Naughty The police Girl

disclamer©Masashi Kishimoto

.

Naughty The police Girl ©DarkGray-sama

.

Genre: Action, Romance

.

Rated: T+ (buat jaga-jaga)

.

Characters: Gaara x Ino Y. and Slight Chara

.

Warning: Ooc, Typo(s), MissTypo, AU, Dll

.

Summary: kejadian pemberontakkan menjadi ancaman bagi desa Konoha. Para police di tugaskan mencari salah satu penyebabnya. Akan tetapi, bagaimana misi yang di tujukan pada Miss police Ino? Berhasilkah dia membereskan semuanya?

.

.

.

Chapter 1

" Kalian ditugaskan untuk mencari beberapa artikel penting dari perusahaan Uchiha Corp. misi utama kalian menyelamatkan artikel itu dan menangkap pelaku utamanya. Hidup atau mati sekaligus," perintah Komandan cantik sekitar 30 tahunan, sambil menunjuk foto perusahaan Uchiha.

" Apakah kita akan melakukannya secepat mungkin?" Tanya Police girl bermata Lavender. Lalu, menatap foto yang ditunjukkan oleh ketua komandanya.

Tsunade pemimpin dari Police perempuan menatap Hinata . lalu memberikan Adress yang akan mereka tuju. Hinata langsung menjulurkan tangannya untuk menerima Adress pelaku. Sedangkan, kedua teman seperangkatannya. Diam dan ikut melihat walau sekilas.

" Iya. Karena di dalam artikel itu terdapat hal-hal penting seperti saham dan rekening yang dapat membuat Uchiha Corp bangkrut." Jawab Tsunade tegas.

" Tapi, kita harus membutukan banyak waktu untuk menyelesaikan misi ini. Sepertinya pelaku tersebut sudah merencanakan sesuatu yang membuat kita berulang kali melacak tempat tersebut." Kata Sakura panjang lebar. Lalu kedua Police girl yang di samping Sakura mengangguk setuju.

Tsunade tersenyum. Tidak menyangkan murid-muridnya sangat pintar menentukan luang waktu. Tsunade menunjuk kearah dinding yang terdapat foto dari pelaku. " Dia Dark Speed. Pelaku serta pemimpin dari pencurian artikel.

Hinata-sakura mengangguk mengerti. Sedangkan police girl berkuncir ponytail yang di samping mereka berdua hanya menguap bosan dengan berbagai misi yang tak ada henti-hentinya oleh Tsunade.

Tsunade menatap tajam kearah Ino. " Ino. Apakah yang ada di tanyakan tentang misi ini?" Tanya Tsunade dengan nada tinggi. Ino terkesikap menegakkan badan.

" Ah… tidak ada Tsunade-sama" jawab Ino cepat.

" Baiklah. Laksanakan!" perintah Tunade menyusuh ketiganya keluar.

.

.

.

Brmm

" Uh.. membosankan, setiap ada misi yang berat untuk kita lakukan selalu kita yang kenah. " rengek Ino sambil meletakkan kakinya lurus ke kaca pengemudi. Terekspos kaki jenjangnya yang mulus.

" sudahlah Ino-chan. Berarti Tsunade-sama mempercayai kita," tutur Hinata yang berada di belakang jok mobil polisinya. Sementara itu Sakura mengangguk dan tetap Fokus pada jalan sekitar.

" Kalau kita dipercayai olehnya. Kenapa gaji kita masih tetap? Seharusnya-kan naik 50% dari yang sebelumnya?" bantah Ino mengambil kaca matanya. Gadis police ini tidak berhenti-hentinya mengoceh disetiap perjalanan. Karena bosan dia memasang earphone dan menyalakan ipod-nya.

" hei Ino! Aku tidak bisa melihat jalannya tau!" bentak Sakura menggusur (?) kaki Ino dari hadapannya. Ino mengerucutkan bibirnya. Sebaiknya Ino mengalah takutnya nanti menyebabkan hal yang tak diinginkannya. Hinata tertawa kecil melihat teman-temannya itu.

Mereka cukup terbiasa dengan tingkah Ino yang sering mengelu. Bertingkah seperti anak kecil. Dan tingkahlaku Ino lainnya. Ya, lebih baik begini dari pada Ino memasang wajah yang tidak sedap di pandang membuat mereka bergidik ngeri.

.

.

.

~~~ markas SUI

Ruangan yang didominasi hitam siluet. Banyak minuman berakohol yang berserakan. Serta pakaian wanita juga.

" Gawat tuan! Para police girl yang terkenal ketangkasan dan kecerdasan mereka akan menuju di markas kita!" kata Kabuto khawatir.

" Hei- Kabuto tak usah kahwatir seperti itu-lah. Toh, mereka hanya gadis perempuan yang lemah." Tenang pemuda berambut Blonde jabrik sedang dikelilingi wanita cantik dan sexy.

" Ta-tapi mereka itu sudah professional dalam membasmi penjahat. Dan me-" perkataan K abuto terpotong.

BRAK

" Kau itu takut sekali sih dengan ancaman seperti itu. Apa kau takut dipenjara hah?" bentak pemuda bertato segitiga dipipinya menggebrak meja yang berada di depannya. Sedangkan, pemudah berambut merah maroon hanya diam memperhatikan anak buahnya yang aneh itu.

Pemuda bermata turquoise itu. Melangkah pergi dari pada mendengar keluahan dari anak buah yang susah sekali tenang.

" Hei, speed mau kemana kau? Kitakan bisa bersenang-senang sambil menunggu gadis-gadis police yang cantik itu." Goda pemuda blonde jabrik itu sambil meneguk minumannya.

" Aku bosan." Ucap Speed berlalu meninggalkan mereka bertiga dengan wanita murahan yang manja.

BLAM

" Aneh sekali anak itu?" heran pemuda maniak ajing itu sambil menopang dagunya.

" Iya. Tidak biasanya dia begitu." Sahut pemuda blonde tadi. Lalu mengecup bibir dari salah satu wanita yang berada di sebelahnya.

.

.

.

" Kirim beberapa anak buah yang untuk mencega police girl itu agar tidak menerobos masuk ke markasku" perintah Speed menelphone seseorang dari sebrang.

' Baik Speed-sama.' Turut orang suruhannya itu.

Pemuda tersebut menghempaskan tubuhnya diatas kasur yang lumayan kecil. Ditatap langit-langit atap, lalu memejamkan matanya.

Drttt… drttt..

Handphone milik 'Speed' bordering. Ia membuka matanya. Lalu dia mengambil benda yang bordering tadi. Ditekannya tombol berwarna hijau dan mulai berbicara.

' Mereka sudah berada di depan markas kita Speed-sama' kata seseorang dari sebrang sana.

"Hn. Cegah mereka suapa tidak masuk ke markas." Perintah lagi Speed langsung mematikan Handphone-nya.

.

.

.~~~

" KELUARLAH KALIAN!" teriak gadis bermata emerald menodongkan pistolnya.

" Jika kalian tidak keluar kami bertiga akan membongkar markas kalian!" gertak gadis berambut indigo.

" Tidak usah buang-buang waktu lagi langsung saja kita dobrak pintunya" kata Ino tidak sabar.

Mereka berdua menyetujuhi pendapat Ino. Mereka melesat masuk kearah bintu belakang. Tetapi beberapa pria berbadan besar menghadang mereka bertiga masuk.

" Mau apa kalian? Dimana boss kalian!" bentak Ino melangkah maju kearah pria-pria itu.

Para pria-pria itu langsung melayangkan pukulannya pada police girls itu. Untung saja mereka bisa menangkis tinjuan yang mendadak itu. Sakura menjegal kaki penjahat tersebut dengan kaki jenjangnya. Lalu, gadis bermata emerald itu menonjokkan tangannya kearah penjahat. Lumayan keras bagi seorang police girl seperti dia.

Hinata menendang sekumpulan pria yang menghadangnya. Darah keluar dari hidung mereka. Preman-preman tersebut merinti kesakitan. Gadis berambut indigo itu menyibakkan rambut panjangnya melangkahi tubuh para preman yang tergeletak tak berdaya.

" Mau apa kau? Sebaiknya langsung saja kau pergi ke Neraka sana." Tantang Ino menyodorkan shotgun.

DOOR…

" ARRGGH" teriak pereman itu kesakitan. Ino tersenyum getir melihat pemandangan yang bagus untuk bahan obyek penelitihan.

Sekarang tinggal beberapa preman yang bertahan untuk menghadang si police girls itu masuk ke dalam. Mereka semua berlari serempak menuju ketiga gadis yang melangkah mendekat pada mereka. Sakura-Ino-Hinata mempersiapkan ancang-ancangnya untuk melawan sekutu.

" Hentikan! Itu sudah cukup," lerai pemuda berambut merah maroon, ber tato 'Ai' di dahinya.

Ino menyeringai. Lalu, berkacak pinggang. " kau-kan pemimpin dari organisasi SUI itu-kan? Dark Speed," kata Ino sambil mengacungkan telunjuknya pada seseorang yang dia sebut sebagai 'Dark Speed'.

" hn… kau pintar juga ya. Kalian semua cepat pergi!" perintah Dark Speed.

Ino dan kawan-kawan langsung menyodorkan pistolnya kearah lelaki yang sedang berdiri didepannya.

apa yang terjadi selanjutnya? Dan siapa Dark Speed itu?

.

.

TO BE CONTINUE^^

A/N: hallo saya newbie disini. Hehehe… maaf kependekkan ya… mohon sarannya para senpai dan readers kalo bnyak kesalahan pada fic. Saya

Akhir kata REVIEW^^