"Pokoknya aku ingin ke Akihabara!" seru Baekhyun yang menyeruput sup labu babinya. Ia, Chanyeol, dan Sehun saat ini sedang melewati makan pagi mereka di hotel Metropolitan di daerah Ikebukuro. Ini adalah hari tiga mereka di Tokyo, dan betapa girangnya Baekhyun ketika ia mendapatkan email tiket masuk teater team B AKB48 untuk nanti sore.

Chanyeol, kekasih Baekhyun tentu saja menggeleng. Pasalnya, ia sudah merencanakan trip mengelilingi Shibuya nanti sore.

"Tapi hari ini adalah seitansai dari Mirukii! Jarang-jarang ia tampil di teater team B! Dan aku harus datang kalau tak ingin diblack list oleh AKS!" Baekhyun terus saja merengek. "Ayolah Chanyeol-ahhhhhh, kita ke Akihabara saja. Yah? Yah? Kau bisa menungguku di AKB Café, kemudian kita bisa berkencan malamnya. Yah Yahhhhh?"

Sehun memijat keningnya, tak tahan mendengar suara Baekhyun, dan memberi peringatan pada dirinya sendiri, agar ia berhati-hati dalam memilih pasangan. Pria seperti Baekhyun, tentu tidak masuk hitungan sebagai pasangan ideal menurut Sehun.

"Sekali tidak tetap tidak, Baekhyunnie." Chanyeol dengan santai melanjutkan kunyahannya pada sepotong bacon goreng.

Tak terima, Baekhyun-pun menghentak-hentakkan kakinya dengan kesal.

"Aku sudah selesai." Sehun menyeka bibirnya dengan kain yang telah disediakan oleh hotel bintang empat itu. "Kalian pergilah sendiri ke Akihabara. Aku mendadak pusing mendengar rengekan Baekhyun hyung. Aku ke kamar dulu." lelaki yang paling muda itu kemudian meninggalkan kursinya.

Chanyeol menatap tajam mata kekasihnya yang kekanakan. "Lihat apa yang telah kau perbuat! Sehun jadi malas denganmu. Andai aku tak mencintaimu, sudah kutinggalkan kau di Haneda sejak kita landing!"

"Terserah saja." Baekhyun membanting garpunya, dan berdiri. "Dengan atau tanpamu, aku akan tetap menonton Mirukii!"

Chanyeol menghela nafas beratnya, ketika menatap punggung kekasihnya yang makin menjauh itu. Dan tidak ada hal yang membuat mata Chanyeol berkunang-kunang selain kemarahan Baekhyun yang kekanakan.

.

.

.

Chanyeol berhasil menyeret Baekhyun untuk pergi bersamanya dengan jalur Yamanote, menuju Shibuya. Sedangkan Sehun, ia menghilang sejak satu jam yang lalu—Chanyeol menduga Sehun ingin menjelajah Tokyo seorang diri.

"Sudah kubilang, aku ingin ke Akihabara bukan ke Shibuya!" Baekhyun terus saja mengomel.

Kedua pria yang dimabuk cinta itu tengah melewatkan makan siangnya di kedai ramen di samping Luminee—shopping mall yang terhubung langsung dengan stasiun Ikebukuro. Bahkan ketika Ramen Babi Tamtam-nya tiba, Baekhyun tetap saja berceloteh dengan sebal, membuat kuah ramennya berhamburan kemana-mana. Chanyeol sendiri seakan tuli dan tetap memakan Chasiu Miso Tsukemen-nya dengan santai.

"Yeollo dengarkan akuuuuuuuuuu." Baekhyun menarik-narik lengan sweater Chanyeol dengan mulut penuh mie.

Chanyeol menggeleng, dan masih meneruskan makannya dengan tenang.

Tak tahan diacuhkan, Baekhyun merebut chasiu lebar yang masih tertata rapi di mangkuk tsukemen Chanyeol. Diraupnya chasiu itu dan dikunyahnya dengan tatapan mata sengaja. Chanyeol menahan amarahnya dengan cara menghela nafas dalam. Ia tak ingin membentak kekasihnya di kedai ramen yang ramai seperti ini.

"Yasudah kalau kau mengacuhkanku. Aku bisa pergi ke Akihabara dengan bebas setelah ini."

"Berani kau ke sana, aku akan memutuskanmu, Byun Baekhyun."

"Silahkan saja. Mirukii dan Yukirin lebih penting bagiku daripada lelaki bertelinga lebar sepertimu!"Baekhyun dengan sengaja menjulurkan lidahnya.

Satu yang Chanyeol inginkan sekarang adalah obat penurun darah tinggi.

.

.

.

Chanyeol mungkin tak bisa membaca kanji dan kana—tidak seperti Baekhyun yang mempelajari bahasa Jepang secara otodidak berkat idol group kesayangannya itu, namun Chanyeol tak cukup bodoh untuk mengerti jalur kereta api—Yamanote yang telah dilengkapi dengan alphabeta. Bila dari stasiun Ikebukuro yang ia injaki sekarang, jalur terdekat adalah menaiki kereta dengan tujuan Shinjuku-Shibuya-Shinagawa.

Tapi bukan Chanyeol namanya, jika ia tidak bermasalah dengan kekasihnya itu. Baekhyun, dengan teganya melepaskan diri dari cengkramannya, dan berlari menaiki kereta berwarna hijau yang berjalan memutar arah—menuju Akihabara, tentunya. Chanyeol sendiri langsung memijat keningnya. Ia bisa saja menyusul dengan kereta selanjutnya—menuju Akihabara yang tiba lima belas menit lagi. Namun, Chanyeol sama sekali tidak berbahasa Jepang!

"Demi Tuhan, Byun Baekhyun. Kapan kau berhenti membuatku sakit kepala."

Chanyeol menekan-nekan ponselnya, dan menyadari ia tidak memiliki cukup sinyal untuk menghubungi Baekhyun. Sebenarnya, diantara ia, Baekhyun, dan Sehun, ialah yang paling mengkhawatirkan—bahasa Jepangnya buruk sekali, sedangkan Sehun, hanya dapat berbicara verbal, dan jangan tanyakan soal Baekhyun.

Kereta menuju Akihabara baru saja tiba, dan Chanyeol dengan langkah gusar memasuki kereta yang lenggang itu. Ia kemudian duduk, dan dengan berkomat-kamit, berharap ia dapat menemukan Baekhyun di Akihabara.

Kereta berhenti di stasiun Akihabara sekitar dua puluh menit kemudian. Chanyeol sempat tidak menyadarinya, karena terlalu fokus dengan doa-doa di dalam hatinya. Dengan terburu-buru ia melangkah keluar kerena—berusaha menembus pintu kereta yang hampir saja tertutup. Wow, pikirnya. Ia sekarang tak mengerti melangkah kemana.

Chanyeol mengikuti arah orang-orang, dan akhirnya berhasil keluar dari stasiun. Tapi tak sampai di situ saja, sekarang masalahnya adalah, Chanyeol sama sekali tak mengerti arah dimana gedung teater AKB48. Bertanya orang? Oh, itu sih namanya bunuh diri! Bahasa Jepangnya terlalu buruk untuk bertanya. Dan ia tak mungkin memakan bahasa Inggris, karena sepengetahuannya, orang-orang Jepangpun tak mahir berbahasa Inggris—alasan sebenarnya sih, karena bahasa Inggris Chanyeol juga cukup buruk.

"Demi Tuhan, Byun Baekhyun, aku harus kemana sekarang!" omel Chanyeol.

Kakinya melangkah tak tentu arah, terus maju ke depan. Akihabara adalah salah satu distrik yang tak pernah mati di Jepang. Di kanan kirinya terjejer puluhan toko yang diperuntukkan untuk para otaku. Ada toko untuk pecinta game, anime, wotaku 48girls, dan tunggu… APA INI?!

"18!" Chanyeol mengumpat.

Bagaimana bisa ia terjebak di gang penuh wanita-wanita bertubuh seksi yang mengenakan baju ala-ala maid yang pendeknya mengalahkan seragam sekolah di Korea itu? The hell, ia harus menemukan Baekhyun sekarang juga! Atau tidak, dia akan tergoda masuk ke salah satu maid café itu! Oh tidak…tidak…! Chanyeol menggeleng kencang. Ia tidak mungkin memiliki sedikit niatan untuk memasuki maid café itu, kan? Baekhyunnya bahkan lebih seksi ketimbang gadis-gadis itu!

"Iya iya, Paru! Miyu-chan akan marah besar kepadaku kalau aku sama sekali tidak memberikan hadiah untuknnya!"

"Tapi teater sudah dimulai sekarang! Yuki-san sudah mengirimkan mail untukku!"

Chanyeol memperhatikan kedua wanita yang sedang berdebat itu. Ia seperti mengenal keduanya. Yang satu berambut pendek, dengan penampilan tomboy, tetapi berdada besar. Tunggu, kenapa ia harus memperhatikan dadanya?! Yang satu lagi, berambut poni berwarna cokelat tua, wajahnya nampak awkward tetapi ia cantik.

"Kita ke teater AKB48 saja sekarang, Sayaka!"

Chanyeol mendelik ketika gadis berambut poni berwarna cokelat itu menyebutkan kata AKB48. Mungkin mereka bisa membantunya yang sedang kebingungan ini! Segera saja, lelaki tinggi itu mengejar kedua gadis itu, dan menarik tangan mereka seperti layaknya maniak. Kedua gadis itu tentu saja terkejut.

"I." Chanyeol menunjuk dirinya sendiri. "Korean."

Kedua gadis itu memandangnya heran.

"I." Chanyeol kembali menunjuk dirinya sendiri. "Search." Ia berhenti sejenak. "AKB48 theater."

Gadis berambut pendek yang ada di hadapannya itu justru tertawa terbahak-bahak. "Kamu mencari teater AKB48?"

Chanyeol yang terkaget sekarang. Gadis di hadapannya bisa berbahasa Korea! Oh, betapa bahagianya ia!

"Kamu bisa bahasa Korea?"

"Ya." gadis berambut pendek itu mengangguk. "Aku Yunjae shipper, dan aku pernah belajar bahasa Korea karena mereka."

Oke….dia fangirl rupanya.

"Hmm…" Chanyeol menggaruk-garukkan kepalanya yang sebenarnya tidak gatal. "Bisa kamu tunjukkan jalan ke teater AKB48 sekarang?"

"Aku juga akan ke sana sekarang. Kamu ikut aku aja, okay?"

Chanyeol mengangguk senang.

"Kamu wota juga?" gadis berambut pendek itu bertanya.

Chanyeol menggeleng.

"Oh, namaku Sayaka. Yamamoto Sayaka. Dan di sebelahku adalah Shimazaki Haruka." gadis berambut cokelat itu tersenyum canggung pada Chanyeol. "Haruka tidak bisa berbahasa Korea."

"Aku Chanyeol. Park Chanyeol."

Mereka berjalan dalam diam dalam beberapa saat.

"Kalau kamu bukan wota, kenapa kamu nyari teater AKB48?" Sayaka kembali bertanya.

"Pacarku yang wota. Dia meninggalkanku sendirian di Ikebukuro tadi."

"Wow! Tak banyak wanita yang menjadi wota."

"Pacarku lelaki."

Chanyeol memperhatikan wajah Sayaka yang sama sekali tak berubah ketika berujar, "Oh."

"Kamu nggak ngerasa aneh?"

Sayaka mengendikkan bahunya. "Buat apa? Aku juga penyuka sesama jenis kok."

Giliran Chanyeol yang ingin salto sekarang.

.

.

.

Chanyeol terduduk di kursi yang tadi disediakan Sayaka dengan keringat dingin. Bagaimana Sayaka membawanya ke dalam gedung teater AKB48? Dia bahkan tidak memiliki tiket! Dan tunggu, ruangan yang ia tempati sekarang bahkan sama sekali tidak nampak seperti lobby teater yang sering ditunjukkan oleh kekasihnya. Ruangan ini….lebih seperti backstage?

Sayaka sendiri seperti menghilang—ia mengatakan akan memoles wajahnya terlebih dahulu.

"Chanyeol-san?" seorang wanita bertubuh gemuk memanggilnya. "Please come here. Sayaka-chan called you."

Chanyeol menuruti saja ketika wanita bertubuh gemuk itu menggiringnya ke satu ruangan yang letaknya lebih ke dalam.

Sayaka dan Haruka terlihat berbeda, efek dengan polesan makeup di wajah mereka. Sayaka juga sudah mengganti bajunya menjadi lebih manis. Ia padankan dress corak bunga berwarna dominan biru, dengan sweater hitam polos berbulu. Haruka sendiri memakai rok mini manis berwarna putih, bercorak buah cherry, dan sweater berkerah lucu berwarna pink.

"Chanyeol, nanti aku akan memanggilmu. Aku duluan ya."

"Eh?"

Chanyeol kembali melongo. Suara riuh di balik ruangan itu memekakkan telinganya. Ia tak mau berpikir terlalu jauh, karena yang ada di pikirannya sekarang adalah menemukan Byun Baekhyun! Suara riuh di balik ruangan itu akhirnya berhenti, tetapi tak lama kemudian, digantikan oleh tepuk tangan yang kalah bisingnya.

"Chanyeol-kun!" suara Sayaka terdengar.

Chanyeol segera berjalan melewati pintu itu, bersiap menemui Sayaka.

Dan, tidak! Jangan bilang…

Ok, ini serius. Chanyeol ada dalam masalah besar.

Sayaka menarik tangannya dan menyuruhnya berdiri di tengah-tengah panggung. Muka Chanyeol pucat pasi ketika Sayaka menyebutkan puluhan kata yang tidak dimengertinya itu. Dan nun jauh di sana, ia bisa melihat muka penuh emosi milik Byun Baekhyun.

.

.

.

"Chanyeol bodoh!" Baekhyun menendang tulang kering kekasihnya itu. Mukanya merah sekali, dan ia sama sekali tidak bisa menyembunyikan rasa malu bercampur marahnya itu. Ugh, bagaimana bisa kekasih bodohnya itu tiba-tiba muncul di atas stage teater team B?! Ditambah lagi, di acara setansai Mirukii! Belum lagi, Yamamoto Sayaka-lah yang memanggil kekasihnya itu! Iya, Yamamoto Sayaka dari team K itu! Yamamoto Sayaka yang juga kekasih dari Watanabe Miyuki, oshinya di AKB48.

"Aku tak tahu kalau Sayaka adalah anggota AKB48 juga."

Baekhyun mendengus dan berjalan menjauhi Chanyeol. Mereka baru saja keluar dari gedung Donki, tempat teater AKB48 berada.

"Eh Baekhyun-ahh." Chanyeol mengejar kekasih itu, dan dengan cepat menarik tangan Baekhyun, menangkupnya ke dalam saku coat kelabu yang sekarang Chanyeol pakai, membuat muka Baekhyun semakin memerah. "Sayaka memberikan voucher AKB café untukku. Kita makan di sana sekarang?"

Baekhyun tak menjawab, tetapi langkah kakinya terus mengikuti langkah Chanyeol.

"Ah, Akihabara yang menakjubkan!" teriak Chanyeol.

END! xD

Dictionary :

Seitansai: perayaan ulang tahun.

Wota: berasal dari kata wotaku, artinya seseorang yg benar-benar menggilai idol group (kata ini juga diambil dari istilah otaku)

Oshi: bias, member favorit

Iya, iya, Paru: Tidak, tidak, Paru! (Paru/Paruru adalah panggilan dari Shimazaki Haruka.)

.

.

.

LANJUT DENGAN TOKYO MONOGATARI ~

Dan semoga kalian ga kecewa ya karna aku bikinnya Chanbaek ~

Wkwkwkwkwkw!

Btw, ada yg wota? Aku bikinnya feat anak2 AKB48 nih!

Kkekekekekekeke ~

Reviews are LOVE! /cipoksatusatu/

PS: besok bakal ngepost yg Krisho lagi kok xD