Disclaimer :
Naruto © Masashi Kishimoto
Manga yang hamba lupa judulnya Pengarangnya juga lupa
Unpredictable Love © Ichikawa Hikaru
Warning :
Adaptasi, Typo(s), gaje, abal, jelek
Enjoy~!
.
.
Sakura POV
'Aku akan melindungi mu.'
'Oh, aku bahagia sekali!'
Aku membaca berulang-ulang kali saat si cowok menyatakan cinta pada si cewek dan berkata aku akan melindungi mu. Aku sangat suka shoujo manga (komik cewek) yang didalamnya ada cerita romantic yang sangat romantis. Karakter di shoujo manga memang seribu kali lebih cool dari pada di dunia nyata! Apalagi cowok-cowoknya yang seperti pangeran. Aku suka sekali!
"Aku ingin suatu hari nanti ada cowok yang bilang 'Aku akan melindungi mu' pada ku!" tidak sadar, aku berteriak karena terlalu larut oleh cerita shoujo manga yang aku baca. Bodohnya, aku lupa sedang ada di dalam kelas, sedang mengikuti pelajaran matematika dengan Kurenai-sensei. Tiba-tiba…
BLETAK!
Sebuah kapur tulis mendarat mulus mengenai kepalaku, hadia dari Kurenai-sensei karena aku ribut.
"HARUNO-SAN, JANGAN RIBUT! Jangan membaca manga di dalam kelas!" Oh, oh. Aku melakukannya lagi. Aku selalu begini setiap membaca shoujo manga. Akhirnya aku malah di tertawai teman-teman karena tingkah bodoh ku, Kurenai-sensei? Sepertinya sensei ku itu telah bosan memberikan ku hukuman, jadi dia hanya geleng-geleng kepala.
Hello minna-san! Aku Haruno Sakura, bersekolah di Konoha Girls Junior High School dan aku sangat suka Shoujo Manga! Aku hanya dekat dengan teman-teman perempuan karena sekolah ku sendiri adalah sekolah khusus untuk perempuan. Namun aku berharap aku akan menemukan pangeranku yang persis seperti di shoujo manga nanti! Pangeranku, aku harap kau cepat datang!
Aku sedang di stasiun kereta bawah tanah karena mau pulang, rumahku cukup jauh, jadi harus sekali naik kereta. Saat sedang berjalan aku melihat beberapa preman yang mengganggu anak kecil, jahat sekali!
"Hei, hei, lihat anak ini!" kata yang berbadan besar.
"Lihat! Dia punya 40.000 yen, padahal masih anak-anak! Ini kami ambil ya! Hahahaha!" kata yang botak sambil tertawa jahat.
"Huhu..hu..jangan diambil kak, itu untuk keperluan sekolah!" Anak kecil itu mulai menangis dan meronta-ronta mencoba melepaskan diri. Tapi mana bisa dia melawan 3 orang yang jelas-jelas badannya lebih besar?
"H-hey, bisa kau kembalikan uangnya?" lagi-lagi tanpa sadar aku ikut campur. Agh! Memangsih mereka mengembalikan uang anak itu, tapi sekarang aku yang kena sasaran.
"Apa yang kau bilang tadi?" kata si belah tengah.
"Dengan apa kau mau mengganti uang anak itu hah?" kata si botak lagi.
"Uh…aku Cuma punya 2.000 yyen, ini cukup?" tanyaku takut-takut.
"Hahahahaha…TIDAK!" kata si yang berbadan besar meremahkan. Tiba-tiba si belah tengah mencengkram kerah bajuku.
"Hei, ini seragam Konoha Girls Jr. High School kan? Kau sekolah disana? Ku dengar yang sekolah di sana anak-anak orang kaya?" kata si belah tengah.
"Woww, kita bisa menjual seragamnya ke Blue Shop*! Pasti harganya mahal! HAHA!" kata si botak.
"Sekalian pakaian dalam juga foto-foto sexy! Waaah! Berapa ya uangnya? HAHAHA" kata yang berbadan besar lagi. Mereka bertiga mulai mengangkat ku untuk dibawa entah kemana. Kami! Siapa saja tolong aku, pangeranku, tolong aku!
DUESH!
Aku merasa ada dorongan yang kuat bagi para preman kurang ajar ini. Sepertinya ada yang menendang merek sehingga mereka kehilangan keseimbangan dan membuatku…mau jatuh! Tapi rasa sakit yang ku tunggu tak kunjung datang, malah sepasang tangan kuat yang sigap menangkapku. Orang yang menangkapku kemudian mengangkatku sedikit dan menggendongku hanya dengan tangan kirinya.
"ups, maaf sepertinya kaki ku kepanjangan! Ekekeke." Orang yang menolongku itu tertawa meremehkan.
"APA! KAU MAU BERKELAHI YA?" kata si badan besar mulai marah.
"Ayo deh, sini." Kata orang yang menolongku itu dengan santai.
"KUSO (SHIT)! FUZAKENNA (DON'T FUCK WITH ME)!" kata yang berbadan besar sambil berlari maju, bersiap memukul. Aku sangat takut sehingga hanya berani memejamkan mataku, aku merasakan orang yang menolongku yang kini sedang menggendongku juga ikut berlari sambil menggendongku dan…
DUESH!
Si badan besar mendapat tendangan telak di dadanya, membuatnya terjatuh dan agak terpental. Melihat itu si botak dan si belah tengah maju bersamaan namun…
BAK! BIK! BUK! DUESH!
Penolongku hanya menggunakan kakinya untuk mengalahkan ketiga preman kurang ajar itu hingga akhirnya mereka lari tunggang langgang.
"Are (huh)? Sudah selesai? Gak ada tantangan sama sekali! Payah! Cewek-cewek gak suka sama orang payah kaya kalian!" setelah berkata begitu penolongku itu menurunkan ku dari gendongannya. Membuatku dapan melihat wajahnya secara jelas yang… AH! KAMI! GANTENG BANGET! Aku langsung merasa pangeran ku sudah datang, tapi aku tidak menyangka akan datang secepat ini .
Dalam bayanganku, dia adalah pangeranku yang bermahkota emas, berjubah merah dan berkuda putih. Mata onyx nya yang kelam dan tajam, rambutnya pendek bermodel raven dan sehitam sumi Ink* dan yang kerennya, dia melindungi seorang gadis dari orang-orang jahat! Dia benar-benar pangeran yang ada di dalam mimpi ku!
"Mmm… Domo Arigato Gozaimasu (Thank you so much). Aku berhutang satu padamu…" dia pun tersenyum (KYAAAA) mendengar perkataan ku.
"Dengan apa kau mau membayar hutang mu?" Tanya nya sambil tersenyum manis.
"Uhh, secangkir teh?" jawwabku ragu-ragu.
"Aku lebih suka hal-hal yang langsung." Jawabnya tiba-tiba.
"Seperti ap—" sebelum aku berhasil menyelesaikan perkataanku tiba-tiba dia mencengkram lenganku dan menarikku mendekat padanya, lalu…cup! A-apa? D-dia menciumku! Tiba-tiba dia menggigit bibirku membuat mulutku terbuka karena agak sakit dan dia langsung memasukkan lidahnya kedalam mulutku! T-tidaaak! T-tunggu sebentar! Dia terus mengobrak abrik isi mulutku, mengabsen gigi ku satu persatu, membuat ku sulit bernafas! Aku menyerah, aku menyerah!
Tiba-tiba lagi dia melepaskan ciumannya dan menyeringai padaku. Tak disangka-sangka dia malah tersenyum lagi kemudian berkata dengan santainya, "Kau sangat tidak berpengalaman, kau bahkan tidak tahu caranya bernafas 3 Sebenarnya aku inggin melakukan itu dengan mu, tapi kau tidak mempunyai payudara yang besar atau pun bokong yang indah. Cepatlah besar, little chick!" kemudian dia berbalik pergi sambil bersiul dengan santainya sementara aku masih terbengong-bengong seperti orang tolol. Kaki ku jadi lemas hingga aku jatuh terduduuk.
A-APA ITU TADI? A FRENCH KISS! LIDAH KU DI HISAP! PAYUDARA DAN BOKONGKU TIDAK BAGUS! ITU ADALAH CIUMAN PERTAMA KUUU! DASAR PANGERAN MESUM! DIA BUKAN PANGERAN SAMA SEKALI!
Keesokan harinya di sekolah, aku menangis keras di depan Ino-chan dan Hinata-chan.
"HUAAA! Dia itu setan yang bertampang ganteng! Kelakuannya seperti setan! Kembalikan ciuman pertama ku! PANGERAN IMPIAN ITU TIDAK ADA! Huhu…hu…"
"Ya ampun, Sakura-chan…" kata Hinata
"Oh, my, Jidat…. Sudahlah, jangan sedih terus! Eh, hari sabtu besok mau ikut gokon*? Kemarin aku ketemu sama cowok, Senior High School, terus kita sepakat bikin gokon. Mungkin kau bisa bertemu dengannya disana. Pangeranmu yang sebenarnya."kata Ino-chan yang langsung mendongkrak naik semangatku lagi.
"AKU MAU PERGI! AKU PASTI PERGI!" Kataku sambil memeluk Ino-chan erat sambil menangis lagi. Pokoknya aku akan menghapus momori tentang pangeran mesum itu, dan aku akan menemukan pangeranku yang sebenarnya di gokon nanti! Yeaaah!
Hari Sabtu, waktu goukon
"Halo,namaku Sai, dari Konoha Senior High School. Wah, tak aku sangka teman-temang Ino-chan manis-manis semua ya." Orang yang bernama Sai ini pun tersenyum. Tapi kenapa dia cuma sendirian?
"Sai-kun, dimana yang lainnya?" Tanya Ino menyuarakan pikiranku. Raut wajah Sai pun berubah seperti ingin meminta maaf.
"Maaf Ino-chan, yang lainnya, sepertinya mereka terlambat…"
"KAU TIDAK BILANG PADAKU SEBELUMNYA INI GOUKON!" terdengar seseorang marah-marah, tidak terlalu jauh dari tempat kami berdiri.
"Tenanglah, Itachi-kun! Ini kan Cuma goukon, apa salahnya sih!" kata seseorang lagi. Penasaran, aku pun melihatnya siapa dua orang itu.
!
AHH!
"KAU! KAU YANG…"
SI PANGERAN MESUM!
Aku sangat kaget dan juga sangat marah, tapi si pangeran mesum itu malah mendekatiku dan memperhatikan wajaku lekat-lekat, kemudian membuat mimic wajah seperti sedang berpikir keras.
"Apa aku mengenalmu?" katanya tiba-tiba.
APA?
"Kau tidak kenal dengan Sakura-chan, Itachi-kun?" Tanya Sai-kun pada pangeran mesum.
"Tidak, aku tidak kenal."
APA? TIDAK MENGINGAT KU KATANYA?
Dengan marah ku cengkram kerah bajunya dan memajukan wajahku tepat kedepan wajahhnya agar dia bisa lebih jelas melihat wajahku.
"INI AKU! Apa kau lupa sudah mencuri ciuman pertama ku? Kau bahkan memasukkan lidahmu kedalam mulutku dan menghisap lidahku! DASAR PLAYBOY! LICIK! MESUM!" kataku marah.
"Benarkah kau melakukannya, Itachi?" Tanya si cowok pirang yang ku ketahui namanya Naruto-kun.
"Aku sudah bilang aku tidak kenal dengannya! Gadis ini gila!" seru pangeran mesum Itachi.
"Eh, aku kira mungkin kau salah orang, soalnya Itachi-kun terkenal jarang dekat dengan wanita. Serius deh, sebenarnya kami khawatir karena kami tidak pernah melihatnya dekat dengan cewek manapun. Bahkan tidak mudah untuk membawanya ke gokon ini." Jelas Sai-kun panjang lebar.
Salah? Tapi orang ini mirip sekali dengan si pangeran mesum!
Tapi…aku bisa lihat rambut dan matanya adak berbeda walaupun sama-sama hitam. Rambut Itachi agak panjang dan jatuh, sedangkan rambutnya pendek dan mencuat ke atas. Mata Itachi hitam bersinar dan lembut, sedangkan dia hitam kelam dan tajam.
"Ayo bersenang senaaaaaang!"
Kami ber-enam sudah ada di sebuah ruangan karaoke sekarang. Hinata-chan dengan Naruto-kun, Ino-chan dengan Sai-kun, sedangakan aku dengan Itachi-kun. Semua orang bersenang senang kecuali kami. Ah! Aku benar-benar sudah merusak suasana! Apa yang harus aku lakukan? Aku ingin minta maaf atas kesalahan ku, tapi dia sidah mengeluarkan aura 'jangan ganggu aku!' apa yang harus aku lakukan? Apa?
"Naruto-kun anak klub sepak bola ya?" Tanya Ino-chan.
"Yeah, dan Itachi-kun anak klub karate. Dia sudah sabuk hitam." Kata Naruto
"Wow, pasti dia kuat sekali!" komentar Ino sambil memperhatikan wajah Itachi-kun.
Tapi…. Namanya Itachi-kun ya? Dia juga tampan, seperti karakter di shoujo manga….
"Apa ada sesuatu di wajahku? Apa yang kau lihat?" Tanya nyatiba-tiba. Aku tidak sadar telah memperhatikan wajahnya. Karena takut, aku dengan reflek bergerak mundur.
"T-tidak…" tapi tanganku tidak sengaja menyenggol minuman yang ada di atas meja sehingga… byur! Minuman itu tumpah dan mengenai baju Itachi-kun bagian bawah dan juga celananya…dibagian atas.
Kuso! Dia benar-benar akan membunuhku!
"Gomenasai! Gomenasai!" teriak ku berulang-ulang kali. "Aku akan membersihkannya!" dengan cepat ku ambil sapu tangan ku dari dalam tas dan segera mengelap yang tumpah tadi.
"T-tidak, jangan sentuh…" katanyya pelan
"Gomenasai, gomenasai!" tanpa sadar aku malah mengangkat kausnya dan mengelap perutnya dengan sapu tangan ku.
"Sa-sakura-chan, apa yang kau lap…" kata Hinata, namun aku masih sibuk mengelap.
"Mmm, s-stop, hentikan…" kata Itachi-kun lemah dan membuat ku menghentikan pekerjaan ku untuk melihat keadaannya, yang ternyata sungguh menggoda iman! Kausnya yang ku tarik ke atas menampakkan perutnya yang berbentuk dan datar sempurna, dan apa itu! wajahnya yang memerah malu itu sangat…sangat….SEXY! HE'S SO DAMN HOT!
CROOOT!
"Sakura! Kau mimisan!" teriak Hinata.
"Ahh, Sakura, kamu memikirkan hal yang mesum ya?" selidik Naruto.
"Wah, kau mesum sekali Sakura." Ejek Ino.
Aku malu sekali. Dasar hidung bodoh! Kenapa harus mimisan? Semua orang mentertawakan ku, apa yang aku lakukan disini? Ini memalukan! Aku jadi ingin menangis….Ini buruk sekali, aku mau pulang!
Tanpa disangka Itachi-kun maju dan membekap hidung dan mulutku agar tak terlihat orang lain, kemudian menarikku pergi dari kerumunan. Ternyata dia membawaku ke depan toilet pria. Apa yang ingin di lakukannya?
"Tunggu di sini." Katanya sebelum masuk ke dalam toilet pria. Beberapa saat kemudia dia keluar lagi dengan segulung tisu toilet yang sudah ada di tangannya.
"Bersihkan dengan ini." Katanya sambil menyodorkan gulungan tisu toilet itu padaku. Aku meraihnya dan menyumbat hidungku sendiri, lalu membersihkan darah yang ada di wajahku. Setelah merasa bersih aku pun membuang tisu itu ke tempat sampah dan hanya berani menundukkan kepala ku di hadapannya. Tiba-tiba Itachi memegang kedua sisi wajahku dengan kedua tangannya sehingga membuat ku mendongak.
"Kalau mimisan sebaiknya wajahmu hadapkan keatas." Katanya lagi, kemudian dengan hati-hati dia membersihkan darah yang masih ada di wajahku dengan tisu yang ada di tangan kanan nya namun tetap memegang sisi wajahku dengan tangan kirinya.
BLUSH!
Betapa lembut perlakuannya padaku, dan paling penting, dia tidak marah?
"Apa kau baik-baik saja sekarang?"
"Mmmm. Yeah, Sankyuu, Itachi-kun. Ano…AH! Ada darah di lengan bajumu!" teriakku lagi
"Tidak apa, lagi pula ini mudah dibersihkan. Ayo kembali ke tempat mereka." Jawabnya santai.
Aku kira dia akan marah lagi padaku. Aku jadi kaget dibuatnya. Aku sangat kasar padanya sebelumnya, tapi aku tidak pernah menyangka dia akan menolongku.
Keesokannya aku pergi ke sekolah Itachi-kun untuk mengganti baju yang terkena darah kemarin. Aku ingin meminta maaf atas kejadian kemarin, tapi tidak berlebihan kan jika aku langsung mendatangi sekolahnya? .
Dan disini lah aku sekarang, di depan dojo karate club Konoha Senior High School. Karena tadi Sai-kun bilang dia ada di sini sekarang. Aku melihatnya latihan, dan dia terlihat sangat cool. Auranya terasa berbeda sekarang. Rambutnya yang basah oleh keringat…oh, dia sungguh tampan!
"KAU JUGA SANGAT KEREN HARI INI ITACHI!"
"LAKUKAN YANG TERBAIK, ITACHI!"
Tadi yang bersorak adalah anggota klub karate yang semuanya pria. Wah, Itachi-kun memang benar-benar keren, penggemarnya bukan hanya dari kalangan cewek, tapi dari cowok pun juga banyak .
"Skill nya sangat tajam ya hari ini."
"Ku dengar karena dia kesal pada teman-temannya yang memaksa Itachi ikut goukon! Dia kan jarang terlihat dengan cewek."
"Itachi kun sangat mengagumkan, dia sangat popular di kalangan wanita tapi dia tidak pernah melihat kearah mereka! Yang diperhatikannya hanya karate!"
"Benar sekali. Gerakannya yang indah, wajahnya yang tampan, semuanya hanya sempurna!. Dia bahkan punya pinggul yang ramping."
Itu yang ku dengar dari percakapan anggota klub lainnya yang semuanya adalah laki-laki dan semuanya sedang memperhatikan Itachi-kun yang sedang sparing dengan seseorang.
DUESH!
Ternyata Itachi kun menendang wajah lawan tandingnya hingga lawannya itu jatuh terduduk.
"kau tidak apa-apa Deidara-san?" Tanya Itachi yang buru-buru duduk mendekati lawan tandingnya dan memegang kedua sisi wajahnya untuk memeriksa bagian yang luka.
"T-tidak apa-apa, Itachi-san!" wajah Deidara memerah samar. Tapi pemuda itu tidak merasakan aura membunuh yang datang dari teman-teman klubnya yang lain.
"Kurang ajar si Deidara! Seenaknya dekat-dekat dengan Itachi-kun! Itachi itu milik bersama! Awas saja! Grr!" kata seorang cowok yang langsung mendapat persetujuan dari cowok lain. Melihat ini aku hanya dapat menelan ludah bulat-bulat. Aku kembali focus pada Itachi-san, dan dia tiding sengaja melihatku juga.
"Kauu…"
Sekarang kami ada di taman depan dojo, aku dan Itachi-kun.
"Ini…untukku?" katanya sambil melihat isi bungkusan yang kubawa. Bungkusan itu berisi baju yang sama yang dipakainya kemarin, namun aku membeli yang baru karena merasa bersalah.
"Hai, itu sebagai permintaan maaf ku karena telah kurang ajar den juga di tolong olehmu kemarin. Terima kasih." Jawabku kalem.
"Aku juga ingin meminta maaf karena kemarin telah berlaku kasar padamu. Gomenasai." Katanya sambil membungkukkan sedikit tubuhnya. Karena tidak tahu mau bicara apa lagi, suasana jadi agak berat sejenak.
"Ka-karate itu keren ya? Kau bisa meniju seperti ini, lau seperti ini." Aku mencoba mencari topic pembicaraan, dan akhirnya aku malah meninju-ninju udara tidak jelas.
"Sikap tubuhmu salah, yang benar begini…" Itachi-kun kemudian memelukku daru belakang kemudian menggerakkan tangan ku menjadi sikap yang benar (KYAAAA)
Hari ini aku senang sekalii!
Kalau membayangkan kejadian tadi rasanya ingin senyum, saja. Sekarang aku sudah diatas kereta untuk menuju rumah. Aku jadi punya tujuan sekarang, setelah lulus nanti aku mau melanjutkan sekolah ku ke Konoha Senior High School!
"Aku harus belajar yang rajin jika mau lulus tes," aku membuka buku matematika, "coba lihat…subtitusi dari x dan y…."
End Sakura POV
Baru saja 15 menit memegang buku matematika sudah membuat gadis itu terlelap dengan nyenyaknya di kereta hingga tidak menyadari seseorang yang masuk ke gerbong yang hanya ada dirinya itu.
"Itachi-kun…" racau Sakura dalam tidurnya.
"Jangan, jangan sebut nama itu, atau aku akan membungkam mulutmu lagi…" kata orang itu, kemudian meraih dagu Sakura dan mengecup bibir mungil itu lembut.
"…little chick!"
=Tsuzuku=
Okee, ini chap pertama udah selesai, RnR ya minna-sama!
Keep or delete?
Review!
Kampaiii!
Ichikawa Hikaru.
