Based on request :D
Aku tidak mempunyai game harvest moon dan lagu taylor swift-you belong with me
Tapi, aku mempunyai song fict ini!
ENJOY~
Claire POV
Hai, nama ku Claire. Aku baru pindah dari kota tempat tinggal ku ke desa ini, Mineral Town. Aku lelah dengan berbagai masalah di kota, seperti fake friends, laki-laki berhidung belang yang hanya memikirkan nafsu mereka, pekerjaan yang tidak ada peningkatan sama sekali, dan lain nya. Dan, disini lah aku sekarang bekerja sebagai petani di desa yang sangat indah ini. Yah, walaupun ketika pertama kali aku melihat peternakan ini adalah peternakan yang sangat berantakan dan dimana-mana banyak rumput liar. Iklan yang terpasang di koran waktu itu menipu, itu yang di katakan oleh Thomas, Mayor di kota ini. Tapi, mau tidak mau aku harus menjalankan ini. Aku ingin merubah semua nya.
Gray POV
Nama ku Gray. Aku mulai tinggal di desa ini, Mineral Town ketika berumur 6 tahun. Sebelumnya aku tinggal bersama orang tua ku di kota sebelah. Tetapi, orang tua ku meninggal karena kecelakaan kereta dan aku segera di kirim kesini dan tinggal bersama kakek ku. Kakek ku yang emosional nya sangat tinggi dan suka sekali berkomentar. Dengan sifat kakek ku yang keras dan orang tua yang meninggal kan ku sejak dini membuat ku menjadi seorang yang dingin dan pemarah juga. Kakek seorang pemilik toko Blacksmith. Otomatis , aku dijadikan seorang penerus toko ini. Ber tahun-tahun aku di asah untuk menjadi seorang Blacksmith. Dan, asal kalian tau aku mempunyai seorang kekasih. Nama nya, Mary.
Monday, 3rd Spring Year 1
Aku menempa besi yang ada di hadapan ku dengan hati-hati tapi pasti. Aku harus membuktikan pada kakek bahwa aku bisa, aku muak dengan kometar nya setiap hari.
CRASH!
'OH TIDAK! Aku sudah sangat hati-hati melakukan ini! Kenapa?!' Teriak ku dalam hati.
"GRAY! Sudah berapa kali kuperingatkan! Kau harus hati-hati!" Teriak Kakek pada ku.
Aku membanting palu yang kupegang.
"Daritadi juga aku sudah hati-hati! Salahkan peralatan mu yang merusak besi itu!" Teriak ku balik.
"Kau berani melawan Kakek mu?!" Teriak Kakek lagi.
Ketika aku akan membentak nya balik, lonceng pintu toko berbunyi yang menandakan pelanggan masuk. Karena kesabaran ku telah habis aku langsung menoleh ke arah pelanggan itu dan membentak nya.
"Kau! Menggangu saja!" Teriak ku pada nya. Baru kusadari dia seorang perempuan dengan rambut pirang nya yang panjang dengan mata biru yang sangat indah dan memakai baju seorang petani.
"GRAY! BERANI NYA KAU BERTERIAK PADA PELANGGAN!" Teriak Kakek sangat marah setelah apa yang kulakukan.
"Cih! Maaf" Ucap ku degan kesal.
Ia menatap ku takut dan mengangguk, kemudian berjalan mendekati konter tempat kakek berdiri.
"Per-Permisi. Nama saya Claire. Saya petani baru di peternakan di sebelah selatan sana" Jelas nya agak gugup.
"Hohoho salam kenal, Claire! Namaku Saibara pemilik toko Blacksmith di kota ini. Jika ada alat mu yang rusak atau ingin di upgrade kau bisa menyerahkan nya pada ku." Jelas nya dengan nada riang.
'Cih, aku benci ketika dia bersikap sok baik di depan orang lain' Umpat ku.
Kulihat Claire tersenyum.
"Oh ya, yang disana itu Gray. Dia cucu ku. Tolong maklumi sikap nya tadi, dia memang suka membuat masalah" Jelas Kakek.
Aku bergidik menatap Kakek ketika ia menjelek-jelekan ku.
"Hey! Kakek tua! Apa masalah mu berkata seperti itu?!" Teriak ku.
"G-gray!" Seru Claire, tapi dengan suara lembut nya.
Aku menoleh ke arah nya cepat. "Apa?!"
"Ada apa dengan mu? Mungkin aku bisa membantu.." Ucap nya lembut.
"Cih. Kakek terlalu keras pada ku, selalu banyak berkomentar. Aku muak. Aku siap untuk keluar dari sini!" Omel ku.
"Itu yang di namakan T-R-A-I-N-I-N-G!" Ucap nya dengan tegas.
Aku kaget dengan ucapan nya.
"Aku juga awal nya berhadapan dengan peternakan yang benar-benar berantakan. Tapi, aku punya tujuan. Dan, aku tidak akan menyerah" Ucap nya lagi dengan senyum.
Aku terpaku dengan ucapan nya. Sampai akhirnya aku tersenyum setelah sekian lama.
"Heh. Terimakasih, aku akan lebih berusaha" Ucap ku.
"Sama-sama" Balas nya. "Aku pamit dulu Saibara, Gray" Ucap nya lagi.
"Baiklah nak, hati-hati di jalan" Ucap kakek.
"Ya.." Ucap ku singkat, kemudian menatap Claire yang berjalan keluar toko.
Claire POV
Rasanya jantungku hampir copot setelah menegur seorang pemuda yang punya emosional yang tinggi. Tapi, ia tampan.. Dengan mata biru nya yang menawan, tubuh yang tegap, dan memakai topi betuliskan 'UMA' yang mungkin merupakan ciri khas nya.
"C-Claire! Apa yang kau fikirkan, ya ampun!" Ucap ku pada diri ku sendiri sambil menggeleng-gelengkan kepala ku.
"Lebih baik, aku mengunjungi penduduk lain, kemudian ke supermarket untuk membeli beberapa bibit" Gumam ku, kemudian mulai melangkah meninggalkan Blacksmith.
.
.
.
Aku menyeka keringat ku setelah mencabut rumput liar yang cukup banyak. Aku melirik jam tangan ku. Pukul 17:00. Tiba-tiba ada yang memanggil ku.
"Claire, kau belum menjual apa pun" Ucap Zack sambil menatap ku ketika aku menoleh ke arah nya yang berdiri tepat di sebelah Shipping Bin.
"Maafkan aku, Zack. Hari ini aku ingin membersihkan ladang ku dulu" Ucap ku dengan tampang belas kasihan ketika sudah berdiri di sebelah nya.
Ia menatap ku dan tersenyum lebar. "Tenang saja, Claire. Kau jangan terlalu bergantung dengan ladang mu. Kau bisa menjual rumput herbal di kaki gunung, dan menambang bijih perak atau perunggu di Spring Mine, dekat dengan Mother's Hill" Jelas nya panjang lebar padaku.
Aku mengangguk dan tersenyum sebagai jawaban. "Siap, Zack! Terimakasih sudah banyak membantu ku!"
Zack tersenyum balik kepada ku dan melenggang pergi.
'Lebih baik aku bersiap-siap untuk nanti malam.' Ucap ku dalam hati.
Ya, ketika aku berkeliling ke rumah penduduk. Aku bertemu dengan gadis-gadis di desa ini. Dan mereka sangat baik pada ku. Tidak seperti teman-teman ku di kota, mereka mendekati ku karena ada mau nya.
Aku berkenalan dengan Ann, Karen, Popuri, Mary, dan Elli. Aku sangat menyukai mereka. Dan malam ini aku di ajak Ann makan malam bersama di bar milik ayah nya. Inn.
.
.
.
"Apa kau tau, kalau Ann itu takut sama hantu?" Ucap Karen kepada ku disambut dengan tawa yang lain.
"Karen! Diam! Aku malu!" Teriak Ann sambil memukul Karen.
Aku tertawa melihat tingkah teman-teman ku.
"Hey, Claire! Apa kau sudah menemukan laki-laki yang kau sukai di desa ini?" Tanya Karen tiba-tiba yang membuat pembicaraan ini menjadi serius.
Semuanya menatap ku.
"Hah? Aku masih sangat baru di sini Karen!" Ucap ku. Karen mengangguk.
"Ngomong-ngomong, aku menyukai Rick. Kalian jangan beritahu siapa-siapa!" Ucap Karen lagi dengan muka nya yang merah kemudian di sambut dengan tawanya Popuri. "Bagaimana dengan kalian?" Tanya Karen lagi sambil menatap tajam Popuri.
"Kalian tau kan, aku dan Trent memang dekat. Aku menyukai nya. Tapi, dia hanya menganggap ku asisten kerja nya. Jangan beritahu siapa-siapa ya.." Ucap Elli kemudian tersenyum malu.
Semuanya tersenyum dan mengangguk.
"Aku… Menyukai Kai. Jangan beritahu siapa-siapa! Apalagi sampai kakak ku tau!" Seru Popuri.
Karen tertawa. "Rick sering bercerita pada ku, tentang Kai. Ia sangat membenci Kai, Popuri"
"Memang! Jaga rahasia ini Karen!" Seru Popuri sambil menatap Karen tajam. Karen tertawa kecil dan mengacungkan jempol nya.
"Kai? Aku belum pernah melihat nya di kota ini.." Tanya ku.
"Dia hanya datang saat Summer, Claire" Ucap Popuri dengan senyum lebar nya.
Aku mengangguk dan tersenyum kepada nya sebagai jawaban.
"Aku.. Menyukai Cliff. Ya, kepribadian nya memang bertolak belakang dengan ku. Tapi, aku sangat suka ketika muka nya menjadi merah karena salah tingkah!" Seru Ann dengan riang.
"Wow, tak kusangka Ann!" Ucap Mary dengan tawa kecil nya.
Semua mengangguk sebagai tanda setuju dengan Mary.
'Wah, semua nya mempunyai orang yang di sukai. Mungkin aku akan cerita sedikit pada mereka tentang ketertarikan ku pada Gray' Ucap ku dalam hati.
"Aku.. Sebenarnya.. Sudah berpacaran dengan Gray" Ucap Mary tiba-tiba kemudian tersenyum malu-malu.
'Eh…'
"Astaga! Kau bercanda Mary? Sejak kapan?" Tanya Karen kaget.
"Wah! Mary! Tak kusangka!" Ucap Elli juga.
Aku hanya terdiam ketika yang lain terkaget-kaget dengan pengakuan Mary.
"Sejak 2 hari yang lalu. Aku menyatakan perasaan ku dan dia membalas perasaan ku" Ucap Mary dengan tersenyum senang.
Aku tersenyum.
'Mungkin sebaiknya ku simpan saja perasaan ini..'
I need your review!
Thank you for reading~ :3
