Siapa yang tak asing dengan istilah reuni? Kegiatan yang biasanya diselengggarakan setelah lulus dari sebuah jenjang pendidikan, ajang untuk menunjukan kesuksesan masing-masing, ada juga untuk temu kangen bersama teman-teman seperjuangan dahulu.

Tentu saja hal ini dirasakan oleh banyak orang yang ingin bertemu segera dengan teman-teman dahulu. Ingin melihat kesuksesan mereka sekarang.

Tak luput pula sebagai ajang bertemu seseorang yang pernah singgah dipikiran setiap individu.

Hal ini dirasakan oleh pemuda tampan dengan senyum menawan dan tinggi yang proposional. Bak model papan atas, dia datang ke acara reuni SMA dengan mengenakan Formal Suits yang bisa membuat setiap kaum hawa memekik layaknya seorang fangirl.Dia sedang berkeliling mencari teman sekelasnya dahuluㅡbisa dibilang teman senasibㅡ sampai Ia menemukan,

"Yo, Oh Sehun?" panggil pemuda tersebut. Yang terpanggil menoleh ke sumber suara dan tersenyum lalu melakukan adegan toss ala-ala mereka waktu jaman sekolah.

"Park Chanyeol? Lihat kau seperti model fashion show saja." Puji Sehun kepada Chanyeolㅡpemuda bak model itu.

"Bagaimana kabarmu? Jadi siapa perempuanmu sekarang?", Chanyeol bertanya kepada Sehun sambil mengajak pemuda itu berjalan-jalan.

"Oh dia perempuan yang manis, perfect attitude, cantik. Dia berasal dari Beijing." sahut Sehun sambil mengambilkan minuman yang tersedia di meja tempat reuni tersebut.

"Great shot, man! Bagaimana bisa kau mendapat wanita China?" Chanyeol terkagum atas deskripsi Sehun tersebut.

"Takdir. Karena takdir." Chanyeol menatap Sehun sebentar, lalu mendengus pelan.

Saat mereka sedang bercengkrama tentang kehidupan masing-masing, tiba-tiba seorang perempuan dengan black-mini dress ditambah dengan ukiran rambut yang cantik, tertangkap oleh indera penglihatan Chanyeol. Perempuan itu sedang menyambut teman-temannya juga saat sekolah dahulu.

"Chanyeol, apa kau masih inginkan dia?" tanya Sehun. Merasa jawaban tak kunjung muncul, Sehun melihat Chanyeol yang sedang menatap seorang perempuan disana.

"Ya. Dan selamanya begitu."

dan Sehun tau apa yang harus dia lakukan.

.

.

.

.

Dia disana.

Berjalan dengan anggun bagaikan dewi bulan.

Menyambut hangat sapaan rindu teman-temannya dahulu.

"Astaga, Baek. Kamu semakin cantik saja." puji temannya dan yang lain menganggukkan kepala sebagai tanda setuju akan pernyataan tersebut.

Baekhyun hanya tersenyum manis dan mengucapkan terima kasih.

Saat dia berjalan ke arah lain, seorang pemuda sedang berdiri di hadapannya.

"Hai." sapa pemuda tersebut

Baekhyun tercengang , "Hai, Chanyeol. Apa kabar?" sapanya hangat kepada Chanyeol.

Baru saja Chanyeol ingin menjawab, sekumpulan fansnya sewaktu dulu menyampari dirinya dan memaksa dirinya untuk menyapa mereka. Walau tak ikhlas.

Baekhyun yang melihat itu hanya tersenyum lalu pergi darisana.

"Byun Baekhyun." panggil seseorang

Perempuan itu menoleh dan membolakan matanya,

"WHATSUP, DEAN!" serunya lantang dan berjalan menemui sahabat laki-lakinya itu.

dan berjalan menjauh dari Chanyeol.

.

.

.

Chanyeol panik.

Kemana perempuan itu?

Dia berjalan kesana-kemari untuk mencari Baekhyun, tapi tak kunjung menemukan perempuan itu.

"Mencari Baekhyun?" tebak Sehun yang sedari tadi melihat sahabatnya panik seperti mencari sesuatu.

Chanyeol menatapnya,

"Dia disana. Bersama sahabat laki-lakinya."

.

.

.

"Kau semakin tinggi saja." Baekhyun berkata kepada temannya itu.

"Kau saja yang pendek." ledek Deanㅡsahabat Baekhyun tersebut.

Dean melihat arloji di pergelangan tangannya,

"Oh no, my boo will be mad at me. I'm late, Baek. Contact me if you need friend, ok? Bye." Baekhyun tersenyum, lalu mengangguk kepadanya.

"Take care, Dean!"

Baekhyun kembali menatap sekelilingnya lalu terkejut melihat Chanyeol menghampirinya.

"You're here. Thanks, God." Baekhyun bingung dengan ucapan Chanyeol barusan.

"Aku mengkhawatirkan kamu, Baek. Tolong jangan hilang begitu saja. Aku bahkan belum sempat berbicara kepadamu!" protes Chanyeol.

"Ya sudah. Katakan." Baekhyun siap mendengarkan apa yang akan Chanyeol ceritakan kepadanya.

"Berkencanlah denganku."

Baekhyun speechless

"Sudah sejak itu aku menanti ini."

Baekhyun merasa kosong

"Aku mencintaimu. Jadi, berkencanlah denganku."

Baekhyun merasa tertembak.

"Sure, I love you too."

.

.

.

.

.

.

.

.

jangan salahin aku yang cuma gaada kerjaan terus nonton fancam CB di MAMA 2016 dan terciptalah ide basi ini.

C U