PROLOG

Yuka

SEOUL, 13 Juli 2010

Suara sirine ambulance dan mobil polisi menggema lewat speaker TV. Lee Taeyong mengunyah sarapannya dengan tenang, mengusap sudut bibirnya dengan tissue ketika ibunya berbicara, "Aigoo... ada-ada saja kasus seperti ini. Sungguh menyedihkan..." Taeyong mengamati ibunya yang mengeraskan suara TV.

"...mencari uang zaman sekarang memang sangat sulit. Tapi bunuh diri bukanlah jawabannya kan..." lanjutnya. Taeyong masih menatap ibunya heran.

"Terima kasih atas makanannya." Ucap sang ayah sambil mengusap bibirnya dengan tissue. "Taeyong-ah, hari ini ujian apa?"

Taeyong menelan kimchinya sebelum menjawab, "Bahasa Inggris."

Sang ayah mengangguk lalu beranjak dari meja makan, merapikan dasinya kemudian berpamitan untuk berangkat kerja. Sang istri tersenyum mengantar suaminya ke pintu depan sebelum kembali ke meja makan untuk merapikan meja.

"Taeyong-ah kalau sudah selesai cepat pakai sepatumu, kau tidak ingin telat kan?"

Taeyong beranjak dari meja makan sambil mengangguk kecil. Menududukkan diri lantai rumah sambil memakai sepatu, sayup-sayup terdengar suara TV.

"Korban bunuh diri di duga karena stress menghadapi pekerjaan di SMA SM..."

SMA SM... Taeyong mendaftarkan diri di sana.

.

.

TBC

.

.

.

.

A/N: Hello from the other siiideee/? /plak/ this is my frist fanfiction yang aku publish di ffn setelah sekian lama bertapa/? XD sempet vakum dari FF world baik itu nulis maupun baca karena sesuatu hal/? /gapenting/ anyway ini Taeyu fic because i am taeyu trash and thanks buat yang udah baca ^^ RnR jangan lupaaaa~ and don't be siders! :) authors will be loved for being commented :* kisses and hugs~

-Yuka