Hai mina-san. Ini fict kedua Uya. Maaf kalau masih hancur tidak berbentuk. Mohon bantuannya para senpai!

DISCLAIMER :

Naruto : ©Masashi Kishimoto

The Plan : © Kaguya Hitsugaya

RATING : K+ T

GENRE : Romance/Hurt

PAIR : Naruto x Hinata

WARNING : AU, OOC, Gaje, Typo bertebaran

Summary : Bagaimana kalau Naruto, seorang anggota geng Kaguya, geng yang urak-urakan dan membenci perempuan disekolahnya, bertemu dengan Hinata. Seorang siswa pindahan dari Sunagakure yang selalu mengikuti kemana pun Naruto pergi. Apa yang akan terjadi selanjutnya?...

*THE PLAN*

Bulan telah menggantikan tugas matahari untuk menerangi bumi. Saat ini, kota bernama Konoha ini, terlihat sangat sepi. Hanya beberapa binatang malam yang lalu lalang di sepanjang jalan.

Disebuah jalan sempit yang hanya diterangi oleh cahaya lampu jalan yang remang-remang, terlihat seorang wanita sedang berjalan-jalan dengan tergesa-gesa. Tiba-tiba, mulutnya dibekap oleh seseorang dan ditarik kedalam sebuah lorong yang kecil dan gelap. Wanita itu disandarkan ke tembok lorong yang kotor oleh seorang pria bertopeng. Pria bertopeng itu sedang menahan bahu wanita itu agar tidak bergerak.

"TOLONGGG" teriak seorang wanita saat ia ditodong oleh pria bertopeng dalam gang kecil yang gelap itu. Namun teriakannya itu sia-sia, tidak satu orang pun yang lewat disekitar tempat itu.

"Diam! Atau ku bunuh kau. Cepat serahkan barang-barangmu!" ancam pria yang sedang menodong wanita itu. Sebuah pisau lipat, telah ia todongkan dileher wanita itu. Wanita itu pun sangat ketakutan. Keringat telah membahasi wajah putihnya. Dengan gemetar, ia merogoh tas tangan yang sedang dipakainya. Ia mengambil beberapa kalung emas dan sebuah handphone. Dengan ketakutan, ia menyerahkan barang-barangnya pada pria bertopeng itu. Pria bertopeng itu menyeringai, tangannya bersiap mengambil barang-barang itu.

Namun belum sempat pria bertopeng itu mengambilnya, seseorang datang memegang tangannya dan langsung memukul pria bertopeng itu sehingga ia terlempar beberapa meter dari tempatnya berdiri tadi.

Pria berambut kuning jabrik yang baru datang itu, langsung menyerang tanpa ampun pria bertopeng itu sehingga, pria bertopeng itu tak sadarkan diri.

Setelah puas memukul, pria berambut pirang itu langsung pergi meninggalkan tempat itu tanpa menghiraukan wanita yang sedang ketakutan itu.

"Brutal!. Tapi keren" gumam seseorang yang sedang menguntit pria berambut pirang jabrik itu.

Konoha, 07.30

KONOHA HIGH SCHOOL (KHS)

"Eh. Kamu tahu tidak?" tanya seorang pemuda berambut hitam jabrik, dengan segitiga terbalik dikedua pipinya pada seorang pemuda berambut nenas yang ada disampingnya, Shikamaru.

"Apa, Kiba?" balas Shikamaru dengan malas pada temannya yang bernama Kiba itu.

"Katanya hari ini kita kedatangan murid baru!" seru Kiba dengan wajah yang berseri -seri.

"Oh ya?" kata Shikamaru dengan nada malasnya lagi. Kiba merasa diacuhkan. Dengan mengerucutkan bibirnya, ia berbalik dan berbicara pada salah seorang temannya yang lain.

"Eh. Naruto. Kamu dengar kan?. Kita kedatangan murid baru hari ini. Katanya dia itu cewek lo!" kata Kiba dengan semangat 45-nya pada pemuda berambut pirang jabrik dan mempunyai tiga goresan seperti kumis kucing dikedua pipinya.

"Hn?" jawab pemuda yang bernama Naruto itu dengan malas tanpa menghiraukan Kiba.

"Eh. Ya. Aku lupa. Kaguya ya!" gumam Kiba sedikit memelankan suaranya. Dengan terpaksa, ia duduk tenang ditempat duduknya dan tidak membicarakan tentang murid baru itu lagi.

TENG TENG TENG TENG!

Bel tanda pelajaran pertama dibunyikan. Semua anak berlari dalam kelas mereka masing-masing dan mencari tempat duduk mereka.

Di kelas Naruto, anak-anak sudah duduk dengan tenangnya. Tiba-tiba pintu kelas dibuka dan masuklah seorang pria berambut perak dan memakai masker yang menutup mulutnya.

"Selamat pagi, Kakashi- sensei" sapa anak-anak serentak pada pria itu yang ternyata adalah guru mereka.

"Sensei. Bukankah ini jam pelajarannya Iruka-sensei. Kenapa sensei masuk kelas ini?" tanya seorang siswa berbadan besar, Chouji, sambil memegang sekantong kripik kentang.

"Ah. Iya. Saya kesini hanya untuk memberitahu, kalau kalian mendapat seorang teman baru. Hey, kamu. Masuklah!" kata Kakashi sambil berdiri didepan pintu kelas. Masuklah seseorang kedalam kelas dengan mengandeng tas ransel hitamnya. "Dapat" gumam anak itu pelan saat berjalan kedepan kelas.

"Silahkan perkenal diri kamu" perintah Kakashi dari depan pintu pada anak baru itu.

"Ah iya. Hay. Perkenalkan nama ku Hinata Hyuga. Aku pindahan dari Sunagakure. Mohon bantuannya" kata anak bernama Hinata itu sambil membungkukkan badannya.

Semua anak laki-laki dalam kelas itu menganga, terpesona dengan kecantikan Hinata. Mereka terpaku melihat Hinata yang begitu manis. Tiba-tiba Kiba berdiri dan bertanya pada Hinata.

"Eh. Sudah punya pacar belum" tanya Kiba sambil nyengir. Anak-anak yang lain langsung menyoraki Kiba. Hinata hanya tersenyum manis sambil mengeleng-gelengkan kepalanya pelan.

"Heh, sudah. Hinata, kamu duduk disana" kata Kakashi. Ia menunjuk sebuah kursi kosong di belakang tempat duduk Naruto. Hinata mengucapkan terima kasih pada Kakashi dan segera melengang menuju tempat duduknya.

"Ya sudah. Kalian tenang yah. Sedikit lagi Iruka-sensei masuk" kata Kakashi lagi sebelum ahkirnya meninggalkan kelas itu.

"Selamat pagi anak-anak" sapa seorang pria berambut nenas hitam yang baru masuk kedalam kelas itu. Ia terlihat sedang menenteng beberapa buku sambil berjalan menuju meja guru.

"Selamat pagi Iruka-sensei" balas anak-anak serempak.

"Oke kita mulai pelajarannya ya!" kata guru yang bernama Iruka itu sambil menyimpan buku-bukunya diatas meja.

"Hari ini kita belajar tentang bla...bala...bla..."

SKIP TIME!

TENG TENG TENG TENG

"Horeee!" sorak anak-anak dalam kelas saat mendengar bel istirahat dibunyikan. Iruka membereskan buku-bukunya kemudian keluar dari kelas setelah menyapa anak-anak itu. Setelah itu, anak-anak cepat-cepat membereskan buku mereka dan berlari keluar kelas untuk mengisi perut mereka.

"Hinata. Kita ke kantin sama-sama ya!" ajak Kiba pada Hinata yang sedang membereskan buku-bukunya. Hinata hanya diam dan hanya menjawab ajakan Kiba dengan senyuman sambil memasukan buku-buku dalam tasnya. Tiba-tiba ia melihat Naruto keluar kelas. Dengan cepat ia menyimpan tasnya.

"Kiba, maaf. Lain kali saja. Aku ada urusan" kata Hinata terburu-buru. Ia segera mengejar Naruto yang sudah berjalan keluar kelas. "Kenapa sih tu anak?" tanya Kiba pada dirinya sendiri saat melihat Hinata yang terburu-buru.

Di luar kelas, Naruto sedang berjalan dengan santai sambil memainkan handphone. Tiba-tiba ia merasakan ada seseorang yang mengikutinya. Ia segera berhenti dan menoleh kebelakang. Ia melihat Hinata sedang berdiri dibelakangnya sambil tersenyum kearahnya dan melambai-lambaikan tangannya.

"Cih. Dasar aneh" kata Naruto dingin. Ia kemudian berbalik dan kembali melanjutkan langkahnya yang sempat terhenti. Hinata segera bergerak mengikuti langkah Naruto yang mengacuhkannya itu.

"Hinata!" tiba-tiba Hinata mendengar seseorang memanggilnya. Ia segera menoleh keasal suara itu dan menemukan seorang gadis berambut merah muda sedang melambaikan tangan kearahnya.

Ia berhenti sejenak melihat punggung Naruto yang menghilang disudut sebuah kelas kemudian menghampiri anak yang memanggilnya tadi.

"Ada apa Sakura" tanya Hinata pada siswi yang memanggilnya tadi.

"Kamu kenapa mengikuti Naruto terus?" tanya siswi yang bernama Sakura itu yang ternyata sekelas dengan Hinata.

"Ah tidak. Hanya ingin saja" jawab Hinata sambil tersenyum dan memiringkan kepalanya.

"Hah?, apa kamu tidak tahu kalau Naruto itu, paling tidak suka dengan yang namanya perempuan?" tanyaa Sakura lagi menaikkan sebelah alisnya.

"Eh?" Hinata terkejut. Sepertinya ia tidak tahu.

"Hah. Ya sudah. Ayo kita ke kantin. Akan kuceritakan tentang Naruto disana" ajak Sakura. Ia segera menarik tangan Hinata pergi dari tempat itu. Hinata hanya pasrah Sakura menariknya seperti itu. Merekapun berjalan menuju kantin yang sedang dipenuhi oleh siswa-siswi yang sedang mengisi perut. Setelah melirikkan matanya beberapa saat, ahkirnya Sakura menemukan sebuah meja kosong. Ia langsung mengajak Hinata ke meja itu.

"Jadi Sakura. Kenapa Naruto tidak suka perempuan?" tanya Hinata saat mereka berdua telah duduk didepan meja itu. Sakura tidak langsung menjawab pertanyaan Hinata. Ia pergi ke penjaga kantin dan memesan dua gelas Es-Teh. Setelah memesan, ia kembali duduk di samping Hinata dan mulai menjawab pertanyaan Hinata.

"Apa kamu pernah dengar geng Kaguya?" tanya Sakura sebelum memulai penjelasannya. Hinata mengelengkan kepalanya tanda tidak tahu.
"Geng Kaguya itu, geng yang paling ditakuti disekolah ini" ia menghentikan penjelasannya untuk menerima pesanannya yang telah diantar oleh penjaga kantin. Setelah menyodor kan segelas minuman ke Hinata, ia melanjutkan ceritanya.

"Setiap orang yang mendengar nama geng itu, pasti tidak akan mencari masalah dengan mereka" Sakura berhenti sejenak untuk meminum es-teh-nya. Hinata mendengar dengan serius cerita Sakura.

"Geng kaguya terdiri dari 5 orang. Mereka adalah siswa-siswa berandalan disekolah ini" terang Sakura.

"Oh. Terus, apa hubungannya dengan Naruto?" tanya Hinata.

"Itu dia. Naruto termasuk diantara salah satu dari lima orang itu. Ketua geng kaguya adalah siswa yang bernama Sasuke Uchiha. Anggotanya, Gaara, Sai, Shino dan terahkir Naruto. Mereka berlima berasal dari kelas yang berbeda disekolah ini. Sikap mereka dingin, tidak pernah banyak bicara. Mereka hanya akan bicara untuk hal-hal yang penting saja" kata Sakura dengan mimik wajah seriius. Hinata mengangguk kecil mendengar penjelasan Sakura.

"Terus, kamu tahu darimana kalau Naruto tidak suka dengan perempuan?" tanya Hinata lagi. Kali ini adalah point utama dari pertanyaannya.

"Bukan aku saja. Tapi semua orang disekolah ini tahu. Mereka tidak pernah kelihatan berjalan dengan perempuan, bahkan berbicara pun tidak pernah. Mereka bilang, perempuan itu menyebalkan, selalu seenaknya sendiri. Maka dari itu, mereka tidak suka bergaul dengan perempuan" jawab Sakura. Hinata mengangguk kecil kemudian, terlihat berpikir sejenak.

Setelah beberapa menit kemudian, bel masuk tanda jam pelajaran kedua berbunyi. Mereka berdua segera beranjak dari kantin dan menuju kelas mereka setelah membayar minuman tadi.

Setelah sampai dikelas, Hinata melihat Naruto sudah duduk ditempatnya. Hinata tersenyum kecil kemudian beranjak ketempat duduknya.

Setelah beberapa menit, seorang guru berambut panjang dan berkulit pucat memasuki kelas itu, Orochimaru. Anak-anak segera memberi hormat pada guru itu. Sesampai di meja guru, Orochimaru langsung memulai pelajarannya.

Naruto memandang Orochimaru kesal. Semakin lama, pelajaran yang diberikan oleh Orochimaru, terasa sangat membosankan baginya.

Tidak lama kemudian, Naruto mengangkat tangan. Ia meminta izin ke toilet dan Orochimaru mengizinkannya. Naruto pun berjalan dengan santai keluar kelas.

Selang beberapa detik, Hinata meminta izin ke toilet dengan wajah memelas. Sebenarnya Orochimaru tak ingin mengizinkan, tapi karena melihat wajah Hinata yang seakan memaksa itu, ahkirnya Orochimaru mengizinkannya. Hinata berlari kecil keluar kelas.

Ternyata Hinata tidak ingin ke toilet, ia mengejar Naruto yang sedang berjalan menuju arah kantin. Setelah dirasa jaraknya pas, Hinata menghentikan larinya dan berjalan mengikuti Naruto dari belakang.

Naruto mengetahui hal itu, namun ia hanya menganggapnya angin lalu dan terus berjalan tanpa menghiraukan Hinata. Namun, semakin lama, ia merasa kesal karena Hinata tidak henti-hentinya mengikutinya. Ia pun menghentikan langkahnya dan tanpa berbalik, ia bertanya pada Hinata yang berada di belakangnya.

"Apa kau tidak ada pekerjaan lain selain mengikuti ku?" tanya Naruto dengan suara Datar.

"Tidak ada" jawab Hinata santai sambil tersenyum menunjukkan deretan giginya yang putih.

"Sebaiknya kau kembali ke kelas" kata Naruto kemudian kembali melangkahkan kakinya kearah kantin.

"Kalau tidak ada kamu dikelas, aku merasa ganjil" Hinata melangkah mengikuti Naruto lagi. Naruto tidak mengubris kata-kata Hinata. Ia terus berjalan tanpa menghiraukan Hinata yang berada dibelakangnya.

30 menit berlalu dengan begitu-begitu saja. Kemanapun Naruto pergi, Hinata selalu mengikutinya dari belakang. Ketika Naruto memasuki toilet pria, Hinata menunggu Naruto didepan pintu. 5 menit kemudian, Naruto keluar dari toilet dan menemukan Hinata sedang menunggunnya didepan pintu.

"Kamu itu memang benar-benar menyebalkan ya!" kata Naruto sedikit geram. Hinata hanya menanggapinya dengan senyuman kemudian berkata, "Menyebalkan?. Bukannya kamu menganggap semua perempuan begitu?" tanya Hinata sambil nyengir kuda.

"KEMBALI KAU KELAS SANA!" bentak Naruto dengan keras. Tapi itu tidak menyiutkan hati Hinata. Ia masih saja tersenyum.

"Tidak tanpamu, Naruto" kata Hinata santai. Naruto semakin geram. Segera ia berjalan cepat meninggalkan Hinata. Tapi Hinata tidak mau kalah, ia mengambil langkah panjang mengikuti Naruto.

"Grrrr... baiklah. Kita ke kelas" ahkirnya Naruto mengalah dan kembali kekelas. Hinata tersenyum senang kemudian mengikuti Naruto kembali kekelas.

Sesampainya didepan kelas, Naruto mengetuk pintu. Setelah disuruh masuk, Naruto membuka pintu. Tapi, setelah Orochimaru melihat wajah Naruto, Orochimaru memarahinya kemudian menyuruhnya berdiri diluar kelas. Hinata juga kena hukum berdiri diluar kelas karena telah berbohong pada guru. Tapi, Hinata kelihatan senang-senang saja. Sedang kan Naruto, dengan tenang berdiri diluar.

"Apa kamu selalu begitu dengan pelajaran yang tidak kau sukai?" tanya Hinata sambil menyandarkan tubuhnya di tembok mengikuti Naruto. Naruto hanya diam tidak menjawab pertanyaan Hinata.

"Apa kamu..." kata Hinata terhenti saat jari telunjuk Naruto menyentuh bibirnya, menyuruhnya diam. Wajah Hinata seketika berubah menjadi merah. Tanpa ba-bi-bu-be-bo,, ia langsung diam dan tidak berbicara lagi.

50 menit berikutnya, bel pun berbunyi. Orochimaru keluar dari kelas dan memperingatkan mereka agar tidak mengulanginya kemudian berlalu dari hadapan kedua siswa itu.

Naruto langsung masuk kedalam kelas dan mengambil tasnya untuk kembali kerumahnya. Hinata juga cepat-cepat mengambil tasnya. Setelah menyalami anak-anak yang lain, Hinata berlari mengikuti Naruto. Siswa-siswi yang berada dalam kelas, merasa heran dengan Hinata. Kenapa dia selalu mengikuti Naruto? Ada apa sebenarnya? Batin anak-anak dalam kelas itu.

Setelah sampai didepan gerbang, Hinata tidak berjalan menuju arah kerumahnya. Ia mengikuti Naruto dari belakang. Naruto yang merasa risih dengan sikap Hinata, ahkirnya berbalik dan menanyainya.

"Apa kau akan mengikutiku sampai kerumahku juga?" tanya Naruto dengan suara yang agak lembut.

"Tidak juga sih. Aku ingin pulang kerumah ku. Tapi aku tidak bisa pulang sendirian" jawab Hinata sambil nyengir gajebo.

"Kalau begitu, cari orang lain yang mau pulang bersamamu" kata Naruto. Ia berbalik dan berjalan menuju rumahnya. Hinata tidak menhiraukan kata-kata Naruto. Ia terus mengikuti Naruto.

"Aku mau pulang jika kamu yang mengantarku" kata Hinata dari belakang. Naruto sengaja tidak mendengarnya dan terus berjalan. Ternyata Hinata tak kenal lelah.

"Terserah kau saja. Kalau kau mau mengikuti terus, tidak apa-apa" kata Naruto. Ia menarik sebatang rokok dari dalam saku celanannya kemudian menghisapnya.

"Kau merokok juga?" tanya Hinata sambil terus mengikuti Naruto.

"Apa urusan mu?" tanya Naruto ketus.

"Ya... memang bukan urusan ku sih. Tapi merokok itu tidak baikloh" ceramah Hinata. Naruto tidak mengubrisnnya. Ia terus berjalan. Di sepanjang perjalanan, Hinata selalu mengoceh. Ocehannya itu, lama-lam membuat Naruto merasa kesal.

"Arrgh... tunjukkan arah rumahmu. Akan kuantar kau pulang" kata Naruto kesal. Ternyata Hinata mampu membuat anggota geng Kaguya yang terkenal dingin itu, terlihat kesal. Ahkirnya, Hinata menunjukkan jalan menuju rumahnya. Dengan berat hati Naruto mengikutinya dari belakang. Sekarang terbalik, kelihatan seperti Naruto yang sedang mengikuti Hinata.

Di perjalanan mengantar Hinata pulang, Hinata selalu mengoceh tidak jelas. Naruto hanya diam mendengar ocehan wanita yang baru dikenalnya tadi pagi.

Tidak lama kemudian, mereka sampai didepan sebuah rumah yang besar. "Naruto, masuk dulu" kata Hinata didepan pintu pagar.

Naruto tidak mengubris kata-kata Hinata. Tanpa menyalami Hinata, Naruto berbalik dan berjalan menuju kearah rumahnya.

"Benar-benar dingin ya!" kata Hinata. Ia membuka pintu pagar dan memasuki rumah putih besar itu.

%TBC%

To Be Continue

Hai mina-san. Ah ahkirnya selesai juga fict kedua Otha. Gimana? Menarik tidak? Tidak? Nggak?. *Pundung di pojokan.

Oh iya, fict ini kayaknya Cuma 'THREE SHOT' deh. Awalnya mau buat One Shot, tapi kepanjangan. Kalau kepanjangan, kan membosankan.

Ng, di ahkir kata, apakah para reader ingin memberiku beberapa review?

Review Please

Review

Please

Review!