Cerita berikut ini mengambil setting dan timeline dari rute Unlimited Blade Works milik Fate/stay night.
Lokasi: Kastil Einzbern
"...Gate of Babylon"
Gilgamesh akhirnya mengeluarkan noble phantasmnya di hadapan mereka. Ratusan senjata pun muncul di udara, semuanya merupakan senjata legendaris yang dimiliki oleh pahlawan-pahlawan terkenal zaman dahulu.
"Kalian pikir bisa melawanku?"
Sementara Rin yang masih tak percaya ia baru kehilangan Archernya, langsung menyerang kearah Gilgamesh dengan segenggam permata di tangannya, yang hendak dilemparkannya tepat di wajahnya.
"Kaaaauuuuu! Kau apakan Archer-ku?"
"Hmph!" Gilgamesh meluncurkan salah satu pedangnya kearah Rin dengan secepat kilat.
"!"
Namun Saber dengan sigap langsung menepisnya dan melindungi master barunya tersebut. "Rin, mundur!"
Sementara itu Shirou juga berusaha untuk menge-trace sebanyak mungkin senjata yang ia lihat dari Gate of Babylon milik Gilgamesh.
"Akulah lawanmu, King of Heroes!" serunya.
Gilgamesh hanya tersenyum mengejek melihatnya. "Hahaha, peniru sepertimu berani melawanku?" sambil menembakkan senjata-senjatanya kearah Shirou. Tentu saja Shirou berusaha menahannya, namun setiap senjata hasil tracenya digunakan untuk menahan serangan-serangan tersebut, pasti pecah. Sehingga pada akhirnya pun ia terdesak.
"Aaargh...!" sebuah tombak menyerempet bahu kirinya, dan menorehkan luka yg cukup dalam.
"Hmph. Masih bisa bertarung kau, bocah?"
Shirou berusaha berdiri dengan berpegangan pada tombak tersebut. "...Selama aku masih bisa bernafas, aku tidak akan menyerah begitu saja!"
Tiba-tiba reijuu di tangan kirinya pun bersinar, dan detik berikutnya muncul sinar di lantai sekelilingnya.
"Apa yang—"
Sedetik kemudian, sebuah kilatan merah menyerang kearah Gilgamesh. Sesaat ia terkejut akan serangan dadakan tersebut, namun berhasil menahannya dengan perisai. Ternyata wujud kilatan tersebut adalah seorang pria berbaju merah yang memegang tombak di masing-masing tangannya, berdiri di depan Shirou.
"Servant Lancer... Tiba! Apakah kau master yang telah memanggilku...?"
"...Ha?" Shirou yang kebingungan hanya bisa tercengang melihatnya. Namun ia langsung mengangguk cepat setelah ia mengerti situasinya.
"I, iya! Maksudku, akulah master yang telah memanggilmu!"
Lancer merah tersebut melihat kearah Gilgamesh. "Apakah dia musuh yang sekarang harus kukalahkan, master?"
"Ya! Pokoknya hajar saja dia sampai mampus!" teriak Shirou. Gilgamesh mulai geram sambil kembali memunculkan lebih banyak senjata dari noble phantasmnya.
"YOSH! SERAHKAN SAJA PADAKU!"
Tiba-tiba dengan suara toa yang lebay, Lancer merah tersebut mulai mengayunkan senjatanya. Percikan api mulai muncul dari kedua ujung tombak besarnya.
"TEN! HA! ZESSHOU! SANADA GENJIROU YUKIMURA! KENZAN!"
Hal yang terjadi berikutnya adalah aula utama kastil einzbern yang dipenuhi kobaran api. Namun alih-alih panik oleh ruangan yang mulai terbakar, semua yang berada di ruangan tersebut malah tercengang melihat kuda-kuda bertarung Lancer merah tersebut, yang bisa dikatakan, sangat berlebihan alias lebay.
"TIDAK AKAN ADA YANG DAPAT MENANDINGI TOMBAK PENAKLUK LANGIT INI! BERSIAPLAH!"
Namun Gilgamesh malah mendecak kesal sambil menyapu abu dari pakaiannya. "Cih, bajuku jadi kotor begini..."
Ia membalikkan badannya dan berjalan membelakangi mereka. "Hei, bocah-bocah! Bersyukurlah hari ini aku membiarkan kalian lolos. Lagipula jika aku berlama-lama disini, nanti Holy Grail ini bisa membusuk. Sampai jumpa, berikutnya aku tidak akan mengasihani kalian! Hahaha!" kemudian ia pun menghilang.
Sementara itu Shirou masih tercengang melihat perilaku servant barunya.
To be continued...
