Langkahnya semakin cepat. Terus saja mondar-mandir sambil menggigit kukunya di depan saudara sepupunya yang berambut hitam legam itu sedang membaca buku kesayangannya, tanpa mempedulikan saudara perempuannya dengan rambut bewarna merah keunguan itu terus bingung dan menggeret kopernya.
"Sasuke," suara khasnya itu akhirnya memanggil nama saudaranya yang sedang sibuk dengan bukunya itu. Sasuke hanya menoleh. Raut wajahnya terlihat malas, mengingat saudarnya itu mondar-mandir terus sejak datang tadi.
"Itulah yang dikatakan ayahku, Fushame." Sahut Sasuke sambil membaca bukunya itu.
"Tidak bisa!" kata saudara sepupu perempuannya itu yang dipanggil 'Fushame' oleh Sasuke tadi akhirnya menghentikan langkah kakinya. Sasuke menghela napas dan menutup bukunya dengan mendengus.
"Turutilah perkataan ayahku sekali ini saja," kata Sasuke menoleh kepada Fushame.
"Tidak mau," kata Fushame sambil menggelengkan kepalanya.
"Kalau begitu kau harus membujuk ayahku untuk menghentikan keinginannya itu,"
Fushame yang menunduk dan terduduk di sofa. Ia tidak langsung menyahut perkataan Sasuke. Ia malah mengikat rambutnya yang tergerai bebas itu. "Bantu aku untuk membujuk ayahmu,"
Sasuke hanya tersenyum masam, seperti menolak. Memang benar. Ia hanya bangkit dari sofa yang didudukinya tadi dan berjalan menuju kamarnya, "Tidak mau," Fushame menoleh terkejut mendengar perkataan Sasuke.
"Apa? Mengapa, Sasuke? Jangan begitu!" kata Fushame dengan nada sedikit marah dan kesal.
"Aku menyetujui pemikiran ayahku, jadi aku tidak akan mendukungmu," kata Sasuke agak tersenyum masam. Bagaimana dengan Fushame? Tentu saja dia marah.
"Huh! Aku hanya ingin berada di sini karena ada ujian karate selama 3 minggu, aku tidak ingin menjadi ninja atau sejenisnya," saudaranya yang berusia tidak lebih dari 15 tahun itu hanya tertawa kecil mendengar Fushame yang seumuran dengannya itu selalu menolak apa yang diinginkan oleh Fugaku.
"Cobalah lagi, kau ini dahulu adalah seorang shinobi di Konoha, bukan?" kata Sasuke berusaha membujuk saudaranya itu.
"Kini tidak lagi! Shinobi telah membunuh orang tuaku," kata Fushame sambil melipat kedua tangannya di dada.
"Coba kembali ke masa lalu. Dan ingat apa yang dikatakan orang tuamu sebelum meninggal," sahut Sasuke menghampiri Fushame.
"Jadi?"
"Mulai besok ikutlah denganku," kata Sasuke dan masuk ke kamarnya tanpa menghiraukan sahutan dari Fushame. Tetapi Fushame memang tidak membalas perkataan Sasuke. Ia hanya terdiam dan berusaha merenungkan. (Reader: sebenernya apa sih yang terjadi?) Ayo, coba kita FlashBack.
FLASH BACK
"Sasuke! Aku datang," kata Fushame sambil mengetuk pintu rumah Sasuke. Sasuke membukakan pintu.
"Akhirnya kau datang, aku sudah menunggumu" kata Sasuke begitu melihat seorang perempuan berambut merah keunguan muncul di depan rumahnya.
"Ya, tadi ada latihan tambahan," kata Fushame yang masih berdiri. Karena Fushame lebih senang jika berbicara sambil berdiri.
"Karate?" Sasuke menuju lemari bukunya dan mengambil sebuah buku bersampul biru.
"Yap, itu benar. Cukup melelahkan. Tetapi menjadi seorang shinobi lebih melelahkan," terang Fushame.
"Kau juga mantan seorang shinobi. Jangan terlalu terlihat lemah seperti itu,"
"Baiklah," Fushame mendengus, "mana ayahmu?" lanjut Fushame.
"Menjalankan misi kurang lebih selama 1 bulan, ada apa?" kata Sasuke sambil menopangkan dagunya pada tangan yang ia topangkan pada lipatan kakinya di sofa.
"Tidak apa, hanya bertanya. Aku takut ayahmu akan berkata yang aneh padaku." Kata Fushame mungkin sedang mengelus dadanya seperti lega.
"Memang benar," ucap Sasuke tenang. Raut wajah Fushame menjadi terlihat tegang sekaligus terkejut. Pantas saja, pamannya itu selalu mengucapkan kata-kata sandi yang harus selalu ia turuti dan juga jalani. Itu sangat menekan Fushame, sehingga Fushame harus selalu lari dari pamannya itu.
"Apa?" ujarnya.
"Kau diminta untuk menjadi ninja lagi oleh ayahku. Itu semua demi kebaikanmu," kata Sasuke datar dengan membalik halaman buku yang sedang ia baca. Fushame terdiam. Ia berkeringat dingin. Dan agak menyesal karena ia telah pergi ke Konoha. Karena kenyataannya ia sudah muak menjadi ninja.
Dulu ia adalah seorang ninja yang hebat. Banyak pula teman yang mengaguminya. Selain pintar dan hebat, dia juga adalah seorang gadis yang cantik dan baik hati. Meskipun jika ia marah seluruh orang akan berlutut *lebay!#. karakternya hampir mirip dengan Sasuke. Selalu stay calm and kece. Selalu tenang dan dingin. Itu membuat banyak teman laki-lakinya selalu cari perhatian setiap kali ada Fushame. Dulu, temannya yang bersikeras untuk mendapatkan Fushame itu adalah Kiba dan Neji. Tapi itu sebelum ia akhirnya pindah ke China, bersekolah di situ pada saat ia berumur 10 tahun dan meninggalkan statusnya sebagai 'Chuunin'.
FLASH BACK OFF
Malam harinya,
"Halo Otouta, aku pulang." Terdengar suara berat dari arah pintu masuk. Walaupun mendengar, tetapi Fushame yang sejak pagi duduk diam di sofa pura-pura tidak mendengar kalau kakak sepupunya itu pulang. "Oh, Fushame. Akhirnya kau datang," ujar orang tadi yang tak lain adalah Uchiha Itachi.
"Hn.." sahut Fushame singkat. Ia terlihat murung dan lemas. Mengingat sejak datang tadi ia belum makan apapun.
"Sasuke?" Tanya Itachi lembut. Fushame menunjuk ke arah kamar Sasuke dengan jari telunjuknya. Itachi pun menoleh mengikuti arah yang ditunjuk Fushame. Itachi terlihat mengernyitkan dahinya dan raut wajahnya terlihat kesal. Itachi berjalan menuju kamar Sasuke. Dan membuka pintu kamarnya dengan kasar. "Sasu..." bentaknya begitu membuka pintu kamar Sasuke. Tetapi terhenti begitu melihat Sasuke sedang terbaring dengan nyenyak sambil mengucapkan kata-kata yang tidak jelas. Mengigau. Fushame ikut melihat apa yang dilakukan Sasuke.
"Ada apa Itachi – san?" tanyanya.
"Sudah, kita biarkan saja," Itachi tertawa kecil meninggalkan kamar Sasuke. Fushame mengikuti Itachi dan ikut tertawa kecil.
"Oh…" sahut Naruto begitu mendengar cerita Sasuke. "Kapan ia mulai kemari?" tanyanya.
"Mungkin sebentar lagi," sahut Sasuke sembari mengesap minuman botolnya.
"Apa? Jadi hari ini?" Naruto bertanya lagi.
"Ya, aku sudah berjanji untuk mengantarnya berkeliling Konoha pukul…" Sasuke melihat jam dinding yang ada di depannya, "Oh tidak, sudah pukul 3, sampai nanti Naruto," Naruto mengernyitkan dahinya karena ditinggal Sasuke begitu saja. Sasuke berlari menuju rumahnya, ia berusaha berlari secepat mungkin.
Ia takut Fushame telah menunggunya dan akan memarahinya. Karena ia tahu bagaimana jika Fushame marah. Sangat menyeramkan. Setelah Sasuke berlari sekitar 2 km, akhirnya ia tiba di depan rumahnya. Sepi. Sunyi. Tidak ada siapa-siapa. Kemana Fushame? Atau jangan-jangan karena dia marah akhirnya ia pergi sendirian dan mencari Sasuke dan ingin memarahi Sasuke. Oh tidak. Jika seperti itu. Berarti ia harus segera lari.
"Sasuke, maaf…" suara khas seseorang terdengar dari arah belakang.
"Fushame," kata Sasuke terkejut dan menoleh ke belakang yang ternyata adalah Fushame. Ia tidak terlihat marah. Setidaknya itu membuat Sasuke lega. "ada apa?" lanjutnya.
"Tidak apa, ayo kita mulai." Seulas senyum terkembang di wajah Fushame. Melihat wajah Fushame yang terlihat cerah begitu membuat Sasuke ikut tersenyum pula. Sasuke mengangguk dan berjalan. Mereka mulai berkeliling sambil bercerita-cerita. Walaupun mereka adalah saudara, paras mereka tidak terlihat mirip sama sekali. Karena Sasuke memiliki rambut yang hitam, sedangkan Fushame memiliki rambut yang merah keunguan. Itu sangat berbeda, bukan? Itulah mengapa jika mereka sedang berjalan bersama, mereka terlihat seperti sepasang kekasih. Mereka melewati sebuah taman yang biasa dipadati oleh gadis-gadis (fans-nya Sasuke). Seorang gadis dengan rambut pirang melihat Sasuke yang sedang berjalan bersama seorang… Apa? Gadis itu menepuk pundak gadis yang ada disebelahnya dengan rambut merah muda.
"Hei, Sakura – chan. I-itu bu-bukankah Sasuke?" tanyanya. Gadis yang dipanggil Sakura itu ikut menoleh dan mengernyitkan dahinya.
"Apa? Sasuke – kun. Dengan seorang gadis?" kata Sakura mengepalkan tangannya.
"Bagaimana itu bisa terjadi?" Tanya gadis berambut pirang itu
"Ino! Kita harus buat pelajaran sama gadis itu," ujar Sakura bersemangat.
"Iya," Ino pun menanggapinya juga dengan bersemangat.
ON SASUKE & FUSHAME SIDE
"Konoha sangat berubah," kata Fushame dengan wajah yang dingin. Tepi jalan sangat ramai dipadati oleh anak-anak kecil yang sedang berlarian penuh semangat.
"Begitulah," ujar Sasuke dengan suara datar dan menaruh tangannya di saku celana. Seperti biasa. Mereka berjalan dengan tenang. Sangat tenang. Tiba-tiba..
PLETAK!
"Aduh!" Fushame mengelus kepalanya, "apa ini?" kata Fushame sambil menoleh ke arah benda yang telah memukul kepalanya.
"Siapa kau berani mendekati Sasuke – kun! Dengar, Sasuke itu milikku!" sesosok gadis dengan rambut merah muda berkata sambil mengangkat tangannya dan tertawa tidak jelas. Fushame, bukannya memerhatikan perkataan Sakura tetapi malah mengambil sepatu yang tadi dilempar ke kepalanya pada Sakura.
"Ini milikmu?" Tanya Fushame.
"Oh, iya. Benar ini milikku, bagaimana kau tahu?" kata Sakura sambil memakai sepatunya, tetapi akhirnya ia tersadar, "Hei! Aku sedang berkata padamu. Kau tidak memerhatikan, ya?" kata Sakura marah-marah.
Ino?
Ino menahan Sakura agar Sakura tidak berbuat yang macam-macam. Tepatnya memukuli orang, huh -_-vv.
"Tidak, memang kau berkata sesuatu padaku?" kata Fushame begitu polos.
"IYA! AKU BILANG JANGAN DEKATI SASUKE – KUN!" kata Sakura tambah kesal. Ino mulai kewalahan.
"Oh, begitu. Memang kenapa? Ia berbahaya?" Tanya Fushame lagi dengan polos.
"Ehm, mungkin iya." Kata Sakura, "BUKAN!"
SKIP! ~~~~~~~~~~~~~~~~~~ -_-
"Oh jadi kalian saudara? Aku Sakura dan ini Ino. Salam kenal. Maafkan aku, ya. Aku sudah jealous," kata Sakura sambil membungkukkan tubuhnya.
"Tidak apa, aku Fushame. Salam kenal juga,"kata Fushame lembut.
"Hoi! Sasuke kau dipanggil Nenek," teriak Naruto dari kejauhan. Sasuke, Fushame, Ino, dan Sakura menoleh keheranan. Kebetulan di sekitar situ ada nenek yang merasa tersinggung dan menghampiri Naruto dan memukuli kepala Naruto.
SKIP! ~~~~~~~~~~~~~~~~~~ -_-
"Nenek? Nenek siapa?" Tanya Sasuke tidak mengerti.
"Maksudku Nenek Tsunade," sahut Naruto sambil mengelus kepalanya.
"Oh, baiklah," kata Sasuke berjalan meninggalkan Fushame dan yang lain.
SAMPAI DI RUANG HOKAGE
"NENEK!" teriak Sasuke. Tsunade menoleh, dan tersenyum.
"SASUKE!" balas Tsunade terkekeh.
Ralat!
Tok! tok..
"Masuk!" kata Tsunade dari dalam, "Oh, Sasuke. Ada misi,"
"Misi untukku?" Tanya Sasuke.
"Iya," jawab Tsunade.
"Apa itu?" Tanya Sasuke lagi.
"Tolong panggilkan Uchiha Fushame," kata Tsunade.
"Apa?" Sasuke terkejut.
SKIP! ~~~~~~~~~~~~~~~~~~ -_-
Tok! tok..
"Ya, silakan masuk!" kata Tsunade.
"Ada apa, Hokage – sama?" ujar Fushame begitu memasuki ruang Hokage.
"Fushame, sudah lama sekali."
"Ya Hokage – sama."
"Baiklah, selamat datang kembali di Konoha, Fushame. Ada misi untukmu saat ini," ujar Tsunade mengalihkan pembicaraan.
"Baik, apa misi itu, Hokage – sama?" sahut Fushame.
"Di daerah Barat, terdapat sedikit masalah. Coba kau selidiki dan bereskan. Jangan sampai gagal, semua ini bergantung padamu," ujar Tsunade tegas sambil menunjukkan sebuah peta.
"Baik, Hokage – sama," sahut Fushame sambil keluar dari ruang Hokage.
Dan inilah, Fushame memulai hidupnya dengan misi sebagai shinobi kembali…
CHAPTER 1 END!
