MY INNOCENT LOOKED BOY

Main Cast: Lee Donghae, Lee Hyukjae

Genre: Romance

WARNING!

BOYS LOVE

DON'T LIKE? DON'T READ PLEASE!

THE STORY IS MINE

Typo may applied, don't be silent reader please.

NOT ALLOWED TO COPY PASTE WITHOUT MY PERMISSION ^^

TIDAK MENERIMA BASH DAN KAWAN-KAWANNYA. KRITIK DAN SARAN SANGAT DIBUTUHKAN.

THANKYOU ^^


.

.

Even if I try so hard, I can't win over your dazzling eyes...

.

.


Lee Hyukjae atau biasa di panggil Eunhyuk oleh teman-temannya, di besarkan di keluarga yang serba kecukupan. Bukan konglomerat, tapi keluarga mereka cukup untuk membiayai Eunhyuk sekolah di sekolah khusus laki-laki yang elit, memberikan Eunhyuk sebuah motor sport, dan uang jajan yang lebih dari cukup. Eunhyuk memiliki segalanya, uang, bakat, ketampanan, dan kepopuleran. Hanya satu yang tidak ia miliki selama hidup delapanbelas tahun di dunia. Pacar. Selama ini Eunhyuk tidak pernah punya pacar. Bukan karena ia tidak menarik, di sekolah saja entah ada berapa orang yang rela memberikan apapun untuk Eunhyuk, demi berpacaran dengannya.

Masalahnya, Eunhyuk punya kakak laki-laki yang galaknya lebih-lebih dari singa betina yang baru melahirkan. Dia sangat protektif pada Eunhyuk, siapapun yang dekat Eunhyuk akan dia awasi dan di cari latar belakangnya. Itu berlebihan, tapi itu sungguh terjadi. Serius. Namanya Kim Heechul, saudara tiri satu ibu beda ayah. Hanya saja, mereka sudah menjadi saudara dan tinggal bersama sejak Heechul berusia tiga tahun, jadi hubungan mereka sudah selayaknya hubungan saudara kandung.

Kim Heechul laki-laki tulen. Demi Tuhan, Eunhyuk sudah pernah mengintipnya di kamar mandi dan bisa dipastikan dia memang laki-laki. Ya, dia laki-laki. Laki-laki yang memilki rambut hitam legam panjang hampir sebahu, poni samping kiri yang hampir menutupi mata, juga memiliki hobby yang aneh. Crossdressing. Kadang, dia memakai pakaian ala gadis tradisional China di rumah dan melakukan aktifitasnya sambil mengenakan pakaian aneh itu. Agak menggelikan, tapi begitulah kakaknya. Aneh dan eksentrik. Selain itu, dia cerewet layaknya kakak perempuan. Ah, yang paling penting dia galak. Untungnya, Hankyung kekasihnya tidak kabur mencari pasangan yang lain.

Sebenarnya, Heechul berbuat seperti itu bukan tanpa alasan. Heechul hanya tidak ingin adiknya memilih orang yang salah. Bisa dimaklumi, karena memang selama ini orang-orang yang mendekati Eunhyuk adalah orang yang bertampang mesum, maniak sex, dan masih banyak lagi yang aneh. Itu sebabnya, Heechul sangat hati-hati dengan semua orang yang mendekati adiknya. Heechul tidak mau adiknya berpacaran dengan laki-laki mesum! Tidak boleh!

"Hei, Lee Hyukjae! Kalau kau pulang bersama laki-laki bertampang mesum seperti kemarin, kuhajar kau!"

Eunhyuk mendengus, sarapan hari ini di persembahkan oleh makian Heechul. Selama ayah dan ibunya bertugas di Busan, Eunhyuk terpaksa tinggal berdua bersama kakak galaknya ini. Setiap hari, Eunhyuk selalu sarapan ditemani oleh makian Heechul. Kalau tahu akan begini, Eunhyuk tidak akan pernah lagi memperkenalkan orang yang disukainya pada sang kakak.

"Dengar ya, kau tidak boleh bergaul dengan orang yang wajahnya mesum! Apa lagi yang sifatnya mesum."

"Memangnya kenapa, Hyung? Tidak semua laki-laki seperti mantan pacarmu! Ah, siapa namanya? Choi Siwon?"

"Kau! Kau dasar bocah tidak tahu diri!"

Heechul menghadiahinya dengan pukulan mesra di kepala. Sudah lama sekali kejadian itu terjadi, Heechul tidak mau membahasnya. Jangankan membahasnya, menyebut namanya saja Heechul tidak mau. Mendengar nama Choi Siwon di sebut bagaikan mendengar sebuah kutukan menakutkan.

"Ah, Hyung! Kau memukulku dengan sendok sayur! Rambutku kotor semua!"

Ah, ya ampun. Heechul refleks memukulnya dengan sendok sayur yang ia pakai untuk mengaduk sayur di panci. Well, tidak sepenuhnya salah Heechul. Salahkan saja adiknya dan mulut kurang ajarnya. Siapa suruh dia membahas mantan pacarnya saat di sekolah dulu?

"Tidak usah merengek! Cepat pergi sana, kau hampir kesiangan."

"Kau membuat penampilanku berantakan!"

"Hm, aku juga menyangimu. Jangan lupa pakai helm."

"Hyung!"

"Aku menyayangimu, Hyukjae."

Selalu saja begini! Pagi-pagi selalu dihiasi dengan teriakan Eunhyuk dan makian Heechul. Tidak pernah sekali pun mereka makan dengan tenang, kalau tidak Eunhyuk yang ribut, pasti Heechul yang mengomel. Begitulah suasana di rumah Eunhyuk, selalu ramai meskipun mereka hanya tinggal berdua.

"Sayang, aku juga berangkat. Kuliahku di mulai pagi-lagi."

Ah, bertiga dengan Hankyung. Kekasihnya Heechul. Selama ayah dan ibu mereka pergi, Hankyung memang sengaja tinggal dengan mereka demi keamanan mereka berdua. Bukan takut maling atau apa, orangtua mereka hanya takut mereka akan saling membunuh kalau tidak ada penengah.

"Oh, aku akan berangkat setelah rumah rapi. Hati-hati di jalan."

"Hm. Oh, sayang."

"Hm?"

"Jangan menguntit Hyukjae lagi. Kau tidak perlu mengikutinya dan selalu mengawasinya, dia sudah dewasa."

"Han, dia selalu dekat-dekat dengan laki-laki yang wajahnya mesum. Aku hanya mencemaskannya."

Hankyung tersenyum lembut, ia tahu betul bagaimana watak kekasihnya. Sifatnya agak keras, tapi sebenarnya dia sangat penyayang. Bahkan dia terlalu penyayang, hanya saja dia menunjukannya dengan cara yang berbeda. Cara yang mungkin tidak bisa di terima oleh orang lain yang tidak memahaminya.

"Aku mengerti kecemasanmu, tapi kuharap kau memberinya kesempatan untuk memilih siapa orang yang akan dia cintai. Dia sudah delapanbelas tahun, dan kau masih melindunginya seperti kau melindungi anak usia lima tahun. Dulu, kau juga bebas memilih siapa pacarmu, bukan?"

"Aku melakukan kesalahan, dan aku tidak mau Hyukjae melakukan kesalahan yang sama denganku."

"Kesalahan membuatmu belajar. Kau salah memilih orang, lalu kau belajar untuk menilai orang dan mendapatkan orang yang lebih baik lagi. Dari kesalahan itu, akhirnya kau mendapatkan aku."

Kata-kata bijak Hankyung selalu berhasil membuat Heechul melunak, hatinya yang keras telah di buat lembut oleh Heechul. Satu-satunya laki-laki yang dapat mengontrol emosi Heechul.

"Baiklah, aku mengerti. Sekarang pergilah."

"Aku mencintaimu."

Hankyung mengecup singkat bibir Heechul, lalu memeluknya. Lihat? Pengaruh Hankyung di hidup Heechul sangatlah besar. Kalau tidak ada dia, mungkin Heechul akan lebih galak dan lebih meledak-ledak dari sekarang.

.

.


"Yo, Eunhyuk!"

"Hm, yo Ryeowook."

Eunhyuk membalas sapaan teman sebangkunya Kim Ryeowook dengan asal, ia melemparkan tasnya ke meja lalu duduk dengan menopang dagu. Sialan! Pagi-pagi begini, suasana hati Eunhyuk sudah berantakan. Saat melewati gerbang tadi, Eunhyuk melihat Kangin sedang pamitan mesra dengan kekasihnya Park Jungsoo. Jungsoo seorang mahasiswa, satu angkatan dengan Heechul. Dia selalu menjemput Kangin dengan mobil putihnya, lalu menurunkannya di sekolah. Sebelum Jungsoo pergi, mereka selalu menyempatkan diri untuk mengobrol mesra. Mengundang perhatian banyak orang.

Cih, pamer.

Ah, dan saat masuk ke kelas, Eunhyuk melihat Jung Yunho dan kekasihnya Kim Jaejoong sedang bercumbu mesra di depan pintu. Tidak tahu malu. Pagi-pagi begini sudah saling meraba. Rasanya, ingin meneriaki mereka agar pindah ke kamar. Sayangnya, Eunhyuk tidak suka menganggu kebahagiaan orang lain. Jadi biarlah, terserah mereka mau melakukan apa. Selama mereka tidak making out di kelas, itu tidak akan jadi masalah.

"Kau tahu? Park Yoochun dapat pacar baru lagi!"

Seperti biasa, Ryeowook akan memulai hari dengan gossip. Teman sebangkunya ini adalah artikel berjalan, skandal satu sekolah dia tahu. Tidak ada satupun yang Ryeowook lewatkan. Dan park Yoochun, selalu menjadi topik hangat pembicaraan Ryeowook. Dia playboy kelas kakap di sekolah ini. Siapapun bisa dia dapatkan.

"Lagi? Bukankah dia baru saja putus beberapa hari yang lalu? Siapa korbanya kali ini? Laki-laki atau perempuan?"

"Kim Junsu! Dari kelas 2-3, laki-laki."

"Dia benar-benar playboy! Tidak laki-laki, tidak perempuan, semua dia jadikan koleksi."

"Ya, begitulah. Dan kau hampir menjadi korban koleksinya! Kalau bukan karena Heechul Hyung, kau mungkin sudah berakhir seperti korban-korban Yoochun yang lain. Menyedihkan."

Ah, itu benar sekali! Rayuan Park Yoochun sungguh mematikan! Eunhyuk hampir saja jatuh ke lubang jebakan Yoochun dan menjadi korbannya, untung saja Heechul langsung menjauhkannya saat itu juga. Untuk alasan yang satu itu, Eunhyuk merasa lega punya kakak seperti Heechul.

"Tapi, katanya kali ini Yoochun serius dengan Junsu. Dia akan pensiun jadi playboy."

"Pensiun? Playboy pensiun? Aku tidak yakin."

"Eh, Ngomong-ngomong akan ada murid baru yang masuk ke kelas kita."

"Oh. Lalu?"

Ryeowook memincingkan matanya, biasanya Eunhyuk memang sok acuh. Kita lihat saja nanti, bagaimana reaksinya jika melihat si murid pindahan yang benar-benar sangat cocok dengan tipe yang Eunhyuk sukai.

"Dia tampan."

"Kalau cantik dia harus masuk sekolah khusus perempuan!"

"Aku serius!"

"Perhatian!"

Suasana kelas yang awalnya ribut mendadak tenang, semua murid kembali ke tempat duduknya masing-masing. Oh, sang guru membawa sesosok makhluk tampan bersamanya. Si murid baru yang barus saja dibicarakan Ryeowook.

"Teman baru kalian, baru pindah dari Jeolla. Perlakukan dengan dengan baik."

"Hai, namaku Lee Donghae. Senang bertemu kalian semua."

Mata Eunhyuk hampir tidak berkedip melihatnya. Hell! Ryeowook benar, dia sangat tampan. Rambutnya berwana cokelat gelap, dengan poni menyamping yang membuatnya semakin terlihat tampan. Matanya sendu dan bersinar, seperti mata anak kecil. Dan tubuhnya, tubuhnya sangat atletis. Dengan tinggi standar, tapi otot bisep dan dadanya terbentuk sangat sempurna.

Luar biasa tampan.

Oh, jangan lupakan wajahnya. Dia tampan, tapi wajahnya sangat polos seperti anak kecil. Serius, dia sama sekali tidak punya tampang mesum atau cabul, seperti yang sering Heechul keluhkan padanya tiap kali ia membawa calon pacarnya ke rumah. Kalau Eunhyuk bisa mendapatkannya, maka kebebasan yang ia idam-idamkan akan segera terwujud. Eunhyuk yakin, Heechul tidak akan mengeliminasi yang satu ini.

Luar biasa! Punya kekasih tampan dan sexy, tapi wajahnya polos. Persis seperti keinginan Heechul.

"Nah, Lee Donghae kau bisa duduk dengan Shin—"

"Denganku Seonsaengnim!"

"Oh, dengan Lee Hyukjae? Baiklah, terserah."

Tanpa belas kasihan, Eunhyuk menendang Ryeowook dan menyingkirkannya ke meja Shindong yang berada tepat di sebelah mejanya. Shindong, bocah bertubuh gempal itu tidak keberatan duduk dengan Ryeowook. Hanya saja, ia merasa heran dengan sikap Eunhyuk. Tiap kali ada murid baru, dia pasti ingin duduk dengannya, tapi tak lama kemudian Eunhyuk akan menendangnya dan memaksa Ryeowook kembali duduk bersamanya. Tidak ada yang tahu, apa yang sebenarnya Eunhyuk pikirkan?

"Hei! Kau—"

Ryeowook kehilangan kata-kata, ia di usir begitu saja oleh Eunhyuk. Sahabat macam apa dia itu? Baru lihat yang bening sedikit, dia langsung membuang sahabatnya sendiri. Kurang ajar!

"Genit seperti biasa."

"Kau benar, Shindong!"

Sambil bersungut-sungut, Ryeowook pindah ke meja Shindong. Mereka berdua menatap sinis ke arah Eunhyuk, sesekali Ryeowook bahkan menyumpahinya.

"Hai, panggil aku Eunhyuk."

"Oh, ya. Aku Donghae."

"Hm, aku sudah tahu. Kau menyebutkannya tadi di depan. Dari Jeolla? Mokpo?"

"Ya."

"Kau terlalu tampan untuk ukuran orang yang datang dari desa."

"Bukan desa."

Eunhyuk mengangkat bahunya acuh, matanya tetap memandangi bisep Donghae yang—uh! Demi Tuhan sangat sexy dan menggoda untuk di sentuh.

"Terserah. Jadi, kau sudah punya pacar?"

"Hm?"

"Jadilah pacarku."

"Apa!"

Donghae tidak sadar, ia baru saja berdiri dan suaranya cukup keras untuk di dengar oleh seluruh kelas. Ini hari pertamanya di sekolah, belum ada satu hari tiba-tiba ada laki-laki berambut hitam legam mengajaknya pacaran. Mereka bahkan belum saling kenal. Ah, baru berkenalan beberapa menit yang lalu.

"Santai, aku tidak menawarimu obat-obatan terlarang, tidak perlu bereaksi berlebihan. Aku ingin kau jadi pacarku dan ikutlah ke rumah untuk bertemu kakakku."

Mata Donghae mengerjap bingung, ia memandangi Eunhyuk dengan tatapan yang sulit di percaya. Ada yang salah dengan kepala anak ini.

Dia sudah gila...

.

.


ooODEOoo


Lee Donghae adalah anak yang di besarkan oleh keluarga sederhana dan tinggal kota kecil yang jauh dari kota besar. Meski tinggal di pinggiran kota dan di besarkan oleh keluarga sederhana, hal itu tidak membuatnya rendah diri. Untuk apa rendah diri? Meskipun ayahnya hanya supir taksi dan ibunya mengelola restoran kecil, Donghae memiliki otak yang cerdas dan wajah tampan di atas rata-rata. Buktinya, beberapa kali ia ditawari menjadi seorang idola. Sayangnya, semua tawaran itu selalu Donghae tolak karena ia tidak berminat masuk industri hiburan.

Sejak kecil, cita-citanya ingin menjadi dokter dan sukses di kota besar. Membantu ayah dan ibunya untuk hidup lebih baik lagi dari sekarang. Donghae ingin menjadi seperti kakaknya, fotografer muda yang sukses dan dapat membantu perekonomian keluarga. Suatu saat, ia akan menjadi dokter dan hidup sukses seperti kakaknya, Lee Donghwa.

"Hari pertamamu di sekolah menyenangkan, bukan?"

Ah, pertanyaan itu mengingatkan Donghae pada kejadian hari ini. Hari pertama Donghae di sekolah sungguh mengejutkan. Terlalu mengejutkan. Belum ada satu jam ia di kelas, ada seseorang yang meminta jadi pacarnya. Donghae tidak membenci teman sekelasnya yang bernama Eunhyuk itu, ia hanya terlalu terkejut. Bagaimana tidak? Anak populer di sekolah tiba-tiba meminta Donghae menjadi pacarnya dan bahkan memintanya untuk datang kerumahnya. Apa itu tidak gila?

Meski Donghae baru berada di Seoul selama beberapa hari, tapi ia sudah tahu bagaimana situasi sekolahnya. Yunho, teman masa kecilnya saat di Jeolla yang sekarang menjadi teman satu apartemennya juga, sudah memberitahunya soal Eunhyuk si anak populer yang jago menari. Kabarnya, banyak orang yang menginginkannya, tapi semuanya di tolak karena standar kakaknya yang tinggi. Entahlah, Donghae tidak mau tahu terlalu banyak tentangnya. Donghae ingin sekolah dengan tenang di Seoul sampai ia lulus dan menerima ijazahnya agar bisa masuk ke Seoul University.

"Hei, kau sangat beruntung."

"Apanya yang beruntung?"

"Banyak orang yang menginginkan Eunhyuk, tapi tidak ada satu orang pun yang bisa menaklukannya dan kakaknya."

Alis Donghae bertaut, "apa urusannya dengan kakaknya?"

"Eunhyuk punya kakak laki-laki yang galaknya melebihi dari singa betina yang baru lahiran, kau tahu? Kakaknya sangat protektif, dia tidak akan membiarkan Eunhyuk berpacaran dengan sembarangan orang."

Lalu? Apa urusannya dengan Donghae? Donghae merasa tidak tertarik dengan kehidupan orang lain, ia datang ke Seoul untuk belajar, bukan mencari tahu kehidupan orang lain apa lagi mencari pacar macam Eunhyuk. Meski datang dari kota kecil, standar pacarnya sangat tinggi. Yunho terus mengoceh soal Eunhyuk, namun Donghae menghiraukannya dan lebih memilih membaca buku kedokterannya.

"Kau tidak boleh mensia-siakan kesempatan ini, dapatkan dia dan kau bisa hidup tenang di sekolah."

"Yunho, aku tidak tertarik padanya."

"Kenapa? Dia sexy! Hm, sexy kedua setelah Jaejoong-ku."

Donghae menutup kembali bukunya, ia berbalik menatap Yunho yang sedang sibuk dengan game di ponsel pintarnya. Sejak tadi, anak itu bicara dengan Donghae tanpa mengalihkan pandangannya dari ponsel pintarnya. Tipe anak jaman sekarang.

"Dia kurus, bokongnya rata. Kau menilainya sexy dari mana? Matamu sudah rusak karena terlalu sering melihat layar ponsel!"

"Jangan menilai orang dari luarnya saja, kau 'kan belum lihat dalamannya."

"Tidak perlu melihat dalamnya, dari luar saja sudah ketahuan ukurannya seperti apa."

Mata Yunho memincing, ia menyingkirkan ponselnya dan menghampiri Donghae yang sedang duduk di meja belajar. Oh, dia ingin membicarakan ukuran rupanya. Baiklah, kita layani keinginan Donghae.

"Ah, aku sudah tahu kau akan bicara begitu! Dasar cabul!"

"Aku ini laki-laki, aku juga tipe pemilih, dia sama sekali tidak masuk tipeku sama sekali."

Mengenal Donghae sejak kecil, membuat Yunho tidak heran sama sekali saat Donghae mengungkapkan tipenya. Jangan melihat tampang Donghae yang seperti anak kecil! Dia jauh lebih mesum dari Yunho, koleksi film blue-nya lebih banyak dari Yunho. Asia, Amerika dan bahkan Eropa. Koleksinya sangat lengkap! Meski tinggal di pinggiran kota, wawasannya sangat luas, dia tidak kampungan sama sekali.

"Dia menggoda dan agresif! Apa lagi yang kurang? Kalau aku tidak betemu dia lebih dulu dari pada Jaejoong, mungkin aku sudah menjadikannya pacar. Di luar saja sudah agresif, bagaimana kalau di ajak ke ranjang? Dan kau tahu? Saat dia menari, uh! Mata semua orang tidak bisa berkedip karena dia sangat sexy!"

"Akan aku adukan hal ini pada Kim Jaejoong."

"Hei!"

"Dengar ya, Jung Yunho. Laki-laki yang agresif di luar, belum tentu agresif di ranjang."

Obrolan kedua remaja itu berubah menjadi obrolan yang lebih vulgar, tapi itu sudah biasa di kalangan anak remaja laki-laki. Donghae dan Yunho sudah terbiasa membicarakan hal itu, bahkan Donghae tahu Yunho pernah melakukannya dengan Jaejoong di sini beberapa kali. Yunho tidak mau menceritakan pengalamannya pada Donghae, begitupun dengan Donghae yang tidak malu menonton film Blue di hadapan Yunho. Sudah bukan rahasia lagi, untuk apa malu?

"Aku suka tipe yang polos di luar, tapi agresif di ranjang."

Dan terbukti, Donghae tidak sepolos kelihatannya.

.

.

TBC


Fanfic baru yang di request Cho Jungielfujoyers, idenya dari dia, saya cuma bantu mengembangkan... akan di lanjut setelah Bad Boy's Trap selesai, sekalian saya pengen liat dulu tanggapannya hehehe ^^

Udah lama yah saya gak nulis School Life Fic jadi kangen hahahahah

Oke, segitu aja, jangan lupa review, semakin banyak review saya semakin semangat nulis dan updatenya jadi cepet ^^

Thankyou~~~~ ^^

.

.

With Love,

Milkyta Lee