Title : 'She Is An Amazing Girl' (judul yang aneh)
Cast : Sehun, Jongin (Kai), Baekhyun, Luhan, etc.
Warning : GS!, Typo, OOC, dll.
Summary : "Kalau begitu aku akan mendekatinya dan berbuat baik padanya untuk mengambil hati Luhan Oppa."/ "Bagaimana gigitanku? Ingin merasakannya lagi?"/ Jangan pernah tundukkan kepalamu pada mereka, kau akan terlihat lemah jika seperti itu.
-KaiHun-
Desas-desus dari para siswi yang membicarakannya dikoridor sekolah mengiringi langkah gadis cantik berambut blonde itu semenjak dua hari yang lalu ia menginjakkan kakinya di sekolah ini pertama kali, bukan membicarakan hal-hal baik tentangnya tetapi lebih kepada hal-hal buruk. Toh, dia tak perduli. Gadis bearambut blonde yang bernama Kim Sehun itu tetap melanjutkan langkahnya dengan wajah datar tanpa memperdulikan siswi-siswi yang menggunjingnya.
"Lihat! Sombong sekali gadis itu." Ujar salah satu siswi yang berada di koridor itu.
"Benar. Bukankah ia murid baru yang berasal dari China itu?" tanya teman gadis itu.
"Ya, dia siswi kelas XI.1"
"Kudengar dia adik perempuan Luhan Oppa."
"Benarkah? Kenapa sikap mereka berbeda sekali, yah.. walaupun wajah mereka sedikit mirip sih."
"Kalau begitu aku akan mendekatinya dan berbuat baik padanya untuk mengambil hati Luhan Oppa." Bisik salah satu gadis itu.
"Dasar penjilat" gerutu Sehun, hey walaupun gadis itu berbisik tapi ia masih bisa mendengar bisikan gadis itu yang sedikit keras.
Karena terlalu malas mendengar suara siswi-siswi yang tengah bergosip tidak penting itu, Sehun pun segera menyumpal telinganya dengan earphone dan berjalan santai memasuki kelas.
.
.
Kim Jongin atau biasa dipanggil Kai, hanya memandang kedua temannya yang tengah berdebat meributkan siapa diantara mereka berdua yang paling tampan hanya menghela nafas bosan.
"Hey.. Kim Luhan, semua orang juga tahu bahwa Huang Zi Tao lah yang paling tampan, bukan kau."ujar pemuda bermata panda yang memiliki nama Tao dengan suara menggelegar membuat beberapa pasang mata mengarah padanya. Sedangkan orang yang bernama Kim Luhan hanya tertawa mengejek mendengar perkataan Tao, yang mengaku dirinya tampan.
"No..No..No, akulah yang lebih tampan. Bukankah begitu Kai?" ujar Luhan seraya berdiri diatas kursi kantin dan menendang lengan Kai yang duduk disebelahnya. Sedangkan Kai hanya mengalihkan pandangannya kearah lain seraya bergumam "Terserah kalian!" lalu beranjak pergi meninggalkan mereka berdua.
"Aduh.. bisa-bisanya mereka mempeributkan hal konyol seperti itu di kantin seramai ini dan menjadi tontonan banyak orang, benar-benar memalukan. Mereka tidak sadar apa bahwa akulah yang paling tampan?"batin Kai narsis.
"YA! KAU MAU KEMANA KAI?"teriak Luhan, membuat Kai bertambah malu karena sekarang mereka semakin menjadi pusat perhatian, Kai jadi heran kenapa mereka berdua (Luhan dan Tao) bisa digilai banyak wanita padahalkan mereka berdua sering bertingkah absurd. Oh ayolah Kai bukankah dirimu juga?
"Ke toilet." Kai segera pergi dari kantin sebelum kedua temannya itu membuatnya semakin malu.
.
.
Setelah sampai di kelas Sehun segera melempar tasnya ke meja paling pojok lalu mendudukkan dirinya disana dan mengamati sekeliling kelas. Suasana kelas sudah mulai ramai, banyak siswa-siswi yang mulai berdatangan memasuki kelas. Pandangan Sehun terhenti pada seorang gadis mungil yang berjalan memasuki kelas dengan menunduk tanpa memperlihatkan wajahnya. Ia mengerutkan dahinya saat Yoona menghampiri gadis yang menunduk itu dan berhenti dihadapannya. Sehun membulatkan matanya saat Yoona memecahkan telur ayam ke atas kepala gadis yang menunduk itu.
"Ups.. mianhae aku sengaja. Masih berani ke sekolah juga rupanya? Kukira kau sudah tidak berani menginjakkan kaki disekolah lagi setelah dua hari yang lalu terkunci di toilet seharian." Ujar Krystal seraya menjambak rambut gadis itu, hingga gadis itu mendongak memperlihatkan wajahnya.
Sehun yang sudah tidak tahan melihat pembully-an itu segera menghampiri mereka, menampik tangan Krystal yang menjambak gadis itu dan ganti menjambaknya lalu mendorongnya hingga Krystal tersungkur di lantai.
"Apa-apaan kau ini? Kami tidak ada masalah denganmu manusia es." Teriak Krystal seraya bangkit berdiri dan mencakar wajah mulus Sehun.
"Aku? Aku hanya tidak suka melihat pembully-an yang kalian lakukan jadi aku ingin menghentikannya." Balas Sehun dengan nada datar dan wajah dingin.
"Kurang ajar.." geram Krystal yang lalu bangkit berdiri menghampiri Sehun dan menjambak rambut Sehun. Sehun yang tidak terima balas menggigit tangan Krystal yang menjambaknya hingga Krystal melepaskan jambakannya pada rambut blonde panjang Sehun yang terurai.
"Bagaimana gigitanku? Ingin merasakannya lagi?" Tanya Sehun seraya menyunggingkan smirk di wajah cantiknya.
"Sial kau.." Ujar Krystal sambil memegangi tangannya yang berdarah karena gigitan Sehun. Krystal yang semakin geram akhirnya menyerang Sehun lagi, dan terjadilah aksi saling jambak dan cakar diantara mereka berdua. Sedangkan gadis yang dibela Sehun dipegangi tangannya oleh kedua teman Krystal, Yoona dan Victoria. Gadis itu hanya menangis seraya berteriak "Berhenti!" kepada dua orang yang tengah berkelahi.
Saat Krystal hendak menampar Sehun, seseorang menahan lengannya dan menatapnya tajam. Membuat Krystal hanya bisa menelan ludah ngeri. Sedangkan Sehun yang berdiri sambil menatap kedua orang itu hanya ber-smirk dan meninggalkan tempat itu seraya melepaskan kedua tangan Yoona dan Victoria yang memegangi kedua tangan gadis bertubuh mungil dengan kacamata tebal yang menatapnya dengan beruraian air mata, dan menarik mungil itu keluar kelas menuju toilet. Setelah sampai di toilet Sehun segera melepas genggaman tangan gadis itu yang bergetar dan terasa dingin.
"Go..gomawo, uhm?" kata gadis mungil itu seraya mengusap tengkuknya dan kembali menunduk lagi.
"Kim Sehun, panggil aku Sehun." Sahut Sehun yang mengerti bahwa gadis mungil itu bingung harus memanggilnya siapa.
"Ah.. Perkenalkan Byun Baekhyun imnida." Ujar gadis mungil bernama Baekhyun itu seraya tersenyum manis.
"Ne, kau membawa seragam cadangan tidak?" Tanya Sehun.
"Tidak.." jawab Baekhyun seraya menunduk.
"Jangan pernah tundukkan kepalamu pada mereka, kau akan terlihat lemah jika seperti itu. Sudahlah cepat bilas rambut dan badanmu yang terkena telur! aku akan mengambilkanmu seragam cadangan milikku." Ujar Sehun datar lalu beranjak pergi mengambil seragamnya.
.
.
"Sudah selesai?" Tanya Sehun saat melihat Baekhyun yang sudah rapi keluar dari kamar mandi, menurut Sehun anak ini sebenarnya cantik dan imut, penampilannya juga tidak terlihat nerd hanya saja kacamata besar berlensa tebal itulah yang membuatnya agak terlihat nerd.
"Sudah, ayo kita ke ruang kesehatan! Kita obati dulu lukamu itu." Jawab Baekhyun lalu menariik tangan Sehun menuuju ruang kesehatan.
"Tidak usah." Tolak Sehun.
"Jangan menolak! Lihatlah! Lukamu itu Sehunnie, aku tidak ingin terjadii apa-apa padamu." Ujar Baekhyun seraya mengelus lembut pipi Sehun yang berdarahh karena cakaran Krystal, yang membuat Sehun tersenyum tipis.
"Ne, Byunbaek."
"YA, panggilan apa itu? Kenapa aneh sekali?" gerutu Baekhyun seraya mengerucutkan bibirnya imut.
"Jangan cemberut begitu dong Byunbaek!" goda Sehun seraya mencubit kedua pipi Baekhyun, membuat Baekhyun tersenyum dan mengulurkan jari kelingkingnya kehadapan Sehun. Sehun yang tak mengerti hanya memandangi Baekhyun dengan bingung. Baekhyun yang terlalu lama menunggu Sehun akhirnya mengangkat tangan Sehun dan menautkan kedua jari kelingking mereka.
"Jadi, sekarang kita adalah sahabatkan?"Tanya Baekhyun.
"Bukan." Jawab Sehun datar.
"Sudah kuduga." Gumam Baekhyun seraya menurunkan kedua tautan jari kelingking mereka dengan wajah sedih.
"Sudah kuduga apa Byunbaek? Kita memang bukan sahabat tapi kita adalah saudara, Ok? Jadi jangan sedih lagi! Aku tadi hanya mengerjaimu." Kata Sehun seraya tersenyum jahil.
"YA! Sehunnie kau membuatku takut. Tapi, terimakasih sudah mau menjadi saudaraku."
Mereka berdua akhirnya berpelukkan, dengan Baekhyun yang lagi-lagi meneteskan air matanya, tapi bukan air mata kesedihan melainnkan air mata kebahagiaan dan terharu. Sepertinya, Sehun sudah menemukan teman baru di sekolah barunya. Tidak, bukan teman tapi saudara.
.
.
Sementara itu di tempat lain seorang pemuda tengan berjalan mondar-mandir bingung seraya mengacak rambut blondenya. Sedangkan kedua teman pemuda itu hanya memandangnya bosan.
"Damn.. dimana bocah nakal itu."
TBC
