ROUGHEST DESIRE
[Prologue]
Seokjin sudah mengabdi selama 17 tahun di BigHit Institute, atau orang-orang lebih suka menyebutnya BHI, supaya lebih mudah.
Semenjak mendapatkan gelar sarjana dengan IPK 3,9—nyaris sempurna, Seokjin ditawari untuk melanjutkan S2 di BHI.
Sebagai gantinya, Seokjin harus mengabdi selama lima tahun di sana, menjadi dosen sekaligus melanjutkan studinya.
Baru dua tahun mengabdi, Seokjin sudah menyelesaikan studinya dengan IPK yang mulus—seperti biasa—dan ditawari lagi untuk melanjutkan ke S3.
Dua tahun kemudian Seokjin resmi menyandang gelar professor. Masa pengabdiannya pun ditambah menjadi 15 tahun.
Waktu berlalu, dan tidak terasa sudah lewat dua tahun dari masa pengabdian Seokjin sebagai dosen English Literature dan Bahasa Inggris Terapan di BHI.
Seharusnya Seokjin sudah bisa meninggalkan institut ini dan melanjutkan karir di tempat lain, akan tetapi ia sudah terlanjur cinta.
Cinta dengan institutnya..
Cinta dengan jurusannya..
Cinta dengan mahasiswa-mahasiswinya..
Karena mereka semua dapat dengan mudah diatur olehnya.
Tik..
Pada awalnya, semuanya terasa sangat mudah.
Tik..
Seokjin dapat menipu siapa saja di dunia ini, bahkan suaminya sendiri.
Tik..
Tidak pernah ada yang tahu wajah dibalik topeng yang Seokjin gunakan.
Tik..
Seokjin selalu dalam kendali. Seokjin selalu dapat memegang kendali.
Sampai.. Seokjin bertemu dengan Kim Namjoon.
Pria itu bagaikan satu gelas air dingin dengan es batu pada hari yang terik.
Muda. Tampan. Pintar. Menawan. Berkharisma. Kaya.
Tapi untuk Seokjin, menemukan Namjoon bagaikan menemukan selimut buluk benda transisinya semasa balita.
Seokjin yakin ia baru pertama kali bertemu Namjoon, tapi ia merasakan rindu yang membuncah ketika menyadari keberadaan pria itu.
Ada apa dengan Namjoon? Ada apa dengan Seokjin?
Siapakah Namjoon sebenarnya?
Dimulai dari niat baik.
Lalu, berubah menjadi tertarik.
Setelah itu, menjadi tarik-menarik.
Sampai akhirnya mereka terbelit tali mereka sendiri, tercekik.
Seokjin tidak bisa lepas dari Namjoon walau pun sudah memekik.
Jadi, siapa yang salah?
Sifat over protective orang tua?
Mantan terindah yang tidak bisa dilupakan?
Perjodohan yang tidak diinginkan?
Fantasi masa lalu yang tidak tersampaikan?
Nafsu yang mengalahkan logika?
Atau.. Cinta untuk suami yang datang terlambat?
ORUL2 says, mohon dibaca:
jadi, ff ini mengalami perombakan yang cukup signifikan. aku tersadar saat ada yang menegur kalau tempo cerita ini awalnya bagus, tapi pada chapter ke 20 sekian terkesan maksa dan terlalu terburu-buru. dan itu bener banget. karena aku punya segudang ff on going, dan aku sudah berjanji untuk menamatkan semuanya dengan jadwal update yang adil, aku jadi kehilangan 'feel' dari setiap cerita karena aku menulisnya "ah, yang penting selesai". dan sepertinya otakku juga menyerah jika harus bertubrukan dengan beberapa ff sekaligus. feelingnya jadi campur aduk dan kadang aku jadi lupa style dan inti ceritanya dari setiap ff.
maka dari itu, aku putuskan untuk hiatus dari semua ff aku yang masih on going. aku fokus di roughest desire dulu sampai tamat. untuk chapter yang sudah terupload akan aku perbaiki sampai aku merasa puas, bukan karena asal selesai lagi. terimakasih karena telah menyadarkan aku kembali ke jalan yang benar menjadi penulis yang baik, hehehehe. semoga ke depannya aku bisa menjadi penulis yang lebih baik lagi, ya..
untuk para pembaca baru mungkin tidak akan mengalami kebingungan yang berarti. tapi untuk para pembaca lama, aku sarankan untuk membaca ulang dari awal (kalau mau hehe). kalau ngga juga ga apa-apa kok, karena inti ceritanya tidak akan aku ubah, aku cuma ngasih 'bumbu' tambahan aja supaya ff ini lebih sedap, lebih mudah dimengerti, dan lebih masuk akal.
januari, 2017
with love, ORUL2
