Cast:

Jung Daehyun

Yoo Youngjae

Rated T

.

.

Banyak typo, maklumin ya 😊

.

Tuan Yoo menatap marah sang anak yang duduk diam di depannya. Siapa yang tidak marah jika mobil sport keluaran terbaru yang baru saja dibeli untuk hadiah ulang tahun sang anak yang ke 20 itu sudah lecet karena ulah anak kesayangannya itu sendiri

"Apa yang sudah kau lakukan pada mobil yang barumu itu Youngjae?" tanya Tuan Yoo

"Bukan salahku appa. Mereka yang sengaja menabrak mobilku" ujar Youngjae tidak mau mengaku salah

"Sudah salah masih tidak mau mengaku juga heh" kesal Tuan Yoo

Youngjae mengerutkan bibirnya baru saja dia akan mengerluakan suara tapi terhenti ketika maidnya datang

"Tuan. Daehyun-ssi sudah datang" ucap seorang maid keluarga Yoo

"Suruh dia kemari" ujar Tuan Yoo sambil memandang Youngjae

"Selamat pagi Tuan" sapa seorang namja tan dengan wajah datarnya tapi masih terlihat tampan

Youngjae memperhatikan namja itu dari atas sampai kebawah "Dia tampan sekali" gumamnya dalam hati. Daehyun menoleh saat merasa ada yang memperhatikan dirinya, sekilas mereka saling melirik satu sama lain sebelum suara Tuan Yoo menginterupsi mereka

"Syukurlah kau sudah datang" senyum Tuan Yoo "Youngjae kenalkan ini Daehyun. mulai hari ini dan selama satu bulan ke depan dia akan menjadi bodyguardmu" ujar Tuan Yoo membuat namja manis itu terkejut

"Mwo? Bodyguard? Appa yang benar saja aku sudah besar untuk apa menyewa bodyguard?"

"Jangan membantah. Apa kau tidak lihat apa yang kau lakukan pada mobilmu itu? Belum lagi kasusmu yang berkelahi dengan teman sekampusmu minggu lalu. Ini hanya satu bulan sampai appa kembali dari singapure" ujar Tuan Yoo tidak mau dibantah "Sekarang cepat pergi ke kampus kau bisa telat" lanjutnya

Youngjae hanya berdecak kesal lalu berjalan pergi keluar sambil mengentakkan kakinya, dia kesal dengan appanya yang mengambil keputusan tanpa bertanya padanya

Tuan Yoo yang melihat itu menengok pada Daehyun "Kau lihat begitulah sikapnya, semoga saja kau bisa menanganinya Daehyun" ucapnya lalu menepuk pundak namja tan itu

Daehyun hanya mengangguk tersenyum kecil lalu mengikuti namja manis itu keluar, sampai diluar dia melihat Youngjae hanya berdiri di samping mobil

"Kenapa kau lama sekali? Buka pintunya aku mau masuk" ucap Youngjae dengan nada memerintah

Bukannya membuka pintu Youngjae, Daehyun menatapnya lalu berkata dengan dingin "Kau punya tangan kan? Buka saja sendiri"

"Mwoya? Apa begitu sikap seorang bodyguard eoh? Tanya Youngjae tidak terima

"Aku bodyguardmu bukan supirmu. Apa kau tau perbedaannya? Tugas supir hanya mengantar tapi tugasku untuk melindungimu dari bahaya. Apa membuka pintu itu berbahaya? Jangan manja, cepat masuk dan duduk didepan" jelas Daehyun dingin lalu melangkah berjalan lalu membuka pintu mobil dan masuk

Youngjae hanya melongo melihat sikap Daehyun padanya "Apa-apaan dia?" dirinya membatin lalu membuka pintu mobil dan duduk disamping Daehyun

Sepanjang perjalanan mereka hanya diam tidak ada yang mengeluarkan suara. Youngjae melirik namja itu lalu bertanya penasaran "Berapa ummurmu? Sepertinya kau seumuran denganku"

Daehyun meliriknya sekilas lalu menjawab "23 tahun"

"Masih muda. Apa kau kuliah?"

"Jangan terlalu penasaran denganku Youngjae-ssi bisa-bisa kau jatuh cinta padaku" ujar Daehyun melihat sekilas Youngjae lalu tersenyum menggoda membuat namja manis itu terpana

"Apa kau tidak akan turun? Kita sudah sampai" ujar Daehyun membuat Youngjae tersadar tanpa menunggu dia langsung turun dari mobil. Jantungnya hampir saja melompat keluar saat melihat senyum Daehyun tadi

"Kenapa dengan jantungku?" batinya

Daehyun mengikutinya dari belakang sampai didepan kelas dia berhenti saat Youngjae membalikan badan "Jangan mengikutiku ke dalam kelas, cukup sampai disini saja" ujarnya namja tan itu menurut dan duduk di depan kelas menunggu Youngjae selesai

.

.

Sudah 3 minggu Daehyun menjadi bodyguardnya, namja tan itu sering membuat jantung ingin meloncat ke perut dengan segala sikapnya yang terkadang terlihat dingin tapi kadang dia bersikap lembut padanya dan hanya dengan sentuhan ringan saja sudah membuat jantungnya selalu berdetak tidak normal

Selama ini setiap yeoja dan namja yang selalu mendekatinya dan mencoba menggodanya tapi kali ini berbeda namja tan itu bersikap seolah tidak tertarik padanya, entah kenapa membuat perasaannya jungkir balik

"Bagaimana apa Youngjae sudah ada perubahan?" tanya Tuan Yoo pada Daehyun, mereka berdua sedang berada di ruang kerja appanya Youngjae

"Belum ada perubahan yang berarti ahjussi, ini masih awal aku akan tetap berusaha" ujar Daehyun dengan senyum tipis

"Ahh. Baiklah jangan terlalu memaksanya" ujar Tuan Yoo

"Tenang saja ahjussi" jawab Daehyun

.

.

Youngjae memandang bosan dosen yang sedang menjelaskan materi di depan, entah kenapa hari ini dia merasa bosan

Drrtt..drrrtt..

Handphonenya bergetar di saku celananya pertanda pesan masuk dari Jinyoung, Youngjae membuka pesan tersebut

Jinyoung: "Ada pesta di club besok malam kau mau ikut?"

Youngjae: "Aku akan mengabarimu nanti, kau tau kan kalau bodyguard ku itu akan selalu mengkuti dan melapor apa saja yang kulakukan"

Jinyoung: "Kabari aku besok sebelum jam 9. Aku akan menjemputmu"

Youngjae membaca pesan Jinyoung yang terakhir tanpa membalasnya

Setelah kelas selesai namja manis itu keluar tapi dia tidak menemukan Daehyun, biasanya namja tan itu akan menunggunya di depan kelas. Dia mencoba menelpon Daehyun sambil berjalan mencari namja tersebut

Youngjae berhenti saat dia melihat Daehyun berada di taman bersama seorang yeoja yang beberapa hari lalu mencari masalah dengannya. Youngjae merasa cemburu melihat yeoja itu memegang kedua tangan Daehyun, dia langsung menghampiri mereka berdua membuat namja tan itu menarik tangannya setelah melihat Youngjae

"Apa yang kau lakukan disini dengan yeoja ini? Aku mencarimu dari tadi. Ayo pulang"

"Maaf Seulgi-ssi aku harus kembali" yeoja bernama Seulgi itu menatap tidak suka pada Youngjae, dia menyukai Daehyun semenjak namja tan menolongnya seminggu lalu dari pot bunga yang terjatuh dan hampir saja membuat kepalanya bocor

Daehyun berjalan mengikuti Youngjae dari belakang, mereka sampai di tempat parkir dan menaiki mobil lalu pulang ke rumah

Setelah sampai rumah Youngjae langsung ke kamarnya dan menghempaskan dirinya di atas ranjang "Hahhh.. menyebalkan sekali kenapa yeoja itu selalu saja mendekati Daehyun?" ujarnya kesal

"Ishh.. kenapa juga aku kesal seperti ini? Tidak mungkin aku menyukai bodyguardku sendirikan?" tanyanya pada dirinya sendiri "Ah.. Molla lebih baik aku pergi mandi" lanjutnya

Setelah mandi Youngjae keluar dari kamarnya dia turun ke dapur untuk mencari minuman dingin. Bosan dia berjalan berkeliling rumah sampai di halaman belakang, matanya melihat pintu tempat gym terbuka dia penasaran siapa yang membuka ruangan itu. Setahunya hanya appa dan dirinya yang mempunyai kunci ruangan tersebut

Youngjae berjalan mendekat dia melihat ada seseorang di dalam. Matanya membola melihat namja tan yang sedang berolah raga di dalam dengan keadaan topless, membuatnya bisa melihat dengan jelas otot-otot lengan roti sobek di perut yang terbentuk sempurna belum lagi badannya yang sudah berkeringat menabah kesan seksi. Wajah Youngjae memerah seperti kepiting rebus dirinya malah membayangkan yang tidak-tidak saat melihat namja tan itu, buru-buru dia menggelengkan kepalanya menghilangkan pikiran kotornya itu

"Sedang apa kau disitu?"suara Daehyun mengalihkan perhatiannya

"Seharusnya aku yang bertanya seperti itu. Kenapa kau bisa masuk ke disini? Setahuku hanya appa dan aku yang memegang kuncinya" ujar Youngjae setelah tersadar dari lamunannya, dia berusaha menutupi kegugupannya

"Tuan Yoo yang memberikanku kunci ruangan ini" ucap namja tan itu santai

"Kenapa appa bisa memberikanmu kepercayaan sebesar itu?" tanya Youngjae pelan tapi masih bisa di dengar Daehyun

Namja tan itu memakai baju tanpa lengannya dan berjalan mendekati Youngjae, dia sedikit menundukan badannya lalu berbisik rendah tepat ditelinga Youngjae "Kenapa kau tidak bertanya langsung padanya?" ucapnya lalu meniup pelan telinga namja manis itu membuatnya bergedik. Daehyun kembali berjalan melewati Youngjae yang masih membeku di depan pintu ruang gym dengan wajah yang kembali memerah

"Jinja. Aku bisa gila jika seperti ini" gerutunya lalu mengacak rambunya sendiri

Sementara itu Daehyun tersenyum puas saat merasakan reaksi tubuh Youngjae yang menegang "lihat saja nanti Yoo Youngjae" gumamnya

.

.

Sabtu malam adalah malam yang tepat untuk bersenang-senang, Youngjae berencana ikut acara yang di tawari Jinyoung padanya kemarin dia sudah mengabari temannya itu tadi siang. Beruntung sekali appanya berangkat ke singapure jadi dia bisa dengan tenang melangkah keluar tanpa takut ketahuan, tapi namja manis itu lupa kalau masih ada mata yang mengawasinya. Daehyun yang sedang duduk di teras lantai 2 melihat pergerakan Youngjae yang mengendap-ngendap keluar rumah, dia mengambil jaketnya dan memutuskan mengikuti namja manis itu tanpa diam-diam

Daehyun terkejut saat melihat Youngjae bersama teman-temannya melangkah masuk kedalam club malam, dia mengikuti mereka masuk lalu mengedarkan pandangannya melihat Youngjae. Daehyun hanya berdiri di sudut ruangan yang pencahayaannya kurang, banyak yeoja yang menggodanya tapi namja tan itu sama sekali tidak tertarik dirinya hanya fokus memperhatikan namja manis itu yang sedang minum dengan teman-temannya.

Dia kemudian melihat Youngjae membisikan sesuatu pada teman disampingnya dan pergi, Daehyun melihat ada 2 orang namja yang mengikuti Youngjae dari belakang. Melihat itu dia mengikuti mereka tapi memberi jarak agar tidak ketahuan, Youngjae masuk kedalam kamar mandi sedangkan kedua namja tersebut menunggu di depan kamar mandi, setelah namja manis itu keluar kedua namja itu langsung membekap mulut Youngjae dan menyeretnya keluar lewat pintu belakang

Youngjae berontak saat dirinya diseret keluar lalu kedua namja itu menghempaskan tubuhnya ke dinding belakang Youngjae membuatnya meringis sakit, kemudian salah satu namja itu mengunci kedua tangannya di samping kepalanya

"JB lepaskan aku. Apa yang kau lakukan?" pintanya sambil berontak dia ingin menangis

"Shht. Diamlah sayang kau hanya perlu menikmati permainan kami" ujar namja bernama Jb tersebut lalu berusaha mencium Youngjae tapi namja manis itu terus berontak dan berteriak minta tolong

"Ya diam jalang atau kami akan berbuat lebih kasar lagi" ujar namja satu lagi yang bernama Jackson

Srak

JB merobek lengan baju Youngjae membuat namja manis itu meringis sakit, kulit pundaknya juga ikut terluka. Youngjae mulai ketakutan dan menangis

Bugh.. bugh

Youngjae yang terlepas dari kukungan JB langsung menangis dan berjongkok dia merasa lututnya lemas, dia melihat seorang namja datang dan langsung memukul JB dan Jackson dengan pandangan kabur karena menangis, namja itu melawan mereka berdua seorang diri terlihat sekali jika dia sangat terlatih memukul orang

Daehyun yang sedari tadi mengikuti Youngjae datang tepat waktu dan memukuli kedua namja itu, dia sudah curiga dengan kedua orang itu berniat jahat pada Youngjae

"Pergi dari sini brengsek" dia mendengar suara Daehyun yang mengusir mereka

"Daehyun hiks" panggilnya

"Bangunlah" titah Daehyun tapi Youngjae diam dan hanya menangis "Kenapa kau menangis? Bukankah kau yang ingin datang ke tempat seperti ini eoh?" lanjutnya dengan nada tinggi

Youngjae semakin menangis mendengar suara bentakan Daehyun. Sementara namja tan itu mengadahkan kepalanya untuk mengotrol emosinya, dia menghela nafas dan membuangnya kasar. Daehyun membuka jaket yang pakainya dan berjongkok depan Youngjae lalu memakaikan jaket itu pada namja manis itu

"Berhentilah menangis. Sudah ada aku disini kau akan baik-baik saja sekarang" kata Daehyun lembut

"Kau membentakku. Aku takut hikss" ucap Youngjae disela tangisan

"Maaf aku lepas kendali tadi" ucap Daehyun, dia memeluk dan mengelus punggung Youngjae, berusaha menenangkannya

"Ayo pulang, aku akan mengobati lukamu" ajak Daehyun hanya diangguki Youngjae

"Akkhh" Youngjae merintih saat merasa sakit dikakinya, kakinya sempat tergilir saat berontak tadi

Daehyun melihat kaki Youngjae yang mulai membiru langsung mengangkat namja manis itu ala bridal style membuat wajah Youngjae seketika memerah. Youngjae yang malu membenamkan wajahnya pada leher Daehyun untuk menyembunyikan wajahnya, namja tan itu hanya tersenyum lalu berjalan ke mobil

Sesampainya dirumah dirumah Daehyun membawa namja manis itu ke kamarnya, dia langsung mencari kotak obat dan menyuruh Youngjae membuka jaket yang dipakainya. Daehyun mengobati luka dibahu Youmgjae dengan perlahan

"Shhh" desis Youngjae

"Maaf aku akan lebih pelan lagi" ujar Dsehyun sambil meniupi luka Youngjae membuat namja manis itu sedikit menegang tapi dia hanya diam

Setelah selesai dengan luka dibahu Daehyun pergi mengabil es batu untuk mengompres kaki namja manis itu, dia berlutut lalu mengompresnya dengan hati-hati. Namja tan itu memegangi pergelangan kaki Youngjae bermaksud untuk memutar kembali pergelangan kakinya tapi baru akan memutar namja manis itu langsung memegang tangan Daehyun membuatnya mengangkat wajahnya dan menatap Youngjae

"Sakit" Youngjae menggeleng

"Tapi jika dibiarkan ini akan semakin sakit" ujar Daehyun "Percaya padaku oke, aku tidak akan menyakitimu" lanjutnya lalu menatap Youngjae lembut membuat namja manis itu juga menatap

Memanfaatkan situasi itu Daehyun langsung memutar pergelangan kaki Youngjae membuatnya sedikit tersentak "Sakit?" tanya Daehyun

"Tidak terlalu" ujarnya pelan

"Bagaimana bisa dia melakukan itu?" batin Youngjae

Setelah mengobati namja manis itu dia mengambil piyama di lemari dan memberikannya pada Youngjae "Kau bisa memakainya sendirikan?" tanya Daehyun

"Ya aku bisa, tapi bantu aku ke kamar mandi" pintanya

Daehyun membantu Youngjae ke kamar mandi dan menunggunya, setelah selesai dia membantu namja manis itu untuk berbaring. Baru akan pergi Youngjae menahan lengan Daehyun "Bisakah kau tetap disini dan menemaniku? Aku masih takut yang tadi" ucapnya dengan nada lirih namja tan itu berpirkir sebentar lalu mengangguk

Daehyun duduk dipinggir kasur dan menggengam tangan Youngjae "Tidurlah. Aku akan disini sampai kau bangun besok pagi" titahnya, dengan perlahan mata Youngjae mulai menutup dan tertidur

Namja tan itu menatap wajah polos Youngjae yang tertidur, dia mengusap lembus pipi namja manis itu lalu tersenyum manis

.

.

Youngjae terbangun saat alarm di handphonenya berbunyi, namja manis itu duduk di ranjang dia terkejut melihat Daehyun tertidur di sofa kamarnya. Pikirannya melayang tentang kejadian semalam, dia tersenyum namja tan itu tetap menepati janjinya meski pun dia sudah tertidur semalam

Youngjae melangkah pelan menghampiri Daehyun yang masih tertidur, dia berjongkok di depan namja tan itu. Youngjae memperhatikan wajah Daehyun dari mata, hidung lalu bibir tebal dengan perlahan dia mengusap pelan pipi Daehyun

"Kenapa kau sangat tampan? Tapi juga menyebalkan" ujarnya sambil mengerutkan bibir

Namja manis itu mulai mendekatkan wajah mereka matanya fokus menatap bibir tebal nan seksi itu, wajah mereka semakin mendekat tanpa dia sadari namja tan itu mulai membuka matanya

"Apa yang kau lakukan?" tanya namja tan itu. Daehyun melihat Youngjae terkejut langsung melepas tangannya itu dari pipi namja tan tersebut, dia langsung berdiri dan berbalik cepat

"Akh shh" rintinya, dia lupa kalau kakinya masih sakit

Melihat itu Daehyun bangun dan membantu Youngjae duduk di ranjang, dia pergi ke kamar mandi dan mengambil air hangat untuk mengompresi kaki namja manis itu agar melancarkan aliran darahnya. Daehyun berlutut depan Youngjae lalu mengambil kakinya dan mulai mengompreskan secara perlahan

Lihatlah bagaimana bisa dirinya tidak terjatuh jika namja tan itu bersikap manis seperti ini padanya?

Youngjae diam memperhatikan Daehyun yang dengan telaten mengompresi kakinya "Apa kau selalu seperti ini?" tanyanya

Daehyun mengangkat wajahnya menatap namja manis itu dengan tatapan bertanya "Maksudmu?"

"Apa kau selalu memperlakukan seseorang seperti ini?" tanya Youngjae memperjelas

"Tidak. Hanya kau" jawab Daehyun membuat namja manis itu terpaku. Selesai mengompresi kaki Youngjae dia langsung beranjang dari sana

Selalu seperti itu, namja tan itu akan langsung pergi setelah membuat jantung Youngjae berdegup kencang. Pintar sekali membuat membuat dirinya jungkir balik

.

.

2 hari Youngjae tidak ke kampus karena kakinya sakit dia mulai bosan dirumah. Namja manis itu mengecek handphonenya tapi tidak ada pesan masuk

"Aishh. Aku bosan" ucapnya "Lebih baik aku pergi jalan-jalan saja" dia pergi mencari bodyguardnya itu

"Ahjumah.. apa ahjumah melihat Daehyun?" tanyanya pada maidnya yang berada di dapur

"Sepertinya tadi dia sedang menelpon di halaman belakang Tuan muda" jawab maid itu

"Baiklah terima kasih" ucapnya ceria. maid itu tersenyum melihat tingkah lucu Youngjae

.

Youngjae berjalan ke halaman belakang dia melihat Daehyun sedang menelpon seseorang

"Baiklah aku lakukan. Umma tenang saja" ujar Daehyun tanpa menyadari Youngjae manguping di belakangnya

"Aww manisnya kau sedang menelpon ummamu?" ujarnya membuat Daehyun menoleh kaget

"Apa kau mengupingku?"

"Aku tidak menguping, hanya saja tidak sengaja mendengarmu bicara dengan ummamu"

"Sama saja Tuan Muda Yoo" cibir Daehyun

"Apa kau merindukan ummamu?" tanya Youngjae

"Tidak. Dia selalu menelponku dan mengatakan hal yang sama setiap hari" jawabnya tanpa memandang Youngjae

"Setidaknya kau beruntung masih bisa bicara dan melihatnya" ucap Youngjae lirih lalu menundukkan kepalanya

Daehyun yang mendengar itu langsung menatap Youngjae dia menghela nafas pelan "Kau mau jalan-jalan?" tanya Daehyun

Namja manis itu mandongkak menatapnya "Aku baru mau mengajakmu pergi" ucapnya

"Memangnya kakimu sudah sembuh? Aku tidak mau menggendongmu lagi. Kau ternyata lebih berat dari yang kubayangkan" ujarnya bercanda, dia tidak ingin melihat Youngjae bersedih

"Kakiku sudah sembuh dan aku tidak seberat itu lagipula siapa juga yang mau di olehmu" ujar Youngjae kesal

Daehyun tertawa melihat raut kesal Youngjae "Kalau begitu ayo. Jika kakimu sakit lagi jangan harap aku akan menggendongmu" ujarnya lalu berjalan duluan

"Ya tunggu aku" ujar Youngjae lalu mengejar Daehyun

.

Daehyun menemani Youngjae jalan-jalan di taman kebetulan taman sore itu tidak terlalu ramai, hanya bebarapa orang yang sedang olahraga sore dan beberapa anak-anak kecil yang sedang bermain. Mereka berdua duduk di bangku taman yang menghadap danau kecil ditengah taman Daehyun tersenyum melihat Youngjae yang terus tersenyum senang

"Hei bodyguard" panggil Youngjae

"Aku punya nama Tuan Muda"

"Jangan panggil aku Tuan Muda kita tidak sedang berada dirumah, panggil namaku saja"

"Baiklah Youngjae jika itu maumu" ujat Daehyun membuat Youngjae tersenyum

"Daehyun aku mau es krim" ujarnya lalu menujuk penjual es krim

"Akan ku belikan. Aau mau rasa apa?" tanya Daehyun

"Stawberry" ujar Youngjae ceria

"Tunggu disini" kata Daehyun dan mengusap rambut Youngjae lalu pergi

Youngjae terpaku lalu memegangi kepalanya yang baru saja diusap Daehyun, jantungnya kembali berdetak cepat

"Ini" Daehyun memberikan es krim pesanan Youngjae

Namja manis itu menerimanya sedikit canggung "Kenapa? Kau sakit?" tanya Daehyun

"Ya aku sakit jantung karenamu" ujar Youngjae membatin

"Tidak apa" jawabnya. Mereka saling diam Youngjae memakan es krimnya sedangkan Daehyun meminum kopi yang dibelinya

"Apa kau punya kekasih?" tanya Youngjae tiba-tiba

"Uhuk..uhuk.." Daehyun tersedak kopinya kerena terkejut dengan pertanyaan Youngjae, namja manis yang melihat itu mengusap punggung Daehyun "Kau tidak apa-apa?" tanya Youngjae

"Tidak. Kenapa tiba-tiba bertanya seperti itu?" tanya Daehyun

"Kenapa? Bukankah itu pertanyaan yang wajar. Lagi pula kenapa reaksimu seperti itu?" ujar Youngjae

"Aku tidak punya kekasih" jawabnya

"Benarkah? Lalu apa ada seseorang yang kau sukai?" tanya Youngjae penasaran membuat Daehyun menatapnya

"Apa kau sedang mengintrogasi ku Youngjae"

"Ck jawab saja" paksa namja manis itu

"Ya aku sedang menyukai ah tidak aku mencintainya. Semenjak pertama aku melihatnya" jawab Daehyun "Dan aku sedang memperjuangkan cintaku" lanjutnya

"Siapa? Memperjuangkannya bagaimana maksudmu?" tanya Youngjae dia mulai tidak bersemangat tapi masih penasaran

"Aku belum tau dia mencintaiku atau tidak, kami dekat tapi dia belum mengatakan apa-apa padaku dia belum mengatakan kalau dia juga mencintaiku"

"Lalu jika dia tidak mencintaimu apa kau akan menyerah?"

"Tidak" jawabnya tegas

"Bagaimana jika ada seseorang yang juga sedang mencintaimu?" tanya Youngjae

"Jika dia tulus mungkin aku akan mempertimbangkannya" jawab Daehyun "Ayo pulang" ajaknya

Youngjae berjalan pulang dengan tidak bersemangat setelah mendengarkan jawaban Daehyun tadi. Sampai di rumah dia langsung masuk kamar sambil memikirkan kata-kata namja tan itu tidak sadar jika sudah masuk malam, tiba-tiba perutnya keroncongan dia melihat jam di nakas sudah menunjukkan waktu makan malam

"Pantas saja aku kelaparan tadi siang aku juga tidak sempai makan" ujarnya lalu bergegas turun ke dapur

"Ahjumah" panggil Youngjae beberapa kali tapi tidak mendapatkan jawaban

"Ahjumah tidak ada, dia pulang karena anaknya sakit" jawab Daehyun membuat Youngjae terkejut

"Kau mengagetkanku. Sejak kapan kau disitu?"

"Sejak kau masuk ke dapur. Ada apa? Kau ingin sesuatu? Tanya Daehyun

"Aku lapar" jawab Youngjae lalu membuka kulkas melihat bahan makanan

"Aku akan pesan makanan kalau begitu" ujar Daehyun

"Tunggu" tahan Youngjae

"Kenapa?" Daehyun bertanya bingung

"Tidak perlu memesan, bahan makanannya lengkap aku akan memasak sendiri saja" ujar Youngjae "Anggap saja ini salah satu cara untuk membuatnya menyukaiku" batinnya

"Memangnya kau bisa memasak?" tanya Daehyun tidak yakin

"Tentu saja" jawabnya yakin

"Kau yakin? Aku tidak mau tanggung jawab jika dapur ini hancur atau terbakar karenamu" ejek Daehyun membuat Youngjae mengerutkan bibirnya

"Enak saja, aku bisa memasak dulu waktu umma masih hidup kami sering memasak bersama" ucap Youngjae

"Baiklah jika kau sangat yakin. Aku akan mengawasimu sampai kau selesai" ujar Daehyun

"Kau tidak ingin membantuku?" tanya Youngjae

"Tidak" jawabnya sambil memainkan handphonenya

"Jangan harap aku akan membaginya denganmu" ujarnya

"Tidak masalah, aku bisa memesan makanan sendiri" Daehyun berkata tanpa mengalihkan pandangan dari handphone

Youngjae mencibir tapi tidak menjawab dia langsung menyiapkan bahan untuk membuat nasi goreng kimchi, dia sudah kelaparan dan hanya itu yang bisa dengan cepat dia buat sekarang. Daehyun hanya tersenyum memperhatikan namja manis yang sedang serius memasak itu, sesekali mendengar Youngjae bersenandung kecil kala memasak

"Sudah selesai" Youngjae berucap lalu membawa 2 piring nasi goreng kimchi itu ke meja makan, dia memberikan 1 piring pada Daehyun

"Kau bilang tidak akan membagi" ujar Daehyun dengan nada mengajek

"Ya sudah kalau tidak mau, jangan makan" ujar Youngjae kembali kesal dia baru akan menarik piringnya tapi di tahan Daehyun

"Kau sudah memberikan kenapa mau mengambilnya lagi? Itu tidak baik kau tau" ujar Daehyun

"Makan saja, jangan banyak bicara" kesalnya lalu memakan nasi gorengnya

Youngjae melihat namja tan itu mulai memakan makannanya sedikit gugup melihat ekspresi Daehyun

"Enak tidak?" tanyanya

"Lumayan" jawab Daehyun

"Huftt.. syukurlah" ucapnya

Mereka memakan makannanya sampai habis, setelah itu Youngjae membawa piring kotor miliknya dan milik Daehyun ke tempat cuci. Dia lalu mencucinya tapi saat dia ingin menaruh piring di laci atas tangannya tidak sampai, Daehyun dengan cekatan langsung menolong Youngjae, dia berdiri di belakang namja manis itu lalu mengabil piring di tangan Youngjae di tempatnya

Youngjae tiba-tiba gugup dengan posisi mereka yang sangat dekat punggugnya bahkan menempel di dada Daehyun, jantungnya mulai berdetak cepat dia berharap Daehyun tidak mendengar detak jantungnya yang sangat berisik

"Kau pendek sekali, setinggi ini saja tidak sampai" ejek Daehyun lalu pergi begitu saja meninggalkan Youngjae yang melongo

"Ya Jung Daehyun, awas saja kau nanti" ujar Youngjae sambil menghentakan kakinya kesal

Setelah mencuci piring namja manis itu berjalan ke kamar lalu menghempaskan dirinya ke ranjang, dia memikirkan bagaimana membuat Daehyun melupakan orang itu

"Jika dia tidak mau menyerah maka aku akan membuatnya menyerah. Hwaiting Youngjae" dia menyemangati dirinya sendiri lalu tidur karena kelelahan

.

.

Hari ini Youngjae kembali masuk kuliah dan diantar Daehyun seperti biasanya. Setelah selesai dengan kelasnya Youngjae menghampiri namja tan itu di tempat parkiran

"Daehyun kita ke Lotte World ya. Aku dapat 2 tiket dari temanku" ucapnya dengan semangat Daehyun hanya mengangguk lalu masul ke dalam mobil diikuti Youngjae

Daehyun mengemudikan mobil dengan kecepatan sedang jalanan masih terlihat lenggang, mereka sampai Lotte World sudah menjelang sore hari beruntung tidak terlalu ramai karena bukan weekend

"Ayo. Aku sudah tidak sabar bermain" ujar Youngjae setelah mereka turun dari mobil

Youngjae dengan tiba-tiba menggandeng tangan Daehyun membuat namja tan itu menoleh padanya

"Lihatlah disini banyak pasangan yang bergandengan tangan, hari ini anggap saja kita sedang kencan ya. Lupakan soal kau bodyguardku" ucap Youngjae antusias

"Hanya untuk hari ini Daehyun. lagi pula tidak ada yang tau kalai kita bukan sepasang kekasih" lanjutnya pelan sedikit menunduk, dia takut kalau Daehyun menolaknya

"Baiklah hanya untuk hari ini" ucap Daehyun setuju, membuat Youngjae bersemangat

Mereka menikmati waktu kencan sementara itu seperti sepasang kekasih, mulai dari saling bercandan, merangkul dan menyuapi ketika minum es krim. Youngjae seperti tidak ingin mengakhiri hari ini

"Daehyun aku ingin boneka itu" ujarnya manja sambil menujuk boneka teddy bear putih

"Akan ku coba mendapatkannya"

Daehyun mengambil senapan mainan lalu mencoba menembaknya, tembakan pertama tidak kena dia terus mencobanya karena Youngjae terus menyemangatinya sampai tebakan ke empat peluru dari pistol itu kena sasaran

"Yeay.. gomawo kau memang yang terbaik" ujar Youngjae lalu mencium pipi Daehyun dan pergi

Daehyun terkejut mendapat ciuman tiba-tiba dari namja manis itu, sedangkan Youngjae hanya terkikik geli melihat wajah Daehyun. Setelah sadar namja tan itu mengikuti Youngjae yang berjalan duluan

"Daehyun kita naik itu ya sebelum pulang" pintanya menunjuk bianglala sambil memeluk boneka teddy bearnya

"Oke" lalu merangkul Youngjae

Mereka naik itu dan menikmati pemandangan seoul menjelang malam, Youngjae menyandarkan kepalanya pada pundak Daehyun membuat namja tan itu menoleh

"Indahnya" ujar Youngjae saat melihat lampu-lampu yang mulai menyala karena hari sudah mulai malam

Daehyun hanya diam sambil memperhatikan Youngjae

"Daehyun" panggil Youngjae

"Hmm" hanya suara deheman yang bisa namja tan itu keluarkan

"Apa kita tidak bisa seperti ini terus?" tanya Youngjae

"Seperti ini? Maksudmu?" Daehyun kembali bertanya

"Kau dan aku menghabiskan waktu bersama selamanya, tanpa ada dia" ujar Youngjae memberanikan diri

"Apa yang sebenarnya kau ingin katakan Youngjae? Katakan dengan jelas" ucap Daehyun tegas

"Aku menyukaimu Daehyun. tidak bisakah kau melupakannya?" ujar Youngjae, dia mengangkat wajahnya dan menatap mata Daehyun

"Tidak" Daehyun menjawab lalu memalingkan wajahnya

Youngjae yang melihat itu menangkup sebelah wajah Daehyun dan membuatnya kembali menatap wajahnya, dia kemudian mendekatkan wajahnya pada Daehyun tanpa melepaskan kontak mata mereka

Daehyun melepaskan tangan Youngjae dan menjauhkan wajah mereka "Kurasa kau sudah terlalu jauh Youngjae. Lebih baik kita hentikan ini" ujarnya

"Kenapa? Apa yang kurang dariku" tanya Youngjae matanya mulai berkaca-kaca

"Kau sempurnya, hanya ada yang terlewatkan" ujar Daehyun

"Apa Daehyun? Katakanlah" lirihnya

"Maaf Youngjae, kau yang harus mencaritahunya sendiri" ucap Daehyun "Ayo kita harus keluar" ajaknya

Youngjae keluar dan berjalan mendahului Daehyun, dia berpikir apa yang terlewat sehingga Daehyun menolaknya. Sepanjang perjalanan pulang dari Lotte World mereka hanya saling diam Daehyun terus melirik ke arah Youngjae tapi namja manis itu hanya diam sambil memejamkan matanya. Setelah sampai di rumah Youngjae tetap diam, dia langsung masuk kamar dan tetap memikirkan kata-kata Daehyun sampai dia tertidur

.

.

.

.

TBC or END

.

.