Be Forever Yorozuya
Disclaimer~ Gintama punyanya Sorachi Hideaki.
~Fanfic ini punyanya Yue'ren~
Warning: fanfic ini BUKAN spoiler. THIS IS NOT SPOILER & NOTHING TO DO WITH THE REAL STORY AT MOVIE.
-Gintama in kotatsu-
Gin, Kagura dan Shinpachi sedang duduk santai sambil menghangatkan diri di kotatsu, mereka juga mengenakan pakaian hangat, lengkap dengan jeruk di atas meja.
Shinpachi: Ano...
Kagura: Hmm?
Shinpachi: Kalau boleh tahu kenapa judul fanficnya 'be forever yorozuya?'
Gintoki: Memangnya kenapa?
Shinpachi: Be forever yorozuya itu kan judul movie ke dua anime Gintama, disebut juga 'final arc', akhir cerita Gintama. Lalu kenapa judul fanficnya sama persis seperti movie? kalian mau menebar spoiler?
Gintoki: Aku bisa dibunuh kalau menebar spoiler. Tenang saja, walaupun judulnya 'be forever yozouya' tapi kami tidak akan membocorkan sedikitpun spoiler. Kau tahu? ada juga orang-orang yang pro dan kontra soal spoiler.
Kagura: Aku tahu! authornya (author fanfic) membuat judul fanfic ini 'be forever yorozuya' untuk mengelabuhi pembaca agar tertarik membacanya. Separah dan sehancur apapun fanfic ini, jika sudah menggiring pembaca untuk membaca walau hanya satu paragraf maka kita menang.
Shinpachi: Woiii! niat jelek authornya sudah terlihat! bagaimana ini, pembaca pasti sedang mengomel. Apa kita sudahi saja?
Kagura: sudahi apanya? aku bahkan baru kebagian bicara dua dialog.
Shinpachi: Lalu sebenarnya kita mau cerita tentang apa?
Gintoki: Judul fanficnya memang 'be forever yorozuya' tapi ceritanya berbeda dengan versi asli movienya.
Shinpachi: ya sudah, ganti judul saja.
Kagura: Ganti jadi 'be forever kagura'.
Shinpachi: Apa dia terlalu malas memikirkan judul?
Gintoki: Ngomong-ngomong... Kalian sadar tidak kalau selama ini fanfic yang dibuat author, genrenya didominasi komedi?
Kagura: Gintama kan memang anime komedi.
Gintoki: Bukan, bukan itu. Maksudku, kali ini author fanfic mau membuat 'serious arc'
Shinpachi: Heh? jadi fanfic kali ini akan dibuat serius?
Gintoki: Hmmm...begitulah. Sepertinya di fanfic sekarang ada dipenuhi tragedi, pertumpahan darah, galau, sedih dan semacamnya.
Shinpachi & Kagura: Ah masa!?
Gintoki: Tentu saja unsur komedinya pun tetap ada, bukan Gintama namanya kalau tidak ada komedinya.
Shinpachi: Arc serius itu jangan-jangan... dia mau membuat pertarungan dengan Takasugi, Kamui atau karakter serius lainnya?
Gintoki: ... oke, waktunya habis. Ayo mulai acaranya.
Shinpachi: JAWAB WOI!
~Be Forever Shinpachi~
Kagura mengucurkan air mata, matanya tidak sedang terkena debu atau terkena efek obat tetes mata, ia benar-benar sedang menangis.
Gin ada disebelah Kagura, raut wajah Gin begitu murung tapi ia mencoba tetap terlihat tenang. Gin mengusap pelan rambut Kagura.
Keduanya berdiri di depan altar, di atasnya ada foto Shinpachi yang sedang tersenyum.
"Shinpachi..." Kagura menangis terisak-isak "Walaupun kau sudah tiada, kami akan selalu mengingatmu."
Gintoki memegang kacamata yang setiap saat dipakai Shinpachi, "Kenangan bersamamu tidak akan pernah kami lupakan."
Semua terjadi begitu mendadak. Saat Gin dan Kagura baru saja pulang, mereka menemukan Shinpachi sudah tergeletak tak berdaya di dalam rumah Gin. Selain itu... seluruh tubuh Shinpachi bersimbah darah, ia sudah tidak bernafas. Satu-satunya yang selamat hanya... kacamatanya Shinpachi. Masih belum diketahui siapa dalang dibalik pembunuhan Shinpachi, namun saat itu Gin dan Kagura langsung dibakar api kemarahan. Siapapun yang sudah melakukan ini pada Shinpachi, dia harus mati! Inilah petualangan Gintoki dan Kagura dalam memecahkan misteri pembunuhan Shinpachi.
kembali ke kotatsu.
Shinpachi: GILA! KALIAN PARAH! KATANYA MAU MEMBUAT FANFIC SERIUS TAPI KENAPA TIBA-TIBA DI AWAL CERITA AKU SUDAH TEWAS!?
Gintoki: Coba kau pikirkan, cerita ini akan mengarah pada aku dan Kagura yang serius membalaskan dendam untukmu.
Kagura: Seharusnya kau berterima kasih karena kau muncul paling awal di cerita.
Shinpachi: muncul apanya!? yang muncul itu fotoku di altar! aku masih hidup! Ayolah, jangan main-main.
Kagura: Oke oke, aku mengerti, NEXT!
~Be Forever Kagura~
Kagura adalah seorang gadis manis yang datang dari kota, tahun ini ia duduk di bangku sekolah bersama-sama teman-temannya. Kelas 3Z adalah tempat Kagura menghabiskan masa-masa sekolahnya bersama murid-murid aneh dan guru aneh yang hobi makan lolipop yang sering disangka rokok.
Kagura cukup populer di sekolah, sebuah gosip mengatakan bahwa ia sedang menjalani hubungan love-hate dengan Okita si sadist. Tentu saja gosip itu bohong karena perhatian Kagura tertuju pada satu hal. Kagura selalu melihat sosok itu, sosok berambut silver yang selalu ada untuknya disaat ia sedih dan senang, sosok yang selalu membuatnya bahagia.
Setiap hari Kagura selalu menyempatkan diri untuk melihat sosok idamannya itu. Setiap kali melihatnya, Kagura langsung merogoh dompetnya dan berharap mempunyai banyak uang untuk menghabiskan waktu disana.
Dialah 'Kolonel KFC', sosok figure berambut silver dan maskot dari makanan siap saji 'KFC' yang rutin di datangi Kagura. Di restoran fastfood itu, ia bisa memesan banyak menu yang diatasnya dipenuhi telur. Kemudian...
Back to Kotatsu
Shinpachi: Aku pikir sosok yang kau maksud itu Gin san.
Kagura: Kenapa harus Gin chan? di dunia ini masih banyak sosok berambut silver.
Gintoki: Cerita kalian tidak ada yang normal. Baiklah pemirsa, ke babak selanjutnya.
~Be Forever Gintoki~
Kau adalah sosok yang selalu kami banggakan meskipun kami sering dibuat kesal olehmu. Karena itulah, jika kau menghilang maka hidup ini terasa kosong.
Di pagi yang sedikit mendung ini, Gin bangun lebih lama dari biasanya. Cuaca mendung bukanlah satu-satunya alasan yang membuat Gin lebih malas dua kali lipat, kotatsu'lah yang menyebabkan semua ini terjadi! Meja kayu besar dengan selimut tebal diatasnya dan pemanas akan membuat siapapun merasa 'betah' jika harus tinggal selamanya di dalam meja dewa ini.
Saat shinpachi datang ke rumah Gin, ia melihat ruang tamu hancur berantakan dipenuhi sampah, barang-barang tidak pada tempatnya, Gin dan Kagura masih tertidur dibawah hangatnya kotatsu, tak ketinggalan Sadaharu pun ikut bermalas-malasan.
"Ayo bangun!" bentak Shinpachi, ia sudah seperti seorang ibu rumah tangga saja.
"Oh? Shinpachi?" Gin bicara sambil menguap "Jam berapa sekarang?"
"Jam sepuluh." Shinpachi mulai membereskan barang-barang yang berhamburan "Jangan mentang-mentang hari ini kita tidak ada pelanggan, kalian jadi bermalas-malasan."
"Biarkan aku tidur." pinta Kagura.
"Kalau kau terus malas seperti ini, bagaimana nanti kau akan mengurus suamimu?" tanya Shinpachi, tidak habis pikir. "Dia pasti akan marah-marah dan menceraikanmu."
"Tenang saja." Kagura kembali menarik selimut "Aku akan menikah dengan kotatsu dan mendua dengan kolonel kfc."
Shinpachi tidak tahu harus bicara apa lagi, Kagura terlalu keras kepala.
"Gin san, seharusnya kau memberi contoh yang baik pada Kagura." kata Shinpachi.
"Biarkan saja dia, ada saat dimana anak-anak butuh waktu untuk istirahat." Gin mengambil bantal kecil dan kembali tertidur dalam hitungan detik.
Shinpachi terdiam sebentar. Gin dan Kagura... keduanya benar-benar seperti ayah dan anak, malasnya sama, menyebalkannya pun sama. Kalau terus begini, Shinpachi jadi merasa seperti seorang guru TK yang mengurusi anak kecil. Entah kenapa background taman playground muncul di belakang Shinpachi.
"Kalian..." Shinpachi mengambil nafas dalam-dalam "AYO BANGUN!" Tanpa peringatan, Shinpachi menendang kotatsunya sampai terpental, begitu juga dengan Gin dan Kagura yang ikut-ikutan terpental.
"Kau ini apa-apaan sih!?" Kagura menyundul kepalanya ke kepala Shinpachi sampai sempoyongan, wajar saja karena kepala Kagura keras seperti batu.
"Kalian mau malas-malas sampai kapan?" Shinpachi mengelus kepalanya yang benjol "Padahal aku ingin mengajak kalian main."
"Heh? main?" Mata Kagura berbinar-binar "Main kemana!?" Kagura mulai bersemangat.
"Aku baru saja mendapatkan tiket jalan-jalan ke planet sawathacmhatdza, di planet itu suasananya mirip hawai."
"Sawathc apa?" tanya Gintoki.
"Sawathacmhatdza" ulang Shinpachi.
"Oke, aku akan siap dalam hitungan menit! Sadaharu, ayo!" Kagura meluncur dari ruang tamu, jarang-jarang kan Kagura mendapat kesempatan bermain ke tempat menarik bersama Gin dan Shinpachi.
"Dari mana kau mendapatkan tiket itu?" Gin terpukau melihat lembaran tiketnya.
"Aku mendapatkannya dari undian berhadiah di bungkusan permen karet."
Gin menepuk pundak Shinpachi dan memberinya jempol, "Kau hebat!"
Kalau bukan karena tiket sawathacmhatdza, Gin dan Kagura pasti masih bermalas-malasan sampai malam hari dan seterusnya.
Planet sawathacmhatdza adalah planet wisata yang dikunjungi banyak turis dari berbagai galaksi, tempatnya begitu memanjakan mata karena banyak pemandangan luar biasa. Pesawat keberangkatan ke planet sawathacmhatdza siap terbang sekitar sepuluh menit lagi, Gin dan Kagura masih di ruang tunggu, mereka menantikan Shinpachi yang tidak muncul sejak lima menit lalu izin ke toilet.
"Jangan-jangan dia nyasar?" Gin menggigit bibir, ia tidak bisa tenang.
"Sadaharu, kau bisa mencari Shinpachi?"
Sadaharu mengangguk lalu pergi meninggalkan Gin dan Kagura. Gin terlalu cemas sampai ia tidak mendengarkan pengumuman bahwa pesawat menuju sawathacmhatdza sudah berangkat dua menit lalu. Pesawat selanjutnya adalah pesawat menuju planet 'untitled'. Kagura juga sama saja, ia asyik mendengarkan lagu di headset.
sosok yang ditunggu akhirnya datang, Shinpachi benar-benar minta maaf karena ia tersasar ke toilet khusus amanto. Daripada membuang waktu, mereka akhirnya menaiki pesawat yang sebenarnya berangkat ke planet 'untitled'.
Di dalam pesawat dipenuhi penumpang berparas aneh, sebagian dari mereka adalah amanto.
"Apa sawdzachachacha itu tempat favoritnya amanto?" tanya Gin.
"Yang benar itu sawathacmhatdza" timpa Kagura "Asalkan tempatnya menarik, bagiku tidak masalah."
Sang pramugari berjalan pelan dari balik pintu, ia cukup cantik dan rambutnya coklat panjang.
"Selamat siang kepada para penumpang. Nama saya Rain, kali ini saya akan memandu kalian agar menikmati perjalanan di pesawat ini."
Kagura tidak peduli, ia asyik saling kirim email dengan Soyo.
"Planet untitled dikenal sebagai planet tak berpenghuni yang juga disebut planet kematian. Hanya orang-orang pemberani yang datang kesana, aku ucapkan selamat kepada kalian semua wahai para ksatria pemberani."
"Dia ngomong apa sih?" Gin membuka jump yang baru saja dibelinya di toko buku bandara.
"Entahlah." Shinpachi tidak begitu mengerti.
Gin, Shinpachi, Kagura, (Apalagi sadaharu) sama sekali tidak menyadari bahwa mereka sedang diantar menuju sebuah planet misterius.
Enam jam berlalu, pesawat dengan kecepatan turbo ini akhirnya sampai di planet untitled. Shinpachi begitu terkejut melihat gersangnya pemandangan yang ia lihat saat turun dari pesawat, tanahnya pun seperti retak.
"Selamat menikmati liburan kalian di planet untitled." Rain melempar senyumnya kemudian menutup pintu pesawat.
"Planet untitled?" Gin melirik Shinpachi "Planet apa itu?"
"Kau belum pernah dengar?" Shinpachi balik bertanya "Planet untitled adalah planet 'mati', itu adalah planet yang dulu dijadikan tempat pembantaian yang dilakukan amanto terhadap pengkhianat dan beberapa kaum manusia yang kabur dari penjara. Di planet untitled, ada semacam mesin waktu yang akan membawamu ke berbagai waktu di masa lalu maupun masa depan"
"Tapi pramugari tadi mengatakan hal semacam 'selamat menikmati liburan kalian di planet untitled' "
"Eh?" Shinpachi memutar pandangannya ke berbagai sudut, ia juga melihat sebuah papan dengan tulisan besar 'SELAMAT DATANG DI PLANET UNTITLED'.
"Ada apa?" Kagura memasukan kembali ponselnya ke dalam tas.
"GIN SAN! KITA SALAH NAIK PESAWAT!"
"APA!?" Mata Gin seakan keluar "Kalau begitu ayo kita pulang!"
"Pesawatnya sudah pergi." Kata Kagura sambil menunjuk pesawat yang terbang menjauhi mereka.
Gawat... ini gawat. Gin, Kagura, Shinpachi dan Sadaharu telah sampai ke tempat yang berbahaya.
Rasa kaget mereka tidak cukup sampai disitu, sebuah gempa besar terjadi tepat di tempat Gin dan teman-temannya berdiri.
"Perputaran waktu sudah dimulai!" kata salah satu amanto berkepala ikan tongkol.
"Perputaran waktu?" Gin semakin bingung.
Shinpachi buru-buru menggenggam tangan Gin dan Kagura.
"Jika kita terpisah maka kita akan terlempar ke waktu yang berbeda."
Sadaharu buru-buru menggigit kepala Shinpachi karena ia juga tidak ingin berpisah.
Apa-apaan planet sialan ini! Ini bukan liburan tapi ini adalah perjalanan menuju neraka!
Gempa dahsyat berskala puluhan richer menghadang planet untitled dalam hitungan menit. Perlahan setiap orang yang ada disana menghilang. Kagura cukup ketakutan saat satu persatu yang ada disana menghilang tanpa sisa.
"Jangan takut." kata Shinpachi "Aku pernah mendengar hal ini, gempa di planet untitled adalah gempa yang akan menggiringmu ke masa depan ataupun masalalu, yang terpenting adalah kita jangan sampai terpisah."
"Kenapa semuanya harus jadi seperti ini sih, aku kan hanya ingin berlibur ke sawchachadzasaw." Gin ngomel-ngomel.
"Gin chan... Shinpachi... Sadaharu..." Kagura memegang tangan Gin dan Shinpachi erat-erat, "Apapun yang terjadi, jangan sampai kita terpisah."
...
...
Gempa dadakan berhasil membawa mereka semua terlempar ke waktu yang berbeda. Shinpachi begitu lega saat melihat Kagura masih ada di hadapannya.
"Gin san! kita selamat!" seru Shinpachi.
"Gin chan!" Kagura berbalik ke belakang, "Gin...chan?"
Di sekeliling Kagura dan Shinpachi hanya ada tumpukan mayat berlumuran darah, langit begitu gelap dan cuacanya sangat dingin. Shinpachi tidak yakin ia ada dimana, tempatnya sekarang tampak asing.
"Dimana Gin san dan Sadaharu?" Shinpachi berkeringat.
"Gin chan!" Kagura berteriak keras, "Sadaharu!"
Percuma saja mereka berteriak karena di tempat mengerikan itu hanya ada mereka berdua.
"Jangan-jangan Gin san dan Sadaharu terlempar ke waktu yang lain?" tebak Shinpachi.
"Tidak..." mata Kagura berkaca-kaca "GIN CHAN! SADAHARU!"
"Kagura, lihat!" Shinpachi menunjuk seseorang yang berdiri cukup dekat dari mereka. Sosok itu berambut silver, ia mengenakan pakaian putih dan memegang pedang yang berlumuran darah.
"Gin chan?" senyum Kagura akhirnya kembali, tanpa pikir panjang ia langsung menghampiri sosok yang ia yakini sebagai Gin.
"Kagura! tunggu!"
Sosok itu melempar pandangan dingin ke arah Kagura dan Shinpachi. Ia... Ia memang Gin, tapi ada yang berbeda darinya. Gin memakai pakaian berbeda, ia tidak mengenakan yukata biasa, ia memakai pakaian putih, wajahnya tanpa ekspresi dan seluruh tubuhnya dibanjiri darah.
Shinpachi teringat sesuatu, ia tahu bahwa di masa lalu Gin pernah berperang dan dijuluki 'Shiroyasha'. Jadi... yang ada dihadapan Kagura dan Shinpachi saat ini adalah sosok Gin sebagai Shiroyasha. Mereka terlempar ke masa lalu!
Gin menyayunkan pedangnya, ia menatap dingin Kagura dan Shinpachi, "Rupanya masih ada yang tersisa."
"Gin...Gin san..." Shinpachi kehilangan kata-kata.
TO BE CONTINUED
Spoiler for next chapter~
Shinpachi, Kagura dan Sadaharu berhasil pulang ke planet bumi. Tapi... mereka justru pulang bersama Shiroyasha, GIN SAN! KAU ADA DIMANA!?
