Penguins of Madagascar di Bulan Ramadhan Short Story Day 1

Puasa Setengah Hari

Note : Cerita ini dibuat oleh saya sendiri. Namun karakter, tempat kejadian dan komponen cerita yang berhubungan dengan cerita asli Penguin of Madagascar bukan milik saya. Melainkan Dreamworks and Nickelodeon. Karakter asli, tempat kejadian asli, dan hal-hal yang bersifat asli dan nyata disamarkan walau tidak semua karena ini hanyalah fiksi. Saya mohon maaf jika cerita ini kurang jelas dan ada kesalahan dalam penulisan, baik kosa kata maupun tata bahasa dalam cerita ini. Unsur religi masuk dalam cerita ini!

Cerita merupakan cerita pendek dan singkat mengenai Penguins of Madagascar di bulan Ramadhan. Simple, singkat, dan mohon maaf jika kurang jelas dan terlihat aneh. Karena ini hanya sekedar fiksi yang dibuat-membuat.


Setelah penentuan sebuah kabar yang tidak jelas dari pemerintah akan kapan bulan puasa itu tiba, di kota New York, bulan puasa dimulai pada hari selanjutnya setelah hari penentuan keputusan itu. Saat itu, di markas para pinguin yang letaknya di Central Park Zoo, Bapak Ustadz Kowalski memberitahukan kepada rekannya, Private, Rico, dan Skipper untuk berpuasa di hari esok. Walau sebenarnya mereka sudah tau bagaimana cara berpuasa akibat latihan yang sering melakukan lakukan di hari sebelumnya, maka hal itu tidak mengherankan bagi diri mereka untuk benar-benar berpuasa di hari esok.

Hari Pertama di bulan puasa, Para Pinguin terbangun kesiangan untuk makan sahur, mereka panik karena mereka lupa untuk menyetel alarm untuk bangun sahur. Mau tidak mau, mereka harus berpuasa tanpa bersahur. Mereka melakukan aktivitas seperti biasanya, menghibur para pengunjung di Central Park Zoo dan latihan. Namun, di siang harinya, ketika mereka beristirahat sejenak setelah menghibur para pengunjung. Private terlihat sangat kecapekan dengan muka pucat.

"Duh Kowalski... Perutku lapar..." keluh Private di depan Kowalski yang sedang asyik baca buku quantum ilmu.

"Tanggung Private, setengah hari lagi, kamu pasti bisa. Kan kita sudah sering latihan." ucapnya dengan rasa enteng yang ringan.

Private hanya mengangguk kepalanya saja dengan wajah yang meringis. Dia pergi berjalan ke dapur markas untuk menemui Rico.

Tak lama setelah itu, Private keluar dari dapur markas dengan wajah yang ceria. Berhip-hip hura dan bermain kesanan kemari. Kowalski kaget dan merasa heran melihat perubahan tingkah Private saat itu.

"Private, kenapa kamu merasa ceria seperti itu? Bukankah kamu merasa lemas?" tanya Kowalski sambil menggaruk-garukkan kepalanya.

"Aku tadi lupa, Kowalski." kata Private kepada Kowalski dan mengatakan dengan senang hatinya, "Kan kalau kita gak sahur, kita kan masih bisa berpuasa. Kalau lemas, di siang harinya kita masih bisa berbuka puasa sebentar dan dilanjutin lagi. Jadi aku dan Rico puasa setengah hari"

Kowalski hanya bisa menepuk jidatnya dan mengatakan, "Private, itu sama aja kamu membatalkan puasa kamu. Tidak ada yang namanya puasa setengah hari!"

"Loh? Bukannya anak kecil boleh untuk melakukan puasa setengah hari?" tanya Private.

"Puasa setengah hari itu dimaksudkan untuk yang masih dalam tahap pelatihan sebelum menuju tahap pendewasaan. Jadi, terutama bagi anak kecil, puasa setengah hari itu sangat dianjurkan untuk melatih mereka membiasakan diri berpuasa, sehingga semakin lama mereka bisa terbiasa akan puasa penuh." jelas Kowalski.

"Lalu aku dan Rico saat ini bagaimana dong puasanya?" tanya Private dengan sedikit cemas.

"Puasa kamu jadi gak sah, seharusnya kamu bisa menahan diri dari segala godaan yang ada. Kita semua sudah dewasa, bukan anak-anak lagi. Bahkan kita sering latihan berpuasa penuh dari sahur hingga berbuka." jelas Kowalski.

"Yah... tadi si Rico bilang ke aku, kalau hari ini kita gak sahur. Jadi kita otomatis gak berpuasa karena kita bangun kesiangan." sanggah Private.

"Walau kita bangun kesiangan tanpa sahur sekalipun, kita masih bisa menjalankan ibadah puasa kita, dengan niat dan keikhlasan kita, puasa yang kita jalanin tentunya akan sah. Begitu Private." jelas Kowalski lagi.

"Oh... " ucap Private dengan nada "oh" yang panjang. Akhirnya Private menganggukkan kepalanya saja.

"Paham?" tanya Kowalski

"Paham..." jawab Private.

"Alhamdulilah." balas Kowalski.

Akhirnya, Kowalski menyuruh Private untuk memberitahu Rico agar Pricate dan Rico membayar puasa mereka yang bolong di hari itu setelah hari lebaran Idul Fitri selesai.


Sekian cerita yang telah dibuat untuk chapter pertama di hari pertama bulan puasa ini. Mohon maaf jika cerita ini terlihat aneh, tidak jelas, tidak nyambung, dan segala macamnya, karena penulis sendiri pun bentrok dengan kegiatan dan kerjaan dirumahnya. Silahkan di Preview dan tunggu cerita singkat untuk chapter kedua di hari esok.