OH MY HYUNG...

(Sequel OH MY DONGSAENG)

Pairing : Chanhun

Length : 1 of ?

Genre : Yaoi, Romance, incest

DEPO LDH

Kedua namja tampan itu terlihat sedang berpamitan dengan eomma dan appanya. Yang lebih muda masih memakai seragam, dan yang lebih tua sudah memakai pakaian bebas, menandakan kalau dia sekarang sudah menjadi mahasiswa.

"jangan terlalu mengebut, kasihan Dongsaengmu nanti masuk angin" pesan eommanya saat keduanya sudah berada diatas motor hitam milk Chanyeol

"eommaaa...Sehuun malah senang kalau Hyung ngebut, nanti kan Sehuun bisa meme-...awwww apppo" perkataan Sehuun terhenti karena perutnya disodok pelan oleh Chanyeol

"kau tak apa Oh Sehuun?" Tanya eommanya hampir mendekat ke arah mereka

"sudahlah eommma, kami berangkat dulu, nanti Sehuun terlambat" pamit Chanyeol pada sang eomma

Saat eomma dan appanya masih bisa melihat mereka, Chanyeol hanya memcau motornya dengan kecepatan sedang, namun saat sudah jauh dari rumah, Chanyeol akan langsung mengebut. Kalian ingin tahu kenapa? Itu karena saat Chanyeol memacu motornya di atas batas normal maka Sehuun akan memeluknya dengan kencang, bahkan Dongsaengnya itu akan sangat menikmatinya.

Sekararang mereka sudah berada di depan gerbang sekolah Sehuun, si namja berkulit pucat itu turun dan hampir melesat pergi kalau tasnya tidak di tarik oleh Chanyeol.

"kau melupakan sesuatu" setelah berhasil mengingat apa yang dilupakanya, Sehuun akhirnya mendekati Chanyeol dan...

CUUUUP

Sehuun menciumnya di pipi, menatap hyungnya sebentar lalu berjalan memasuki gerbang.

"hubungi aku jika sudah waktu pulang"

"arasssso" Sehuun melambaikan tanganya dengan semangat dan berlari-lari kecil.

...

Waktu sudah menunjukkan pukul 3 sore, tapi seorang namja dengan seragam sekolah tengah menunggu entah siapa di salah satu halte bus dekat dengan pintu gerbang sekolahnya.

"LALALALALALA...Sehuun lapar...LALALALALALA...Hyung tak datang-datang...LALALALALALALA" senandung kecilnya dengan tangga nada yang tak tentu membuat nyanyian tersebut sedikit aneh dan lucu, apalagi kakinya di goyang-goyangkan kedepan dan kebelakang seperti anak kecil.

BRUUUM...BRUUUM...BRUUUM

Saat mendengar suara motor yang amat dikenalinya, namja bernama Oh Sehuun tadi malah memproutkan bibirnya dan melipat tanganya di dada, berakting seperti orang marah.

"Hyung lama, Sehuun sudah lapar tahu...LALALALALALALA" sungguh lucu, benar-benar lucu. Tadi saat mengatakan 'Hyung lama, Sehuun sudah lapar' ia menggunakan nada lemah dan manja, tapi saat mengatakan 'LALALALALALA' suaranya tiba-tiba dikencangkan dan wajahnya terlihat kesal.

"Mianhee...tadi Hyung ada urusan sebentar" Chanyeol turun dari motornya dan menghampiri Sehuun. ditangkupnya kedua pipi Sehuun dan di arahkan sehingga wajah mereka berdua berhadapan "sudahlah...Hyung minta maaf, kau kan bukan anak kecil lagi kenapa masih sering ngambek?" mendengar perkataan Chanyeol yang sedikit tidak peduli, Sehuun melepaskan pegangan tangan Hyungnya kemudian berjalan pergi menjauh.

"YAAAA...Oh Sehuun kau mau kemana?" teriak Chanyeol sambil mengejar Sehuun

"tau begini aku tak akan menolak ajakan pulang Tao si panda"

GREEEEB

Chanyeol menarik lengan Sehuun hingga sekarang saling berhadapan "siapa itu Tao si panda?" dengan malas Sehuun menjawab

"dia teman sekelasku. Puas?" lagi-lagi si tampan Sehuun berlari menuju arah rumahnya, tau begitu kan dia tak perlu menunggu Hyungnya selama berjam-jam. Sedangkan si jangkung Chanyeol hanya memandang punggung dongsaengnya dengan tatapan bersalah.

...

Dengan nafas putus-putus, akhirnya Sehuun sudah sampai di depan rumahnya. Ia benar-benar bingung saat melihat mobil pengangkut barang sedang berada di depan rumahnya, sedangkan beberapa orang terlihat mondar-mandir mengangkut beberapa peralatan yang ada di dalam rumah.

"eommma...apppa" teriak Sehuun sambil berlari-lari masuk ke dalam rumahnya, mencari seseorang yang bisa menjawab apa yang ada di pikiran si pucat itu. Saat melihat eommanya sedang menyuruh-nyuruh orang mengangkat sebuah meja,Sehuun segera menghampirinya.

"apakah kita akan pindah rumah?"

"bukan kita, hanya Hyungmu yang akan pindah ke apartemen dekat kampusnya" Sehuun berdiri mematung saat mendengar jawaban eommanya, ini terlalu mendadak. Bahkan baru terasa seperti kemarin saat Chanyeol mengatakan perasaanya, namun sekarang ia yang pergi meninggalkan rumah, meninggalkan Sehuun.

"Hyung tak boleh pindah! Kalau Hyung pindah Sehuun ikut...Sehuun ikut...eommmaaa" kini namja paling muda di keluarga Oh itu sedang merengek tanpa memperdulikan orang-orang yang mengangkut barang dari kamar Chanyeol

"AKU PULAAAANG" meskipun teriakan Chanyeol cukup kencang, tapi nada yang digunakan sangat berbeda, agak lemas dan malas.

"Hyuuung...kenapa harus pindah? Memangnya kau tak betah dirumah?...apa karena Sehuun nakal?...atau karena Hyung kesal karena kejadian barusan?...hiks...hiks..." Sehuun sudah mulai menangis, sambil mengusap matanya dengan punggung tangan "Sehuun minta...hiks...maaf...tapi Hyuung jangan...hiks...pergi"

"maaf Sehuunie, Hyung tetap harus pindah"

"Hyung jahaaat...hiks...hiks...jahat" Sehuun sudah memukul-mukul dada Chanyeol hanya diam pasrah tapi lama kelamaan akhirnya si jangkung itu memeluk Dongsaengnya dan menenggelamkan kepala Sehuun di dada miliknya

"mianheee...kau kan bisa tiap hari main kesana" bujuk Chanyeol sambil mengoyang-goyangkan tubuh Sehuun di pelukanya

"huwaaaaaaaaa...tapi kita tidak serumah...huwaaaaaa...siapa yang akan menemaniku tidur...huwaaaaaaa" bujukan Chanyeol bukanya membuat Sehuun diam, malah membuat Sehuun semakin heboh menangis.

"ayolah...berhenti menangis! Akan aku tunjukkan sesuatu padamu" Chanyeol membawa tubuh Sehuun untuk menuju ke kamarnya, dengan keadaan si Dongsaeng yang masih terus menangis di pelukan Hyungnya.

Setelah sampai di kamar Chanyeol, Sehuun di dudukkan di atas kasur., sedangkan si jangkung itu memeluknya dari samping.

"hei...apa kau tahu kenapa aku pindah ke apartemen?" pertanyaan Chanyeol hanya dijawab dengan sebuah tarikan-tarikan kaos yang dilakukan oleh Sehuun "kalau setiap malam kau tidur di kamarku, hyung tidak yakin bisa menahanya lagi" kini Sehuun menatap Chanyeol dengan wajah sembam dan aneh

"memangnya...hiks...apa yang perlu ditahan...hiks...?"

"yang seperti ini"

Chanyeol mencium bibir tipis Sehuun yang terasa asin karena bekas air mata, awalnya Sehuun hanya diam tak membalas namun lama kelamaan ia membalasnya karena kecupan-kecupan lembut dari Hyungnya. Chanyeol melepas tautan bibir mereka, dan tiba-tiba beralih pada leher putih Sehuun. si putih itu menggeliat pelan karena kegelian dengan kecupan dilehernya.

"h-hy-hyung..."desah Sehuun

"sekarang kau sudah tahu maksudku kan?" Sehuun hanya mengangguk pelan ambil menundukkan kepala, berniat menyembunyikan wajahnya yang mulai memerah.

"ta-tapi apa perlu sampai pindah? Sehuun sedih" lagi-lagi Sehuun mulai merajuk dan memainkan kaos Chanyeol.

"tenanglah! Kau bisa main kesana kapanpun, bukankah lebih menyenangkan jika tak ada orang disana" si jangkung itu mengeluarkan Smirknya

"Ya...Hyung jangan macam-macam"

"hahaha...kau sudah tak sedih lagi kan?" Sehuun hanya menggelengkan kepala "malam ini kau tidur disini saja, besok Hyung sudah pindah"

"huuuft...kenapa harus secepat itu sih" gerutu Sehuun mulai keluar dari kamar untuk berganti pakaian di kamar miliknya sendiri.

...

Malam harinya, Sehuun menepati janji untuk tidur bersama Hyungnya. Mereka seperti memiliki kesepakatan saat makan malam karena selesai di waktu yang bersamaan kemudian pergi ke kamar bersama pula. Nyonya Oh dan tuan Oh hanya melihat mereka dengan tatapan senang, senang karena dua bersaudara itu terlihat akur.

Chanyeol dan Sehuun tengah berbaring berdua di atas kasur, tangan panjang Chanyeol melingkar erat di perut dongsaengnya, sedangkan sang dongsaeng terus meracau mempertanyakan kepergian Hyungnya.

"kenapa harus pergi sih? Sehuun kan sendirian" racaunya tak jelas, Chanyeol hanya tersenyum sambil beberapa kali mencium puncak kepala Sehuun.

"kenapa kau terus mempertanyakan hal yang sama?"

"habis...Sehuun tak rela Hyung pergi begitu saja. Huuuft"

"bisakah kau menyanyikan lagu LALALALALALA dengan nada tak jelas itu? Hyung pasti akan merindukanya" Bujuk Chanyeol mengalihkan sedikit pembicaraan

"baiklah...LALALALALALALALA...LALALALALALALA...LAL ALALA...ahhhhhhh...makanya jangan pergi" karena kesal akhirnya Sehuun malah duduk dan melepaskan pelukan Hyungnya. Chanyeol hanya tersenyum sambil memandang dengan posisi miring dan satu tangan sebagai tumpuan kepalanya. "waeeee...kenapa menatapku seperti itu?"

"apakah kau punya namjachingu?" pertanyaan Chanyeol membuat Sehuun melebarkan kedua matanya, kemudian.

BUUUUUUK

Si dongsaeng melempar bantal tepat di wajah Chanyeol, membuat si jangkung itu telentang di atas kasur.

"Hyung Pabboo...paboooo...mana mungkin aku memiliki namjachingu, memangnya mau dikemanakan Hyungku yang paboo dan tak peka ini...ishhhhh" sekarang Sehuun bejalan menatap keluar jendela dan menatap lesu ke arah sang rembulan, kenapa si pucat itu menjadi sok melankolis?

SREEET

Chanyeol memeluk Sehuun dari belakang dan menaruh kepalanya tepat di leher putih dongsaengnya, dihisapnya leher jenjang tersebut kemudian kembali menatap Sehuun yang berwajah sendu.

"SARANGHAE..." Sehuun hanya mendesah pelan sebagai jawaban "SARANGHAE"

"aku tahu Hyung...tapi bagaimana dengan masa depan kita, bukankah kita bersaudara?"

"astagaaaa...kenapa kau berpikir berat sekali? Tidak biasanya" goda Chanyeol

"Hyuuuung...Sehuun serius"

"jangan berpikir terlalu berat, biarkan masalah ini Hyung yang pikirkan. Kau belajar saja yang pintar dan jangan cari namjachingu lain"

"Hyung mirip sekali dengan Appa, selalu menyuruh agar Sehuun rajin belajar. Padahal Hyung sendiri sibuk membentuk Band"

"dari mana kau tahu?" Tanya Chanyeol sambil memutar tubuh Dongsaengnya

"tentu saja, memangnya Gitar yang Hyung titipkan di rumah Kai itu untuk apa?" tiba-tiba Chanyeol menarik kedua pipi Sehuun sehingga Dongsaengnya menjerit kesakitan

"Appppo-yoooooo" Sehuun menepis tangany Hyungnya dan mengusap kedua pipinya karena kesakitan

"hahahah...Dongsaengku memang hebat"

CUUUP...CUUUUP

Chanyeol mencium kedua pipi Sehuun yang baru saja ia cubit.

"Kajja kita tidur" namja jangkung itu menarik Sehuun agar mengikutinya kembali ke kasur dan siap-siap untuk tidur. Setelah berbaring Chanyeol menarik selimut untuk menutupi tubuh Dongsaengnya, lalu mengecup dahi Sehuun "Selamat malam, Saranghae Oh Sehuun"

"eummm...nado saranghae Oh Chanyeol" kini giliran Sehuun yang mengecup kedua pipi Hyungnya.

...

Seharian ini Sehuun terlihat murung, meskipun tadi pagi ia masih berangkat bersama Hyungnya. Meskipun sudah di rela-relakan kepergian Chanyeol, tapi hati Sehuun tetap sulit menerima. Akhirnya dengan tekat baja ia memutuskan untuk menemui Hyungnya di kampus, berhubung apartement Chanyeol masih baru dan Sehuun belum tahu alamatnya.

Sekarang Sehuun sedang berdiri di dekat gerbang Chungdam University sambil bergumam tak jelas seprti menyanyikan lagu kebangsaanya, yaitu LALALALALALALA. Sudah setengah jam ia menunggu tapi Chanyeol tak juga terlihat, sampai seorang namja dengan wajah tampan dan menenangkan menghampirinya.

"apa yang dilakukan anak SMA disini? Apakah kau tersesat? hahahahaha" mohon diralat, wajah angelicnya hanyalah kamuflase, karena ia berbicara dengan Sehuun menggunakan nada yang cukup sinis.

"huh...Hyung pendek jangan sok kenal" namja yang di panggil pendek tadi melebarkan matanya karena belum pernah dihina sekejam itu.

"heii...anak kecil sepertimu jangan macam-macam! Tak ada yang berani menyebutku seperti itu sebelumnya. Hah?" teriaknya kesal sambil mencekal lengan Sehuun

"Yaaa...apa yang kau lakukan dasar pendek" teriakan Sehuun membuat beberapa orang memperhatikan mereka berdua.

"Sehuun...apa yang kau lakukan disini?"

"Hyuuuung...aku di ganggu si pendek itu" tunjuk Sehuun pada namja yang sedari tadi mengganggunya

"biarkan saja, dia memang menyebalkan. Tapi kenapa kau kemari?" Chanyeol mulai menggiring Sehuun ke parkiran untuk mengambil Motor. Setelah agak jauh dari namja pendek yang masih berdiri di depan gerbang, Sehuun memalingkan kepala dan menjulurkan lidahnya mengejek pada namja tadi.

.

.

.

"lain kali jangan ke kampusku lagi" Chanyeol mengancam sambil menyeret Sehuun masuk ke dalam apartemenya

"mengapa Sehuun tak boleh kesana? Sehuun kan rindu dengan Hyung"

"memangnya tadi kau tak sadar kalau dalam bahaya? Apa kau senang di goda namja tadi?"

"Hyuuuung...kenapa Hyung bicara begitu? Mana mungkin Sehuun senang" si namja putih itu terlalu kesal hingga melempar tasnya asal.

"makanya dengarkan kalau Hyung bicara" tak mau mendengar suara Hyungnya yang mengesalkan akhirnya Sehuun berlari keluar dan membanting pintu dengan kencang. Setelah sadar dengan kesalahanya Chanyeol mengumpat pelan dan ikut berlari mengejar Dongsaengnya.

"gwenchana...?." itu bukan suara Chanyeol, melainkan nama lain yang bertubrukan dengan Sehuun di tangga darurat "apa ada yang sakit?"

"mianheee...aku tadi terburu-buru, tenang saja tak ada yang sakit" Sehuun menjawab dengan percaya diri kalau dirinya tidak apa-apa, itu sebelum ia mencoba berdiri "apppooo..." rintihnya pelan saat ia mencoba berdiri dan mencari pegangan

"kau tidak-"

"Oh Sehuuuun?" teriakan Chanyeol berhasil membuat kedua namja tadi memperhatikanya "apa yang terjadi?" sekarang Chanyeol sudah berdiri mendekati mereka berdua.

"ma-maafkan aku...aku tadi tak sengaja menabraknya hingga terjatuh" namja yang menabrak Sehuun mulai memberi penjelasan karena perasaan bersalah melihat kekhawatiran Chanyeol

"kau siapa?" Tanya Chanyeol, perhatianya tiba-tiba teralihkan dari Sehuun

"aku Baekhyun, Byun Baekhyun" tanpa mereka sadari Sehuun berjalan menjauh dengan rasa sakit di kakinya.

TBC

Saya tidak tahu, kenapa ceritanya menjadi seperti ini. Kemarin pada mintak sequel, ane jabanin dah...kalau ada yg protes sama TBC di atas, plis salahkan otak saya karena sudah tak mampu berimajinasi lagi. Buat yang nungguin KLEPTOOOOOOO harus benar2 sabar yah...saya sedang sibuk2nya hingga sering g bales koment maafkan daku