Holla minna!^^

Tolong jangan rajam fujo yang malah bikin fic baru dan gak ngelanjutin 2 fic lainnya!

Ide ini muncul dengan tiba-tiba pas fujo lagi libur awal puasa terus baca ulang fanfic lama senpai UchihaLovesUzumaki yang judulnya 'Hate'. Tapi ini bukan plagiat! Suwer deh!

Kalau salah judul, salahkan google translite!*ditampol*

WARNING: Sho-ai, OOC,AR,Gaje,Garing,Typo super banyak, Alur kecepetan dan kawan-kawan

Pairing: NaruSasu, NaruSai, ShikaKiba, NejiGaa,SakuIno

Twoshoot

Don't like, Don't read!

Disclaimer: Naruto Selamanya punya Masashi Khisimoto!

-MISUNDERSTANDING-

Chapter 1

Hari yang indah dan cerah di bulan september. Dimana angin musim gugur tengah berhembus di kota Shinobi, salah satu kota di negara Hi. Terlihat para siswa dan siswi konoha gakuen mulai berdatangan untuk mengikuti pelajaran disekolah mereka. Para murid dengan akrab saling bertegur sapa mengucapkan selamat pagi pada kawan dan guru mereka. Begitu pula dengan para gadis yang sejak tadi berusaha menarik perhatiaan pujaan hati mereka. Mencoba menyapa sang pangeran sekolah.

"Selamat pagi,Sasuke-kun,"

"..."

"Selamat pagi, Sasuke-sama,"

"..."

"Selamat pagi,Sasuke-san,"

"..."

"Salamat pagi,Uchiha-san,"

"..."

Namun seperti hari-hari sebalumnya selama 2,5 tahun bersekolah dikonoha gakuen sang pangeran es tak menaggapi para fansnya. Entah kenapa hal itu tak membuat jera para gadis tersebut. Mungkin itulah yang mereka sebut sebagai perjuangan menggapai cinta.

Uchiha Sasuke. Pria tampan dengan kulit putih susu, dengan rambut dan mata segelap langit dimalam hari, tubuh atletis kerena sering ke gym dan merupakan kapten basket konoha gakuen. Salah satu penerus perusahaan otomotif,Sharingan. Juara umum di konoha gakuen. Sang pangeran sekolah yang menarik perhatian banyak gadis dan sedikit pemuda, karena hubungan sesama jenis baik laki-laki dengan laki-laki maupun perempuan dengan perempuan hal biasa dan telah di legalkan di negara Hi. Jadi jangan heran kalau sang uchiha punya fans ada cukup banyak pasangan homo dan lesbi dikonoha gakuen.

Sasuke berjalan dengan tegap dan gagah kearah kelasnya sampai...

"PAGI SASUKEEEEEEEEEE," sapa atau tepatnya teriak yang memekakkan telinga mengganggunya.

Mata onyxnya melihat salah satu teman sekelasnya berjalan kerjalan kearahnya sambil memamerkan senyum lebar kepadanya. Sasuke hanya mendengus, dia diam di tempatnya menunggu sang teman yang hanya beberapa meter dari tempatnya berdiri.

"He..he...he... pagi 'Suke," sapa ulang pemuda tampan berambut pirang dan bermata biru langit.

"Hn," hanya itu balasan sang Uchiha.

"Kau sudah mengerjakan pr dari hayate-sensei?" tanya pemuda berkulit tan pada Sasuke.

"Hn,"

"Nomor 17, sudah?"

"Hn,"

"Aku belum. Pakai rumus yang mana sih itu?"

"hn,"

"Heh,Teme! 'hn' mu itu tak menjawab pertanyaan ku tau!" ujar pemuda pirang mulai kesal.

"Hn,"

"Gah, aku tak mau menyontekmu! Hanya tanya rumus saja nanti juga akan ku hitung sendiri!"

"Hn,"

"Aaaaargh, Teme!" ketus pemuda yang bernama Namikaze Naruto itu sambil mengacak rambutnya.

Pembicaraan berakhir dengan teriakan frustasi Naruto dan serigaian Sasuke yang merasa senang membuat kawannya saat mereka masuk kelas.

XXX

"Sas, ke kantin yuk!" ajak Naruto pada Sasuke sambil merangkul pundak Sasuke yang masih duduk dikursinya. Sasuke duduk di depan Naruto, kursi ke tiga dekat jendela. Naruto tak sadar perlakuannya padasang kawan membuat jantung Sasuke berdetak lebih cepat dari biasanya.

"Hoi,Naruto aku mau ke kelas Shikamaru dulu ya!" kata kiba yang duduk barisan seberang pada Naruto. Naruto yang memang tahu kalau sahabatnya pacaran dengan si Jenius tapi pemalas dari kelas sebelah hanya mengangguk.

Sasuke melepas rangkulan Naruto lalu jalan duluan.

"Hoi, tunggu teme!"

"Enaknya makan apa ya?" tanya Naruto pada dirinya sendiri saat mereka melangkah kearah kantin.

Sasuke menyerigai, "pasti ramenkan,"

"He..he...he...he..." Naruto hanya tertawa lebar.

Kantin sangat penuh, semua tokonya di kerubungi siswa-siswi kelaparan.

"Kau tunggu disini saja,Teme,biar aku yang mengantri. Kau mau apa?" ucap Naruto saat mereka sampai dan di duduk dibangku kosong di kantin.

Sasuke tampak menimbang-nimbang.

"Aku mau jus tomat dan roti keju saja,"

"Oke!"

Saat Sasuke menunggu Naruto Kiba datang bersama Shikamaru, shikamaru langgsung mengantri, juga ada Gaara dengan neji yang datang sambil bergandengan tangan.

"Mana Naruto?" tanya gaara

Sasuke hanya menggerakkan dagunya ke antrian sebagai bahasa isyarat.

Tak lama Naruto datang denga semanggok ramen kuah misa dengan kantong plastik yang berisi pesanan Sasuke.

"Ini, teme," Naruto menyerahkan kantong nya pada Sasuke saat ia sampai di bangku mereka.

"Jus jeruknya punyaku,"

"Hn,"

"kalian tak makan?" tanya Naruto pada Gaaradan Neji

Neji mengangkat bungkusan di tangannya yang bebas.

"Aku bawa bekal, Gaara juga,"

"Gaara membuatkanmu bekal?" tanya Naruto heran. Ia tak menyangka Gaara bisa masak.

"Bukan, itu bikinan Hanabi adik Neji. Dia juga membuatkanku," kali ini Gaara yang menjawab.

"Hooo," lalu Naruto mulai memakan ramennya.

"Aku pergi dulu," kata Sasuke tiba-tiba.

"Maw kemawnaw?" tanya Naruto dengan mulut penuh ramen.

"Makan siang di taman belakang. Disini terlalu ramai"

Temen-temannya hanya mengangguk.

XXX

Sasuke duduk bersandar disalah satu pohon di taman belakang sekolah,roti dan jus tomatnya sudah habis dimakan. Ia suka ada disana, tempatnya sejuk dan tenang. Tiba-tiba Sai sepupunya datang dan duduk di sampingnya.

"Hai sasuke," panggil sai lengkap dengan senyum palsunya.

"Hn," Sasuke menanggapi Sai dengan kata kesayangannya.

"Aku mau tanya sesuatu padamu,boleh?"

"..." Sasuke hanya menganggat alisnya.

"Kau suka Naruto?" tanya Sai to the point.

"Sebagai kekasih maksudku," lanjutnya.

"..." wajah Sasuke biasa dalam hatinya, dia sedang berdebat dengan dirinya sendiri antara mau mengaku atau tjdak, namun egonya yang sangat tinggilah yang menang.

"..."

"..."

"Sasuke?"

"Kau bodoh?" ucap Sasuke setelah teerdiam beberapa lama.

"Hah?" tanggap Sai bingung.

"Apa kau pikir aku akan menyukai bocah bodoh dan berisik macam dia? Sebagai temannya saja sudah merepotkan,apalagi kekasih. Suara cemprengnya membuat gendang telingaku mau pecah, sikapnya yang tidak bisa diam dan suka cari perhatiaan itu membuat mataku sakit, otak tololnya yang bahkan tak bisa menghapal sudut istimewa trigonometri membuatku muak. Terlebih dia itu laki-laki. Aku ini normal," ucap Sasuke panjang lebar. Bahkan seorang Uchiha pun bisa bacara panjang lebar kalau ingin.

"Jadi kau tak suka dia?" tanya Sai meyakinkan.

"Apa penjelasanku kurang jelas?" tanggap Sasuke sinis.

"Hanya meyakinkan. Kau tak suka dia?" ulang Sai.

"Iya, Sai,"

"Benarkah?"

"Apa sih maksudmu menanyakan hal ini?" tanya Sasukemulai geram denganSai yang sepertinya ingin menekannya.

"Well, sebenarnya aku Suka Naruto," ucap Sai serius sambil menatap Sasuke senyumnya telah menghilang.

Sasuke terbelalak terkejut. Ia tak menyangka sepupunya punya perasaan khusus pada Naruto. Wajahnya tetap stoic tapi hatinya berkecamuk, antara kesal dan cemburu.

"Aku hanya ingin memastikan kau sainganku atau bukan, kau cukup dekatnya karena sekelas," Sai memang hanya sekali sekelas dengan Naruto saat kelas satu. Saat kelas 2 dan 3 mereka beda kelas.

"Kau gila? Kita ini seorang Uchiha yang punya harga diri tinggi. Bagaimana kau bisa mengatakan hal itu. Bagaimana dengan ayahmu apabila mengetahui hal ini?" suara Sasuke tetep terdengar datar.

"Tak masalah kok, ayah dan seluruh keluarga Uchiha tau kalau aku membenci perempuan. Khusnya ibuku yang kawin lari dengan kekasih gelapnya jadi ku rasa mereka akan mengerti,"

Sasuke hanya diam tak menaggapi. Dia bingung dan cemas. Dai menyukai Naruto melebihi seorang teman, entah sejakkapan ia sendiri tak tau. Ia selalu nyaman kalau ada di dekat Naruto tak suka kalau Naruto memeperdulikan orang selain dirinya. Hanya saja harga dirinya terlalu tinggi untuk mengakui itu semua. Dan hanya menunggu naruto sendiri yang bergerak mendekatinya. Sejujurnya di amat senang dan menyukai saat Naruto begitu perhatian dan dan baik padanya, dia selalau ingin Naruto ada di dekatnya. Tapi sekarang ada Sai yang menjadi saingannya. Dia cemas.

"Apa yang akan kau lalukan?" tanya Sasuke.

"Aku akan mendekatinya,"

Saat itu tak satupun dari mereka yang tau kalau ada seseorang yang sejak tadi mendengarkan pembicaraan mereka di balik pohon tah jauh dari tempat mereka. Tangan orang itu terkepal geram.

TBC

Haaaah niatnya mau bikin oneshoot tapi mata fujo da gak kuat, mau tidur . puasa itu bikin cepet ngantuknya, padahal fujo gak pernah tidur siang.

Saran dan kritik yang membangun masih Fujo tunggu dengan penuh harap. Untuk flamer silahkan aja, tapi dengan alasan yang jelas dan jangan menghina pair kesayangn Fujo!

Ayo ripiu biar Fujo semangat ngetiknya!

Ripiu please...