TITLE: NAMIKAZE GENERATIONS

DISCLAIMER: NARUTO © MASASHI KISHIMOTO

STORY: © MUGIWARA NO ANDRI

PAIRING: NARUTO-SAKURA

GENRE: ROMANCE/FAMILY

RATE: T

WARNING: TYPO,OOC, Dan kekacauan lainnya.


"Naru bangun." bisik seorang gadis bersurai pink sebahu sambil menggoyang-goyang kan tubuh seorang pria berambut blonde dihadapannya.

"Hmm, Sakura-chan ini kan masih pagi." balas si pria sambil tetap memejamkan matanya.

"Baiklah, tidak ada ramen untuk hari ini." balas sigadis yang diketahui bernama Sakura itu dengan nada suara yang sedikit dinaikan.

Mendengar kata ramen mata Naruto pun langsung terbuka "Tu-tunggu dulu Sakura-chan, baiklah aku akan bangun." balas Naruto kemudian seraya mengubah posisinya menjadi duduk.

Tak lama Sakura pun meninggalkan Naruto keluar dari kamarnya, "Mandi lah dulu agar badan mu terasa segar dan tidak mengantuk lagi." ucap Sakura tanpa menoleh ke arah Naruto, tanpa pikir panjang Naruto pun segera mengambil handuk dan langsung pergi menuju kamar mandi yang masih terletak di dalam kamarnya.

Beginilah suasana pagi hari di rumah keluarga baru tersebut, setelah menikah sikap Sakura berbalik 180 derajat dari cerewet dan galak menjadi lemah lembut. Dengan raut wajah yang tampak segar dan berseri Naruto berjalan pelan menyusuri tangga dari lantai dua menuju ke bawah lebih tepatnya ke ruang makan, tak butuh waktu lama bagi Naruto untuk menuju ruang makan di rumahnya ini. Setelah sampai ke tempat tujuannya Naruto segera duduk di salah satu kursi di ruang makannya tersebut.

" Sayang mana makanannya, aku sudah laper nih." kata Naruto sambil melihat ke arah istrinya yang berada di dapur tak jauh dari tempatnya duduk saat ini.

"Sabar dong, sebentar lagi juga selesai." balas sang istri tanpa menoleh sambil tetap fokus pada makanan yang tengah dimasaknya.

Beberapa menit kemudian masakan pun tiba, dengan lihai Sakura meletakan masakanya di meja makan, gadis yang telah resmi menjadi istri Namikaze Naruto ini tak hentinya menyunggingkan senyum di bibirnya yang menurut suaminya seksi tersebut.

"Sayang kamu kenapa, kok senyum-senyum sendiri begitu?" tanya Naruto dengan lembut sambil menatap wajah cantik istrinya.

"Ahh, tidak apa-apa kok aku hanya senang saja bisa menghidangkan masakan pertamaku ini untuk suamiku tercinta." jawab Sakura dengan wajah yang sedikit merona merah itu. Untuk seorang gadis seperti Sakura memasak adalah sesuatu yang masih sulit untuk dilakukannya, maklum saja selama ini Sakura tidak pernah memasak apa pun kecuali mie instan dan menggoreng telur mata sapi, karena rasa cinta terhadap suaminya saja Sakura rela belajar memasak dari ibunya.

Sarapan pagi ini pun berlangsung tak berapa lama, dengan lahap Naruto menghabiskan makanan yang ada dihadapannya itu, "Masakan mu enak." ucap naruto sambil menyunggingkan senyum terindahnya kepada sang istri yang tengah duduk dihadapanya.

"Benarkah?" Dengan wajah yang makin memerah Sakura menjawab perkataan Naruto.

"Ya, bener deh masakanmu enak banget." tanpa menghilangkan senyumnya Naruto membalas pertanyaan Sakura.

Mendengar jawaban Naruto wajah Sakura langsung memerah seketika, dia menundukan wajah cantiknya sembari menyembunyikan rona merahnya itu. "Sekarang sudah jam tujuh, bukannya kamu harus segera berangkat ke kantor." Sakura mengalihkan pembicarran untuk menghilangkan rona merah di wajahnya sekaligus mengingatkan suaminya itu agar tak terlambat berangkat kerja.

"Oh iya." balas Naruto, yang kemudian segera bangkit dari duduknya dan langsung pergi keluar rumah diikuti istrinya dari belakang.

"Baiklah, hati-hati di jalan" ucap Sakura dengan nada lembut sambil merapikan dasi di leher suaminya itu, Naruto mencium lembut kening Sakura sesaat sebagai tanda bahwa ia akan segera berangkat menuju kantornya.


Sakura POV

Namaku adalah Haruno Sakura, lebih tepatnya Namikaze Sakura, yah nama ini aku sandang karena sekarang aku telah resmi menjadi istri seorang Namikaze Naruto, awalnya aku tak mengira bahwa akan secepat ini aku akan menikah, pernikahan kami pun belum lama, hanya baru berlangsung beberapa hari saja. Impianku selama ini akhirnya menjadi kenyataan, aku bisa menikah dengan pria yang sangat aku cintai, ya Naruto Namikaze dialah pria yang sudah lama kucintai, begitupun dengan dirinya.

KRIIINGG…

KRIIINGG…

KRIIINGG…

Terdengar suara telpon rumahku berbunyi, dengan segera aku menuju ruang tamu untuk segera mengangkatnya, "Siapa ya masih pagi begini ada yang menelpon." gumamku dalam hati. Setelah sampai diruang tamu aku pun langsung mengangkat telpon itu, "Hallo" sapa ku pada orang yang menelpon ini.

"Ah Sakura-chan, apa ibu mengganggu?" Jawab orang di telpon itu.

"Oh ibu, tidak kok kebetulan aku lagi santai aja, ada apa bu?" tanyaku pada ibuku, ah ternyata ibu mertuaku yang menelpon.

"Hm, bgini Sakura-chan mungkin hari ini ibu akan berkunjung kerumah kalian, apa boleh?"

"Tentu saja boleh bu, lagipula aku kangen sama ibu, beberapa hari ini aku agak kesepian dirumah karena Naruto terlalu sibuk di kantornya."

"Baiklah, ibu akan berangkat sekarang, mungkin sekitar jam sepuluh baru sampai disana."

"Baik bu, aku akan tunggu." ucapku pada ibu dan langsung menutup telponnya.

TINGTONG

TINGTONG

TINGTONG

Bel rumahku berbunyi, ah itu pasti ibu tanpa basa-basi lagi aku segera berlari kecil menuju pintu depan untuk menyambut ibu, benar saja dugaan ku itu adalah ibu. "Ah Sakura-chan maaf membuatmu menunggu lama soalnya tadi ibu terjebak macet dijalan." kata ibu sambil merapikan pakaiannya, mungkin karena terlalu lama di dalam mobil jadi pakaian ibu terlihat sedikit kusut.

"Oh tidak apa kok bu, mari silakan masuk" jawabku sambil membalas senyum kepada ibuku, kami pun beranjak menuju ruang keluarga, aku mempersilakan ibu untuk duduk di sofa, "Mau minum apa bu?" Tanyaku pada ibu yang sudah duduk tenang di atas sofa.

"Hm, apa aja deh yang penting jangan air putih." Jawab ibu dengan candaan khasnya.

"Baiklah tunggu dsebentar ya." aku langsung pergi menuju dapur untuk mengambil segelas Orange Juice di dalam lemari pendingin, setelah dirasa cukup aku beranjak kembali menuju ruang keluarga dan sesampainya disana aku menaruh segelas Orange Juice yang kubawa di meja. Kemudian aku duduk di samping ibu.

"Jadi bagaimana kabarmu dan Naru-kun?" ibu memulai pembicaraan.

"Baik kok bu, sangat baik malah." kujawab dengan tersenyum.

"Hmm, kapan kalian akan memberikan ibumu ini cucu?" Ibuku mulai bertanya lagi.

DEG…

Sontak pertanyaan ibu mertuaku itu pun membuatku kaget, siapa yang tidak terkejut dengan pertanyaan seperti itu. Baru beberapa hari aku dan Naruto menikah ibu sudah meminta cucu.

"A...Ano mungkin secepatnya lagipula aku dan Naruto sudah memikirkan hal ini sejak dari awal pernikahan kami." balasku sekenanya dengan sedikit terbata-bata.

"Baguslah, ibu sudah tidak sabar ingin menggendong cucu dari kalian." kata ibu sambil tersenyum pertanda beliau senang dengan pernyataanku bahwa aku dan Naruto akan segera memberinya cucu.

"Baiklah, ibu harus pulang sekarang kamu baik-baik di rumah yah." Pamit ibu kepadaku

"Baik bu." Jawabku dan langsung mengantar ibu menuju keluar rumah.


NAMIKAZE CORP.

Namikaze Corp. Adalah sebuah perusahaan terbesar di Konoha City, perusahaan ini menjadi semakin maju setelah dikelola oleh Namikaze Naruto yang merupakan pewaris tunggal dari keluarga Namikaze. Semenjak Namikaze Minato ayah Naruto meninggal perusahaan ini hampir menuju kebangkrutan. Namun dengan diangkatnya Naruto sebagai pemimpin, perusahaan ini pun bangkit kembali. Bahkan dengan adanya kepemimpinan baru tersebut Namikaze Corp. Mampu menyaingi perusahaan-perusahaan besar yang ada di Konoha City seperti Hyuuga, Nara, bahkan Uciha saja mampu ditumbangkan oleh Naruto sebagai pemimpin baru Namikaze Corp.

Terlihat Naruto sedang sibuk di ruang kerjanya, dia sedang menyelesaikan tugas-tugas kantornya. Saking sibuknya Naruto tak menyadari bahwa ponselnya tengah berdering, butuh waktu beberapa menit sampai akhirnya Naruto menyadari bahwa ponselnya tengah berbunyi dengan segera dia mengangkat panggilan tersebut.

"Hallo, siapa ini" tanya Naruto pada si penelpon penasaran karena nomor tersebut tak ada di kontak ponselnya.

"Namikaze Naruto , jika kau menginginkan Sakura kembali datanglah ke taman kota sekarang!" jawab si penelpon dengan nada dingin.

"Tu-tunggu apa maksudmu?" tanya Naruto lagi karena masih penasaran.

"Sudahlah, tak usah banyak bicara. Yang paling penting sekarang capatlah temui aku jika kau ingin sakura kembali atau tidak untuk selamanya" Jawab si penelpon itu dengan sinisnya.

Belum sempat Naruto berbicara telpon kini sudah tertutup, pertanda percakapan telah selasai. Naruto kini berdiri berjalan menuju jendela di ruang kerjanya, ditatapnya pemandangan Konoha City yang begitu indah tersebut dengan perasaan yang tak menentu Naruto tengah berpikir keras "Ya tuhan, sebenarnya apa yang terjadi pada Sakura-chan?" gumamnya dalam hati.

"Apa yang harus aku lakukan?" tanyanya pada diri sendiri.

Masih dalam posisi berfikirnya, tiba-tiba ponsel Naruto kembali berbunyi. Dengan segera Naruto mengangkat telpon tersebut "Na-naruto, apa ini kau?" tanya si penelpon"

"Ya, ini aku Naruto, ada apa Ino? Tanya Naruto pada si penelpon yang diketahui bernama ino itu.

"A-ano, tadi saat aku sedang menyapu halaman aku melihat Sakura di bawa paksa oleh dua orang tak dikenal keluar rumah. Dan dua orang itu menggunakan mobil berwarna hitam, aku tak tahu pasti siapa orang-orang itu aku takut akan terjadi sesuatu pada Sakura" Jawab ino yang merupakan tetengga rumah Naruto.

"Apa!" Naruto kaget dengan berita yang disampaikan oleh tetangganya ini, bagaimana tidak saat ini istrinya sedang dibawa oleh dua orang tak dikenal.

"Baiklah, Ino apa kau tahu kemana arah mobil itu pergi?" tanya naruto lagi.

"Hm, aku tak tahu pasti sepertinya mereka menuju taman kota." Jawab Ino dengan khawatir.

"Oke, Ino terima kasih telah memberitahuku." Jawab Naruto seraya menutup telponya.

"Sialan kau, jika terjadi sesuatu pada Sakura-chan akan ku pastikan kau menderita seumur hidup." geram Naruto dalam hati pada si penelpon misterius itu.

"Shizune." panggil Naruto pada sekertarisnya.

"I-iya bos ada apa?" tanya Shizune yang bingung dengan perilaku tuannya ini, tidak seperti biasanya Naruto memanggil bawahannya dengan nada tinggi seperti itu.

"Cepat panggil Choji, suruh dia menemuiku sekarang juga." Balas Naruto masih dengan nada bicara yang tinggi.

"B-baik bos, akan ku panggil sekarang." Jawab Shizune gugup.

TO BE CONTINUED


Hallo semuanya, ini adalah fic pertama saya.

Mohon maaf kalo ceritanya jelek dan gaje, maklum author baru hehe.

Mohon reviewnya yah.

Sangkyu.