Author Note: Yeyy~! I'm back~!
Kali ini, saia mau coba buat fic SasuSaku multi-chapter~!
'Kan kebanyakan fic SasuSaku itu Sasuke sebagai orang kaya, sekarang saia mau buat kebalikannya! #di-cincangSasuke

Seperti biasa, yang namanya Kira Kazuki itu nggak bisa lepas dari yang namanya humor, jadi, kayak fic-ku yang sebelumnya, genre fic ini adalah romance-humor tapi, ditambah bumbu Mystery! #Plak!

Disclaimer: Naruto + Character = Masashi Kishimoto (?)
This fict + Kegajean = Kira Kazuki

Warning (s): jelek, gaje, abal, busuk, bau tanah (?), konyol, humor garing, romance nggak kerasa, bahasa nggak baku, OOC, AU, ancur, nggak enak dimakan, nggak hangus dibakar, nggak basah disiram, dll. #plak!

~ Antara Cinta dan Copet ~

.

- Chapter I: Hica, the White Phantom Thief -

.

"COOPPEEETT!" suara seorang perempuan menggema di dalam bus. Kenapa suara bisa menggema di dalam bus? Entahlah, author pun bingung. #Plak!

"Siapa dan apa yang dicopet, nona?" para penumpang bus berebutan bertanya, mungkin mereka berpikir 'Kalau bisa menangkap pencopetnya, bisa aja jadi pacar mbak ini!'

"DOMPET MEREK TERBARUKU DICURI! DIA! COWOK BERAMBUT PANTAT AYAM ITU YANG MENCURINYA!" teriak wanita itu sambil menunjuk ke arah pemuda yang sedang berlari menuju pintu keluar bus yang sudah berhenti.

'Kurang ajar! Ini bukan pantat ayam! Tapi EMO! Ngerti? EMO! E - M - O!' gumam pria itu.

"TUNGGU KAU!" para penumpang tadi mengejar-ngejar pencopet itu.

Namun, pencopet itu sudah jauh berlari, bahkan melompat-lompat di atap perumahan.

"HOI! ATEP RUMAH GUE BISA JEBOL!" teriak para pemilik rumah. Iya pula, lompat-lompat di atap rumah orang… Nggak elit banget sih… (Berisik!)

Angin bertiup sepoi-sepoi. Menemani pria itu melompat-lompat di atas atap rumah orang.

Pencopet itu sampai di atap rumahnya. Dia melirik dompet perempuan tadi.

"Maaf. Uangmu untukku." Ucap pencopet itu sambil membuka dompet itu. Sebuah seringai terbentuk di bibirnya. Di dalamnya berisi… Nggak ada apapun! Kosong! Tunggu… Coba ingat kata-kata yang diucapkan perempuan tadi…

'Apa yang dicuri, nona?' trus, kalo nggak salah, jawabannya… 'Dompet merek terbaruku!'

….

….

"JADI YANG KUCURI CUMA DOMPETNYA AJA? SIALAN!"

- A – C – D – C -

"KRIIINGG!" bel sekolah SMU Konoha berbunyi. Tanpa disadari oleh orang yang menyalakan bel itu, bahwa, sebenarnya bel itu mengaktifkan peningkatan adrenalin seseorang.

"GAWAAAAAAAATT! GUE TERLAMBAAAT!" teriak pemuda berambut pantat a—emo maksudku, sambil berlari menuju ke sekolah.

"WOY PAK SATPAM! JANGAN TUTUP GERBANGNYA! KALO NGGAK… Nggak apa-apa, sih…" teriak pemuda itu. "Sasuke Uchiha, seperti biasa, kau terlambat lagi. Tapi hari ini kau beruntung, aku sedang berbaik hati padamu. CEPAT MASUK!"

Sasuke berlari menuju kelasnya yang ada di lantai empat. Jadi, untuk naik kesana, biasanya menggunakan lift. Tapi saat sampai di depan lift… 'MAAF. LIFT SEDANG DALAM PERBAIKAN. SILAHKAN NAIK LEWAT TANGGA.'

"Sialan!" Sasuke berlari menuju tangga. Tapi, saat sampai di depan tangga… 'MAAF. LANTAI LICIN, SEDANG DI PEL. SILAHKAN LEWAT TANGGA GAWAT DARURAT.'

"SIALAN!" Sasuke kembali berlari menuju tangga gawat darurat. Namun, di depan pintu itu terdapat kertas yang ditempel di pintu bertuliskan… 'MAAF. PINTU TANGGA DARURAT TERKUNCI, DAN KUNCINYA HILANG DIMAKAN KUCING GOLDEN RETREIVER (Itu jenis anjiing~! #plak!) KESAYANGAN KEPALA SEKOLAH. SILAHKAN GUNAKAN LIFT. SEBENARNYA LIFT-NYA UDAH BENER, CUMA SAYA MALES AJA NGAMBIL PAPAN DI DEPAN TANGGA. SORRY, BRO! 3'

"WHAT. THE. HELL?" Sasuke berhenti sejenak. Dia melirik jam tangan merek SWOTCH di pergelangan tangan kirinya. "…."

"MAMPUS! GUE TELAT!" Sasuke pun berlari kencang menuju lift.

- A – C – D – C -

'Tok tok tok…' pintu kelas X-1 diketok oleh Sasuke. "Maaf, Sensei, gu—saya terlambat," ujar Sasuke saat pintu dibuka oleh Tsunade-sensei. "Kenapa kau terlambat?"

"Jalanan macet, Sensei!" jawab Sasuke ngarang.

"BOHONG! KAU KAN NGGAK BAWA KENDARAAN!"

"Rumahku jauh, Sensei!"

"BOHONG! RUMAHMU KAN DI SEBELAH RUMAH SENSEI!"

"Tadi ada nenek-nenek buta mau menyebrang jalan, jadi saya bantuin nenek itu dulu, Sensei!"

"BOHONG! Semua nenek-nenek buta sudah Sensei tolongin!"

"SENSEI BOHOOOOOOONG~~!" ujar murid-murid di kelas kompak. Ckck…

"Bodo amat, ah! Uchiha! Cepat duduk di bangku-mu!" teriak Tsunade-sensei. Sasuke hanya menurut. Wajahnya sih, kalem, tapi pikirannya… 'HOREE! GUE NGGAK DIHUKUM!'

"Anak-anak, hari ini kita kedatangan murid baru." Ucap Tsunade-sensei.

"Sensei! Murid barunya cewek, ya?" para siswa cowok bertanya.

"Iya…"

"Cantik?"

"Iya…"

"Kaya?"

"Iya…"

"Baik?"

"Iya…"

"Seksi?"

"Iya…" CLING! Lampu muncul di atas kepala Sasuke. Sepertinya dia mendapat ide. Sebelum para siswa cowok lain bertanya, Sasuke berceletuk "Sensei itu jelek, gila, galak, dan stress, ya?"

"Iya… Eh, NGGAK! Siapa yang bertanya tadi?"

"SASUKE, SENSEI!" jawab murid sekelas kompak lagi. "Eh, saya disuruh Naruto, Sensei!" jawab Sasuke.

"UZUMAKI! Kenapa kau menyuruh Uchiha melakukan itu?" tanya Tsunade-sensei sambil mengeluarkan deatglare. "Eh, saya disuruh Shikamaru, Sensei!"

"Nara…" deathglare berpindah ke Shikamaru.

Keringat bercucuran di dahi Shikamaru, "Saya disuruh Kiba, Sensei!" deathglare berpindah lagi… "Inuzuka…" kali ini, giliran keringat Kiba yang bercucuran.

"Saya disuruh Ino, Sensei!" deathglare kembali berpindah. "Saya disuruh Tenten, Sensei!"

"Saya disuruh…Emm…" Tenten bingung mau nuduh siapa… Nuduh Rock Lee? Nggak tega… Nuduh Chouji? Dia lagi keenakan makan…. Nuduh Shino? Nggak mungkin… Nuduh Gaara? Sama nggak mungkinnya dengan nuduh Shino… Aha! "Saya disuruh Neji, Sensei!"

Deathglare berpindah ke Neji. Namun, Neji membalas deathglare itu dengan… ULTRA-Deathglare! Nyali Tsunade-sensei menciut. "Yaudah, deh… Jangan diulangi lagi, ya, Hyuga…"

"Sensei! Cepet suruh murid barunya masuk! Nggak sabar, nih!" ujar Naruto semangat.

"Iya-iya… Haruno! Silahkan masuk!" Tsunade berteriak. Tak lama kemudian, seorang perempuan berambut pink dan bermata emerald masuk ke dalam kelas. "Silahkan perkenalkan dirimu!"

"Ehmm… Perkenalkan… Namaku Sakura Haruno… Putri keluarga Haruno, keluarga terkaya ke-2 di Jepang… Aku pindah dari SMU Iwa… Mohon bantuannya, dan ayo berteman denganku!" ujar Sakura sambil tersenyum, kemudian membungkuk.

"Ada pertanyaan?" ujar Tsunade, bertanya ke se-isi kelas.

"Alamat!"

"Rmahku ada tepat di depan sekolah ini…"

"Makanan favorit?" kali ini murid perempuan yang bertanya.

"Makanan favoritku… Mie ayam?"

"Aku juga! Kapan-kapan traktir aku, ya!" ujar Ino, siswa perempuan yang bertanya tadi.

"Ok! Aku yang traktir, kamu yang bayar!"

"Uuuuu~!"

'Hn? Keluarga kaya, ya? Bisa jadi sasaran baru-ku, nih…' pikir Sasuke.

"Cukup! Silahkan duduk di…" para siswa laki-laki mulai saling mengusir teman sebangkunya. "Uchiha, bangku di sebelahmu itu kosong?" Tsunade-sensei bertanya pada Sasuke. Memang, Sasuke saat ini hanya duduk sendirian.

"Iya, Sensei!"

"Haruno, silahkan duduk di sebelah Uchiha! Murid-murid lain, DIIAAAMM!" Sakura mulai berjalan menuju bangku di sebelah Sasuke. Murid-murid lain terdiam.

"Emm... Perkenalkan, aku Sakura Haruno, kau bisa memanggilku Sakura, namamu?" ujar Sakura saat sudah duduk, mengajak berkenalan. "Sasuke Uchiha. Salam kenal Haruno-san,"

"'Kan kataku kau bisa memanggilku Sakura," ujar Sakura. "Nggak mau, ah! Ntar dibilangin sok akrab!" jawab Sasuke. "Nggak! Aku juga akan memanggilmu Sasuke, gimana?"

"Aku nggak tertarik, Jidat lebar!" perempatan muncul di jidat Sakura. "Kau nggak berhak memanggilku begitu, Pantat Ayam!"

"Kata siapa aku nggak berhak? Jangan mentang-mentang kau orang kaya kau bisa sok akrab dengan siapa saja!"

"Pantat ayam!"

"Jidat lebar!"

"Sok keren!"

"Pinky!"

"STOP! Uchiha! Haruno! Diam dan perhatikan pelajaran!" tegur sang Sensei dri depan kelas. Sabarr…

"Baik, Sensei…"

- A – C – D – C -

Malam telah tiba. Para murid sudah sampai di rumah masing-masing. Warna hitam menghiasi langit, dan bintang-bintang bertebaran. Semuanya hidup dengan damai. Sampai, Negara api menyerang, hanya A*atar, ketua dari keempat elemen yang dapat menyelamatkan dunia, tapi, saat mereka membutuhkannya, dia menghilang. Beratus tahun kemud—STOP! Kok malah opening film kartun Ava*ar? Lupakan!

Sasuke, di rumahnya, sedang memakai tuksedo putih, celana putih, topi putih, kemeja biru, sayap Superman versi putih, sarung tangan putih, serta kacamata tunggal di mata kanannya. (Bayangin baju Kaito Kid). Kini, dia akan mencuri beberapa barang dari rumah kediaman murid baru tadi, Sakura Haruno. Kenapa tadi dia jadi pencopet? Karena seragam pencurinya sedang dicuci, namun sekarang sudah kering. Yeyy!

"Ok! Saatnya pergi!" Sasuke meloncat dari beranda rumahnya di lantai dua. Dia menekan tombol, gantole muncul dari balik sayap putihnya.

"Menuju kediaman Haruno!"

_Kediaman Haruno_

"Tuan! Ada orang aneh menggunakan gantole putih menuju ke arah sini!" teriak penjaga rumah itu kepada majikannya—yang tidak lain tidak bukan ayah Sakura, sambil menunjuk kea rah monitor. "Tidak mungkin! Itu… Hica (baca: Hika) si Pencuri Putih?"

"Pencuri yang sering muncul di Koran itu?" teriak para penjaga itu tak percaya. "Ya… Dia pencuri sialan yang tak pernah mloloskan barang curiannya. Semuanya! Hidupkan laser, pintu besi, dan semua peralatan lain! Lindungi permata Emerald!"

- Kuliah Singkat: Permata Emerald merupakan permata yang super mahal, hanya boleh dimiliki oleh 2 orang dari setiap benua. Permata Emerald pertama kali ditemukan di dasat lautan Antartika. Karena kecantikannya, bahkan Ratu DiaNa(kal), ratu kerajaan Inggris pada saat itu, rela mengeluarkan uang Milyaran untuk membeli permata itu. Sekian -

Hica si Pencuri Putih (Sasuke) turun dari langit, kemudian melepaskan gantole-nya. 'Prok prok prok…' Ayah Sakura bertepuk tangan. Sebenarnya, itu dilakukan karena ada nyamuk, namun nggak kelihatan di wajahnya. Gengsi sama maling, XDDD

"Selamat dating, Pencuri Putih…. Apa kau ingin mencuri permata Emerald milikku?" ucap Tuan Haruno. 'Eh? Disini ada permata? Padahal aku cuma mau mencuri buku pe-er Sakura … Nggak apa-apa deh! Sekalian!' pikir norak Sasuke. Jadi dia cuma mau nyui buku PR? Gubrak!

"Mungkin. Sampai jumpa. YA—HA—!" Sasuke melempar bom asap ke tanah. Asap mengepul-ngepul (?) di sana. Sasuke segera lari ke dalam rumah.

"SIALAN!"

_di dalam Rumah Haruno_

"Nah, sekarang, dimana ruangan penyimpanan permata it—oh, disana rupanya!" Sasuke segera berlari. Apa yang terjadi? Jelas saja Sasuke tau, orang ada papan besar berbentuk tanda panah bertulikan 'ARAH MENUJU RUANGAN PENYIMPANAN PERMATA'. Gubrak! Orang kaya ternyata bodoh juga!

Kini dia berhenti berlari. 'Waw…' Sasuke kagum melihat pintu besi ruangan permata. Dilengkapi dengan kode 20 digit angka. Waw…

"Eng? Tali apa ini?" Sasuke melirik ke arah tali yang kelihatannya bersal dari… Atas pintu besi itu?sasuke menarik tali itu, sebuah kertas jatuh. "Uwaa!"

Sasuke meringkuk ketakutan. "Fiuuuh…. Kukira bom…" dia menyentuh kertas itu menggunakan tongkat kayu, entah dapat dari mana. 'Nggak meledak? Berarti aman!'

Sasuke mengambil kertas itu. "Kaboooom!" suara ledakan menggema di ruangan itu. "Hiiee?" dia membaca tulisan di kertas itu: 'JANGAN DISENTUH MENGGUNAKAN SARUNG TANGAN'. "Ooh… Ok ok…" Sasuke melepas sarung tangannya. Kemudian dia membaca kertas itu: "Kode: 02859369518569375602"

Sasuke mengetik kode itu di kunci kode di sebelah pintu besi itu. 'Oh iya, ya… Orang tua itu sudah pikun…'

Pintu itu terbuka. Ada sebuah permata besar kira-kira sebesar genggaman tangan orang dewasa di tengah ruangan itu. Sasuke melangkah. 'Tunggu. Tidak mungkin tidak ada pengamanan tambahan di ruangan ini, 'kan?'

Sasuke mengeluarkan… Bedak? Ya, dia mengeluarkan bedak bayi ukuran besar dari kantongnya. "Sudah kuduga ini akan berguna…" ucap Sasuke sambil menyeringai.

Sasuke menekan botol bedak bayi itu kuat-kuat. Sehingga, bedak bayi tu menyemprot keluar, memenuhi ruangan. Laser-laser mulai terlihat memenuhi ruangan itu. "Wah, wah…"

- Kuliah Singkat: Cahaya, seperti cahaya sinar laser ataupun senter, tidak dapat dilihat 'jalur cahaya'-nya. Yang dapat dilihat adalah 'sumber cahaya' dan 'tempat berhenti' cahaya. Jika di 'jalur cahaya'-nya terdapat benda bersifat gas, seperti asap, kabut, bedak, dll., maka, jalur cahaya akan terlihat. Sekian -

Sasuke melepas topi dan jubah-nya. Kemudian, Sasuke berjalan menuju permata itu sambil menghindari cahaya sinar laser itu.

Dia sudah sampai. Dia mengambil berlian itu, dan—"Yeyy~! Gue berhasil~!"

" WIUNG~! WIUNG~! WIUNG~!"

"Permatanya dicuri! Semua penjaga, menuju ruangan permata!" teriak Tuan Haruno yang tadi sempat tersesat di rumahnya sendiri. #plak!

"Oh, GAWAAAAAAAAT!" Sasuke lari terbirit-birit dikejar oleh para penjaga itu. Tentu saja, jubah dan topi-nya sudah dipakai kembali.

"Tuan Haruno!" panggil Sasuke. "Apa, pencuri sialan? Kau kehilangan tempat kabur?"

"Tidak. Ada yang ingin kukatakan. Maaf, berlian ini untukku." Ucap Sasuke sambil melempar-lempar berlian itu.

"Sialan, kau! Tunggu!"

"Sampaikan salamku untuk anakmu. Bye-bye!" Sasuke melompat keluar dari jendela, sekaligus memcahkan kaca di jendela tersebut. "Tunggu kau pencuri!" teriak suara seorang… Perempuan?

"Psyuu!" ternyata Sakura. Dia menembak Sasuke menggunakan senapan Paint Ballmilik ayahnya. Namun, sepertinya Sasuke tidak terpengaruh—sepertinya. "Sialan, dia berhasil kabur!"

_di Sisi Lain_

"Sialan… Di tepat menembak ke arah tanganku yang memegang gantole…"

Jadi? Yang terbang tadi itu…. Cuma gantole tanpa orang?

"Wadaaw! Pantat gue!" Ckck… Rupanya Sasuke terjatuh di atas taman kaktus. Kasihan… Malangnya dirimu…

_Kembali ke kediaman Haruno_

_Ruang Monitor_

Para penjaga, plus Tuan Haruno + putrinya sedang menyaksikan kembali saat Sasuke berhasil kabur. "Ada yang ingin kukatakan. Maaf, berlian ini untukku." Ucap Sasuke di dalam video itu. "Ada yang mengenal suara orang ini?" tanya Tuan Haruno.

Semua orang menggeleng. Kecuali Sakura.

'Sasuke?'

To be Continued —

Hfft… Akhirnya selesai juga… Ini fic multi-chapter pertama saia. Mohon dihargai, di-kritik, dan mohon bimbingannnya. Kayaknya… Genre-nya amburadul, yak? Humor ada, romance ada, mystery ada, pokoknya amburadul! Kacau balau!

Tapi, kalau bisa, pengen saia konsentrasi-kan genre-nya ke 3 genre yang saia sebutkan tadi. Nah, sekarang, saia mau minta bantuan kalian. Menurut kalian, siapa yang cocok jadi orang ketiga di antara Sasuke dan Sakura? Sebagai tambahan, dia juga harus cocok menjadi saingan Sasuke si Pencuri alias… Menjadi detektif! Jadi, mungkin akan mirip kayak duel Shinichi vs Kid! XDDD

Namun, disini tokoh utamanya pencuri-nya! Bukan detektif-nya! XDD
Kalo bisa, sekalian juga menjadi kakak kelas SasuSaku, serta menjadi putra keluarga terkaya nomor 1 di Jepang. XDD

– Cuplikan Chapter II: –

– "Ada apa, Sakura? Kau mengetahui sesuatu?" –

"Sasuke, ada yang ingin kutanyakan padamu!"

– "KYAAA! Kepala Sekolah mati bunuh diri!" –

– "Siapa kau?" "Perkenalkan… Namaku *****, detektif yang akan menegakkan keadilan," –

– "Benar begitu, 'kan? Tuan pembunuh?" –

Kekeke… Penasaran, 'kan? Kurasa dengan begini garis besar jalan cerita chapter berikutnya sudah dapat ditebak! XDD

-Kira Kazuki, -
-17 Desember 2011 -

Review please~!