Phobia

Disclaimer : Saya tidak mengambil keuntungan apapun dari fanfic ini.

.

.

Phobia by : Helena gracia

.

SasuxSaku

.

.

Phobia

"ayah.. iya aku tahu ayah sangat menentang keputusanku ini.. Ayah! Aku sudah besar.." seorang wanita dengan surai pinknya yang sangat mencolok, berjalan dengan perlahan menyusuri kota dengan koper berwarna pink ditangannya, ah.. jangan lupa pakaiannya yang serba pink, dan make up serba pink juga membuatnya menjadi pusat perhatian.

"aku tahu itu ayah.. aku akan menelfon ayah seminggu sekali.. uh.. baik-baik! dua hari sekali! Aku tutup telefonnya ya yah.." wanita itu menutup dan memasukan smartphone miliknya yang bercover pink.

"merepotkan saja.."

~OoOoO~

Cklik!

Pintu berwarna putih bertuliskan 278 terkunci dengan sempurna. Pemiliknya memasukan semacam kartu untuk membuka pintu apartemen miliknya ke dalam kantung miliknya. Pria itu bernama Uchiha Sasuke, tinggal di apartemen mewah di kawasan elit yang satu lantainya hanya ada 2 unit saja.

Sasuke menunggu di lobby apartemennya dengan kesal. Berulang kali ia melirik ke jam tangan miliknya. "bodoh, kenapa aku menuruti keninginannya untuk makan ramen sih?!" gumam Sasuke dengan kesal.

"yo! Teme!" sebuah suara yang sangat dikenalnya membuat Sasuke menenggok ke arah pintu masuk "kau lama sekali.."

Pria bernama Uzumaki Naruto itu mengeluarkan cengiran khasnya. "yah.. Hinata menyuruhku menidurkan Bolt.. kaukan tidak tahu bagaimana rasanya punya istri dan anak Teme!"

Sasuke menatap kesal Naruto, ia tahu kalau Naruto sedang menyindirnya sekarang "hn, ayo cepat. Kau membuang waktuku" Sasuke diikuti oleh Naruto menuju parkiran mobil.

"hei.. Teme! Kau tidak mencoba untuk punya pacar?" Ujar Naruto ke sahabatnya yang kini sedang focus menyetir. "hn" Naruto menghela nafas, dia sudah bosan mendengar jawaban Sasuke ketika ditanyai soal pacar. "Toh.. tidak semua wanita menyukai atau memiliki benda berwarna pink.. kau bisa menikah dengan wanita tomboy yang sangat tergila-gila warna biru atau hitam sepertimu" ujar Naruto berusaha meyakinkan sahabatnya.

"jangan pernah menyebut warna pink didepanku dobe" Naruto tertawa mendengar ucapan Sasuke "sungguh Teme.. aku sangat geli mendengarmu Phobia dengan warna pink!"

Sasuke hanya diam, dan membelokkan mobilnya ke perkarangan restoran ramen ternama di Jepang.

~OoOoO~

"nii-san!" Wanita dengan pakaian serba pink itu melambai kearah pemuda berambut merah yang dipanggil nii-san.

Haruno Sasori, tersenyum kearah adik yang paling ia sayangi. "Sakura..Selamat datang di Tokyo! Bagaimana menurutmu Tokyo ini?" wanita yang dipanggil Sakura itu hanya tersenyum dan mengangguk. "Tokyo sangat ramai.. Tidak seperti di Okinawa.." jawab Sakura.

"nii-san sudah menyiapkan apartemen untukmu.. semoga kau menyukainya.. Bila ada apa-apa hubungi nii-san ya.. Nii-san harus kembali ke kantor" Sakura mengganguk patuh dan mengucapkan terima kasih ketika Sasori menyerahkan kunci dan sebuah kartu bertuliskan 279.

"Konoha Tower?"

~OoOoO~

"Hei! Teme kurasa kita perlu menyegarkan pikiran kita.. bagaimana jika kita berjalan-jalan sebentar di kota.. Lumayan pasti banyak cewek cantik di sana.." ujar Naruto ketika ia dan Sasuke keluar dari restoran ramen.

"hn, kau sudah punya Hinata dobe" Naruto tertawa lagi mendengar ucapan sahabatnya "tentu saja bukan untukku! Tapi untukmu Teme!" ujar Naruto.

"aku bersyukur aku tinggal di Tokyo.." gumam Naruto ketika mereka berada di pusat kota Tokyo "aku tidak bersyukur tinggal di Tokyo.." gumam Sasuke memotong ucapan Naruto. "hei.. Teme! Siapa tahu kau bisa mendapat jodohmu di sini!" ujar Naruto. "hei! Teme, kau mau minum cola? Aku sedang ingin minum cola.. sebaiknya aku membelinya sebentar di sana.." Naruto menunjuk sebuah minimarket bercat hijau di seberang jalan. Dan hanya ditanggapi sebuah anggukan oleh Sasuke. Narutopun memasuki minimarket tersebut.

"jangan bilang aku harus menunggu lama.." Sasuke melihat jam tangannya. Bila 5 menit Naruto tidak muncul juga, terpaksa Sasuke akan menyusulnya ke minimarket.

Sebuah tepukan membuat Sasuke tersadar dari lamunannya. Dan membuatnya menengok ke belakang. "apakah anda tahu.. dimana apartemen Konoha Tower?"

Tidak.. ini hal yang paling dibenci Sasuke. Bahkan melebihi apapun. Pink.

~TBC~

Gomen ne.. cuman pendek.. tapi saya janji akan post dua hari sekali atau kalau bisa setiap hari.. yah kalau tidak ada halangan ya.. seperti internet lah.. ini lah.. itu lah.. baiklah.. berniat meninggalkan Review?