Author : BaekLuvChan

Title : Real Love

Main Casts : Park Chanyeol, Byun Baekhyun

Pairing : Chanbaek

Other Cast : ALL MEMBER EXO (selebihnya bisa dicari sendiri di dalam cerita)

Genre : YAOI, Romance, Drama, fluff (maybe)

Rating : T

Disclaimer : Cerita sepenuhnya milik Author. Member Exo hanya milik Tuhan Semata. Jika ada kesamaan nama atau jalan cerita mohon dimaafkan, author hanya manusia biasa.

Warning : Typo bertebaran! Maklum jarinya authornya gede-gede (curcol). THIS IS YAOI aka BOYxBOY. Jadi kalo misalkan ada yg tidak suka silahkan keluar saja,, saya tidak menerima BASH oke?

CHAPTER 1

Happy Reading

.

.

.

.

.

Pagi yang cukup cerah di langit Seoul, seharusnya dengan cuaca yang bagus seperti ini bisa membuat mood orang membaik tetapi sepertinya hal itu sedang tidak berlaku pada pria jangkung yang tengah melontarkan beberapa umpatan karena ia benar-benar sedang kesal sekarang. Bagaimana tidak,, hampir semua tender bisa dikatakan gagal. Dan tentunya itu akan berimbas pada beberapa karyawannya, dan sepertinya pagi ini akan menjadi neraka bagi beberapa karyawannya.

"kenapa hal sekecil ini saja kalian tidak bisa menjangkaunya hah? Lalu apa yang bisa kalian lakukakn hah? Memakan gaji buta? Apa gunanya aku menggaji kalian semua selama ini?" teriaknya frustasi pada keempat karyawan sekaligus sahabatnya itu yang tengah menundukkan kepalanya.

"Yeol… berhentilah bersikap seakan-akan kami semua yang melakukan semua kesalahan ini. Kau tahu bukan itu semua diluar kendali kami? Dan kau tahu bukan hanya kami yang bertanggung jawab untuk tender yang ini? Kenapa hanya kami yang kau salahkan. Bahkan para pria-pria tua (para pejabat diperusahaan) diluar sedang berongkang-ongkang kaki sekarang" jawab salah satu karyawannya yang berkulit tan itu dengan nada yang agak kesal. Jelas saja dia kesal, bagaimana bisa Chanyeol menyalahkan kegagalan tendernya pada mereka berempat sedangkan para pejabat-pejabat di perusahaan itu hanya ongkang-ongkang kaki. Menyebalkan fikirnya. "Aaarggghhhhh! Aku tahu itu Jongin, aku akan menyelesaikan itu nanti" geramnya frustasi.

Keempat temannya tidak bisa berkata apa-apalagi selain hanya mendengus kesal, sial sekali mereka pagi ini. Dengan sedikit menarik nafas,, Chanyeol mencoba berfikir dengan tenang kali ini.. dia harus mencari cara agar semua bisa berjalan lancar. Ditatapnya wajah sahabat-sahabtnya itu lekat-lekat, yah tidak seharusnya ia marah-marah seperti tadi. Oke dia mungkin sedikit kelewatan tadi,, tapi bukankah itu wajar? Sudahlah lupakan!

" Jongin! Sekarang cepat hubungi pria bitch yang bernama Kris itu,, ajaklah ia bernegoisasi sekali lagi lakukan semua cara agar ia mau menerima kerja sama dari perusahaan kita! Apapun caranya sekalipun itu menggunakan cara yang kotor asal kau bisa mendapatkannya! Dia.. hanya dia yang bisa menolong perusahaan kita! Apa kau mengerti?" setelah ia mendapat anggukan dari sahabatnya itu ia berlanjut menatap sahabatnya yang berdiri disamping Jongin.

"Luhan sekarang juga kau hubungi yang bernama Suho itu,, ah tunggu tapi sebaiknya kau ajaklah dulu Ayahnya bernegosiasi dan setelah ayahnya berhasil kau bujuk untuk berinvestasi pada kita barulah kau bisa membujuk anaknya 'Suho' "

"Baiklah,, aku akan melakukannya"

"Terima kasih,, dan maaf karena aku mengatai kalian seperti tadi,, kalian tahu bukan jika keadaan seperti ini benar-benar membuatku muak. Tapi tetap saja aku akan tetap meminta maaf pada kalian, aku tahu ini bukan sepenuhnya kesalahan kalian" raut wajahnya mulai melembut

"Tak apa Yeol aku tahu kau bukan orang yang akan marah-marah tanpa alasan" kali ini Kyungsoo mencoba menenangkannya sambil tersenyum.

"thanks kyung" Chanyeol tersenyum

"kalian berdua bisa mengerjakan yang tadi aku perintahkan sekarang juga,, dan kau Sehun dan Kyungsoo kalian berdua setelah ini ikutlah aku ke Bandara untuk menjemput nenek sihir"

"Baik" mereka menjawab serempak.

Saat di dalam mobil mereka bertiga (Chanyeol, Sehun, Kyungsoo) tampak begitu tenang, tidak ada satupun yang berani membuka suara.

Tetapi keadaan itu tidak bertahan lama, karena Sehun baru ingat kalau ia tidak tahu siapa yang dimaksud dengan nenek sihir oleh Chanyeol.

"Hei Yeol aku masih tidak mengerti apa maksud dari kata 'Nenek Sihir' siapa dia?" sambil menolehkan kepalanya, menatap pria di sampingnya dengan tatapan menuntut.

"Ayolah,, siapa lagi kalau bukan noonaku hah?" jawabnya jengah

"Ah" Sehun menganggukkan kepalanya mengerti

Dan mereka melanjutkan percakapan mereka selama perjalanan dan saat itu pula mereka seakan melupakan seseorang yang tengah duduk dikursi belakang.

"Eheemmm,, sepertinya ada yang melupakan kehadiranku disini" Kyungsoo berdehem untuk menyadarkan kedua sahabatnya yang nyaris melupakannya.

"Ahahaha hey ada apa denganmu? Bukankah biasanya kau selalu memotong perkataan kami? Lalu kenapa sekarang kau merasa terabaikan?" Sehun menengok kebelakang untuk melihat sahabatnya itu dan tentunya dengan wajah yang menyebalkan.

"tutup saja mulutmu Sehun!" Kyungsoo mulai kesal

"hei kalian berdua diamlah. Kenapa setiap kalian bersama selalu berakhir dengan adu mulut? Kalian sudah besar, dan kau Sehun tutup mulutmu sebelum aku menyumpalnya dengan sampah!" Chanyeol mulai muak dengan dua orang ini (Sehun dan Kyungsoo). Selalu saja seperti ini berdebat karena hal yang tidak penting.

Tidak sedikit kendala yang di alami Jongin maupun Luhan, mereka benar-benar sangat merepotkan. Terlebih lagi Luhan akan menangani 2 orang sekaligus, benar-benar merepotkan. Pertemuan pertama Luhan dengan Siwon tampaknya berjalan lancar, Luhan pun memutuskan untuk segera membuat janji dengan Suho (anak dari Siwon sekaligus sasaran utamanya) secepat mungkin.

Tetapi sepertinya dia tidak seberuntung sebelumnya, Suho sangatlah keras kepala. Luhan sampai bingung apalagi yang harus ia lakukan pada Suho. Sepertinya ia harus melanjutkan ini pada esok hari karena hari sudah menunjukkan malam,, jadi ia memutuskan untuk pulang ke apartemen miliknya.

Dibaringkannya tubuhnya pada sofa yang terletak tak jauh dari tempat tidurnya. Luhan memilih untuk tidur sejenak sekedar untuk menenangkan pikirannya yang kacau sejak pagi tadi. Baru saja ia hendak menutup matanya tiba-tiba suara pintu apartemennya berbunyi menandakan seseorang berhasil membuka pintunya, dan yang tak lain itu adalah Baekhyun.

Diliriknya sejenak Baekhyun yang melewati pintu kamarnya, ah dia terlalu lelah untuk menyambut sepupunya itu. Dan lagi-lagi saat ia hendak menutup matanya tiba-tiba saja Handphonenya berbunyi, dan nama yang muncul pada layar ponsel nya itu adalah 'Park Chanyeol'.

"Lu,, bagaimana dengan hari ini? Apa kau berhasil? Apa mereka mau berinvestasi lagi pada perusahaan kita?"

"Yeol,, aaargggh aku benar-benar pusing. Mereka benar-benar membuatku muak" ia berhenti sejenak untuk menenangkan pikirannya kemudian melanjutkan lagi

"Siwon sudah selesai kutangani, tetapi Suho ternyata tidaklah mudah untuk ditangani. Dia benar-benar menyulitkannku Yeol. Tidak bisa kah kau melimpahkan Client ini pada Kyungsoo saja? Atau mungkin kau bisa Menyerahkan Client ini pada Sehun"

"Maaf Lu,, mereka berdua sudah mendapat tugas masing-masing. Ayolah aku memberikan tugas ini padamu bukan karena aku ingin menyiksamu. Aku memberikan ini padamu karena aku tahu kau pasti bisa Lu. Kumohon hanya kalian yang aku bisa andalkan sekarang, kau tahu perusahaanku hampir saja Bangkrut karena kejadian kemarin. Kalian sahabatku, jadi aku berharap banyak pada kalian."

Chanyeol tahu ini terdengar sedikit egois, tetapi disisi lain dia tidak punya pilihan. Dia bisa saja menyerah pada proyek ini dan membiarkan perusahaannya bangkrut begitu saja toh dia masih mempunyai banyak perusahaan lain dari ayahnya yang bisa saja ia ambil alih sewaktu-waktu jika ia mau. Tapi jika ia melakukan itu, mau dikemanakan semua karyawan-karyawannya yang bergantung pada perusahaan itu?

Mereka bergantung pada Chanyeol, nasib dari keluarga mereka berada ditangan Chanyeol. Sekalipun ia bisa saja meminta bantuan pada ayahnya, tetapi bukankah itu sudah menjadi kewajibannya sebagai pemimpin perusahaan untuk bertanggung jawab. Jadi ia memutuskan untuk tetap mempertahankan perusahaan itu apapun yang terjadi.

"Aku tahu itu Yeol,, baiklah aku akan berusaha untuk mendapatkan Client yang satu ini"

Mungkin suara Luhan terdengar sedikit tidak bersemangat,, tetapi Chanyeol berusaha tidak memperdulikan itu.

"Terima kasih Lu,, kau yang terbaik"

Dan setelah itu Luhan menutup percakapan mereka itu.

"Hyung"

Baekhyun berdiri di ambang pintu kamar Luhan

"Kenapa Baek?"

"Apa kau sedang mengalami sesuatu yang buruk? Kau terlihat buruk hyung"

Baekhyun mendengar sedikit percakapan Luhan dengan Bossnya itu. Tentu saja Baekhyun menjadi khawatir, wajah Luhan sungguh tidak bersahabat sejak ia datang tadi.

"Ah,, hanya terjadi sedikit masalah di kantor. Aku baik-baik saja Baek"

Luhan hanya bisa menjawab seadanya karena memang keadaannya sekarang sangatlah tidak baik. Melihat itu Baekhyun langsung mendekati Luhan, mencoba untuk memastikan keadaan Sepupunya itu baik-baik saja. "Baiklah jika kau memang tidak mau menceritakan padaku, aku hanya memastikan kalau kau baik-baik saja hyung" nada suara Baekhyun terdengar sangat lembut dan menenangkan. "Kau istirahatlah yang cukup, aku tidak akan mengganggumu"

Baekhyun meninggalkan Luhan, ia berjalan menuju kamarnya. Dibaringkkannya tubuhnya, sebenarnya dia juga merasa lelah. Yah mungkin bisa dikatakan dia hampir gila karena dia baru saja dipecat dari tempatnya bekerja. Yah, perusahaannya sedang mengalami krisis dan akbiatnya terjadilah ini. Perusahaan terpaksa mem'PHK' besar-besaran. Dan baekhyun menjadi salah satunya.

Baekhyun memang bukan karyawan yang cerdas ataupun cekatan, mungkin dia bisa saja menerima pemecatan ini dengan lapang dada jika saja perusahaannya itu masih memberi sekedar uang 'pesangon' tetapi kenyataan berkata lain. Awalnya ia ingin menceritakan ini pada Luhan dan meminta bantuan pada sepupunya itu untuk mencarikan pekerjaan, tetapi sepertinya Luhan sedang dalam keadaan yang buruk. Mungkin Baekhyun hanya perlu beristirahat sekarang, berharap saat ia terbangun besok semua hanyalah mimpi.

Baru saja Baekhyun hendak menutup matanya tiba-tiba ponselnya bordering menandakan ada sebuah pesan masuk.

FROM : (sensor)

Apa kau sudah pulang kerja? Aku merindukanmu~ Apa kita bisa bertemu? Aku akan menjemputmu ditempat biasa. Kau bisa menginap di rumahku.

~~TBC~~

Oke mungkin ini pembukaan yang buruk dan sangat pendek, tapi saya harap kalian bisa menikmati(?) Fanfiction abal-abal ini. Maaf kalo dari judulnya agak gak nyambung T_T abisnya bingung mau ngasih judul apa, jadi yah beginilah judulnya. Saya akan sangat menghargai kalau kalian berkenan meninggalkan sedikit review untuk Fanfiction ini. Ini fanfic pertama saya,, please kasih pendapat kalian tentang ini? Buruk kah? Buruk sekali? Atau apalah. Saya menerima kritik dan saran, tetapi tentunya kritik dan saran yang membangun. Saya membuka sesi tanya jawab, nanti bakal saya jawab untuk update'an chapter selanjutnya. Tapi kalo responya gak begitu bagus ya terpaksa bakal saya berhentikan di chap ini Trims~

Chu~

'BaekLuvChan'