"Harry, Ron ! Darimana saja,sih ? Bukannya tadi kusuruh untuk—"kata-kata Hermione terpotong begitu Harry langsung memasukkan sepotong strawberry cheesecake ke mulutnya dan Hermione sukses tersedak. Ia bruu-buru menjitak Harry, dan Ron memperhatikan mereka tanpa melakukan apapun karena ia makan—dengan sangat lahap—dan tentu saja berbicara.

"Hwei ! Hwei ! Swudwah cwukwup akwu mweliwhat kwalwian bweltwengkwal," Celetuk Ron dengan mulut penuh roti, Hermione menatapnya—dengan tatapan seperti orang iba—kemudian terdiam.

"Hei , kau mengerti apa yang ia katakan ? "bisik Harry menyikut Hermione, Ron yang—dengan benar benar sadar—mendengar Harry berkata seperti itu, buru-buru menyahut dengan menirukan gaya bicara Hermione.

"Akwu rwaswa akwu twidwak mwenwgwerwti." Bentak Ron—dan masih makan dengan lahap—dengan bahasa tidak karuan. Hermione menggeleng-geleng.

"Cepatlah makan, aku punya sesuatu yang mengetjukan untuk kalian—"

"Beritahu kita, Non !" Ron buru-buru berhenti makan dan mendengarkan omongan Hermione. Hermione tersenyum.

"Bantuan untuk ujian telah datang !"

"YAY!"

"Tapi, bukannya.."

"Apa ?"

"Eh tidak kurasa aku mengingat sesuatu." ucap Harry sambil merasakan sesuatu yang tak pernah ia rasakan sebelumnya. Ia rasa—menurut firasatnya—, sebentar lagi akan ada sesuatu yang lebih dari ini, Hermione sepertinya memberi kejutan karena ada sesuatu yang Harry lupakan tentang gadis itu, tapi yasudahlah—karena ia tak bisa mengingatnya juga—biarkan Hermione membantu mereka, ia hanya tersenyum.


Keesokan harinya, Hermione—yang sedang belajar di Perpustakaan— ditemukan oleh Ron dan Harry. Ron dan Harry berkacak pinggang, yap, soal janji Hermione yang akan membantu mereka hanyalah bualan belaka sang nyonya Pintar.

"Kata-nya mau membantu kami—"

"Tadinya sih begitu, hanya saja, aku sudah menunggu kalian dari dua jam yang lalu," keluh Hermione kemudian menutup bukunya. Bersambung..