I`m Tired

Cast: sehun

Cast lain tebak sendiri(?)

Length: chaptered

-Happy reading-

.

.

Sehun hanya ingin hidup bahagia bersama keluarganya. Seperti yang semua temannya miliki.

Tapi tidak dengan Sehun.

Sehun hanya memiliki hyungnya, yang selalu memeluknya dan tersenyum padanya ketika dia menangis.

Hingga suatu hari, hyungnya menghilang.

Sehun tetap menunggu hyungnya.

Tapi hyungnya tidak pernah kembali padanya.

.

.

.

PROLOG

sehun yang baru berumur 5 tahun sedang berlari kecil ank au pintu rumahnya. Seseorang di luar sana baru saja menekan bel rumah. Dan sehun yang saat itu sedang bermain di ruang keluarga segera berlari untuk membukakan pintu.

Sehun tersenyum ketika melihat siapa yang datang. Dia segera memeluk pria yang jauh lebih tinggi di depannya dengan senyum bahagia.

"hei anak kecil, bagaimana kabarmu?"

"sangat baik, paman." Sehun tersenyum lebar hingga menunjukkan susunan gigi-putih-kecilnya yang rapi. Matanya yang memang sipit, terlihat hanya segaris. Pria itu langsung menggendong sehun dan mengguncangkan rambut sehun karena gemas.

Pria itu masuk dan menutup pintu rumah sehun. dia berjalan ke kamar sehun dan membaringkan sehun di atas tempat tidurnya. Dia terus mengusap kepala sehun hingga sehun tertidur pulas. Laki-laki itu menyelimuti tubuh kecil sehun dan tersenyum padanya. Setelah menyalahkan lampu meja sehun, dia berdiri menuju pintu kamar dan mematikan lampu kamar itu. Perlahan, dia menutup pintu kamar sehun dan memastikan derit pintu tidak membangunkan laki-laki kecil itu.

Pria itu turun ke lantai bawah dan berjalan ke kamar utama. Dia melihat pintu yang sedikit terbuka dan dapat mendengar isakan kecil dari dalam sana. Di berjalan mendekati pintu itu dengan perlahan dan melihat melalui celah pintu yang terbuka.

Seorang anak lelaki sedang menangis sendirian disana sambil memeluk sesuatu. Anak itu hanya terus menangis dan tidak menyadari pintu yang mulai terbuka perlahan. Dan sesosok pria dewasa masuk kedalam dan mendekatinya.

Pria itu menghela nafas berat melihat pemandangan menyedihkan di depannya. Dia duduk di sebelah anak lelaki itu dan menepuk pelan bahunya.

"kenapa ayah juga meninggalkan kami? Apa ayah lelah menjaga kami?"

pria itu memeluk anak lelaki kecil yang semakin menangis. Dia terus mengusap punggungnya sambil berusaha menenangkannya.

"jangan menangis. Adikmu bisa bangun."

Anak it uterus menangis sambil tapi hanya terdengar suara isakan kesil dari bibirnya. Pria ank aus memeluk dan mengusap punggul kecil dalam pelukannya.

.

.

.

Hari terus berganti dan berlalu begitu saja. Sehun hanya tinggal berdua dengan kakaknya. Selain itu hanya ada seorang pengasuh yang di pekerjakan oleh paman mereka sejak kedua orangnya meninggal, seorang supir keluarga yang memang sudah lama bekerja disana dan dua pembantu yang selalu bertugas untuk bersih-bersih dan menyiapkan makanan. Paman mereka menjadi orang tua angkat mereka dan menggantikan posisi ayah mereka sementara. Setidaknya hingga kedua anak itu sudah cukup umur dan sudah mampu untuk menjaga perusahaan milik ayah mereka.

Setiap hari sehun dan kakaknya kesekolah bersama supir mereka. Para pekerja di rumah mereka sangat menyayangi kedua kakak beradik ini dan merasa prihatin melihat kehidupan mereka.

Setiap hari sehun masih menunggu ayahnya pulang dari kantor. Tidak ada satu orangpun yang memberitahunya bahwa ayahnya sudah meninggal satu bulan yang lalu dalam kecelakaan mobil. Tapi menurut hasil otopsi, ayah sehun terkena serangan jantung saat menyetir, dan membuatnya kehilangan keseimbangan dan berakhir dengan kejadian tragis itu.

Sehun selalu bertanya kepada kakaknya, kapan ayah mereka akan pulang. Dan kakaknya hanya bisa tersenyum dan berkata bahwa mereka pasti akan bertemu dengan ayahnya lagi. Terkadang sehun merasa tidak puas akan jawaban kakaknya dan bertanya kepada semua pekerja di rumahnya. Dan mereka akan segera berkata, bahwa ayahnya sedang sibuk dan tidak bisa pulang.

"hyung, kapan ayah pulang? Aku merindukannya."

"jika kau ingin ayah segera pulang, kau harus menjadi anak yang manis dan penurut. Kau juga harus rajin belajar agar ayah tersenyum saat pulang nanti dan memberikan kita hadiah. Kau mengerti?"

Sehun berkata iya sambil mengangguk semangat. Dan dia akan memeluk kakaknya dan berlari ke dalam kamar untuk mulai belajar membaca. Kakaknya hanya dapat tersenyum sedih menatap kepergian sang adik.

Di hari minggu, mereka berdua akan bermain di taman bersama pengasuhnya. Mereka akan tertawa sambil saling mengejar atau berebut bola. Sehun akan tetap tertawa bahagia di setiap permainan mereka, walaupun kakaknya yang menang.

Sehun selalu menuruti kata-kata kakaknya dan selalu menjadi anak yang manis tanpa banyak mengeluh. Terkadang jika kakaknya baru pulang dari sekolah, sehun akan langsung memeluknya sambil menangis. Terkadang ketika sedang bermain ditaman, sehun akan berubah murung jika melihat anak seumurannya sedang bermain bersama orang tua mereka. Bahkan terkadang, sehun akan masuk ke kamar kakaknya tengah malam sambil menangis.

"hyung, aku merindukan ayah. Dan aku juga merindukan ibu…" dan sehun akan mulai menangis hingga tertidur dalam pelukan kakaknya.

Mereka melewati hari mereka bersama tanpa ada pertengkaran. Jika di sekolahnya sehun mendengar temannya bercerita bahwa mereka bertengkar dengan saudara mereka, sehun hanya mengerutkan alisnya tidak mengerti. Sampai di rumah, sehun akan bertanya kepada kakaknya dan kakanya hanya akan tertawa dan mengajak sehun membeli bubble tea favoritnya.

"hyung, temanku bilang mereka selalu bertengkar dengan kakak atau adiknya. Aku tidak mengerti kenapa mereka harus bertengkar. Dan kenapa aku dan hyung tidak pernah bertengkar?" sehun menatap kakaknya dengan wajah anak-anaknya yang polos.

"itu karena kau adalah adik terbaik didunia. Kau selalu patuh ank au sangat manis. Hyung tidak mungkin bisa marah jika ka uterus menjadi anak baik seperti ini." Kakak sehun hanya tersenyum lembut.

Di hari yang lain, mereka pergi ke taman bermain bersama paman dan bibi mereka. Menghabiskan sepanjang hari mencoba seluruh permainan yang boleh di masuki oleh anak seumuran sehun dan kakaknya. Malam hari, setelah semua merasa lelah dan selesai makan malam di sebuah restoran, mereka berdua akan diantar pulang. Dan kakaknya akan senang hati tidur bersama sang adik yang terus merengek karena kelelahan.

.

.

.

Di awal musim salju yang dingin, sehun dan kakaknya pergi berdua ke sebuah taman di antar oleh supir keluarga mereka. Mereka menolak saat sang pengasuh memaksa untuk ikut dan bersikeras hanya pergi berdua. Mereka bermain dengan anak-anak lain yang sudah berada di taman itu lebih dulu. Siang mulai datang dan ara orang tua mulai membawa anak mereka pulang untuk makan siang.

Sehun berkata bahwa dia lapar dan ingin pulang, tapi kakaknya berkata mereka akan di jemput saat hari sudah sore. Perut sehun mulai mengeluarkan sebuah suara, dia benar-benar sedang kelaparan. Kakaknya akan membelikan makanan asalkan sehun mau duduk manis dan menunggunya disini. Sehun hanya mengangguk patuh dan duduk di salah satu ayunan. Sehun terus memandangi punggung kakaknya yang perlahan menjauh hingga benar-benar menghilang.

Hari sudah mulai sore dan supir mereka mulai mencari keberadaan kakak beradik yang sejak pagi sudah bermain di taman. Dia tersenyum dan menghampiri sehun yang masih duduk dengan tenang sambil sesekali mengayunkan ayunannya.

Tapi supir itu merasa ada yang janggal. Sehun hanya sendirian dan taman sudah sepi. Dia bertanya kemana kakak sehun dan sehun hanya berkata bahwa kakaknya sedang membeli makan siang untuk mereka dan meminta sehun untuk menunggu dengan tenang disini.

Sejak hari itu, kakaknya tidak pernah datang. Walupun sehun sudah menunggu sambil tersenyum. Sehun sering menunggu kakaknya di taman yang sama, tapi kakaknya tidak pernah terlihat. Sehun sering menatap pintu rumahnya, tapi tidak ada sang kakak yang akan membuka pintu dan mengucapkan salam. Sehun bahkan selalu meminta maid dirumahnya untuk menyiapkan piring dan gelas untuk kakaknya seperti biasa. Sehun juga sering meminta maidnya membuatkan cake kesukaan kakaknya. Mungkin kakaknya akan pulang sebentar lagi.

Tapi itu tidak pernah terjadi. Kakaknya tidak pernah pulang kembali…

.

.

.

A/N

Annyeong ini ff baru. Sebelumnya hyun udah pernah publish di af* dalam bahasa inggris dengan judul "white memories". Tapi karena hyun lupa passwordnya, hyun publish ulang dan lanjutin disini aja pake bahasa Indonesia ._.v

ff ini belum hyun tulis sampai tamat. Jadi hyun mau tanya, ini lebih baik cuma brothership atau ada romancenya?

Dan semoga ada yg suka ff absurd ini ^^

Please review~~ ^^