIM JONG WOON SIALAN !" Teriak Geun Young sangat keras sampai satu kelas melihatnya.

.

.

.

.

"Yobseo" ujar Jong Woon mengangkat hape touchscreen merah miliknya.

"Aku sudah mengirim semua data yang kau minta hyung, mereka juga sudah kuberi tahu. Jangan lupa nanti malam jam 8 di Insadong" balas suara di seberang.

"Gomawo. Kau memang investigator terbaik, aku gak akan lupa, Kyuhyun juga sudah memberitahuku sasaran selanjutnya. Kau tenang saja Donghae, semua akan berjalan lancar seperti biasa" ujar Jong Woon optimis.

"Baiklah aku tak perlu kuatir. Kami menunggumu setelah misi ini selesai, Leeteuk hyung bilang jangan sampai ada saksi" balas suara diseberang sana seakan memberikan penekananan pada kata saksi.

Geun Young Aparte 06:00 PM

"Aku pulang" ujar Geung Young setelah memasuki rumahnya. Namun tak tampak seseorang pun di rumah. Memang hal yang biasa menurut gadis yang belum genap berumur universal 18 tahun ini. Mau bagaimana lagi ibunya adalah perawat yang bekerja di rumah sakit terbesar di Seoul. Sering dia ditinggal dirumah seorang sendiri, yah ini sudah menjadi kebiasaan untuknya.

'Geun Young. Mianhe malam ini dan besok eomma gak bisa pulang ke rumah ada pekerjaan yang tak bisa ditinggalkan. Kalau mau makan. Tinggal panaskan makanan yang ada di kulkas atau pesan nanti eomma ganti. Mianhe. Saranghaeyo'

"Eomma sms telat. Harusnya dari tadi" ujar Geun young sambil menyalakan televisi di ruang tamunya. Tak ada acara yang bagus hanya drama keluarga yang terlalu banyak intrik. Saat ia mulai mengganti channel, tangannya terhenti pandangannya melekat kuat pada saluran televisi ini MBC breaking news. Acara yang sangat jarang dilihatnya.

"Presiden Korea Selatan berjanji akan mengambil solusi secepatnya atas tindakan pemerintah Korea Utara yang dianggap sudah merendahkan pemerintah. Mengingat hubungan negeri ini yang memang kurang baik. Pemerintah menghimbau kepada tentara perbatasan untuk lebih memperketat penjagaan. Sekian laporan kami. Lee Young Dae MBC Breaking News"

"Appa bogoshipeo" ujar Geun Young amat pelan tak sadar airmatanya jatuh membasahi kedua pipinya, tiba-tiba hape Geun Young bergetar. Sebuah Panggilan masuk. Siapa lagi yang akan menelpon jam ini pastilah Jang Seowoo.

"Yobseo" ujar Geun Young sambil membersihkan airmatanya.

"Young-ah. Waeyo. Kenapa suaramu serak, kau habis menangis?" Tanya Seowoo penasaran.

"Aniyo Gwaenchanayo. Ada apa?" balas Geun Young memastikan dirinya baik-baik saja.

"Young-ah temani aku, malam ini aku ditinggal appa dan eomma ke Jeju. Hanya ada nae namja dongsaeng saja. Aku bakal bosan pasti. Jam 9 pasti dia udah tidur, aku kan takut sendirian" ujar Seowoo panjang lebar.

"Jadi, aku harus menemanimu?" Tanya Geun Young sambil tertawa.

"Yes Mam. Mau ya, aku ada dvd film baru yang main Tamaki Hiroshi lho, lagipula besok kan libur. Mau ya" ujar SeoWoo memelas.

"Arraseo jam 8 aku akan sampai disana. Jangan lupa memberiku makan lho" balas Geun Young.

"Gomawo Young-ah kau memang chingu terbaiku" ujar Seowoo bersemangat.

"Oh ya. Aku hampir lupa jalan dekat rumahku sedang dalam proses perbaikan, Jadi kau harus lewat daerah Insadong barat, putar arah hehe" lanjutnya.

"Ne, arraseo. Aku mandi dulu ya" ujar Geun Young sambil menutup teleponnya.

Insadong 8:00 PM

"Tuan aku mohon maafkan aku" ujar seorang pria berusia 40an akhir dengan wajah memelas. Jasnya kotor penuh debu. Mulutnya terus berucap meminta pengampunan. Airmata tak henti-hentinya menetes dari kedua pelupuk matanya.

"Maaf, apa aku salah dengar ha?" Tanya seorang namja berjaket hitam pada pria tua tadi. Matanya menunjukkan tatapan penuh dendam.

"Akan kuberi apapun agar kau melepasku" pinta pria tua itu lagi.

"Apapun. Apa kau bisa membuat anak-anak yatim tadi hidup lagi. Atau kau bisa mengembalikan semua uangmu pada pengemis-pengemis di seluruh Korea. Jawab APA KAU BISA. JAWAB PABO" ujar namja lain yang lebih pendek dari si namja berjaket hitam. Ia berteriak pada pria tua tadi dan menendangnya bertubi-tubi.

"STOOP jangan menendangnya lagi" ujar namja lain, namja kali ini memakai jumper berwarna merah. Dengan penutup kepala yang hampir menutupi seluruh wajahnya.

"Hyung-ah kenapa kau membelanya?" Tanya namja berjaket hitam tadi.

"Kamshamnida" ujar pria tua tadi merasa dirinya sedikit selamat. Ia perlahan ingin melarikan diri, namun langkahnya terhenti.

"Siapa yang mau melepaskanmu ahjussi. Jangan buang tenaga kita, toh sebentar lagi dia akan hangus bersma mobilnya" balas Si jumper merah dengan penuh seringai sambil menarik jas pria tua tadi.

"bruuuk" ahjussi tadi jatuh tersungkur dihadapan namja berjumper merah tadi.

"Yesung hyung, kau pintar" balas Si jaket hitam.

"Sampaikan salam untuk semua temanmu di neraka ahjussi. Voice Of Art ini mengantarkanmu" ujar si Jumper merah sambil memukul tengkuk kepala pria tadi. Seketika tubuhnya jatuh ke tanah.

"Pingsan, cara lama lagi-lagi hyung. Dasar si Voice of Art Death" ujar si jaket hitam.

"Itulah yesung hyung ingin segera selesai. Kau tak lupa kan Kyuhyunssi" ujar namja lain yang bertubuh kecil tadi pada si jaket hitam. Cho Kyuhyun.

"Ryeowook, bisa kau bantu Kyuhyun mengangkat ahjussi tadi ke dalam mobil. Aku ingin menyapa tamu kita hari ini" ujar si jumper merah yang bernama Yesung menyeringai sambil meninggalkan Kyuhyun dan Ryeowook melangkah mendekat ke arah semak-semak.

"Tamu?" Tanya namja yang bernama Ryeowook itu heran. Sedangkan Kyuhyun hanya tertawa melihat hyungnya ini. Dia sudah mulai mengangkat pria tua tadi ke dalam mobil tanpa bantuan ryeowook. Tubuhnya yang kurus ternyata menyimpan tenaga yang besar untuk mengangkat badan pria yang berat badannya 2 kali lipat dari berat badannya.

"External magnae pabo ya" ejek Kyuhyun sambil melihat Ryeowook yang disambut deathglare dari Ryeowook.

"Lakukan saja tugasmu Ryeowook. Sabotase mobil ini. Buat seperti yang sudah kita rencanakan. Mana botol soju tadi. Aku ingin ahjussi ini mati dengan minuman kesayangannya" lanjut Kyuhyun yang sudah berada di dalam mobil.

"Ne Arraseo kyuhyun-ah. Selamat bersenang-senang Yesung Hyung" balas Ryeowook dengan senyum mengembang di wajahnya.

Yesung melangkah mendekat ke arah semak-semak tadi. Mencoba menyapa "tamu" yang tak diundangnya itu. Berbanding terbalik dengan keadaan si "tamu". Apapun yang dilakukan gadis ini akan sia-sia. Wajahnya pucat, tubuhnya kaku bahkan untuk berteriak pun gadis ini tak sanggup. Seluruh badannya bergetar. Takut ini mungkin ini yang dia rasakan. Rasa yang jarang dimiliki gadis ini.

"Nuguseo?" tanya Yesung ramah, namun membuat merinding bagi setiap yang mendengarnya, tak terkecuali gadis ini. Yesung mencoba membuka semak-semak tadi, dan menemukan seorang gadis berjongkok menutup wajahnya, menelungkupkannya diantara kedua kakinya. Terlihat jelas kedua kakinya bergetar.

Mati apa itu konskuensi untuknya karena tak sengaja melihat segerombolan pemuda berencana membunuh seorang ahjussi yang bahkan tidak ia kenal. Tidak mungkin akan terjadi kan ini bukan kehendaknya.

Gadis ini menunduk menyembunyikan wajah cantiknya. Berharap ini hanya mimpi buruk atau hanya acara variety show untuk mengerjai orang-orang tapi dia salah besar. Tak ada kamera atau staff. Saat dia hendak membuka matanya.

"Annyeong Haseyo Kelinci Bodoh. Apa yang kau cari ditempat ini" ujar Yesung pada gadis ini. Moon Geun Young.

"Kim Jong Woon?" ujar Geun Young sambil meneggakkan wajahnya merasa mendengar suara yang familiar. Dari tadi dia tak bisa melihat jelas ketiga wajah namja yang menyeramkan itu. Kenapa suaranya mirip orang yang dia kenal. Murid no. 1 Inha High School dan Ketua komite kedisplinan. Pembunuh?. Sulit dipercaya sosok yang dikenal selama ini bukan dia.

"Ne Arra. Good Night Agassi"

"Bruuuk" tubuh Moon Geun Young jatuh tersungkur di tanah seperti tubuh ahjussi tadi. Yesung memukul tepat pada tengkuknya dan sekarang gadis ini pingsan.

"Tugas Selesai Kyuhyun-ssi. Cepat keluar dari mobil" ujar Ryeowook mengajak Kyuhyun untuk pergi.

"Ne external magnae. Good job" ujar Kyuhyun cepat menyingkir dari mobil.

"let'zero hana dul set" ujar Ryeowook tiba- tiba membuat Wajah Kyuhyun sedikit kaget, external magnaenya sekarang makin pintar menjalankan 'tugas'.

"An Eyes for Eyes, A tooth for Tooth and Guardian for you" ujar Yesung dengan senyum khasnya.

"DUUUUAAAAAAAAAAAAAAAR" Mobil ahjussi tadi meledak bersamanya. Tak butuh waktu lama mobil dan tuannya tadi pasti hangus tanpa sisa. Dengan cepat Kyuhyun dan Ryeowook meninggalkan tempat ini beranjak ke dalam mobil sport hitam terparkir tak jauh dari sini.

"Yesung hyung, ayo cepat pergi" ajak Ryeowook.

"Ne, aku datang" ujar Yesung sambil membawa Geun Young yang pingsan. Dia mengendong Geun Young dibelakang bahunya.

"Kenapa kau bawa dia?" tanya Kyuhyun menyelidik.

"Dia tanggunganku. Bukannya tak boleh ada saksi" balas Yesung malas.

"YAK Cepat" ujar Ryeowook mencoba menengahi hyung dan magnae satu ini.

Dengan cepat mobil sport hitam tersebut meninggalkan lokasi. Tak lama kemudian datanglah mobil ambulance, pemadam kebakaran, bahkan polisi mendatangi lokasi ini.

"Kecelakaan mobil terjadi di wilayah Insandong Barat menewaskan mantan Pejabat Bea Cukai Jung JoRa yang sedang diselidiki dalam kasus trafficking. Sementara ini diduga kecelakaan mobil diakibatkan oleh konsleting mesin mobil dan pengendara yang yang sedang mabuk, mengingat ditemukan botol soju didalam mobil. Sekian laporan dari MBC breaking News".

"Guardian Execution division KRY now Mission Complete" ujar Kyuhyun kepada seseorang ditelpon.

"Ne, aku sudah lihat beritanya. Congratulation KRY. Cepat kembali" balas suara di seberang.

"Tapi sepertinya Yesung hyung membawa oleh-oleh untuk kalian hyung" lanjut kyuhyun.

"Ha! Apa yang kau maksud?" tanya namja tadi.

"Yeoja. Special yeoja" balas Kyuhyun lalu menutup telepon secara sepihak.

Kita tidak akan pernah tahu kemana takdir akan membawa kita, yang kutahu sekarang ini kuharap kau takdirku

To be continue

a/n : ini fanfic kedua yang aku uplod di ffnet setelah sekian lama. dan sepertinya saya lebih nyaman dan cocok nulis di ff idol dari pada anime atau manga, dan sekarang lumayan mudeng dengan uplod ff di ffnet

sebenarnya ni akun lama banget gak dipake *malah curcol

*dulu gak mudeng #plak#

ff ini sudah aku uplod di fb dan di blog jadi kalau ada yang menemukan ff sama persis hanya beda nama author. di fb dan blog aku tulis nama asli bukan pen nama .

gomawo

mind to review? i need your comment . please :D