Arranged Married
Summary: Sudah bukan rahasia umum bila dua public figure, Draco Malfoy dan Harrieta Potter selalu tidak akur. Ada saja perang cacian yang terlontar. Namun kali publik di buat heboh pasalnya. Muncul kabar pernikahan mereka,
Pair:Draco Malfoy x Female Harry Potter.
Prologue
Lucius memijat keningnya. Pasalnya ayahnya Abaraxas Malfoy memutuskan untuk menjodohkan putranya, Draco Malfoy dengan cucu Charlus Potter, Harrieta Potter. Entah bagaimana, ia mengabarkan kabar ini pada putranya. Narcissa tersenyum sambil meminum teh peppermintnya.
"Apa yang kau khawatirkan Lucius? Jika soal Draco setuju atau tidak atas pernikahan ini. Aku yakin 100 persen ia akan setuju"kata Narcissa dengan penuh arti.
Ditempat lain.
Draco Malfoy melambaikan tanganya pada awak media. Ia baru saja menghadiri premier movie dimana, Adrian Pucey. Salah satu koleganya yang kebetulan menyutradarai Movie dengan judul "Under Sky". Draco memberikan beberapa pujian dengan senyumannya yang khas pada awak media.
Begitu awak media menanyakan kehidupan Pribadinya. Draco langsung berpamitan dan memasuki limosin.
Di dalam limosin yang kini menuju Malfoy Manor, Salah seorang sahabat Draco, Blaise Zabini telah menunggunya. Draco mengambil tab. Blaise berdarah italia tersebut mengetahui apa yang dicari oleh Draco.
Apa lagi kalau bukan musuh bebuyutan sekaligus objek obsesi dan gadis yang ditaksir Draco, Harrieta Potter. "Victoria Secret Fashion Show masih lama Draco. Gadis mu itu sedang bekerja"kata Blaise.
Draco baru menarik nafas lega, kala Draco melihat dari Instragram posting terbaru dari Harrieta. Gadis itu hanya memosting sebuah ruangan dengan berbagai gaun disertai keterangan "Hunt dress for pink carpet next week with my best friend and my manager."
"Kalau suka bilang, kenapa harus mancing Harrieta marah" kata Blaise. Draco mengabaikan kata - kata sahabatnya itu.
Di Potter Manor,
Harrieta dan Hermione yang bertugas menjadi Managernya kelelahan. Mereka sukses mengobrak - obrik lemari baju Harrieta. Akhirnya mereka memilih gaun berwarna biru muda berkerah asimetris lengkap dengan anting - anting bertahtakan batu permata topaz.
"Apa kegiatanku besok ?"tanya Harrieta. Hermione segera mengeluarkan catatan kecilnya. "Wawancara dengan Luna Lovegood plus pemotretan cover, juga kita ada rapat dengan produser juga sutradara untuk series terbarumu"jawab Hermione. Harrieta mengangguk. Harrieta berniat untuk memejamkan matanya, saat ibunya Lily mengetuk pintunya.
"Hermione, maafkan aku nak. Tapi boleh aku pinjam Harrieta sebentar"kata Lily. Gadis berambut cokelat itu pun mengangguk. Sekilas Hermione bisa melihat Harrieta bingung.
"Ke ruang kerja ayahmu nak."titah ibunya.
Di ruang kerja ayahnya, kakeknya Charlus Potter sudah berada disana. "Malam kakek"sapa Harrieta sopan. Potter tertua itu mengangguk sambil tersenyum ramah. "Rietta, dear. Duduklah ada yang inginku bicarakan"kata Charlus.
Menuruti permintaan kakeknya, Harrieta membuat dirinya nyaman dengan duduk disebelah ibunya. "Aku dan Abaraxs Malfoy memutuskan untuk menikahimu dengan Draco Malfoy"kata Kakeknya. Kata - kata kakeknya itu seketika membuat dunia Harrieta serasa di jatuhi bom nuklir. Oke itu terlalu hiperbola tapi tetap saja.
"Menikah? Dengan Pangeran sok bangsawan itu. Tukang sombong arrogrant yang selalu mencari masalah denganku"kata Harrieta berusaha sesopan mungkin.
"Keluarga Malfoy memang Bangsawan. Satu derajat dengan kita"jawab Kakeknya enteng.
"Tapi kakek, aku dengan dia tidak pernah akur. Bagaimana publik akan bereaksi?"balas Harrieta.
"Publicistmu Nymphdora Tonks dan Draco Publicist, Nona Pansy Parkinson, akan melakukan pertemuan besok bersama kalian sebelum makan malam. Dan pernikahan kalian minggu depan"kata Charlus sambil berdiri dan meninggalkan keluarga kecil itu. Harrieta melihat ke arah ayahnya yang mengelengkan kepalanya.
Di waktu yang sama, di Malfoy Manor.
Draco melonggarkan dasinya, ketika salah seorang pelayannya memberitahu bahwa, keluarganya berkumpul di ruang makan. Blaise mengatakan ia akan menunggu di kamar Draco.
Pewaris Malfoy itu melepaskan jas tuxedonya dan segera berjalan ke ruang makan. Pemilik bola mata berwarna abu - abu itu cukup terkejut dengan kehadiran kakeknya. "Malam, kakek"sapa Draco sopan.
"Duduk Draco"kata Lucius. Draco mengikuti perintah ayahnya.
"Sebaiknya kau yang memberitahukannya Narcissa"kata Abaraxs. Pria tua itu pun mengecap vodkanya.
Draco melihat ibunya dengan bingung. "Draco sayang"kata Narcissa membuka pembicaraan,"Ibu tahu kau menyukai Nona Potter". Pernyataan itu membuat wajah Draco dan merahnya tomat tak ada bedanya.
"Aku rasa bukan ini yang ingin ibu katakan"kata Draco.
"Kakekmu dan kakek Harrieta memutuskan untuk menikahkan kalian berdua minggu depan"kata Narcissa. Mendengar kata - kata itu keluar dari mulut langsung bersorak, tapi tentu saja ia mengendalikan diri. Seorang Malfoy tidak boleh menunjukkan emosinya.
"Baiklah"kata Draco singkat. Dikepalanya ia memikirkan rencana bagaimana Ia bisa membuat gadis itu menyetujui pernikahan ini cukup lama untuk membuat gadis itu mencintainya.
