LOVE WITH ICE SKATING
Chapter I:
Sebulan lagi akan diadakan lomba ice skating di SMU Kogakure.Dalam lomba ice skating harus berpasangan. 3 hari berikutnya setelah pengumuman akan diadakannya lomba dan seleksinya, yang terpilih adalah pasangan Neji Ten, SasuSaku, NaruHina, ShikaTema, dan SaiIno. Mereka semua berlatih keras dibawah *bkn diatas* bimbingan Asuma – sensei dan Kurenai – sensei.
"Shikamaru! Yang benar dong! Masa dari tadi kita cuma duduk – duduk disini aja! Kapan latihannya?" kata Temari *atau lbh tepat omel Temari* emosi
"Ah! Cerewet! Aku ngantuk tau. Lagian, ngapain sih kita ikut lomba beginian? Merepotkan!" kata Shikamaru yang tetap duduk santai dan berusaha untuk tidur.
Mendengar perkataan Shikamaru, Temari makin esmosi! Eh... maksudnya emosi! Akhirnya Temari memukul kepala Shikamaru dengan stik hoki yang entah darimana dapetnya *benjol deh. Haha ^^* dan pergi meninggalkan Shikamaru . "Hah… masalah lagi deh" kata Shikamaru dengan malas dan berusaha untuk tidur lagi.
Tak lama setelah itu, Shikamaru kembali diganggu oleh…
"Hey Shikamaru! Jangan tidur saja. Apa kamu nggak tau? Kalau pasanganmu lagi marah, kamu bisa terbang sampe padang pasir?" kata Asuma – sensei. "Iya" jawab Shikamaru malas. "Kalau begitu cepat latihan. Sebelum kau diterbangkan ke padang pasir dan tempat ini jadi berlubang karna mu" kata Asuma – sensei sedikit, ditekankan skali lagi SEDIKIT menggoda. "Iya iya" kata Shikamaru malas. Let's see another pairing! ^^
"Hai, Hinata! Ayo kita latihan!" ajak Naruto dengan suara towanya itu. "Na – naruto… iya tapi suaramu pelankan sedikit" jawab Hinata.
"Pe – pelan dikit. Aku masih belum bisa melakukannya dengan baik" kata Hinata. "Kalau begitu, kau ikuti saja gerakanku. Jangan takut!" kata Naruto menenangkan Hinata. Tapi adanya, Hinata malah blushing nggak karuan dan melakukan gerakan dengan mata tertutup. Akibatnya, saat melakukan gerakan "triple axel" ia kehilangan keseimbangan dan jatuh. Untung saja sang pangeran dengan sigap menangkap tubuhnya. "Kamu nggak apa – apa? Ada yang luka nggak?" tanya Naruto khawatir. "Ng – nggak. Aku nggak apa – apa. Trims" kata Hinata yang kini wajahnya sudah memerah bagaikan kepiting rebus karena menyadari betapa dekatnya wajah Naruto.
Bel tanda akhir sekolah berbunyi. Semua murid berhamburger…. Eh salah! Ini yang bener
Bel tanda akhir sekolah berbunyi. Semua murid berhamburan keluar. Ada yang langsung pulang, ada juga yang nongkrong dulu ke kantin, atau mojok berdua dibawah phon dengan pacarnya. Seperti pasangan kita yang satu ini. Yup! Pairing yang paling dinanti – nantikan… Mbak yang jaga kanti ama Satpam! (readers: oi yang bener!) *author: ah... maap – maap salah liat pohon ^.^"*
Pairing yang paling dinanti – nanti…Ssssusanti dan Ucup! (BAKH BUKH GLUDAK KROMPYANG!) *para readers kena serangan jantung, pingsan, dll* Eh salah lagi? Ok ok. Kali ini bener….
Pairing yang paling dinanti – nanti…SasuSaku! Yeeeeeeee! Akhirnya bener juga! ^^ (readers: author gila)
Sakura menyandarkan kepalanya ke bahu Sasuke. Sasuke merangkul lengan Sakura. Mereka hanya terdiam, tapi mengeluarkan rasa sayang mereka pada satu sama lain melalui bahasa roh! *emg ada?*
Tiba – tiba… "em… Sasu – kun… boleh?" kata Sakura sambil menunjuk bibirnya dengan wajah semerah tomat. Sasuke hanya tersenyum tipis dan langsung mendekatkan wajahnya ke Sakura. Makin dekat, makin dekat, dan terus mendekat. Saat wajah mereka sudang sangat dekat dan mereka sudah memejamkan mata, bibir mereka sudah bersentuhan sekarang kalau tidak diganggu Karin. Salah satu FG terberat Sasuke *emg beratnya seberapa?*. "Sasuke! Lagi ngapain?" kata Karin tiba – tiba dan dengan o'onnya sudah ada dibelakan mereka DARI TADI! Coba bayangkan! Orang sudah dari tadi dibelakannya masih pake tanya lagi! Sontak pasangan ini langsung menjauh. Wajah Sakura langsung semerah tomat, bahkan lebih merah dan mungkin saja akan meledak.
"Nga – ngapain kamu disini!" kata Sakura malu bercampur marah. "Aku hanya mau mencari pangeranku saja kok" jawab Karin dengan genitnya. Jawaban Karin membuat Sakura makin marah. Mereka hampir saja bertengkar kalau Sasuke tidak menarik Sakura dan pergi menjauh dari tempat itu. Melihat hal itu, Karin merasa kesal dan pergi meninggalkan tempat itu.
"Sakura, udah dong… jangan marah terus… entar cepet tua lo?" goda Sasuke. "Biarin!" kata Sakura ketus. "Yang tadi mau dilanjutin nggak?" goda Sasuke untuk yang kedua kalinya. Dan kali ini berhasil. Wajah Sakura sekarang mulai memerah lagi. "I – iya". "Baiklah, tapi kamu harus senyum dulu!" kata Sasuke. Sakura pun tersenyum dengan manisnya, sampai2 para semut mulai berdatangan.
Melihat Sakura tersenyum, Sasuke juga ikut tersenyum dan langsung mendaratkan bibirnya tepat dibibir Sakura. Akhirnya ciuman yang telah dinanti – nanti terjadi juga! *Hore!* (nyembur – nyemburin konfeti)
Ok! Cukup dengan SasuSakunya (para FC kecewa). Skarang kita lihat keadaan SaiIno.
"Emh…. Sai… Jangan disitu…!"
"Hm? Tapi aku maunya disitu…."
"Ta – tapi…" BUAKH! Belum selesai bicara, kaki Ino sudah tersandung kaki orang lain. "Aduh! Tuh kan! Aku kan udah bilang! Jangan disitu! Disini saja sudah kesandung orang lain, gimana disana yang lebih ramai! Bisa bonyok aku!" kata Ino kesal.
Ternyata Sai dan Ino sedang latihan ice skatting ditempat langganan mereka. Tapi sepertinya hari ini ringnya penuh deh. "Ino, memangnya kalau tidak disiu dimana lagi?" kata Sai menatap tempat yang sudah penuh itu. "Gini deh, kalau Ino jatuh lagi, akanku tangkap. Gimana?" kata Sai. "Sai…" Ino tersentuh dan menyetujui tawaran Sai. Tapi kenyataannya, setiap kali Ino tersandung, terdorong, tertarik, salah gerak, dll yang membuatnya jatu, Sai selalu telat buat nangkep Ino. Akhirnya, Ino pulang dengan wajah marah dan kaki yang lecet semua *kasian* (namanya juga 'AKAN' jadi ya Cuma 'AKAN' tapi nggak nangkep)
And now! The next pairing is…. NejiTen! Sekarang mereka sedang ada di pasar loak -?- eh! Mall untuk jalan2 dan melihat - lihat bahan dan pernak – pernik untuk kostum mereka. Setelah selesai, mereka pergi ketukang jahit langganan Neji.
"Pemisi, Bu!" kata Tenten. "Iya? Oh! Silahkan!" kata ibu penjahit itu. "Begini, kami ingin membuat kostum untuk perlombaan ice skatting. Ini designnya" kata Tenten yang kemudian mengeluarkan sebuah kertas yang bergambar kostum mereka. "Tenten! Kok kostumku kayak cewek gini sih!" protes Neji. "Cerewet! Sudah nggak bantu mikir, pake protes lagi!" kata Tenten dengan nada agak kesal. "Tapikan nggak harus kayak gini!" Neji semakin protes. "Nggak! Pkoknya aku mau modelnya kayak gini!" kata Tenten dengan egois mode : ON
"Nggak! Ini memalukan! Aku mau yang seperti ini!" kata Neji sambil mengeluarkan kertas dari sakunya yang ada gambar kostum mereka. Melihat gambar kostum Neji lebih bagus dan masuk akal, Tenten jadi makin kesal, karena merasa Neji tidak menghargainya. Bahkan penjahit itu pun lebih menyukai design yang dibuat Neji jauh lebih simpel tapi meninggalkan kesan yang indah dengan warna kuning dan hitam bagaikan bintang dilangit malam. "Nggak! Pokoknya aku ingin yang punyaku!" Tenten berkeras. Akhirnya terjadi pertengkaran antara Neji dan Tenten.
"Sudahlah! Terserah kamu saja! Dasar Cinderella! Kamu memang nggak pernah menghargaiku!" kata Tenten kesal dan pergi meninggalkan Neji. "Tenten! Argh… ya sudahlah! Kalau begitu tolong digabung sajalh Bu! Permisi!" kata Neji laluberlari mengejar Teten.
Nah… apakah para pairing yang ada masalah ini akan berakhir dengan happy end atau sebaliknya? Siapa yang tau? Hehe… ^^
~TBC~
Akan dilanjutkan bila ada cukup REVIEW ^^
