Terinspirasi dari lagu Tsugai Kogarashi-nya Kaito & Meiko (Vocaloid). Saya suka banget sama pairing ini. KaiMei forever! XD XD

Disclaimer::Vocaloid hanya milik YAMAHA dan bukan milik saya!

番凩

Angin berhembus sepoi-sepoi dibawah pohon maple. Daun-daun kemerahan yang berguguran jatuh mengelilingi tanah kering di tempat sepi ini, terhembus lembut oleh semilir angin dingin yang menusuk punggung. Daun kering dari bawah pohon itu terbang melayang dan jatuh ke tangan seorang pengembara yang kebetulan lewat dibawahnya. Pemuda itu melirik ke atas pohon dan mendapati seorang wanita yang sudah ia kenal sejak kecil tengah duduk diatas rantingnya yang kokoh.

"Meiko," disebutnya nama wanita itu.

"Kaito," sahutnya pelan.

Secara tiba-tiba, suasana yang hening tersebut terpecahkan oleh suara warga lokal yang menyerukan julukan mereka yakni sebagai penyusup.

"Penyusup! Mereka mata-mata musuh!"

"Mata-mata! Tangkap mereka, jangan sampai kabur!"

"Kejar dan hajar mereka sampai mati! Jangan diberi ampun!"

Teriakan dan seruan itu lalu disertai dengan acara kejar-mengejar (Yahm lebih tepatnya mengejar dan dikejar...) yang sudah menjadi makanan kehidupan mereka sehari-hari... Dan jika mereka mendengarnya, mereka akan berlari dan terus berlari sampai keujung garis peta yang sebisa mungkin mereka lewati.

Tidak hanya warga lokal saja yang senantiasa mengejar mereka, tetapi para prajurit perang yang seharusnya lebih pantas disebut penjajah, musuh mereka pun juga.

Kadang kala, jika sepasang pengembara tersebut harus menghadapi masalah 'jalan buntu' di tengah sekelompok prajurit bersenjata tajam, mereka akan melawan kelompok tersebut sebisa mungkin dengan hanya menggunakan sepasang kipas kembar dan sepasang katana berwarna merah darah. Dan setelah mereka menemukan sebuah jalan pintas untuk melarikan diri, mereka akan langsung berlari menjauhi gerombolan orang keji itu lalu melanjutkan pelarian panjang mereka yang tak berujung dan tak tentu arah. Sang pria pengembara lah yang senantiasa menarik tangan sang wanita pengembara agar berlari lebih cepat lagi.

Entah mengapa di tengah masyarakat daerah yang turut menjadi korban penjajahan, mereka malah dituding dengan julukan 'penyusup' dan 'mata-mata musuh'. Padahal sejak kecil pun mereka sudah harus berjuang keras uantuk kabur dari negara mereka yang sudah habis terbakar oleh para prajurit tak berbelas kasih, dengan tujuan mempertahankan hidup mereka.

Memang sulit untuk hidup di lingkungan yang tidak bisa menerima mereka dimanapun mereka berada. Tapi yang jelas, dengan keadaan seperti itulah mereka bisa menemukan jati diri mereka masing-masing uantuk menjadi lebih kuat. Untuk menjadi lebih teguh. Menjadi sebuah tekad yang kuat untuk menjadi sepasang insan yang akan terus terbang melawan angin disepanjang hidupnya. ~~~ End ~~~

Huaah! Selesai juga fanfic pertamaku ini. Jelek ya? Gomennasai~ -_-

Hmm... untuk ukuran bahasa, kayaknya aku muluk banget ya. Padahal baru umur 14th, username; gaul...*Ditimpuk botol Ozeki*, tapi buat fanfic pake bahasa orang tua gini... *Malu sendiri*.

Tapi kalau anda senang, saya ikut senang. Apalagi kalau di-review *Ngarep =='*... So, jangan segan-segan untuk RnR ya, guys? ^_^b