Biasanya, seorang lelaki atau wanita dewasa (dan kadang remaja) tidak berbagi kasih dengan orang tuanya melalui kontak fisik karena dirasa memalukan; mereka, lelaki atau wanita dewasa, menganggap tindakan tersebut lebih cocok untuk anak kecil atau bayi. Tetapi hal tersebut tidak berlaku untuk isterinya, sepertinya. Hiccup mempertimbangkan gagasan yang muncul dalam kepalanya.
Dari kejauhan—mengabaikan pemandangan janggal berupa interaksi antara para Viking, para penghuni Highland, dan para naga, yang tersebar di depan wajahnya—Ia memperhatikan ibu mertuanya, berdiri di depan singgasananya, mengecup dahi isteri yang baru saja dinikahinya dengan penuh sayang dan pesan-pesan kasih yang tersirat. Tangan mertuanya menyisir rambut liar kemerahan milik isterinya pelan; membuat kontak mata terjadi antara kedua wanita tersebut dan mertuanyapun tersenyum.
Saat itu pula ia menangkap panggilan untuk dirinya. Hiccup mengernyit pelan dalam ketidaknyamanan, menyadari sang ratu pasti telah sadar bahwa Hiccup memperhatikannya. Berjalan menuju podium singgasana, ia menyadari isterinya dan sang ratu tersenyum kearahnya.
"Hiccup, putraku," Hiccup menunduk dan mengangguk pelan, mengambil tempatnya berdiri di sebelah isterinya. Merida mengambil tangannya yang dengan instan terasa hangat di dalam tangan Merida dan menjalin simpul di antara jari-jari mereka.
Ratu Elinor berdiri tersenyum memandangi wajah pemuda dihadapannya, sebelum berucap; "Ketika mata terbelalak karena kekagetan dan rasa ingin tahu belaka; aku bisa mengabaikan hal-hal tersebut. Tetapi tatapan dan rasa kerinduan yang tersebar di wajahmu tidak bisa kuabaikan. Hiccup, aku mungkin tidak akan pernah bisa menggantikan Valhallarama, aku tidak bertujuan untuk melakukan itu. Aku bisa menjadi tempatmu untuk berbagi, Hiccup, kau bisa memanggilku dengan 'ibu' pula,"
Hiccup terdiam sesaat. Mulutnya terbuka kecil. Matanya melebar dan mesin dalam otaknya berjalan dengan cepat. Dalam waktu yang terasa seperti milyaran tahun, Hiccup terbangun dari lamunannya karena remasan pada tangannya oleh isterinya. Saat itu suara dalam aula besar telah berkurang dan Hiccup tau ia tengah ditonton oleh puluhan orang.
Ia tersenyum pada ratu Elinor. Sang ratu, yang melihat reaksinya, berbinar-binar; bergerak dengan cepat mengecup dahinya. Sentuhan kasih yang telah lama ia rindukan.
Pada detik itu, Hiccup tidak perduli seberapa banyak mata yang tengah mengikutinya, ia tidak perduli dengan etika Viking yang menganggap hal seperti ini memalukan; hal yang ia perdulikan adalah seberapa untung dirinya dan puji syukur yang ia panjatkan pada dewa-dewa di langit.
"Ibu," Ia mencoba kata tersebut pada mulutnya, dan memutuskan bahwa ia menyukai kata tersebut. "Terima kasih,"
Note: móðir (Old Norse/Icelandic: Mother): Ibu
I made this before the final trailer for HTTYD2 out :") so I have no idea the interaction of Valka and Hiccup are more beautiful. I really love these fictional babies :""")
