"Menjijikkan."
Kau menjauh dari tubuh malaikat pendosa itu, membetulkan topimu yang miring sehabis bercumbu. Tatapanmu mencoba mengusirku agar tidak merusak kesenanganmu.
"Bukan perempuan, juga bukan lelaki. Tapi kau berani merayu dan menjerumuskan makhluk-makhluk malang itu."
Kau berdiri, berbalik menghadap aku. Dahimu berkerut, tapi percikan rasa ingin tahu berpendar di matamu yang kelabu dan bibir merah darahmu melengkukan senyum.
"Tubuhmu hanya bisa membakar nafsu—" seperti yang kaulakukan padaku, "—Tapi tak bisa memuaskan apapun."
Kau mendekat. Lengan telanjangmu terulur, jemari lentikmu mencoba membelai pipiku, "Lihat siapa yang akan tergoda nanti," bisikmu lembut.
"Jangan sentuh aku."
Aku tidak butuh harapan-harapan kosong.
Matamu melebar seiring dengan senyummu. Cahaya baru terpancar dari wajahmu, seolah aku telah menemukan sesuatu dalam dirimu, sesuatu yang tak pernah ditemukan orang lain sebelumnya, sesuatu yang selama ini memanggil-manggil agar seseorang menemukannya.
"Pelawak malang ini bersumpah setia padamu, Pangeran Iblis. Jadikan diriku ini pengikutmu."
"Baiklah," kuresapi binar yang menari-nari di matamu, mengukirnya dalam ingatanku, "Mulai sekarang, kunamai kau Belial—tak berguna."
Tak berguna karena mereguk kecantikanmu hanya akan menghancurkan hatiku.
I LOVE Angel Sanctuary's Mad Hatter! Mungkin ini ga bisa disebut cerita, sekadar drabble ga jelas... Satu adegan di Angel Sanctuary-pertemuan pertama Mad Hatter (a.k.a. Belial) & Lucifer dari sudut pandang Lucifer 3 3
